i
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Tim Penyusun :
1. Ida Roy, S.Pd. SMP Tarakanita 5 Jakarta
2. Abraham Bondan Aji Wahyono, S.Pd. SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
* E-book ini untuk kalangan Internal Peserta Didik Sekolah Tarakanita Indonesia
i
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KATA PENGANTAR
“Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan keinginan
besar untuk maju, ya... maju...” (Elisabeth Gruyters art. 53)
Pujian dan syukur ke hadirat Tuhan sang Pecinta hati kami yang manis, yang
karena kasih dan penyertaanNya, kami senantiasa dianugerahi rahmat kesehatan,
ketekunan, dan kesiapsediaan memberikan diri dalam keseluruhan proses
pelayanan kepada peserta didik. Pun atas perkenananNya, dengan berbekal
komitmen untuk memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kontekstual, kami berproses mulai dari persiapan, penyusunan, dan
finalisasi referensi belajar yang dikemas dalam bentuk elektronik ini dengan baik.
Buku elektronik yang telah tersedia ini tentu masih jauh dari sempurna, pun
demikian kekurangan dan kesalahan yang tentu tidak disengaja. Kami sangat
terbuka terhadap masukan, kritik dan saran dari siapapun yang berkehendak baik
membantu proses perbaikan dan peningkatan kualitas/mutu dari buku ini di masa
yang akan datang.
ii
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat yang berlimpah kami dapat menyelesaikan
pembuatan dan penyusunan buku pegangan siswa dengan baik. Terimakasih atas
peran suster, ibu-bapak guru serta seluruh civitas Yayasan Tarakanita yang telah
memfasilitasi dan mendorong segala langkah penyusunan dari kesiapan awal,
proses peng-editan, hingga akhirnya diterbitkannya buku ini demi terwujudnya
pelayanan prima dalam segi sarana sumber pembelajaran bagi para peserta didik.
Buku elektronik ini sengaja kami susun dengan sederhana, agar para
peserta didik mudah untuk mengases, membaca dan memahaminya terlebih
menjawab tantangan jaman yang serba digital termasuk dalam ranah keterampilan
abad-21, sehingga dengan sarana buku ini para peserta didik dapat secara praktis
dan efektif untuk memahami, menumbuhkan sikap dan mengaplikasikan
keterampilan kecakapan materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan untuk
kemudian dapat dinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini kami susun
dengan maksud dan tujuan sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan
pasal 77 J ayat (1) ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran
berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan difokuskan pada pencapaian tiga tingkat kompetensi, yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap meliputi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni:
ii
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Tim Penyusun
ii
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KI dan KD
PPKn kelas VII Kurikulum 2013
iii
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
iv
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar ……………….................................................................................... ii
Pemetaan KI dan KD ……………………………………………………………….. iii - iv
Daftar Isi …………………......................................................................................... v - vi
Refleksi ………………………………………………………………………………….……. 17
Rangkuman ................................................................................................................................ 18
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 19
Proyek ……………………………………………………………………………….…....……. 22
Refleksi ……………………………………………………………………………....….……. 35
Rangkuman ................................................................................................................................ 36
Uji Kompetensi ……………….................................................................................................... 37
Proyek …………………………………………………………………………….…….…...… 40
Bab 3. Perumusan dan Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 .... 41
Refleksi ………………………………………………………………………………….……. 58
Rangkuman ................................................................................................................................ 59
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 60
Proyek ……………………………………………………………………………….…....……. 63
v
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi ………………………………………………………………………………….……... 83
Rangkuman .................................................................................................................................. 84
Uji Kompetensi ............................................................................................................................... 85
Proyek ……………………………………………………………………………….…......……. 86
Bab 6. Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ........................................ 105
A. Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Konsep Kesatuan ................................... 108
B. Daerah Dalam Kerangka NKRI ........................................... ................................................ 116
C. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI ……………………………………………….…… 125
D. Sikap dalam Mempertahankan NKRI …………………………………………………….. 127
vi
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Sumber gambar :
1) File:Sidang BPUPKI - 2.jpg - Wikimedia Commons
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sidang_BPUPKI_-_2.jpg dan
2) gambar Gedung Pancasila dahulu disebut Chuo Sangi In
https://aishasnews.files.wordpress.com/2017/09/3-nusakini.jpg
1
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
1.1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para pendiri
negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
2.1. Mengembangkan sikap bertanggung jawab dan berkomitmen sebagai warga negara
indonesia seperti yang diteladankan para pendiri negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.1. Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
4.1. Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
• 1. Mensyukuri atas semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Dasar Negara Pancasila.
• 2. Menghargai dengan sikap bertanggung jawab dan berkomitmen sebagai warga negara
indonesia sepeti yang diteladankan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara.
• 3. Menjelaskan proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar nagara dan
meneladani semangat pendiri negara dalam merumusan dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
• 4. Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
2
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
sumber gambar :
https://www.genpi.co/timthumb.php?src=http://fs.genpi.co/uploads/data
/images/2019/09/SUDHARNOTO%20PKI.png&w=820&a=br&zc=1timt
humb.php (820×498) (genpi.co)timthumb.php (820×498) (genpi.co)
3
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Pada Bulan Juli 1944, Perdana Menteri Hideki Tojo terpaksa mengundurkan diri
dan diganti oleh Perdana Menteri Koiso Kuniaki. Dalam rangka menarik simpati bangsa
Indonesia agar lebih meningkatkan bantuannya baik moril maupun materil, maka dalam
Sidang Istimewa ke-85 Perlemen Jepang (Teikoku Ginkai) pada tanggal 7 September
1944, Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa negara-negara yang ada di bawah
kekuasaan Jepang diperkenankan merdeka “kelak di kemudian hari”.
Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan istilah Deklarasi Kaiso. Berkaitan
dengan adanya janji kemerdekaan tersebut maka Jepang memerintahkan untuk
membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Pada tanggal 1 Maret 1945, tujuan dari pembentukan
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ) adalah
untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia
merdeka dan untuk menyiapkan semua kebutuhan menjelang kemerdekaan Indonesia
suatu saat nanti, dengan ketuanya ialah dr KRT Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua
wakil ketua yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P. Soeroso, Setelah Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ini terbentuk maka
diadakanlah Sidang BPUPKI dan pada saat Sidang BPUPKI inilah Pancasila sebagai
dasar negara dirumuskan dan dibahas oleh BPUPKI dalam sidang tersebut.
4
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
5
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Pada tanggal 29 mei 1945, Moh. Yamin mengusulkan dasar Negara dengan isi
sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Judul pidato tersebut “ Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan berakar pada sejarah, peradaban,
agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia.
Sumber foto :
http://3.bp.blogspot.com/h9oaDtPpMuk/UM7BDmVyhaI/AAAAAAAAAGo/2oZz7qTI1Pk/s1600/1903-
1962_moh_yamin.jpg dan https://4.bp.blogspot.com/-rGQ7yj5-
1EY/V0_M2qR5qHI/AAAAAAAACAo/RzSAA0ceKKEpQtiB7QRB-ewOTGyq2KkNwCLcB/s1600/DR-Soepomo-
bw-253x300.jpg
6
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sumber :
gambar soekarno dalam sidang bpupki - Bing
images
https://www.bing.com/images/search?view=detail
V2&ccid=g0DbgbFZ&id=B124BD88AD05DED09EEC6
FD7F631EBF99FEE878E&thid
7
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Hasil dari pertemuan tersebut, direkomondasikan Rumusan Dasar Negara yang dikenal
dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
8
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil tiga alenia pertama
piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari
alenia keempat piagam Jakarta.
Hasil kerja panitia perancang UUD yang dilaporkan akhirnya diterima oleh BPUPKI.
Kejadian ini merupakan momentum yang sangat penting karena disinilah masa depan bangsa
dan Negara di bentuk.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI atau Dokurtsu Junbi Cosakai dibubarkan oleh Jepang
karena dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka dan mereka
menolak adanya keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan
Indonesia.
Pada tanggal itu pula dibentuk PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai, dengan anggota berjumlah
21 orang terdiri dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, 1
orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari
Tionghoa.
9
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta bersama tokoh pejuang kemerdekaan
akhirnya memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00
pagi di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta (sekarang menjadi Gedung Perintis
Kemerdekaan di Jalan Proklamasi). Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu
Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud dengan diringi lagu
Indonesia Raya ciptaan WR. Soepratman.
• Pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, seorang opsir Angkatan Laut
Jepang (Ratulangi) minta kepada Hatta supaya Piagam Jakarta di coret dari
pembukaan UUD 1945, karena kalau tidak, kemungkinan golongan Kristen dan
Katolik di Indonesia Timur akan berdiri diluar republik. Maka Hatta dan beberapa
tokoh Islam mengadakan pembahsan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah
kalimat “ ….dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki bagus Hadikusumo, Kasman
Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan.
• Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan
kalimat “… dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia`. Kita harus
menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat “ …
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh
PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar
permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja
sidang pertama PPKI saat itu dibuka.
10
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• Selain pembahasan perubahan sila pertama Pancasila, pada sidang PPKI juga di bahas
perubahan BAB II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi “Presiden ialah orang
Indonesia asli”. Semua usulan itu diterima peserta sidang. Hal itu menunjukkan
mereka sangat memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Mohammad Hatta masing-
masing menjadi Presiden wakil Presiden Republik Indonesia.
4. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP).
3. Persatuan Indonesia
11
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan
perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-
sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan
mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Secara individu, para pendiri negara, baik yang tergabung dalam BPUPKI, PPKI, maupun
para pahlawan bangsa lainnya mempunyai peran yang sama dalam menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut :
b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia pendiri negara dalam merumuskan
Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
nilai-nilai yang lahir dalam Pancasila adalah nilai-nilai yang berasal dari bangsa
Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan
keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia.
c. Selalu bersemangat dalam berjuang para pendiri negara selalu bersemangat dalam
memperjuangan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para pendiri Negara lainnya yang mengalami cobaan
dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-
kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri
negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
12
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
d. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
f. Akan tetapi, terdapat beberapa individu pendiri negara yang memberikan peran
secara khusus atas penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno selaku pemimpin sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus menetapkan UUD
Negara Indonesia yang di dalam Pembukaannya terdapat rumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Selain itu, Ir. Soekarno juga secara aklamasi terpilih sebagai Presiden RI
Pertama.
Selaku wakil ketua PPKI, Drs. Muhammad Hatta telah mengusahakan beberapa
perubahan rumusan Pancasila yang ada di dalam Piagam Jakarta, khususnya sila
pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” agar lebih menyatukan bangsa Indonesia yang
beraneka ragam. Selain itu, Drs. Muhammad Hatta secara aklamasi menjadi wakil
Presiden RI Pertama
Sebagai seorang pelajar dan generasi muda, tentu kalian juga harus memiliki komitmen
dalam berbangsa dan bernegara. Komitmen berbangsa dan bernegara bagi generasi
muda salah satunya dilakukan dengan berkomitmen untuk mempersiapkan dan
mewujudkan masa depan yang lebih baik. Salah satu upaya untuk mewujudkan masa
depan yang lebih baik adalah giat belajar.
13
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• Para pejuang pendiri negara yang termasuk dalam masa proklamasi kemerdekaan dalam
fakta sejarah termasuk angkatan 45. Adapun hakekat dan nilai angkatan 1945 adalah
sebagai berikut :
• Semangat adalah kekuatan, kegembiraan, dan gairah yang meliputi batin seseorang atau
suasana batin. Semangat juga dapat berarti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk
menggapai keinginan dan hasrat tertentu. Seseorang yang memiliki semangat
kebangsaan akan memiliki rasa banggsa sebagai warga Negara Indonesia. Kebanggan
sebagai bangsa yang besar kita rasakan, misalnya ketika Bendera Merah putih berkibar
dalam pertandingan tingkat internasional atau saat kita menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia, yaitu Indonesia Raya. Untuk mengisi dan mempertahankan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia diperlukan kebangsaan dari warga negaranya. Semangat
kebangsaan disebut juga nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang
menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada
Negara kebnagsaan atau nation state.
• Selain nasionalisme, semangat kebangsaan yang lain adalah patriotisme. Secara harfiah,
patriotism berasal dari kata “patria” yang artinya cinta tanah air. Kata patria kemudian
berubah menjadi kata patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Jadi,
patriotism adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya. Patriotisme dalam
pandangan hidup bangsa Indonesia meliputi cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta
Negara Indonesia.
• Jiwa patriotisme sudah terlihat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, misalnya
bentuk kerelaan pahlawan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan
dengan mengorbankan jiwa dan raga. Jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam
merebut kemerdekaan sering disebut sebagai jiwa dan semangat ‘45’ berikut jiwa dan
semangat ‘45’ yang dimiliki oleh para pahlawan bangsa.
14
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• Hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. “Pro Patria” dan “Primus Patrialis” yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan kepentingan tanah air.
2. Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan sosial dari semua lapisan masyarakat
terhadap perjuangan kemerdekaan
3. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, dan golongan
4. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
5. Jiwa kesatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
• Semangat dan komitmen para pendiri negara jangan dipandang sebagai sejarah
perjuangan di masa lampau melainkan harus diteladani dalam kehidupan sekarang
ini. Semangat dan komitmen para pendiri negara bisa diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun di lingkungan
berbangsa dan bernegara.
15
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
1. Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita wajib percaya dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berdasakan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dalam pergaulan kita
tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan ras atau warna kulit,
suku bangsa, golongan, pangkat, kedudukan dan hal lainnya yang
merendahkan harkat dan martabat orang lain.
5. Berdasarkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita wajib
menghargai hasil karya orang lain, mau melaksanakan gotong dan kegiatan
kerja bakti.
16
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
1. Perhatikanlah gambar Lambang Negara Indonesia di atas, Apakah kalian bangga
memilikinya ?
2. Tuliskan nilai-nilai apa yang bisa kalian dapatkan setelah mempelajari materi
perumusan ?
3. Jika kita kaitkan dengan Cc5 nilai apa yang ingin kalian perjuangkan sebagai
bukti kecintaan kalian pada Dasar Negara Secara karakter Tarakanita, apakah
kalian telah memiliki nilai :
a) Celebration (sikap syukur)
b) Compassion (belarasa)
c) Community (persaudaraan sejati)
4. Secara karakter kebangsaan , apakah kalian telah memiliki nilai :
a) Religius (mensyukuri adanya kerjasama)
b) Toleransi (menghargai perbedaan)
c) Tanggung jawab (melaksanakan tugas dan kewajiban baik kepada masyarakat,
bangsa dan negara)
17
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
1. Karena janji Jepang akan kemerdekaan Indonesia maka dibentuklah BPUPKI, yang mana ketuanya
adalah dr KRT Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua yaitu Ichibangase Yosio (Jepang)
dan R.P. Soeroso.
2. BPUPKI mengadakan sidang resmi sebanyak dua kali dan sidang tidak resmi sebanyak satu kali,
dalam sidang resmi pertama dibahas dasar negara.
3. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara ialah M. Yamin (29 Mei 1945), Soepomo (31 Mei
1945 ) dan Sukarno ( 1 Juni 1945 ).
4. Soekarno menyampaikan pidato yang berisi gagasan mengenai Dasar Negara yang diberi nama
Ekasila, Trisila, Pancasila, yang terdiri dari :
Rumusan Pancasila :
a. Kebangsaan Indonesia (nasionalisme)
b. Internasionalisme (peri-kemanusiaan)
c. Mufakat (demokrasi)
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila :
a. Sosio nasionalisme
b. Sosio demokratis
c. Ke Tuhanan
Rumusan Ekasila :
Gotong royong
1. Rumusan Dasar Negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi :
a. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
6. Jiwa patriotisme sudah terlihat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, misalnya bentuk kerelaan
pahlawan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan
raga.
6. Semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara
harus diteladani oleh seluruh bangsa Indonesia, terutama generasi muda yang akan melanjutkan
pembangunan menuju kejayaan dan cita-cita nasional.
6. Semangat dan komitmen para pendiri negara jangan dipandang sebagai sejarah perjuangan di masa
lampau melainkan harus diteladani dalam kehidupan sekarang ini. Semangat dan komitmen para
pendiri negara bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, maupun di lingkungan berbangsa dan bernegara.
18
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Pilihan Ganda
Petunjuk soal : Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
2. Gedung Cuo Sangi In pada masa sebelum kemerdekaan mempunyai arti penting bagi
bangsa Indonesia karena merupakan tempat … .
A. Merumuskan teks proklamasi
B. Upacara peresmian anggota BPUPKI
C. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
D. Pelantikan Soekarno Hatta sebagai pemimpin PPKI
19
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
4. Keseimbangan lahir dan batin merupakan salah satu gagasan rumusan dasar negara yang
dikemukakan oleh … .
A. Mr. Soepomo
B. Muh. Yamin
C. Ir. Soekarno
D. Dr. Radjiman Wedyodiningrat
A. Keadilan sosial
B. Kebangsaan Indonesia
C. Kesejahteraan sosial
D. Mufakat
7. Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno ditunjukkan pada nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
20
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
9. Sila Pancasila dalam UUD NRI Tahun 1945 telah mengalami perubahan, yaitu sila ke….
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
10. Kita harus bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, ini merupakan penerapan sila ke….
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
B. Essay (Uraian) :
Petunjuk : Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan benar !
1. Tuliskan masing-masing 3 sikap menujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara dalam
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara !
2. Tuliskan 5 sikap yang dapat kalian lakukan sesuai dengan pengamalan sila Pancasila selama
pembelajaran jarak jauh dari rumah !
