LANDASAN TEORI
A. Kemudahan
1. Pengertian Kemudahan
Menurut Jogiyanto (2007: 115) Kemudahan didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan adalah
mudah dipelajari, mudah dipahami, simple dan mudah
pengoprasiannya (Jogiyanto, 2007: 129).
Menurut Davis (1989) dalam Amijaya (2010: 14) mendefinisikan
kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana
seseorang percaya bahwa teknologi dapat dengan mudah dipahami
dan mudah digunakan.
Menurut Mathieson 1991 dalam Harlan (2014: 39) Kemudahan
diartikan sebagai kepercayaan individu dimana jika mereka
menggunakan teknologi tertentu maka akan bebas dari upaya.
Sedangkan menurut Goodwin dan Silver dalam Sakti, dkk.
(2013: 3) menyatakan bahwa intensitas penggunaan dan interaksi
antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan
kemudahan penggunaan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemudahan merupakan tingkat dimana seseorang meyakini bahwa
penggunaan terhadap suatu sistem merupakan hal yang tidak sulit
untuk dipahami dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya
untuk bisa menggunakannya. Konsep kemudahan memberikan
pengertian bahwa apabila suatu teknologi mudah digunakan, maka
penggunaakan cenderung untuk menggunakan teknologi tersebut.
Menurut Iqbaria dalam Amijaya (2010: 14) kemudahan ini akan
berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang
tentang kemudahan menggunakan teknologi, semakin tinggi pula
tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Dapat diketahui bahwa
13
14
3. Indikator Kemudahan
Menurut Davis (1989) dalam Ahmad dan Pambudi (2014: 4)
memberikan beberapa indikator kemudahan yaitu :
15
B. Keamanan
1. Pengertian Keamanan
Menurut Simons dalam Ahmad dan Pambudi (2014: 5)
Keamanan informasi adalah bagaimana dapat mencegah suatu
penipuan (cheating) atau paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di
sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya tidak
memiliki suatu arti fisik. Keamanan adalah suatu upaya untuk
17
3. Indikator Keamanaan
Menurut Raman Arasu dan Viswanathan A (2011) dalam
Mulyana (2016: 30), indikator keamanan meliputi :
a. Jaminan keamanan
Jaminan Keamanan merupakan adanya perlindungan yang
akurat terhadap teknologi informasi yang digunakan. Jaminan
keamanan berupa perlindungan yang diberikan oleh pihak bank,
baik dari segi keamanan yang melekat pada kartu ATM seperti
adanya PIN, maupun jaminan keamanan lainnya guna untuk
menghindarkan dari ancaman pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Jaminan kemanan informasi dapat dicapai melalui aktivitas
penerapan suatu kontrol yang sesuai. Kontrol yang dimaksud
meliputi penerapan berbagai kebijakan, fungsi-fungsi tertentu,
prosedur, struktur dan praktek. Keseluruhan kontrol
harus diterapkan oleh organisasi agar seluruh sasaran keamanan
yang dimaksud dapat tercapai.
20
b. Kerahasian data.
Kerahasiaan data (data confidentialty) merupakan sifat data
yang menyatakan bahwa data tersebut tidak boleh diketahui atau
diakses oleh pihak lain yang tidak berwenang untuk mengakses
atau mengetahuinya (Mulyana, 2011: 30-31). Kerahasian data di
jamin oleh pihak bank agar tidak tersebar kepada pihak lain yang
tidak berwenang.
C. Minat Ulang
1. Pengertian Minat Ulang
Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu,
perhatian, dan keinginan (Wjs. Poerwadarmata, 2006: 1181). Minat
adalah suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian
terhadap suatu objek dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui,
mempelajari, dan untuk membuktikannya lebih lanjut tentang objek
tertentu dengan perngertian aktif terhadap objek tersebut.
Menurut Jogiyanto (2007: 116) minat perilaku (behavioral
intention) adalah suatu keinginan (minat) seseorang untuk melakukan
suatu perilaku tertentu. Minat berhubungan dengan perilaku-perilaku
atau tindakan-tindakan, akan tetapi minat dapat berubah menurut
waktu, semakin lebar interval waktu, semakin dimungkinkan terjadi
perbahan-perubahan minat seseorang.
Menurut Slameto (1995) dalam Harlan (2014: 13) Minat adalah
kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
suatu aktivitas atau kegiatan. Seseorang yang berminat terhadap suatu
aktivitas penggunaan fasilitas jasa perbankan dan memperhatikan
aktivitas tersebut dengan dilandasi rasa senang, maka seseorang akan
secara konsisten menggunakannya di masa yang akan datang.
