Tanggal terbit: Ditetapkan oleh Plt Direktur Utama
SPO 30 Mei 2014 Dr. Khrisna Nugraha Widjaja
Prosedur operasional dan maintenance sistem penanggulangan
PENGERTIAN kebakaran adalah tata cara untuk melakukan operasional dan perawatan alat / mesin sistem penanggulangan kebakaran di area Rumah Sakit Mardi Rahayu
Memberikan arahan kepada pihak operasional dan teknisi
gedung agar dapat mengoperasikan sistim pemadam api dan TUJUAN alarm sesuai dengan standar penggunaannya dan selalu siap pakai setiap saat.
KEBIJAKAN a. Peraturan Direktur Utama RS Mardi Rahayu nomer :
…………… tentang kebijakan pengelolaan Rumah Sakit. 1. Seluruh prosedur mengacu pada kebijaksanaan RS Mardi Rahayu, sebagai berikut : Control Room dan Ruang Fasilitas harus bersih dan rapi sesuai SOP Ruang Fasilitas ( Plant Room) Panel – panel pompa harus bersih luar dalam dan semua switch starter harus diset pada posisi “Auto”. Pompa Pemadam Api (Jockey Pump, Main Electric Pump , dan harus dicoba (test run) satu kali setiap minggu Untuk Pressure Reducing Valve /PRV pemeriksaan yang teratur harus dilakukan satu kali setiap enam (6) bulan dengan membaca tekanan masuk dan keluar. Water Reservoir atau Bak Persediaan air untuk keperluan pemadaman api harus dijamin tersedia minimal untuk pemakaian 30 menit. Pada area – area yang memiliki Fire Detector periode untuk pemeriksaan disarankan masing- masing satu kali PROSEDUR setiap 3 (tiga) bulan untuk public area dan satu kali setiap 6 (enam) bulan untuk tenancy area. Control Room harus selalu dalam keadaan bersih dan rapi.Control Room harus selalu dijaga selama 24 jam dan tidak diperbolehkan dimasuki oleh orang yang tidak berkepentingan. Koridor menuju jalur evakuasi harus bebas dari hambatan apapun. Barang-barang tidak diperbolehkan diletakkan didepan diKoridor menuju pintu darurat. Tangga Darurat (Fire Escape Staircase) harus bebas dari segala hambatan berupa barang atau benda benda yang lain.Tangga darurat harus dilengkapi dengan lampu darurat yang dapat hidup selama 2 jam dengan baterey.Tangga darurat harus dilengkapi dengan pengeras suara untuk evakuasi. Lampu Darurat diseluruh gedung harus diperiksa dan dicoba secara rutin untuk memastikan masih berfungsi secara normal bila sumber listrik terputus Battery harus diperiksa apakah masih dapat bertahan selama 2 (dua) jam atau sudah lemah. Disarankan memilih kira-kira 10% dari total lampu darurat di setiap lantai untuk dicoba selama 2 jam (maksimum). Evacuation Signages Lighting Battery dari signages ini juga harus diperiksa apakah masih cukup kuat atau sudah melemah.Lampu-lampu darurat disarankan untuk diperiksa dan uji coba setiap 6 (enam) bulan. Sistim Tata Suara harus dilakukan pemeriksaan dan uji coba yang dilakukan secara berkala setiap 6 bulan dengan mempergunakan db-meter. Untuk inspeksi dan uji coba fire alarm harus diberitahu terlebih dahulu ke penghuni satu minggu sebelum pelaksanaan dan kemudian di-ulangi lagi dengan pengumuman. Pompa Pemadam Api harus diperiksa secara visual sekali setiap bulan check list untuk pemeriksaan ini sesuai dengan. Pada setiap hari diperiksa data operasinya minimal 4 kali . Untuk memastikan tekanan dan jangkauan sistim hidran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan maka harus selalu diadakan uji coba secara teratur dengan memilih salah satu cara yang di bawah ini : Bila lokasi pembuangan air hidran tersedia maka uji coba dapat dilakukan secara nyata yaitu dengan mengikuti prosedur seperti pada Lampiran No.1. dimana pelaksanaannya bersamaan dengan uji coba Pompa Pemadam Api. Petunjuk : Uji coba hidran dengan cara ini cukup satu kali dalam sebulan.