4. Jelaskan letak perbedaan bunyi sila Pancasila dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 !
5. Apa yang bisa kamu lakukan negara Indonesia tetap mengunakan Pancasila sebagai dasar negara
?
21
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
PROYEK
Untuk proyek kalian dalam materi Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara adalah Mengambar Lambang negara Indonesia sehingga kalian makin paham dan
mencintai Dasar negara Indonesia, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
2. Gambarlah lambang negara Indonesia diatas karton, gunakan alat tulis berwarna
yang kalian miliki, warnailah lambang negara tersebut dengan warna yang sesuai
dengan aturan yang berlaku.
3. Jelaskan di depan kelas cara kalian mengerjaknnya dan juga jelaskan arti warna
dan bulu-bulu dalam lambang negara tersebut.
4. Carilah artikel atau berita atau film dari youtube tentang tindakan, kejadian atau
peristiwa yang ingin merubah dasar negara Indonesia.
Selamat mengerjakan
22
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Norma-Norma
Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Sumber gambar : gambar sebelah kiri atas dan bawah diambil dari foto dokumentasi SMP Stella Duce 1
Yogyakarta; gambar sebelah atas kanan dikambil dari foto dokumentasi SMP Tarakanita 5 Jakarta ;
Gambar kanan bawah diambil dari internet : Gambar norma hukum - Bing images
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid
23
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mensyukuri berlakunya norma keadilan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
3.Menjelaskan norma-norma yang berlaku dan arti penting norma dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.
24
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu dengan yang lain, melainkan
berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi
kebutuhannya, dalam berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia, interaksi yang
dilakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan.
Pertemuan dua kepentingan tersebut dinamakan “kontak”.
Menurut Surojo Wignjidipuro kontak terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu saling
memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli.
2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu
bersaingan atau berlawanan.
Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak
mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan.
Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa aman, maka setiap
bentuk gangguan atau konflik terhadap kepentingan harus dicegah, cara mencegahnya
adalah dengan membuat norma atau aturan yang mengatur hubungan manusia agar tercipta
ketertiban dan keharmonisan dalam masyarakat sehingga manusia bisa memenuhi
kepentingannya.
25
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa norma adalah kaidah,
aturan, adat kebiasaan dan/atau hukum yang berlaku dan mengatur hidup manusia dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
26
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum
Kaidah atau ketentuaan yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia, manusia dengan masyarakat dan manusia dengan negara, Norma hukum
adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, yang
mengikat dan bersifat memaksa demi terwujudnya ketertiban masyarakat.
27
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sifat “memaksa” dengan sanksinya yang tegas dan nyata inilah yang
merupakan kelebihan norma hukum dibanding dengan ketiga norma hukum yang lain.
Negara berkuasa untuk memaksakan aturan-aturan hukum guna dipatuhi dan terhadap
orang-orang yang bertindak melawan hukum akan diancam dengan hukuman. Ancaman
hukuman dapat berupa hukuman badan atau hukuman benda.
Di samping itu masih dimungkinkan pula dijatuhkannya hukuman
tambahan, yakni pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan
pengumuman keputusan pengadilan. Contoh, perbuatan mencuri adalah perbuatan
melawan hukum (tindak pidana dalam hal ini adalah kejahatan), yang juga merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan (asusila), maupun
kesopanan. Jadi di antara norma-norma tersebut mungkin saja terdapat kesamaan obyek
materinya, akan tetapi yang tidak sama adalah sanksinya.
Sumber gambar : gambar atas kiri dan kanan diambil dari foto dokumentasi SMP Stella Duce 1 Yogyakarta; ;
Gambar bawah kiri dan kanan diambil dari internet : http://1.bp.blogspot.com/-
puvJMsDDEQU/U2HTbtwFGmI/AAAAAAAAA-o/6Tp505QPRhg/s1600/etikakeluarga.jpg
Tugas Individu :
28
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
29
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
32
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
33
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
34
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
1. Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam Bab II ini dengan baik, yaitu
mengenai Norma-norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat ?
2. Selanjutnya dengan mempelajari norma-norma sudahkah kalian bersikap sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di Indonesia?
3. Jika kita kaitkan dengan Cc5 nilai apa ingin kalian perjuangkan sebagai bukti penerapan
norma dan keadilan secara karakter Tarakanita, apakah kalian telah memiliki nilai :
a. Celebration (sikap syukur)
b. Disiplin (taat tata aturan)
c. Compassion (belarasa)
d. Community (persaudaraan sejati)
4. Secara karakter kebangsaan, apakah kalian telah memiliki nilai :
a. Religius (mensyukuri adanya keadilan dan norma )
b. Disiplin (mematuhi norma yang berlaku)
c. Sopan – santun (penerapan nilai kesopanan)
d. Tanggung jawab (penerapan dengan tanggung jawab
35
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
a. Norma adalah kaidah, aturan, adat kebiasaan dan/atau hukum yang berlaku dan mengatur
hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
c. Dalam kehidupan bernegara, norma hukum memiliki peranan yang lebih besar karena
mengikat dan memaksa seluruh warga negara dan para penyelenggara negara
.
d. Negara berkuasa untuk memaksakan aturan-aturan hukum guna dipatuhi dan terhadap
orang-orang yang bertindak melawan hukum akan diancam dengan hukuman.
f. Perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sekolah :
1. Mentaati peraturan dan tata tertib sekolah
2. Tidak terlambat dating kesekolah
3. Tidak membolos
4. Memakai seragam sekolah
5. Santun, hormat kepada guru dan teman.
36
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
A. Pilihan Ganda
Petunjuk soal : soal : Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar!
1. Seperangkat aturan atau kaidah yang dijadikan pedoman bertingkah laku dalam
kehidupan bermasyarakat disebut … .
A. Adat
B. Norma
C. Kebiasaan
D. Ketentuan
4. Adanya hukuman mati, hukuman penjara dan denda adalah sanksi atas pelanggaran
norma … .
A. Agama
B. Kesopanan
C. Kesusilaan
D. Hukum
37
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
6. Sanksi bagi seseorang yang melanggar norma kesopanan dalam hidup di masyarakat
adalah … .
A. Dituntut oleh pihak yang berwajib
B. Adzab dari Tuhan
C. Rasa malu, penyesalan di hati
D. Dikucilkan dan dicemooh oleh masyarakat
38
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
9. Perilaku berbohong adalah salah satu pelanggaran terhadap norma kesusilaan. Sanksi dari
pelanggaran norma ini adalah ... .
A. akan masuk neraka di akhir zaman
B. dijatuhi hukuman penjara oleh negara
C. diasingkan oleh masyarakat selamanya
D. perasaan bersalah dan rasa penyesalan
10. Sikap menjunjung tinggi norma hukum dalam masyarakat, antara lain adalah … .
A. menolong orang tua menyeberang jalan
B. minta izin kepada orang tua sebelum sekolah
C. memberi salam jika masuk sekolah
D. mematuhi peraturan lalu lintas
B. Essay (Uraian)
2. Jelaskan arti penting norma dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara !
3. Jika sejak kecil sudah membiasakan menaati norma, maka setelah dewasa nanti tidak
berat menaati norma yang ada. Setujukah kamu terhadap pendapat tersebut ?
4. Bagaimana akibatnya bila dalam suatu masyarakat tidak ada ketaatan terhadap norma
hukum?
39
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
PROYEK
Selamat mengerjakan
40
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Suasana Rapat PPKI pada 18 Agustus 1945 yang salah satu hasilnya adalah menetapkan UUD 1945
serta memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.(Osman Ralliby/Dokumentasi Historica,
Penerbit Bulan-Bintang, Djakarta)
Foto : Sejarah Penetapan UUD 1945 Halaman 1 (kompas.com)
https://www.kompas.com/skola/image/2020/03/04/180000369/sejarah-penetapan-uud-1945?page=1
41
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Mensyukuri adanya perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
2. Menghargai dengan sikap bertanggung jawab yang mendukung nilai kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
4.Menyajikan laporan hasil telaah proses kesejerahan perumusan dan pengesahan serta arti
penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi bangsa dan Negara Indonesia
42
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
www.blibli.com
43
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
44
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
45
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
46
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
47
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
A. 16 Bab
B. 37 Pasal
C. 4 Aturan Peralihan
D. 2 Ayat Tambahan
A. Penjelasan umum
Saat ini Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sudah beberapa kali mengalami amandemen (perubahan) sebagai upaya
penyempurnaan aturan-aturan dasar mengenai tatanan negara. Salah satu kesepakatan
dasar dalam perubahan tersebut adalah “tidak mengubah Pembukaan UUD NRI Tahun
1945” yang merupakan pokok kaidah fundamental. Aturan dasar yang mengalami
perubahan antara lain adalah tentang pemilihan Presiden dan wakil Presiden yang
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu. Sebelum ada perubahan, Presiden
dan Wakil Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR.