Menurut Cronin et al (1992) dalam Santoso dan Widowati
(2011: 4) minat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan
21
5. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam kegiatan usaha kartu ATM
menurut hukum Islam sangat erat kaitannya dengan prinsip akad yang
berlaku di dalamnya,baik dalam hubungan antara card holder dengan
issuer bank, hubungan issuer bank dengan merchant dan hubungan
card holder dengan merchant. Dasar hukum menurut fatwa DSN-MUI
33
Artinya :
“Dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling
bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di
antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)".
mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari".
berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa
lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di
antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini,
dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka
hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia
Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu
kepada seorangpun.” (QS. Al-Kahfi/18: 19)
34
Artinya :
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". (QS. Yusuf/12: 55)
d. ATM sharing
ATM sharing adalah sejumlah pengelola ATM integrated
yang membentuk satu jaringan dengan menggabungkan semua
ATM yang nasabah miliki. Dalam menggunkan sistem ATM
sharing, ada keuntungan yang didapatkan yaitu nasabah lebih
leluasa memanfaatkan ATM-ATM milik pengelola dan dapat
mengurangi persaingan antara pelayan ATM. Penggunaan sistem
jaringan ATM sharing biasanya diterapkan di Negara-negara
maju yang memiliki jaringan komputer yang mendukung.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian M. Haris Qamaruzzamana, Bayu Surarsob dan Suhartonoc
(2011), dengan judul “Determinasi Faktor-Faktor Keamanan E-Banking
Terhadap Kepercayaan dengan Pendekatan Technology Acceptance Model”.
Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa pada analisis determinasi faktor
keamanan dan faktor kemudahan e-banking terhadap kepercayaan
penggunaan e-banking dengan pendekatan Technology Acceptance Model,
determinasi faktor keamanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan pengguna e-banking. Determinasi faktor kemudahan
juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan
pengguna e-banking. Selanjutnya, berdasarkan pengujian secara bersama-
sama yaitu antara variabel dependent dengan dependent mempunyai
pengaruh positif dan signifikan.
Penelitian Mahisa Bima Sakti, Endang Siti Astuti dan Kertahadi
(2013), dengan judul “Pengaruh Persepsi Pengguna Teknologi Informasi,
Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan Terhadap Minat dan Penggunaan
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Rakyat
Indonesia Unit Ponggok Kabupaten Blitar)”. Hasil dari penelitiannya
menunjukan bahwa Persepsi Pengguna Teknologi Informasi, Kemudahan,
Risiko, Fitur Layanan berpengaruh positif terhadap Minat dan Penggunaan
Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tetapi yang paling berpengaruh signifikan
yaitu Persepsi Pengguna Teknologi Informasi, Kemudahan, Risiko, Fitur
39
F. Kerangka Pemikiran
Perkembangan dunia perbankan saat ini berjalan dengan pesat,
sehingga menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang
menuntut suatu perbankan untuk lebih kritis dan peka terhadap perubahan
yang ada. Dalam kondisi yang semakin ketat, suatu perbankan harus bisa
berkembang dan bertahan. Salah satu yang harus dilakukan oleh perbankan
yaitu mempertahankan nasabahnya dengan memberikan layanan yang
memenuhi setiap kebutuhannya dengan mudah dan aman, sehingga nasabah
akan terus meningkatkan suatu pembelian/transaksi secara terus menerus
42
Kemudahan
Minat Ulang
(X1)
Menggunakan ATM
(Y)
Keamanan
(X2)
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. H1o : Tidak Terdapat Pengaruh Kemudahan (X1) Secara
Parsial Terhadap Minat Ulang Nasabah dalam
Menggunakan ATM (Y).
H1a : Terdapat Pengaruh Kemudahan (X1) Secara Parsial
Terhadap Minat Ulang Nasabah dalam Menggunakan
ATM (Y).
2. H2o : Tidak Terdapat Pengaruh Keamanan (X2) Secara Parsial
Terhadap Minat Ulang Nasabah dalam Menggunakan
ATM (Y).
H2a : Terdapat Pengaruh Keamanan (X2) Secara Parsial
Terhadap Minat Ulang Nasabah dalam Menggunakan
46
ATM (Y).
3. H3o : Tidak Terdapat Pengaruh Kemudahan (X1) dan
Keamanan (X2) Secara Simultan Terhadap Minat Ulang
Nasabah dalam Menggunakan ATM ( Y).
H3a : Terdapat Pengaruh Kemudahan (X1) dan Keamanan (X2)
Secara Simultan Terhadap Minat Ulang Nasabah dalam
Menggunakan ATM (Y).