2. Prosedur Uji Coba Sistim Hidran
Bila lokasi pembuangan tidak memungkinkan (Untuk
Indoor Hydrant Box) maka cukup dilakukan pemeriksaan tekanan dengan mempergunakan Portable Pressure Gauge . Pemeriksaan tekanan cukup satu kali dalam setiap bulan. Disamping uji coba Sistim Hidran maka maka harus dilakukan juga pemeriksaan perlengkapan Hydrant Box dan sekali dalam 3 bulan mengukur tekanan dengan memakai Portable Pressure Gauge .
3. Pressure Reducing Valve (PRV)
Inspection Berkala. PRV ini harus dipastikan berfungsi dengan baik sesuai dengan yang direncanakan Konsultan M/E dimana posisinya harus disegel setelah “di-setting” sebelumnya oleh Kontraktor. Data yang didapat dibandingkan dengan data perencana M/E.T Tekanan keluar yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya semprot tidak sempurna. Tekanan pada ujung Sprinkler minimum 0.70 Kg/Cm2. Building Management harus menyusun daftar PRV diseluruh Gedung dan harus diperiksa minimal sekali setiap enam bulan dengan memakai Inspection Form 4. Water Reservoir Untuk memastikan cadangan persediaan air tersedia maka Water Reservoir harus dilengkapi dengan Low Level Alarm (LLA) yang dihubungkan ke Control Room .LLA harus dipastikan selalu berfungsi dengan melakukan uji coba minimal satu kali dalam setiap 3 bulan bersamaan dengan uji coba pompa pemadam api. 5. MCFA – Panel . Panel Utama Fire Alarm atau MCFA – Panel. Semua MCFA harus dijaga kebersihannya dan harus dipastikan semua komponen berfungsi dengan benar setiap saat. Kondisi baterai harus dijaga kondisinya selalu dalam fully charged. Battery charger harus dipastikan berfungsi dengan baik. 6. Fire Detector (Pengindera Dini) Fire Detector harus diperiksa dan dicoba secara rutin dimana lokasi yang harus diperiksa terdiri dari dua tempat : a. Public area seperti koridor, plant rooms,basement. b. Tenancy area seperti ruangan kantor dari setiap lantai. 7. Control Room (Ruang Pengendali) Petunjuk :Bila petugas terpaksa meninggalkan ruangan maka harus dicari lebih dahulu pengganti sementara yang mengerti peng-operasian panel-panel MCFA dan lain-lain. Petunjuk pengawasan dan pengoperasian semua peralatan dalam Control Room harus tersedia dan mudah dilihat. Demikian juga petunjuk langkah-langkah yang harus diambil bila mendengar adanya alarm atau adanya panggilan dari penumpang lift yang terjebak. 8. Control Room (Ruang Pengendali) Ruangan harus dilengkapi dengan lampu darurat (emergency lighting), tabung oxygen (2 set), fire proof blanket (2 set), flash light dan tabung pemadam api ringan. Ruangan harus selalu dalam “positive pressure” sehingga asap dari luar tidak dapat masuk ke dalam. Pintu masuk ruangan harus selalu tertutup dan terkunci.Tidak diperkenankan merokok dalam ruangan. Ruangan harus dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup (minimal 300 lux).Petugas Control Room harus dilengkapi dengan handy talky (HT). 9. Pintu Darurat (Emergency Exit Door) Pintu Darurat harus diperiksa kondisinya paling lambat satu kali dalam 6 bulan. 10. Evacuation Signages Lighting Battery/ stiker fosfor Uji coba Evacuation Signages Lighting Battery secara berkala. 11. Sistim Tata Suara (Warning & Evacuation Public Address System) Sistim Tata Suara harus dipastikan dapat berfungsi disemua titik pengeras suara yang terpasang.Sistim Tata Suara harus diberi tenaga cadangan baterey (seperti UPS) minimal tahan untuk setengah jam.