48
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
49
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
C. Arti Penting UUD Negara Republik Indonesia Bagi Bangsa Dan Negara
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam permainan olah raga ada aturan main
yang harus ditaati, Dalam keluarga juga yang merupakan kelompok terkecil
masyarakat juga ada aturan yang harus ditaati oleh seluruh anggota keluarga.
Demikian juga dalam kehidupan masyarakat kita telah belajar tentang macam-macam
norma yang merupakan aturan yang terdapat dalam masyarakat, Aturan-aturan itu
penting agar kehidupan bersama dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan
negara dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang dicita-citakan bersama yaitu
masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera dapat terwujud oleh sebab itu
penyelengaraan pemerintahan negara, dan warga negara Indonesia wajib patuh
melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 yang merupakan hukum dasar tertulis di
Indonesia. Konstitusi atau UUD bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum yang tertinggi, sebagai hukum dasar UUD NRI Tahun 1945 mempunyai arti
yang sangat penting yaitu sebagai sumber bagi hukum-hukum di bawahnya.
50
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sebaliknya apabila UUD NRI Tahun 1945 tidak dipatuhi, maka kehidupan
bernegara kita mengarah pada ketidak harmonisan, akibatnya bisa terjadi perang saudara.
Siapa yang dirugikan? Tentu saja semua warga negara Indonesia. Karena hal itu dapat
berakibat tidak terwujudnya kesejahteraan, bahkan mungkin mengakibatkan bubarnya
Negara Republik Indonesia. Maka marilah kita berkomitmen untuk melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 secara sadar dan
bertanggung jawab.
51
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
52
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
53
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Haji Agoes Salim, lahir tanggal 8 Oktober 1884 di kota Gadang, Agam,
Sumatra Barat. Pendidikan Pendidikan dasar ditempuh di Europeesche Lagere School
(ELS) yaitu sekolah khusus anak-anak eropa, kemudiaan melanjutkan ke Hoogere
Burgerschool (HBS) di Batavia, dan saat lulus beliau menjadi lulusan terbaik di HBS se-
Hindia Belanda. Kemudiaan Haji Agoes Salim bekerja sebagai penerjemah. Dalam
Proses perumusan hukum dasar, Haji Agoes Salim menjadi Tim Penghalus Bahasa.
54
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
55
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Kita harus menjunjung tinggi kesepakatan nasional para pendiri negara yang
dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945. Apa saja
kesepakatan nasional para pendiri negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945. Apa saja kesepakatan nasinal para pendiri negara yang tertuang dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 ? Diantaranya ialah tentang susunan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila. Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 merupakan pokok kaidah fundamental berdirinya NKRI karena itu tidak
dapat diubah.
Tokoh pendiri negara Indonesia merupakan putra terbaik bangsa yang memiliki
kemampuan dan visi kedepan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Anggota BPUPKI
merupakan tokoh bangsa Indonesia dan orang-orang yang terpilih serta tepat mewakili
kelompok dan masyarakat pada waktu itu. Anggota BPUPKI telah mewakili seluruh
wilayah Indonesia, suku bangsa, golongan, agama dan pemikiran yang berkembang di
masyarakat saat itu. Ada dua paham utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang
BPUPKI, yaitu nasionalis dan agama. Pendiri negara yang didasarkan pemikiran
nasionalisme menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk merupakan negara
nasionalis atau negara kebangsaan, sedangkan golongan agama menginginkan
didasarkan pada salah satu agama. Berbagai perbedaan diantara anggota BPUPKI
dapat diatasi dengan sikap dan perilaku pendiri negara yang mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. BPUPKI
melaksanakan sidang dengan semangat kebersamaan dan mengutamakan musyawarah
dan mufakat. Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 menyatakan
“…kita hendak mendirikan negara Indonesia yang bisa semua harus melakukannya,
semua buat semua…” Dari pendapat Ir. Soekarno tersebut jelas terlihat bahwa para
pendiri negara berperan sangat besar dalam mendirikan negara Indonesia, terlepas dari
para pendiri negara tersebut memiliki latar belakang suku, agama dan ras yang
berbeda.
56
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sidang BPUPKI dapat terlaksana secara musyawarah dan mufakat. Hal itu
dapat kalian lihat dari pertanyaan ketua BPUPKI dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat
dalam sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945, yaitu: “jadi rancangan ini sudah diterima
semuanya. Jadi, saya ulangi lagi, Undang-undang Dasar ini kita terima dengan sebulat-
bulatnya. Bagaimanakah tuan-tuan? Untuk penyelesaiaannya saya minta dengan hormat
yang setuju yang menerima untuk berdiri, dengan suara bulat diterima Undang-undang
Dasar ini. Terimakasih tuan-tuan.” Pertanyaan dari ketua BPUPKI dan tanggapan dari
seluruh anggota sidang BPUPKI menunjukkan bahwa para pendiri negara telah
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,
serta mengutamakan musyawarah mufakat dalam membuat keputusan tentang dasar
negara dan UUD NRI Tahun 1945.
Keberhasilan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya
merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara, dalam
Persidangan PPKI para tokoh pendiri negara memperlihatkan kecerdasan, kecermatan,
ketelitiaan, tanggung jawab, rasa kekeluargaan, toleransi dan penuh dengan pemufakatan
dalam setiap pengambilan keputusan. Sikap patriotisme dan rasa kebangsaan antara lain
dapat diketahui dalam pandangan dan pemikiran mereka yang tidak mau berkompromi
dengan penjajah dan bangga sebagai bangsa yang baru merdeka.
Aktifitas I ndividu
BPUPKI dan PPKI sangat penting dalam merumusakan dan mengesahkan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut pendapatmu, apa saja peranan
BPUPKI dan PPKI dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ?
57
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
1. Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam Bab III ini dengan baik,
yaitu mengenai materi “Perumusan dan Pengesahan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945” ?
2. Selanjutnya dengan mempelajari UUD 1945 bagaimana perasaan kalian? Apakah
kalian bangga memilikinya? Dan sudahkah kalian bersikap taat terhadap
Konstitusi negara tersebut ?
3. Jika kita kaitkan dengan Cc5 nilai apa ingin kalian perjuangkan terhadap materi
ini secara karakter Tarakanita , apakah kalian telah memiliki nilai :
a. Celebration (sikap syukur)
b. Disiplin (taat terhadap Konstitusi)
c. Compassion (belarasa)
d. Community (persaudaraan sejati)
4. Secara karakter kebangsaan , apakah kalian telah memiliki nilai :
a. Religius (mensyukuri adanya keadilan dan norma )
b. Disiplin (mematuhi dan taat terhadap aturan hukum Konstitusi)
c. Tanggung jawab (penerapan dengan tanggung jawab)
d. Keteladanan (dari tokoh perumus UUD 1945)
58
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
1. UUD sering disebut sebagai konstitusi, meskipun sebenarnya arti konstitusi itu berbeda
dengan UUD. Konstitusi adalah hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis, Adapun
undang-undang dasar tergolong hukum dasar yang tertulis.
5. Proses perumusan UUD badan yang berperan adalah BPUPKI, sedangkan dalam proses
pengesahan UUD badan yang berperan adalah PPKI.
7. Ir. Soekarno ( Anggota BPUPKI yang menjadi ketua Panitia Perancang Hukum Dasar),
ketua PPKI, Proklamator dan Presiden RI yang pertama. Beliau lahir di Surabaya
tanggal 6 Juni 1901. Beliau merupakan tokoh yang memegang peran sangat penting
dalam Proses Perumusan UUD
59
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
1. Para pendiri negara menyepakati dasar negara Indonesia yaitu Pancasila, dan Undang - Undang
Dasar Tahun 1945 dijadikan sebagai….
A. Konstitusi negara atau hukum dasar negara Indonesi
B. Dasar hukum negara Indonesia
C. Dasar hukum penyelengaraan negara
D. Norma hukum di Indonesia
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditetapkan oleh PPKI pada pada
tanggal….
A. 18 September 1955
B. 17 Agustus 1945
C. 18 Agustus 1942
D. 18 Agustus 1945
4. Hukum dasar yang yang dijadikan pegangan dalam pemerintahan negara adalah….
A. Konspirasi
B. Konstitusi
C. Konstruksi
D. Kontutusional
60
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
5. Perumusan dan pengesahaan Undang-Undang Dasar mengandung banyak pelajaran berharga bagi
bangsa Indonesia. Pelajaran yang dapat diambil bangsa Indonesia, khususnya generasi muda yaitu….
A. Membutuhkan sikap mementingkan kelompok
B. Meningkatkan semangat kebangsaan yang lebih tinggi
C. Mengajarkan untuk tidak selalu mengikuti organisasi
D. Menumbuhkan semangat rajin belajar mengejar cita-cita
6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 berhasil disahkan, detik-
detik sebelum disahkan masih terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan ini terjadi pada kalimat sila 1
Pancasila. Atas kebesaran hati para pihak, rumusan tersebut diganti sehingga dapat diterima semua
golongan. Mufakat ini menjadi bukti bahwa para pendiri negara menerapkan sikap….
