Diajukan oleh:
Nama : Septian Dwi Anggoro
NIM : 023102201063
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
BAB II TINJAUANPUSTAKA…………………………………………………..2
2.1 Financial Distress .............................................................................. 2
2.1.1 Metode Analisis Z Score .......................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………4
3.1 Financial Distress PT Summarecon Agung Tbk ............................... 4
3.2 Financial Distress PT Sentul City Tbk.............................................. 4
3.3 Financial Distress PT Agung Podomoro Land Tbk .......................... 5
3.4 Perbandingan Financial Distress PT Summarecon Agung Tbk, PT
Sentul City Tbk, dan PT Agung Podomoro Land Tbk ...................... 6
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
keseluruhan total aktiva yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan
membagi modal kerja bersih dengan total aktiva.
2. Laba ditahan terhadap total aktiva: merupakan rasio profitabilitas yang
mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dibandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets sebagai
ukuran efisiensi usaha.
3. Laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva: merupakan rasio
yang mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua
investor termasuk pemegang saham. Rasio ini berfungsi sebagai alat
pengaman jika perusahaan mengalami kegagalan keuangan.
4. Nilai buku terhadap total liabilitas: digunakan untuk menilai
solvabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjang atau mengukur kemampuan permodalan
perusahaan dalam menanggung seluruh beban utangnya.
Setelah nilai Z ditemukan, maka langka selanjutnya adalah
menentukan kriteria pengembalian keputusan atas nilai Z tersebut. Titik cut
off yang dilaporkan (Altman, 2000) untuk mengambil kesimpulan
bagaimana kondisi masing masing perusahaan berdasarkan analisis rasio
keuangan dan analisis Z score yang telah ditetapkan agar dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat kesehatan adalah:
1. Z > 2,99 menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami masalah
dengan kondisi keuangan safe zones atau sehat
2. 1,22 < Z < 2,99 menunjukkan bahwa perusahaan akan mengalami
permasalahan keuangan jika tidak melakukan perbaikan yang berarti
dalam manajemen maupun struktur keuangan Grey Zones atau kurang
sehat
3. Z < 1,75 menunjukkan bahwa perusahaan mengalami masalah
keuangan yang serius Distress Zones atau tidak sehat
3
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil Perhitungan Financial Distress PT Summarecon Agung Tbk
V Koefisien 2020 2021
X1 6.56 0.14 0.23
X2 3.26 0.21 0.21
X3 6.72 0.05 0.06
X4 1.05 0.57 0.76
2.56 3.42
Tabel 2
Hasil Perhitungan Financial Distress PT Sentul City Tbk
V Koefisien 2020 2021
X1 6.56 0.07 0.18
X2 3.26 0.03 0.04
X3 6.72 -0.01 0.03
X4 1.05 1.26 1.70
1.79 3.31
Sumber : Data Diolah (2022)
4
Berdasarkan Perhitungan diatas bahwa Nilai Altman Z-Score PT Sentul
City Tbk Pada Tahun 2020 adalah 1.79 yang artinya perusahaan berada di
daerah kelabu dan sangat dekat dengan batas bawah area kelabu (1.75)
sehingga nilai tersebut sangat dimungkinkan terjadi kebangkrutan. Sedangkan
Tahun 2021 adalah 3.31 yang artinya perusahaan dinyatakan bebas dari
kebangkrutan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa PT Sentul City Tbk
memiliki ketahanan yang kuat dalam menghadapi tekanan pada kondisi yang
buruk dalam masa pandemi Covid-19 serta mampu memperbaiki kondisi
kinerja perusahaan dari kondisi kinerja keuangan sebelumnya.
Tabel 3
Hasil Perhitungan Financial Distress PT Agung Podomoro Land Tbk
V Koefisien 2020 2021
X1 6.56 0.18 0.16
X2 3.26 0.16 0.14
X3 6.72 0.04 0.02
X4 1.05 0.60 0.55
2.57 2.18
5
3.4 Perbandingan Financial Distress PT Summarecon Agung Tbk, PT Sentul
City Tbk, dan PT Agung Podomoro Land Tbk
Dari ketiga perusahaan tersebut PT Summarecon Agung Tbk yang
memiliki nilai paling baik karena memiliki kinerja positif pada tahun 2020 dan
2021 dengan laba yang konsisten dan nilai financial distress yang tidak terlalu
rendah pada tahun 2020 di area kelabu yaitu 2.56 dan mengalami peningkatan
kinerja yang berdampak pada nilai financial distress menjadi 3.42. PT Sentul
City Tbk masih bisa bertahan dalam masa kepailitan dan perusahaan dapat
bertahan dan memperbaiki kinerjanya di tahun 2021 hal tersebut
menggambarkan bahwa perusahaan bisa bertahan dan berkembang dalam
tekanan. PT Agung Podomoro Land Tbk pada tahun 2020 dan 2021 masih
dalam area kelabu dan mengalami penurunan hal ini perlu perhatian penting
bagi manajemen dalam mempertahankan dan meningkatkan strategi
perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya.
6
FINANCIAL
DISTRESS
IDX : SMRA, BKSL, APLN