A. Taat hukum
B. Toleransi
C. Rela berkorban
D. Kerja keras
61
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
9. Salah satu perubahan dalam UUD NRI Tahun 1945 yaitu kata Pembukaan yang semula
adalah….
A. Mukaddimah
B . Kata pengantar
C. Preambule
D. Pendahuluaan
10. Toleransi merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam proses perumusan dan
pengesahan UUD NRI Tahun 1945, Perilaku dibawah ini yang mengedepankan sikap
toleransi ditunjukkan oleh pernyataan….
A. Linda menjadi juara 1 dalam ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi karena
kerja kerasnya.
B. Pak Joko selaku ketua RT dan para warga Bersama-sama mencari jalan keluar untuk
menangulangi bencana banjir.
C. Seluruh warga desa Sumber asih mempersilahkan pembangunan gereja dan pura
berdekatan dengan masjid didesanya.
D. Pak Syukri mempersilahkan warga menebang pohon mangga miliknya karena
membahayakan orang yang lewat dibawahnya.
Essay (Uraian) :
Petunjuk : Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan benar !
62
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
PROYEK
Proyek Kewarganegaraan:
1. Para pendiri bangsa dalam Sidang BPUPKI dan PPKI menunjukkan sikap
keteladanan dan negarawan. Mementingkan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan, termasuk dalam proses merumuskan dan
menetapkan konstitusi negara. Apakah kalian telah memiliki sikap seperti yang
ditunjukan seorang negarawan?
2. Tulislah secara pribadi (Tugas Individu) dengan jujur bagaimana perilaku kalian
dalam merumuskan sesuatu keputusan bersama.
3. Tampilkan hasil Proyek Kewarganegaraan pada papan dinding kelas
3 Persatuan dan
kesatuan
4 Mengutamakan
bangsa dan negara
5 …………..
Selamat mengerjakan
63
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
4 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
64
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
2.4. Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
3.4. Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
4.4. Mendemontrasikan hasil identifikasi keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
TUJUAN PEMBELAJARAN
65
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
66
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Tentu kalian tidak asing lagi mendengar dan melihat semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika.”
Moto atau Semboyan bangsa dan negara Indonesia ini sering kita lihat tertulis pada
Lambang Negara Republik Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Apakah kalian mengetahui
sejarah dan makna dari semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’. Untuk itu mari kita pelajari
sekilas mengenai sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar kita lebih menghayati
makna yang terkandung di dalamnya (Untuk melihat visual penjelasannya oleh Lembaga
MPR-RI silahkan klik pada link youtube berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=Ldoo29GFHXE)
67
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Secara ketentuan tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika tidak akan lepas
dari lambang negara kita yaitu Garuda Pancasila. Ketentuan Simbol negara ini
terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 1951 pasal 1 yang
menjelaskan mengenai 3 bagian yang terdapat dalam lambang negara, yaitu sebagai
berikut:
Burung Garuda, yang menegok dengan kepalanya lurus ke sebelah
kanannya; Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda;
dan Semboyan ditulis di atas pita yang dicengramkan oleh Garuda. Ketiga bagian
lambang negara tersebut dijelaskan secara rinci dalam PP No. 66 Tahun 1951, dan
telah ditegaskan pula dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pasal 46 UU No. 24 Tahun 2009
menyebutkan Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda
Pancasila yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan, perisai berupa jantung dan
digantung dengan rantai pada leher Garuda dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda.
Secara sejarah, diuraikkan pada penjelasan pasal 46 dalam UU No.24
Tahun 2009, disebutkan bahwa: ‘Yang dimaksud dengan Garuda Pancasila’ adalah
lambang berupa burung garuda yang sudah dikenal melalui mitologi Kuno, yaitu
burung yang menyerupai burung elang rajawali’. Garuda digunakan sebagai lambang
Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan negara yang kuat. Maksud dari ‘perisai’ ialah tameng yang
telah dikenal lama dalam kebudayaan dan peradaban asli Indonesia sebagai bagian
senjata yang melambangkan perjuangan dan perlindungan diri untuk mencapai
tujuan.
68
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Hal itu ditegaskan juga dalam Buku Empat Pilar kehidupan Berbangsa dan
bernegara (2012: 196), yang didalamnya dikutip oleh pendapat Suhandi Sigit,
menyatakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Makapahit. Dalam kitab
tersebut Mpu Tantular menulis ”Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki
rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa agama Buddha dan Siwa
(Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan
Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang
mendua). Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti
bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu.
69
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Jika melihat sejarah Bhinneka Tunggal Ika beserta definisinya, kita bisa
menyimpulkan bahwa fungsi dari semboyan ini adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa di tengah banyaknya perbedaan. Semboyan bangsa Indonesia tersebut mempunyai
fungsi sebagai landasan dasar negara untuk menjunjung tinggi kesatuan negara republik
Indonesia. Sehingga, fungsi tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari, berbangsa maupun bernegara. Harapannya agar masyarakat bisa saling
menghargai perbedaan suku bangsa, bahasa, agama, bahasa, ras dan keberagaman lainnya
sehingga tidak akan terpecah belah.
https://www.selasar.com/bhinneka-tunggal-ika/
70
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
71
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
1
Faktor-faktor penyebab keberagaman masyarkat di Indonesia
a. Letak strategis wilayah Indonesia. Coba kalian amati letak geografi Indonesia dalam peta
dunia. Letak Indonesia yang strategis, yaitu di antara dua Samudra Pasifik dan Samudra
Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur
perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas
dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan
bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan
kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
b. Kondisi negara kepulauan Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik
terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antar masyarakat dari pulau yang
berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-
masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini
mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan
perempuan
c. Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan,
daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan
perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan
yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian,
kesenian, bahkan kepercayaan.
d. Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga
mempengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa
masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam
yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman masyarakat
Indonesia.
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru
baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap
perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau
budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap
bertahan pada budaya sendiri.
72
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
2
Bentuk – bentuk keberagaman masyarakat Indonesia
(SARA = Suku, Agama,Ras, dan Antar-golongan
a. Keragaman Suku
73
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
74
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
b. Keragaman Agama
75
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
c. Keragaman Ras
d. Keragaman Antar-Golongan
• Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga dalam
keberagaman masyarakat termasuk adanya suatu golongan. Arti kata golongan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI-daring dalam website:
https://www.kamusbesar.com/golongan),: golongan, ialah tumpukan; kelompok (orang);
yang sinonim dengan kata sebagai berikut:
(1) bangsa, kalangan, kaum, lapisan, lingkungan, keluarga,
• komunitas, puak, wangsa; (2) bilangan, jenis, kategori, kelas, kelompok,
klasifikasi, rombongan, rumpun, terup ; (3) blok, faksi, fraksi, kubu, partai, pihak.
• 📜📜 Contoh kalimat menggunakan kata "golongan"
• “Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat
semua. Bukan krietsne buat Indoneisa, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan
Hadikoesoemo buat Indoneisa, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang
kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua.” ―Soekarno
• Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau
biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat
menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan
dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya
ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di dalam
suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial terdapat pengolongan manusia
secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial sehingga menyebabkan
perbedaan antara hak dan kewajiban (file.upi.edu)
77
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
78
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
79
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Arti penting keberagaman masyarakat Indonesia memiliki makna, yaitu supaya kita
sebagai warga negara dapat mengusahakan dan mempertahankan persatuan dan
kesatuan NKRI; karena keberagaman memiliki dampak positif dan negatif.
• Adapun dampak positif keberagaman, karena keberagaman merupakan kekayaan
budaya bangsa yang bermanfaat Bagi pengembangan dan kemajuan
pengetahuan, dan ilmu pengetahuaan, serta kreativitas dan inovasi
• Keberagaman juga memiliki potensi negatif yang mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara.
80
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Arti Toleran
Sikap toleran: berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain,
juga dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.
81
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
b. tidak diskriminasi RAS (rasis) atau membeda-bedakan antar sesama karena warna
kulit, rupa wajah dan bentuk tubuh
d. menjaga persatuan dengan tali persaudaraan dan solidaritas antar suku bangsa.
82
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
Setelah mempelajari materi ini, silahkan kalian refleksikan dengan menjawab
pertanyaan reflektif berikut :
1. Apa manfaat mempelajari materi KD ini “Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tunggal Ika’ ?
2. Apakah kalian telah menerapkan sikap spiritual (K.I. 1), yaitu telah mensyukuri
Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika Tunggal Ika ?
3. Apakah kalian telah menerapkan sikap sosial (K.I. 2), yaitu bersikap. Menghargai
keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika?
4. Apakah kalian telah memahami secara aspek pengetahuan (K.I. 3), yaitu mampu
mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika ?
5. Apakah kalian telah memiliki kecakapan secara aspek keterampilan (K.I. 4), yaitu
mampu mendemontrasikan hasil analisis klasifikasi keberagaman suku, agama, ras
dan antar golongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika ?
6. Secara karakter Tarakanita , apakah kalian telah memiliki nilai :
a) Celebration (sikap syukur)
b) Compassion (belarasa)
c) Community (persaudaraan sejati)
7. Secara karakter kebangsaan , apakah kalian telah memiliki nilai :
a) Religius (mensyukuri adanya kerjasama)
b) Toleransi (menghargai perbedaan)
c) Tanggung jawab (melaksanakan tugas dan kewajiban baik kepada masyarakat,
bangsa dan negara)
83
Yayasan Tarakanita
YAYASAN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
TARAKANITA
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
84
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
UJI KOMPENTENSI KD 4
A. Soal Pilihan Ganda (Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang paling tepat)
B. Soal Uraian
(Berilah penjelasan dengan jawaban yang lengkap !)
1. Jelaskan arti keberagaman dan toleransi !
2. Jelaskan faktor penyebab keragaman di Indonesia !
3. Jelaskan empat (4) tipe Ras di Indonesia beserta karakteristiknya !
4. Bagaimana upaya kalian sebagai pelajar di sekolah dalam mewujudkan toleransi !
•
5. Bagaimana upaya agar keberagaman di Indonesia tidak menimbulkan perpecahan bangsa ?
86
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
87
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
1.5. Mensyukuri makna kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mensyukuri makna kerjasama dan arti pentingnya dalam berbagai bidang kehidupan
2. Menghargai secara sosial dengan sikap mau ikut bekerjasama/kooperatif, gotong-royong,
toleran, solidaritas dan kesetiakawanan sosial dalam berbagai bidang kehidupan
3. Menanalisis pentingnya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat
4. Mendemontrasikan hasil analisis pentingnya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat
88
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Apersepsi dan motivasi (sebagai ice breaking) lagu permainan dengan gerak
pada link youtube berikut : https://www.youtube.com/watch?v=OJmp09EGAXE
• Sumber gambar : dokumentasi / foto dari SMP Stella Duce 1 Yogyakarta dalam kegiatan siswa,
yaitu: 2 foto yang atas ialah kegiatan live in dan 2 foto yang bawah ialah pada kegiatan outbond
dalam sesi acara dalam kegiatan kemah pramuka penggalang
89
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Atau lihat / amati pidato Ir. Soekarno tersebut dalam video dokumenter pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=QTfK-zuKGF8
Ir. Soekarno pernah mengemukakan dalam Sidang BPUPKI tentang istilah gotong
royong; “Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-
keringat bersama, perjoangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat
kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-
baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong! Prinsip Gotong Royong
diatara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang Islam dan yang Kristen,
antara yang bukan Indonesia tulen dengan peranakan yang menjadi bangsa
Indonesia.”
-Ir. Soekarno dalam Pidato 1 Juni 1945
90
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
91
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
92
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sumber literasi dan gambar : Gotong Royong : Pengertian, Contoh, Gambar, Kesimpulan, Unsur
(pengajar.co.id) dengan link ; https://pengajar.co.id/gotong-royong/
93
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
team.jpg
(1969×1969)
(newton.co.id)
https://www.newton.
co.id/wp-
content/uploads/201
8/07/team.jpg
94
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
95
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
96
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
97
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
98
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
(lima) Pancasila, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sedangkan,
dengan sistem demokrasi ekonomi. Hal itu sesuai dengan isi pasal 33 ayat (1) UUD
1945 yang berbunyi : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasatkan asas
kekeluargaan’.
perekonomian Indonesia yang sesuai pasal 33 ayat (1) ialah berbentuk koperasi.
Menurut Drs. Mohammad Hatta, pasal 33 ayat (1) Koperasi merupakan soko guru
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’. Dalam UU
No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi baik sebagai gerakan ekonomi
rakyat maupun sebagai badan usaha, berperan serta untuk mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata
perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
99
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
100
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
101
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :
a. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong membantu antar warga negara
masyarakat.
h. Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, atau gotong royong
(sumber : https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/contoh-kerjasama-dalam-bidang-
kehidupan_35.html)
102
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
103
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
1. Sikap fanatik sempit, yaitu sifat yang merasa diri sendiri paling benar.
3. Sikap eksklusivisme, yaitu sikap selalu memisahkan diri dari kehidupan sosial di
masyarakat karena adanya jurang pemisah akibat perbedaan suku bangsa, adat istiadat,
agama, dan bahasa daerah.
(sumber : https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/contoh-kerjasama-antarumat-
beragama.html; dan https://mengerjakantugas.blogspot.com/2017/02/kerjasama-dalam-
bidang-kehidupan_17.html )
104
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
105
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
a. Kerja sama ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
didambakan
b. Pentingnya kerjasama dalam berbagai bidang yaitu :
1) Kerjasama membuat pekerjaan akan terasa lebih ringan
2) Kerjasama membuat pekerjaan cepat terselesaikan
3) Kerjasama membuat tujuan dapat tercapai dengan efektif
4) Kerjasama dapat memupuk tanggung jawab sosial
5) Kerjasama dapat memupuk rasa kebersamaan
6) Kerjasama dapat mempererat tali persaudaraan
7) Kerjasama dapat meningkatkan kesetiakawanan sosial
8) Kerjasama dapat menciptakan kerukunan
9) Kerjasama dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
10) Kerjasama dapat menyadarkan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan umum
c. Faktor pendorong dan penghambat gotong royong
106
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
UJI KOMPENTENSI KD 5
107
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• PROYEK
• LAPORAN KERJASAMA DI LINGKUNGAN KELUARGA
Intruksionalnya / Petunjuknya :
• Setiap siswa (secara individu) : membuat laporan kegiatan Kerjasama di lingkungan
keluarga (selama 1 / 2 minggu)
• Contoh kegiatan : dapat berupa kerjasama menjaga kesehatan/ kebersihan, kerjasama
dalam acara keagamaan (imlek/ibadah gereja, dsb) membagi tugas pekerjaan di rumah,
kerjasama belajar di rumah (antara kakak-adik), dsb.
• Perlu didukung dolumentasi fakta kegiatan yang membuktikan kegiatan tersebut benar-benar
dipraktekkan.
• Hasil Laporan dipresentasikan (jika memungkinkan waktunya)
108
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
BAB
6 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Sourch sumber :
- Gambar 1 (atas) : nkri.JPG (1600×1066) (bp.blogspot.com)
- Gambar 2 (bawah) : foto satelit dari Google link : indonesia1.jpg (1676×976) (wordpress.com)
109
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
KOMPENTENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mensyukuri dan bangga terhadap karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian dari
NKRI
2. Menghargai dengan sikap integritas dan tanggung jawab terhadap karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka NKRI
3. Menganalisis dan mengasosiasikan karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI
4. Menyajikan hasil penelitian secara sederhana tentang karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka NKRI
110
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Apersepsi dan motivasi dengan menyanyikan Lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”
(diciptakan Oleh R. Suharjo) atau klik link :
DARI SABANG SAMPAI MERAUKE || Ciptaan R. Soerarjo - YouTube
Gambar di atas merupakan peta wilayah NKRI terbaru yang dirilis oleh Kominfo tahun 2017
Sourch sumber :
1)gambar peta atas dengan link : https://cdn.akurat.co/images/uploads/images/akurat_20171031043456_w ;
2)Gambar peta kiri bawah dengan ,link https://koranperbatasan.com/wp-content/uploads/2018/07/Terdapat-
lima-perubahan-pada-peta-baru-milik-Negara-Kesatuan-Republik-Indonesia-NKRI-3.jpg;
3)Gambar kanan bawah dengan link : https://2.bp.blogspot.com/-LkWj6DEEvFg/WWwzd_q-
IaI/AAAAAAAAAlY/17w-r4xjltAMeVFVJ-bYVNXeRSfKG7A6gCEwYBhgL/s1600/peta%2BNKRI%2B2017.jpg
111
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
113
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
114
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
1. Amati video sambutan Presiden RI dengan topik berita “Jokowi Bertemu Tokoh Lintas Agama
Bahas NKRI” pada link youtube berikut: https://www.youtube.com/watch?v=a2DHLF8jytg
Simpulkan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Presiden ? terkait dengan NKRI,
setujukah kalian dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden dan apa pendapatmu tentang
NKRI?
2. Bagaimana pendapatmu tentang gambar ini
Hoax dapat memecahbelah NKRI dan
Bagaimana upaya mu sebabgai generasi milenial
dalam mengaja NKRI ?
115
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Sumber : https://negarabersejarah.files.wordpress.com/2017/11/perang-diponegoro-terjadi-
t.jpg?w=816 ;
https://image.slidesharecdn.com/perjuangantokohnasionaldandaerahdalammempertahankank
eutuhanbangsa-180924134802/95/perjuangan-tokoh-nasional-dan-daerah-dalam-
mempertahankan-keutuhan-bangsa-1-638.jpg?cb=1537796957
Gambar di atas ialah perlawanan daerah dan profil pahlawan dari beberapa daerah di
Indonesia dalam rangka memperoleh kesatuan bangsa.
116
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
https://id-static.z-dn.net/files/daf/2e4ae8eeef9e5f73645dda5574e997f4.png
117
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
118
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
119
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Perhatikan literasi / wacana dari fakta-fakta berikut tentang perubahan naskah Proklamasi
Dari wacana di atas telah tersirat deskripsi tentang perubahan konsep tulisan awal dan hasil
ketikan setelah melalui perundingan ketika perumusan naskah Proklamasi di kediaman Laksamana
Muda Maeda tanggal 16 Agustus 1945 (Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta). Setelah benar-benar
disepakati semua golongan yang hadir lalu diketiklah oleh Sayuti Melik dan ditanda-tangani
Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia sebagai legitimasi kata sepakat dan kesatuan tekad
dengan merubah dari kata ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’.
Sumber literasi : 1) 201908172019-8-17-Fakta-Proklamasi.jpg (1140×1659) (acehimage.com) (wacana sebelah
kiri) ; 2) https://3.bp.blogspot.com/ 5RJmhptJW34/WWThesvYaFI/AAAAAAAAFiY/3MG3lCBca
sDKw8_e3l497snd0973h9mACLcBGAs/s1600/teks%2Bklad%2Bdan%2Botentik%2Bproklamasi.png (teks sebelah
kanan)
120
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
121
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
3
Pengertian Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Para pendiri menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dan telah mewariskan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai berikut :
b. Pemerintahan Daerah
Konsep pemerintahan daerah berasal dari terjemahan konsep local government yang pada
intinya mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama berarti pemerintah lokal, kedua berarti
pemerintahan lokal, dan ketiga berarti wilayah local.
(Hanif, Nurcholis. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia). hlm 24.)
122
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
123
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Setelah diakui keberadaan suatu daerah dan dihormatinya daerah istimewa, berikut
susunan dan pembagiannya terdiri dari : daerah besar, daerah-daerah istimewa dan daerah-daerah
kecil atau sebutan lain ( nagari, dusun, marga, huta, kuria, gampong, meunasah). Dan secara
konstitusional pemerintah RI secara tegas mengakui masyarakat hukum adat tersebut dengan
ketentuan pada pasal 18 B ayat (20) UUD NRI 1945, yang berbunyi: “ Negara mengakui hak dan
masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Otonomi Daerah (Masa Reformasi) sebagai pengembangan daerah dalam Kewilayahan NKRI
1. Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi daerah
dan tugas pembantuan
2. prinsip menjalankan otonomi seluas-luasnya
3. prinsip kekhususan dan keragaman daerah
4. prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya
5. prinsip mengakui dan menghormati pemerintah daerah yang bersifat khusus dan istimewa
6. prinsip badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum
7. prinsip hubungan pusat dan daerah dilaksanakan secara selaras dan adil
124
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas. Sebagai negara
kepulauan terlihat wilayah lautan lebih luas dibandingkan luas daratan. Tanah kita dikenal
dengan tanah yang subur. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur di Indonesia yang
memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia, juga memberikan penghidupan bagi
berbagai satwa. Berikut contoh potensi daerah dalam kerangka NKRI di DIY (saduran dari
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta.)
No Aspek Uraian
1 Luas dan a. Luas : Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota,
Letak dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 438 kalurahan/kelurahan
b. Letak : DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak
pada 8º 30' - 7º 20' Lintang Selatan, dan 109º 40' - 111º 0' Bujur Timur.
2 Jumlah Menurut sensus penduduk 2010, DIY memiliki populasi 3.452.390 jiwa dengan
Penduduk proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan
penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.
3 Keadaan Satuan fisiografi Gunungapi Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung api
alam hingga dataran fluvial gunung api termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi
Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut, dan lereng gunung
api merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan.
Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang
merupakan gunungapi aktif dengan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik
sebagai objek penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
4 Potensi Perekonomian DIY antara lain meliputi sektor Investasi; Perindustrian, Perdagangan,
ekonomi Koperasi, dan UKM; Pertanian; Ketahanan Pangan; Kehutanan, dan Perkebunan;
daerah Perikanan, dan Kelautan; Energi, dan Sumber Daya Mineral; serta Pariwisata.
5 Potensi Penyebaran sekolah untuk jenjang SD/MI sampai Sekolah Menengah sudah
Pendidikan merata, dan menjangkau seluruh wilayah sampai ke pelosok desa. Jumlah SD/MI
dan yang ada di DIY pada tahun 2008 adalah sejumlah 2.035, SMP/MTs/SMP Terbuka
kebudayaan sejumlah 529, dan SMA/MA/SMK sejumlah 381 sekolah negeri maupun swasta.
DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik)
maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain
kawasan cagar budaya, dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya
yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial
atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat. DIY memiliki tidak kurang dari 515
Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. DIY juga
mempunyai 30 museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan
Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Pada 2010,
persentase benda cagar budaya tidak bergeak dalam kategori baik sebesar 41,55%,
sedangkan kunjungan ke museum mencapai 6,42% .
125
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI Saat Ini
Peran Daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1) Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia
sebagaimana ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berbunyi: “Khusus mengenai Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.”
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang Kesehatan. Pendidikan, dan
pendapatan masyarakat.
3) Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah
4) Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan
pubik dan daya saing daerah.
5) mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis.
126
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
D. SIKAP DALAM MEMPERTAHANKAN NKRI
Sejarah perjuangan bangsa dan peran Daerah dalam perjuangan NKRI, mengandung nilai-nilai
yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, antara lain sebagai berikut :
1) Perjuangan melawan penjajah oleh daerah memiliki arah tujuan yang sama, yaitu
kemerdekaan Indonesia
2) Tokoh pejuang daerah merupakan tokoh pejuang bangsa Indonesia
3) Persatuan dan kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan
4) Bangsa Indonesia telah sepakat membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
pilihan yang tepat
5) Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
6) Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
127
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Refleksi
Setelah mempelajari materi ini, silahkan kalian refleksikan dengan menjawab pertanyaan reflektif
berikut :
1. Apa manfaat mempelajari materi KD ini “Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia” ?
2. Apakah kalian telah menerapkan sikap spiritual (K.I. 1), yaitu telah mensyukuri dan menghargai
karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai sesama ciptaan Tuhan ?
3. Apakah kalian telah menerapkan sikap sosial (K.I. 2), yaitu bersikap menghargai dengan sikap
integritas dan tanggung jawab terhadap karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI
4. Apakah kalian telah memahami secara aspek pengetahuan (K.I. 3), yaitu mampu mengasosiasikan
karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Rapublik Indonesia?
5. Apakah kalian telah memiliki kecakapan secara aspek keterampilan (K.I. 4), yaitu mampu
menyajikan hasil penelitian secara sederhana tentang karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka NKRI ?
6. Secara karakter Tarakanita , apakah kalian telah memiliki nilai :
a) Celebration (sikap syukur)
b) Compassion (belarasa)
c) Community (persaudaraan sejati)
7. Secara karakter kebangsaan , apakah kalian telah memiliki nilai :
a) Religius (mensyukuri adanya kerjasama)
b) Toleransi (menghargai perbedaan)
c) Tanggung jawab (melaksanakan tugas dan kewajiban baik kepada masyarakat, bangsa dan
negara)
128
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
RANGKUMAN
a. Istilah “Negara Kesatuan Republik Indonesia” tersurat pada UUD 1945 Pasal 1
ayat (1) berbunyi sebagai berikut: ‘Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan,
dalam bentuk Republik.’ Ketentuan ini dijelaskan dalam Pasal 18 Undang-Undang
Dasar 1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi menjadi daerah provinsi dan provinsi dibagi menjadi kota dan kabupaten,
yang masing-masing memiliki pemerintah daerah yang diatur. oleh hukum.
b. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang tinggal di wilayah Negara
Indonesia, didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam negara yang
merdeka dan berdaulat atau bisa berarti bersatunya berbagai suku, bangsa, RAS,
bahasa, adat istiadat dan agama yang ada di wilayah Negara Indonesia dalam sebuah
ikatan yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
c. 3 makna penting di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, yaitu:
1) Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi
antara satu dengan yang lain
2) Menjalin rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis
untuk hidup berdampingan.
3) Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong antar
sesama, serta sikap nasionalisme.
d. Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
1) aspek hukum; 2) aspek historis; 3) aspek sosiologis; 4 ) aspek kultural; 5) aspek
politis; 6) aspek spiritual .
e. Perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan NKRI :
1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila (khususnya sila ke-3) , maka bangsa Indonesia
akan selalu bersatu padu dan terhindar dariberbagai pertentangan dan perselisihan.
2. Menampilkan sikap rukun melalui perilaku saling menghormati / toleran kepada
teman atau warga masyarakat yang berbeda suku, agama ras dan antar golongan
(SARA)
3. Menjalin kebersamaan, kekeluargaa, kegotong-royongan
4. Peduli dan solidaritas akan rasa kemanusiaan
5. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan
6. Mewujudkan cinta tanah air (patriotisme dan nasionalisme)
7. Menampilkan sikap dan perilaku saling menolong dan saling berbagi dengan
teman, menghargai dan menghormati pendapat teman, tidak membedakan-
bedakan teman dalam bergaul, menghormati guru, dan sebagainya
8. Berkomitmen menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan
129
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
• UJI KOMPENTENSI KD 6
130
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
PROYEK 1
Analisis Study Kasus
ANCAMAN TERHADAP NKRI DAN UPAYANYA
• Buatlah Proyek analisis Study Kasus (PJBL) dengan identifikasi masalah lalu
kemudian membuat kesimpulan tentang bagaimana upaya menjaga NKRI
berangkat dari permasalahan pada topik di atas (berjudul: ‘3 hal yang mengancam
persatuan dan kesatuan NKRI dulu dan sekarang’); lalu silahkan buat Kampanye
kalian sebagai generasi Z untuk mengupayakan semangat merawat NKRI
131
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
PROYEK 2 (alternatif)
Merawat NKRI berbasis Daerah
Peranan Pemimpin Daerah Cinta NKRI
Cermati literasi / wacana berikut !
Dari wacana / literasi di atas, buatlah suatu Proyek platform digital (sosial media :
Instagram, dsb) yang berisikan / kontennya : uangkapan cinta dan penghormatan
terhadap pahlawan Nasional “Sri Sultan HB IX yang juga sebagai pahlawan daerah
juga dalam konteks NKRI. Berikut dijelaskan isi / alasan atas peran dan jasa beliau
dala rangka menjunjung NKRI.
132
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
DAFTAR PUSTAKA
Legos, Cikoey.-. Sejarah Pembentukan BPUPKI dan Uraian Usulan Para Tokoh Tentang Dasar
Negara.
https://www.academia.edu/8721684/Sejarah_Pembentukan_BPUPKI_Dan_Uraian_Usulan_Pa
ra_Tokoh_Tentang_Dasar_Negara Diakses 7 Juli 2020 pukul 14.43 WIB.
Martiyono.2019. PPKN: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Quadra.
_________ .-. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila. https://adoc.tips/c-semangat-dan-komitmen-kebangsaan-para-pendiri-
negara-dalam.html Diakses 8 Juli 2020 pukul 21.44 WIB
_________ .2019. Menyusuri Jejak Sejarah Perumusan Pancasila, Dasar Negara Indonesia.
https://www.idntimes.com/science/experiment/izza-namira-1/fakta-sejarah-pembentukan-
pancasila/3 Diakses 2 Juli 2020 pukul 22.43 WIB.
133
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Dokumentasi foto sekolah tentang norma agama dan kesusilaan / kejujuran pemilu Calon
OSIS dari SMP Stella Duce 1 Yogyakarta; dan gambar norma kesopanan bersalaman dari
SMP Tarakanita 5 Jakarta.
_________ . 2019. Arti Penting Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara.
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/04/arti-penting-norma-dalam-kehidupan.html.
Diakses, 15 Juli 2020 pukul 12.45 WIB
Sumiati, Mia. 2019. Sifat Norma Hukum di Negara Indonesia Penjelasan Terlengkap.
https://guruppkn.com/sifat-norma-hukum-di-negara-indonesia. Diakses, 15 Juli 2020
pukul 17.24 WIB
_________ . 2018. Perilaku Sesuai Norma Dalam Kehidupan Sehari – hari.
http://www.erwinedwar.com/2018/10/perilaku-sesuai-norma-dalam kehidupan.html.
Diakses, 16 Juli 2020 pukul 18.45 WIB
Yuana, Aris. 2017. Pengertian Norma, Perilaku, Sesuai Norma dalam kehidupan Sehari-
hari. https://www.ayokbelajar.com/bab-2-pengertian-norma-arti-penting-norma-perilaku-
sesuai-norma-dalam-kehidupan-sehari-hari/. Diakses, 17 Juli 2020 pukul 19.45 WIB
134
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Lukman Surya Saputra, dkk. 2016 (ed. Revisi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta : Balitbang Kemendikbud.
Majelis Permusyawaratan Rakyat. 2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ,
Sekretariat Jendral MPR RI.
http/www/.file.upi.edu
https://www.selasar.com/bhinneka-tunggal-ika/
https://www.bps.go.id
UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
135
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Gambar foto Dokumentasi Foto sekolah (SMP Stella Duce 1 Yogyakarta) dan
https://bimg.antaranews.com/jawabarat/2016/09/ori/20160908jokowi-turnbull.jpg
96f59d02486d55cc2e53bfef09e8486c.jpg (900×675) (photonshouse.com)
Lukman Surya Saputra, dkk. 2016 (ed. Revisi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta : Balitbang Kemendikbud
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid
https://pengajar.co.id/gotong-royong/
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_6CD0500350.pdf
https://rezkiweninghayuningtyas.blogspot.com/2018/06/20-contoh-istilah-gotong-royong-
di.html
https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/arti-penting-kerjasama-dalam-
berbagai.html
https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/contoh-kerjasama-antarumat-
beragama.html
https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/contoh-kerjasama-dalam-bidang-
kehidupan_35.html)
https://mengerjakantugas.blogspot.com/2017/02/kerjasama-dalam-bidang-
kehidupan_17.html
http://4.bp.blogspot.com/-4IvSFoCu0sI/UcVvy4lFD
I/AAAAAAAADqY/u7z4Vhdvjko/s400/lama+dan+baru.jpg
136
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama
Hanif, Nurcholis. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi daerah. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Lukman Surya Saputra, dkk. 2016 (ed. Revisi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta : Balitbang Kemendikbud
Rusdianto Sesung, 2013, Hukum Otonomi Daerah, Negara Kesatuan, Daerah Istimewa, Daerah
Otonomi Khusus, Jakarta : Refika Aditama.
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid
https://cdn.akurat.co/images/uploads/images/akurat_20171031043456_w ;
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta.)
https://koranperbatasan.com/wp-content/uploads/2018/07/Terdapat-lima-perubahan-pada-peta-
baru-milik-Negara-Kesatuan-Republik-Indonesia-NKRI-3.jpg;
https://2.bp.blogspot.com/-LkWj6DEEvFg/WWwzd_q-IaI/AAAAAAAAAlY/17w-
r4xjltAMeVFVJ-bYVNXeRSfKG7A6gCEwYBhgL/s1600/peta%2BNKRI%2B2017.jpg
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid
https://negarabersejarah.files.wordpress.com/2017/11/perang-diponegoro-terjadi-t.jpg?w=816 ;
https://image.slidesharecdn.com/perjuangantokohnasionaldandaerahdalammempertahankankeutu
hanbangsa-180924134802/95/
https://id-static.z-dn.net/files/daf/2e4ae8eeef9e5f73645dda5574e997f4.png
https://cdn.tmpo.co/flash/data/flashgrafis/1772/201908142019-8-14-Peristiwa-Rengasdengklok.jpg
https://pusakadunia.com/wp-content/uploads/2018/03/Poster-Teks-Proklamasi.jpg dan
https://i0.wp.com/www.dpbbmgambar.info/wp-content/uploads/2017/08/Gambar-Naskah-
Proklamasi-Indonesia.gif 201908172019-8-17-Fakta-Proklamasi.jpg (1140×1659)
(acehimage.com)
https://3.bp.blogspot.com/ 5RJmhptJW34/WWThesvYaFI/AAAAAAAAFiY/3MG3lCBca
sDKw8_e3l497snd0973h9mACLcBGAs/s1600/teks%2Bklad%2Bdan%2Botentik%2Bproklamasi.p
ng
https://books.google.co.id/books/about/Risalah_sidang_Badan_Penyelidik_Usaha_Us.html?id=bP
YdAAAAMAAJ
https://www.mikirbae.com/2017/01/peran-daerah-dalam-kerangka-nkri.html
http://s.kaskus.id/images/2015/10/15/1808748_20151015034439.jpg
https://image.slidesharecdn.com/tugaspknbentukancamannkri-151011022305-lva1-
app6892/95/tugas-pkn-bentuk-ancaman-nkri-4-638.jpg?cb=1444530252
https://www.kosingkat.id/2020/02/3-hal-yang-mengancam-persatuan-dan.html
https://blog.ruangguru.com/tokoh-tokoh-yang-berjuang-mempertahankan-kemerdekaan-nkri
137
Yayasan Tarakanita Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII