Anda di halaman 1dari 43

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pembimbing: Dr. Agus Sri Lestari., S.Kep.,Ns.,M.Erg

Oleh:

KELOMPOK 5

1. Ni Nengah Bintang Juliana Dewi (P07120121108/ 28)


2. Ni Putu Chandra Puspaningsih (P07120121109/ 29)
3. Ni Putu Intan Octa Dewi (P07120121110/ 30)
4. Ni Putu Nia Agustina (P07120121111/ 31)
5. Ni Putu Ria Saputri (P07120121112/ 32)
6. Ni Putu Risma Pradnyayanti (P07120121113/ 33)

TINGKAT 2.3

D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Narkoba

Sub Pokok Bahasan : Narkoba Dan Psikotropika

I. Latar Belakang
Pengertian Remaja adalah istilah adolesence atau remaja berasal dari
bahasa Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa,
dalam perkembangan menuju dewasa (Monks, 2001).
Indonesia, masa remaja masih merupakan masa belajar di sekolah,
umumnya mereka masih belajar di Sekolah Menengah Pertama, Menengah
Atas atau Perguruan Tinggi (Monks, dkk., 2001). Negara Indonesia,
menetapkan batasan remaja mendekati batasan usia remaja (youth) yang
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu, usia 14-24 tahun. Usia
24 tahun merupakan batas maksimal untuk individu yang belum dapat
memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial maupun psikologis.
Hukum Indonesia hanya mengenal anak-anak dan dewasa, berdasarkan
Undang-Undang Kesejateraan Anak (UU No. 4/1979) menganggap semua
orang di bawah usia 21 tahun dan belum menikah sebagai anak-anak (dalam
Sarwono, 2006).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa masa remaja dimulai pada satu anak matang secara seksual dan
berakhir sampai matang secara hukum, rata-rata batasan usia remaja
berkisar Antara usia 12 hingga 24 tahun, dengan pembagian fase remaja
awal berkisar Antara usia 12 -15 tahun, fase remaia madva berkisar antara
usia 15 - 18 tahun dan fase remaia akhir berkisar antara usia 18 - 21 tahun.
Batasan maksimum usia 24 tahun, untuk individu yang belum dapat
memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial maupun psikologis dan
belum menikah. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan
berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini,

1
baik narkoba atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan
narkoba sebenarya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah di luar
batas dosis.
Penyalahguanaan adalah: penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah: keadaan dimana telah terjadi ketergantungan
fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin
bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan
akan timbul gejala putus obat (withdrawal symptom).
II. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diadakan penyuluhan kesehatan tentang Narkoba dan
Psikotropika pada remaja, diharapkan dapat mencegah terjadinya
Narkoba dan Psikotropika pada remaja SMP dan SMA kelas II &
III.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai Narkoba dan
Psikotropika tersebut diharapkan remaja SMP dan SMA kelas II &
III, mampu mengetahui dengan benar dalam kurun waktu 45 menit,
tentang:
1. Mampu menjelaskan pengertian Narkoba dan Psikotropika
dengan tepat.
2. Mampu menjelaskan jenis-jenis Narkoba dan Psikotropika
dengan tepat.
3. Mampu menjelaskan dampak Narkoba dan Psikotropika
(Secara umum terhadap kesehatan) dengan tepat.
4. Mampu menyebutkan dampak positif Narkotika dalam
kehidupan manusia dengan tepat.

2
5. Mampu menjelaskan faktor penyalahgunaaan Narkoba
dengan tepat.
6. Mampu menjelaskan ciri-ciri pengguna Narkoba dengan
benar.
7. Mampu menjelaskan upaya pencegahan masalah
penyalahgunaan Narkoba dengan benar.

III. Materi
Materi terlampir :
1. Pengertian Narkoba dan Psikotropika.
2. Jenis-jenis Narkoba dan Psikotropika.
3. Dampak Narkoba dan Psikotropika (Secara umum terhadap kesehatan).
4. Dampak positif Narkotika dalam kehidupan manusia.
5. Faktor Penyalahgunaaan Narkoba.
6. Ciri-ciri Pengguna Narkoba.
7. Upaya Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba.
IV. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Bahan, Alat, dan Media
a. Bahan
1. Materi SAP Narkoba dan Psikotropika
2. Soal Multiple Choise untuk evaluasi SAP Narkoba dan
Psikotropika
b. Alat
1. LCD
2. Laptop
c. Media
1. Booklet

3
VI. Sumber:
Amanda P M. 2017. Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja.
Journal Penelitian dan PPM
Budianto. 2016. Narkoba dan Pengaruhnya. Ganeca Exart: Bandung.
Ismail W. 2017. Teori Biologi Tentang Perilaku Penyalahgunaan Narkoba.
Journal Biotek
Mandasi Jaene, 2014. Masalah narkotika dan zat adiktif lainnya serta
penanggulangannya. Yogyakarta: Pramuka Saka Bhayangkara.
Sutrisna W, Nengah. Lisa FR, Julianan.2017. NARKOBA, Psikotropika dan
Gangguan Jiwa. Yogyakarta. Nuha Medika.
VII. Sasaran:
Sasaran penyuluhan ini, yaitu kalangan remaja dan dewasa yang ada di
lingkungan Sekolah SMP dan SMA Dharma Wiweka, Denpasar Selatan,
Pedungan.
Waktu dan Tempat Penyuluhan
Hari / Tanggal : Sabtu, 8 Oktober 2022
Waktu : 10.00-11.00 WITA
Tempat : Sekolah SMP dan SMA Dharma Wiweka, Denpasar Selatan,
Pedungan.

VIII. Setting Kegiatan


No Tahapan Waktu Kegiatan Metode
(Menit) Penyuluhan Hasil yang
Diharapkan
1. Perkenalan/ 3 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Ceramah
pembukaan 2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan tujuan 2. Menyimak dan
penyuluhan memperhatikan
4. Menyampaikan 3. Mampu
pokok pembahasan menjawab soal
5. Kontrak waktu dengan tepat

4
6. Memberikan Soal
Pre Test

2. Kegiatan 30 Menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan Ceramah,


Inti penyuluhan, isi 2. Menyimak, Diskusi,
materi: memperhatikan, Dan Tanya
a. Pengertian Narkoba dan memahami Jawab
dan Psikotropika. materi
b. Jenis-jenis Narkoba 3. Mengajukan
dan Psikotropika. pertanyaan
c. Dampak Narkoba dan 4. Menyimak,
Psikotropika (Secara memperhatikan,
umum terhadap dan memahami
kesehatan). jawaban
d. Dampak positif
Narkotika dalam
kehidupan manusia.
e. Faktor
Penyalahgunaaan
Narkoba.
f. Ciri-ciri Pengguna
Narkoba.
g. Upaya Pencegahan
Masalah
Penyalahgunaan
Narkoba.
2. Memberi kesempatan
pada peserta untuk

5
mengajukan
pertanyaan
3. Menjawab
pertanyaan

3. Penutup 5 Menit 1. Memberikan evaluasi 1. Menjawab Ceramah


berupa pertanyaan pertanyaan
pada peserta 2. Menyimak, dan
2. Menyampaikan memperhatikan
Simpulan 3. Menjawab
3. Mengucapkan salam
terimakasih atas
peran peserta
4. Menutup penyuluhan
5. Memberi salam

IX. Rencana Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
➢ Persiapan SAP dikerjakan dan disiapkan 1 hari sebelum
dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
➢ Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan
dalam bentuk booklet yang berisi gambar dan tulisan.
2. Evaluasi Proses
1) Waktu kegiatan sesuai dengan yang direncanakan (peserta hadir
tepat waktu)
2) Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
3) Dalam proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dan
sasaran.
4) Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan
penuh perhatian.

6
5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum kegiatan selesai.
3. Evaluasi Hasil
1) 85 % sasaran dapat menyebutkan Pengertian Narkoba dan
Psikotropika
2) 75 % sasaran dapat menyebutkan Jenis-jenis Narkoba dan
Psikotropika.
3) 85 % sasaran dapat menyebabkan Dampak Narkoba dan
Psikotropika.
4) 75 % sasaran dapat menyebutkan Dampak positif Narkotika
dalam kehidupan manusia.
5) 85 % sasaran dapat menyebutkan Faktor Penyalahgunaaan
Narkoba.
6) 75 % sasaran dapat menyebutkan Ciri-ciri Pengguna Narkoba.
7) 85 % sasaran dapat menyebutkan Upaya Pencegahan Masalah
Penyalahgunaan Narkoba.

Denpasar, 12 Oktober 2022

Mengetahui Penyuluh

(Kelompok 5)

7
Lampiran 1

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Narkotika dan Psikotropika


Napza adalah singkatan dari narkotika alkohol psikotropika dan zat
adiktif lainnya. Napza ini kadang kala disebut juga dengan istilah
"NARKOBA" singkatan dari kata narkotika dan obat berbahaya. Napza
maupun NARKOBA dua istilah yang sekarang marak dipergunjingkan
orang dan menyerang masyarakat kita terutama generasi mudanya.
Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Narkoum”, yang
berarti membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Pada dasarnya narkotika
memiliki khasiat dan bermanfaat digunakan dalam bidang kedokteran,
kesehatan dan pengobatan serta berguna bagi penelitian perkembangan,
ilmu pengetahuan farmasi atau farmakologi itu sendiri. Sedangkan dalam
Bahasa Inggris narcotic lebih mengarah keobat yang membuat penggunanya
kecanduan. Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat
tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan,
hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan
timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat
terutama di kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak
menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya
penyalahgunaan narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan narkotika bila
tidak sesuai dengan peraturan dapat menyebabkan adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat
yang bersifat kronik/periodik, sehingga penderita kehilangan kontrol
terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan
masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan
Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-
lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan
narkotika, kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis

8
yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi
ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa narkotika.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi
hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
(adiktif). (UU No. 22 Tahun 1997). WHO sendiri memberikan definisi
tentang narkotika sebagai berikut: "Narkotika merupakan suatu zat yang
apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi fisik
dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atauoksigen)." Narkotika secara
farmakologik adalah opioida, Siring berjalannya waktu keberadaan narkoba
bukan hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya
narkoba mash digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja
dampaknya tidak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan mobilitas
kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang
tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tear digaungkan
sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika
atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi
ectasy, shabu-shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan
anti psikosis. Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO
1992) adalah:
1. Alkohol: Semua minuman beralkohol mengandung etanol (etil alkohol).
2. Opioida: heroin, morfin, pethidin, dan candu.
3. Kanabinoida: Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.

9
Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu.
Halusinogenika, LSD, mushroom, mescalin. Tembakau (mengandung
nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem. Multipel
(kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu,
alkohol dan obat tidur. Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner
cat, lem, nikotin, dan kafein).
B. Jenis-Jenis Narkoba dan Psikotropika
Para pengedar dan pemakaian narkoba di Indonesia cenderung biasa
menggunakan ganja dan pil lexotan. Berhubung harganya lebih muah dari
narkoba lain dan mudah diproduksi juga mudah mendapatkannya, narkoba
jenis in mempunyai reaksi dan proses penggunaannya lebih cepat dan lebih
praktis. Di luar negeri biasanya narkoba yang dikonsumsi jenis heroin,
morfin, kokain, dan doping. Narkoba jenis heroin, kokain, morfin dan
sebagainya, meski harus impor dan banyak sekali resikonya, kini telah
banyak juga beredar di Indonesia.
Berdasarkan asal zat/bahannya narkoba dibagi menjadi 2 yaitu:
➢ Tanaman
a. Opium atau candu / morfin yaitu olahan getah tanaman
papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi
diselundupkan di Indonesia.
b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru,
Bolivia, Kolumbia).
c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak
ditanam di Indonesia.
➢ Bukan tanaman
a. Semi sintetik: adalah zat yang diproses secara ekstraksi,
isolasi disebut alkaloid opium. Contoh: Heroin, Kodein, dan
Morfin.
b. Sintetik: diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia,
menghasilkan zat baruyang mempunyai efek narkotika dan
diperlukan medis untuk penelitian sera penghilang rasa sakit

10
(analgesic) seperti penekan batuk (antitusif). Contoh:
Amfetamin, Metadon, Petidin, dan Deksamfetamin.

1. Narkotika
a. Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi sera mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. contohnya: ganja, heroin,
kokain, opium.
b. Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: morfina, pentanin, petidin, dan turunannya.
c. Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya:
kodein dan turunannya, metadon, naltrexon dan sebagainya.

2. Psikotropika
a. Golongan I
Adalah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi sera mempunyai potensi
amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya:
MDMA/ekstasi, LSD dan STP. MDMA/Ecstasy LSD (Lysergic Acid
Diethylamide).
b. Golongan II
Adalah psikotopika yang berkasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan. sindroma ketergantungan. Contohnya:
amfetamin, metilfenidat atau ritalin.

11
c. Golongan III
Adalah psikotropika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta membpunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya:
lumibal, buprenorsina, pentobarbital, Flunitrazepam.
d. Golongan IV
Adalah psikotropika yang berkasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya:
nitrazepam (BK,mogadon, dumolid), diazepam.

3. Bahan Adiktif
Contohnya: Rokok, alkohol, thinner, lem kayu, penghapus cair, aseton, cat,
bensin dan lain sebagainya.

4. Jenis-jenis Narkoba
a. Heroin
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya
adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi.
Pertama-tama disintesa dari morfin dalam tahun 1874. Perusahaan
Bayer di Jerman pertama tama memulai produksi komersial dari obat
penawar rasa sakit yang baru ini dalam tahun 1898. Heroin muni adalah
serbuk putih dengan rasa pahit. Bentuk kristal putihnya umumnya
adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin terlarang
dapat berbeda warna, dari putih hingga coklat tua, disebabkan oleh
kotoran-kotoran yang tertinggal dari proses pembuatan atau hadirnya zat
zat tambahan seperti pewarna makanan, cacao, atau gula merah. Heroin
dapat menyebabkan kecanduan. Heroin atau diamorfin (INN) adalah
sejenis opioid alkaloid.
b. Ganja
Nama lain untuk ganja yaitu Canabis Sativa, Marihuana atau Mariyuana
dikenal di Amerika Utara dan Selatan. Di Indonesia tanaman ganja dapat

12
tumbuh dengan subur terutama di daerah Aceh dan Sumatra Utara.
Ganja termasuk tanaman perdu yang mempunyai ketinggian antara 1,5
m sampai 2,5 m. Umumnya antara 1-2 tahun, dan pada umur 6 bulan
sudah mulai berbunga. Daun ganja mempunyai tangkai dan jumlah helai
daunnya selalu dalam bilangan ganjil antara 5-7, dan 9. Helai daunnya
berbentuk memanjang, pinggirnya bergerigi, dan ujungnya lancip. Daun
ganja mengandung zat THC yaitu suatu zat sebagai elemen aktif yang
oleh para ahli dianggap sebagai hallucinogenio substance atau zat
faktore penyebab terjadinya halusinansi. Kadar zat THC tersebut
tertinggi terdapat pada bunga ganja yang mulai mekar. Ganja menjadi
simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan dan ganja yang berbentuk khas. Selain
itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan
terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap
negara berkembang. Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya,
tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat
membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab). Cara penggunaannya dihisap dengan cara
dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
• Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang
cepat dan koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit
kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.

13
• Berfantasi.
• Selera makan bertambah.

c. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan
pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut berupa pembiusan,
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi tau timbulnya
khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi
pemakainya. Sensasi (± 30-60 detik) dikuti rasa menyenangkan seperti
mimpi yang penh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
• Denyut nadi melambat.
• Tekanan darah menurun.
• Otot-otot menjadi lemas/relaks.
• Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
• Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
• Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat
• Penyimpangan perilaku berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
• Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
• Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan
membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan
gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek
euforia semakin ringan atau singkat.

d. Opiat atau Opium (candu)


Opium merupakan zat adiktif yang didapat dari tanaman candu, zat ini
kadang digunakan dalam ilmu kedokteran sebagai analgesic atau
penghilang rasa sakit.
Opium di bagi 3:
Opium alami => morfin, kodein, tebain

14
Opium semi sintetis => heroin, hidromorfon
Opium sintetis => meperidin dan propoksifen
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan
dengan cara dihisap (inhalasi).
• Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
• Menimbulkan semangat
• Merasa waktu berjalan lambat.
• Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
• Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual
hilang).
• Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
e. Morfin
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi
Yunani. Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan
merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin
bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit.
Morfin dapat pula diartikan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari
candu melalui pengolahan secara kimia. Morfin tidak berbau, rasa pahit
dan berwarna gelap semakin tua. Cara pemakaiannya disuntikkan secara
Intra Cutan (di bawah kulit), Intra Muscular (ke dalam otot) atau secara
Intra Vena (ke dalam pembuluh darah).
- Menimbulkan euforia.
- Mual, muntah, sulit buang hajat bear (konstipasi).
- Kebingungan (konfusi).
- Berkeringat
f. Heroin atau Putaw
Heroin adalah derivative 3.6 dari morfin (karena itu namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesis darinya melalui asetilasi. Heroin muni
berbentuk bubuk putin sedangkan heroin tidak muni berwarna putih
keabuan (street heroin). Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Zat ini sangat mudah menembus
otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri.

15
Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. Timbul rasa
kesibukan yang sangat cepat/rushing sensation (# 30-60 detik) dikuti
rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan
atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk
menikmatinya.
- Denyut nadi melambat.
- Tekanan darah menurun.
- Otot-otot menjadi lemas/relaks.
- Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
- Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
- Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan
efek euforia semakin ringan atau singkat.

g. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs


LSD dibuat dari asam lysergic, suatu zat yang dibuat cendawan ergot
yang hidup digandum hitam atau dibuat dari lysergic acid amid, suatu
bahan kimia yang terdapat dalam benih bunga morning glory, kedua zat
yang disebut dalam Schedule III CA LSD untuk pertama kali disentesa
pada tahun 1943 ketika seorang ahli kimia tapa sengaja menggunakan
LSD. LSD digunakan sebagai alat riset untuk mengkaji mekanisme
penyakit mental. LSD diterima untuk pembudidayaan obat bus.
Popularitasnya menurun setelah tahun 1960an. LSD Termasuk sebagai
golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam
bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan
bereaksi setelah 30 - 60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
- Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti
halusinasi tempat, warna dan waktu.

16
- Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga
timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut
di dalamnya.
- Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan
lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang
berlebihan (paranoid).
- Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
- Diafragma mata melebar dan demam.
- Disorientasi.
- Depresi.
- Pusing.
h. Kokain
Kokain merupakan alkaloid yang didapat dari tanaman Erythroxylon
coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dan dari tanaman ini biasanya
dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan "efek stimulan".
Saat ini kokain mash digunakan sebagai anestetik local, khususnya
untuk pembedahan mata, hidung, dan tenggorokan, karena efek
vasokontriksinya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu
narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif. Nama
jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet,
salju, putih. Di salah gunakan dengan cara menghirup yaitu membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas
permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut
cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam.
- Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
- Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
- Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
i. Amfetamin

17
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang
pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932
sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk
warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA
(metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain
fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA
(dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama
lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum.
Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium
foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai
botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang
dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah
(intravena).
- Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
- Suhu badan naik/demam.
- Tidak bisa tidur.
- Merasa sangat bergembira (euforia).

j. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Benzodiazepin
dipasarkan sebagai obat-obatan penenang ringan atau sedikit obat
hipnose, atau obat anti kejang. Cara pemakaian BDZ dapat diminum,
disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai
lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui
dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol,
putauw dapat berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan.
Umumnya dokter member obat ini untuk mengatasi kecemasan atau
panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya misalnya
aprazolam/Xanax/Alviz.
- Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.

18
- Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan
menambah risiko terinfeksi HIV/ AIDS dan hepatitis B & C akibat
pemakaian jarum bersama.
- Jalan sempoyongan.
- Tidak bisa member pendapat dengan baik.

k. Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia.
Alkohol diperoleh atas peragian/ fermentasi madu, gula, sari buah atau
umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai
15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam
darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol
disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia,
namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Pada
umumnya alkohol:
- Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
- Merasa lebih tear berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
- Merasa senang dan banyak tertawa.
- Menimbulkankebingungan.
- Tidak mampu berjalan.

l. Inhalansia atau Solven


Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya
aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner,
uap bensin. Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau
golongan kurang mampu/ anak jalanan. Penggunaan menahun toluen
yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi
kecerdasan otak.
- Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
- Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.

19
- Bernafas menjadi lambat dan sulit.
- Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan
- Kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama
jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan
pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di
sekitar hidung dan tenggorokan.

C. Dampak Narkoba dan Psikotropika (Secara umum terhadap


Kesehatan).
Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:
1. Depresan
• Menekan atau memperlambat fungsi systemsaraf pusat sehingga
dapat mengurangi aktivitas fungsional tubuh.
• Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa
melambung tinggi, member rasa bahagia dan bahkan membuatnya
tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Stimulan
a. Merangsang system saraf pusat dan meningkatkan kegairahan (segar
dan bersemangat) dan kesadaran.
b. Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah,
mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan
darah dan pernafasan.
3. Halusinogen
• Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah
perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau
halusinasi.
Keluhan umum bagi kesehatan badan:
a. Terganggunya fungsi otak
b. Daya ingat, menurun
c. Sulit berkonsentrasi
d. Suka berkhayal
e. Intoksikasi (keracunan)

20
f. Overdosis
g. Gejala Putus Zat
h. Gangguan perilaku / mental-sosial

Keluhan khusus bagi kesehatan badan:


a. Berat badan turun drastis
b. Mata terlihat cekung dan merah
c. Muka pucat bibir kehitam – hitaman
d. Buang air besar dan kecil kurang lancar
e. Sakit perut tiba-tiba
f. Batuk dan pilek berkepanjangan
g. Sering menguap
h. Mengeluarkan keringat berlebihan
i. Mengalami nyeri kepala.

Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif/psikotropika dapat


menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Dampak yang
negatif itu sudah merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan
mental dan fisik.

Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam


dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu,
bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh
karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan
berbagai akibat yang beraneka ragam.

1. Dampak Tidak Langsung Narkoba yang disalah gunakan


a. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun.
b. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain
itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti social.
c. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang
memakai zat terlarang.

21
d. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari
sekolah atau perguruan tinggi alias DO/drop out.
e. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu
narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
f. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta
menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
g. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita/penjara yang sangat
menyiksa lahir batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-
mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh
dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih
jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan
dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan
berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

2. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia


a. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang -
kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf
tepi.
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut jantung, gangguan
peredaran darah.
c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan
(abses), alergi, dan eksim.
d. Gangguan pada paru – paru (pulmoner) seperti: penekanan
fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan
paru – paru.
e. Sering sakit kepala, mual – mual dan muntah, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
f. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual.

22
g. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi.
h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah
tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
saat ini belum ada obatnya.
i. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi
Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan
tubuh untuk menerimanya. Overdosis bisa menyebabkan
kematian.

3. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia


a. Menyebabkan depresi mental.
b. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
c. Menyebabkan bunuh diri.
d. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan
pengerusakan.
e. Dampak Psikis:
▪ Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
▪ Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga
▪ Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
▪ Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
▪ Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri
f. Dampak Sosial:
▪ Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan
▪ Merepotkan dan menjadi beban keluarga
▪ Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan
masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba.

23
Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena
mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah
dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar
Psikotropika adalah obat atau zat yang berasal dari bahan alami atau
sintetis namun bukan narkotik dan obat terlarang. Psikotropika memiliki
khasiat psikoaktif yang memberikan dampak pada susunan syaraf pusat
secara selektif. Hal ini dapat membuat mental dan perilaku penggunanya
dapat berubah. Penggunaan kedua zat ini memiliki efek yang mirip, namun
zat adiktif lebih memberikan efek kecanduan bagi penggunanya. Efek dan
sifat yang ditimbulkan dari penggunaan zat adikitif dan psikotropika adalah
seperti di bawah ini:
• Rangsangan yang diberikan oleh zat adiktif dan psikotropika bisa
membuat susunan syaraf pusat menjadi lebih aktif bekerja. Namun jika
dipakai berlebihan, maka efek ini dapat merusak organ tubuh karena
dipaksa bekerja ketika seharusnya beristirahat. Organ tubuh yang
diserang antara lain adalah ginjal, hati, paru-paru dan jantung. Efek lain
yang lebih berat dari itu adalah kemandulan, impotensi bahkan
kelumpuhan sebagian atau keseluruhan organ gerak tubuh.
• Tidak hanya meningkatkan keaktifan susunan syaraf pusat, ada juga zat
adiktif dan psikotropika yang bisa memberikan efek sebaliknya. Zat
jenis ini biasa digunakan dalam keperluan medis. Misalnya digunakan
untuk anastesi atau bius.
• Zat adiktif dan psikotropika dapat menimbulkan gejala halusinasi dan
khayalan yang luar biasa bagi pemakainya. Hal ini dapat menggiring
seseorang kepada kebingungan, kegilaan dan bahkan bisa berdampak
timbulnya bunuh diri.
Seperti yang kita ketahui, segala hal memiliki kebaikan dan
keburukan. Begitu pula psikotropika dan zat adiktif juga memiliki
kegunaan positif dan negatif, tergantung dari tujuan dan siapa yang
menggunakannya. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika oleh dokter
dan diawasi dengan ketat merupakan hal positif yang bisa digunakan

24
untuk mendapatkan nilai positif dari zat ini. Namun jika digunakan
dengan salah, zat ini bisa menimbulkan marabahaya.
1. Dampak Fisik
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk
jangka waktu yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama
dengan obat - obatan yang tergolong dalam kelompok downers.
Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel - sel dan
organ - organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya
untuk bisa berfungsi normal.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan alkohol.
Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di
otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell dan mitokondria yang
ada di dalam liver untuk menetralisir zat - zat yang masuk. Sel - sel
tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga
keseimbangan baru ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu
narkoba dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak
mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan
narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan
seseorang akan mengalami konstipasi, tetapi GPO yang dialaminya
adalah diare, dll. GPO ini juga merupakan ' momok ' tersendiri bagi
para pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama, ketakutan
terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO
merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti
menggunakan narkoba, terutama jenis putaw / heroin. Mereka tidak
mau meraskan pegal, linu, sakit - sakit pada sekujur tubuh dan
persendian, kram otot, insomni, mual, muntah, dll yang merupakan
selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel - sel tubuh, organ - organ vital dalam
tubuh seperti liver, jantung, paru - paru, ginjal, dan otak juga
mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba.
Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup

25
jantung yang bocor, paru - paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver
yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi
virus {Hepatitis C dan HIV / AIDS} yang sangat umum terjadi di
kalangan pengguna jarum suntik.
2. Dampak Mental
Selain ketergantungan fisik terjadi juga ke tergantungan mental.
Ketergantungan mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada
ketergantungan fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik
akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan muncul
ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan istilah
sugesti. Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan sugesti
adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw
bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat,
sedangkan sugesti adalah ketergantungan mental, berupa
munculnya keinginan untuk kembali menggunakan narkoba.
Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi
secara normal. Sugesti ini bisa digambarkan sebagai suara - suara
yang menggema di dalam kepala seorang pecandu yang
menyuruhnya untuk menggunakan narkoba. Sugesti seringkali
menyebabkan terjadinya 'perang' dalam diri seorang pecandu,
karena di satu sisi ada bagian dirinya yang sangat ingin
menggunakan narkoba, sementara ada bagian lain dalam dirinya
yang mencegahnya. Dampak mental yang lain adalah pikiran dan
perilaku obsesif kompulsif, serta tindakan impulsive. Pikiran
seorang pecandu menjadi terobsesi pada narkoba dan penggunaan
narkoba. Narkoba adalah satu-satunya hal yang ada didalam
pikirannya. la akan menggunakan semua daya pikirannya untuk
memikirkan cara yang tercepat untuk mendapatkan uang untuk
membeli narkoba. Tetapi ia tidak pernah memikirkan dampak dari
tindakan yang dilakukannya, seperti mencuri, berbohong, atau
sharing needle karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah
dipikirkan terlebih dahulu.

26
3. Dampak Emosional
Narkoba adalah zat - zat yang mengubah mood seseorang (mood
altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan,
serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang
diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat
mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi
penggunanya. Jenis jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan
jenis - jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti
Shabu-shabu, dapat memunculkan dan seringkali
mengakibatkannya perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila
orang tersebut pada dasarnya memang orang dan bertemperamen
panas. emosional yang Ini mengakibatkan tingginya domestic
violence dan perilaku abusive dalam keluarga seorang alkoholik
atau pengguna Shabu - shabu. Mereka tidak segan - segan memukul
istri atau anak - anak bahkan orangtua mereka sendiri. Karena
melakukan semua tindakan kekerasan itu di bawah pengaruh
narkoba, maka terkadang ia tidak ingat apa yang telah
dilakukannya. emosional yang tampak jelas dalam diri seorang
pecandu. Seorang anak yang tadinya selalu bersikap manis, sopan,
riang, dan jujur berubah total mejadi seorang pecandu yang
brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago berbohong dan mencuri.
4. Dampak Spiritual
Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan
narkoba sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba
adalah pusat kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam
hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih
penting daripada narkoba, dan ia menaruh kepentingannya untuk
menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi
jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua,
sekolah, pekerjaan, dll.
Secara spiritual, Narkoba adalah pusat hidupnya, dan bisa dikatakan
menggantikan posisi Tuhan. Adiksi terhadap narkoba membuat

27
penggunaan narkoba menjadi jauh lebih penting daripada
keselamatan dirinya sendiri. Ia tidak lagi memikirkan soal makan
tertular penyakit bila sharing needle, tertangkap polisi, dll.
Adiksi adalah penyakit yang mempengaruhi semua aspek hidup
seorang manusia, dan karenanya harus disadari bahwa pemulihan
bagi seorang pecandu tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi juga
harus mencakup ketiga aspek lainnya sebelum pemulihan itu dapat
dianggap sebagai suatu pemulihan yang sebenarnya.

D. Dampak Positif Narkotika Bagi Kehidupan Manusia


Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di
balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika
digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif Narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad - abad sebagai penghilang
rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji
ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

E. Faktor Penyalahgunaan Narkoba


Penyalahgunaan Narkoba ada beberapa faktor yaitu:
1. Lingkungan Sosial
• Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai
rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan

28
mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau
bahan berbahaya lainnya
• Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya
masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih
saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home.
• Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan
fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu
untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika
untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.
2. Kepribadian
• Rendah diri: perasaan rendah diri di dalam pergaulan di
masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb,
mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman
keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka
tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan
seperti lebih aktif dan berani.
• Emosional dan mental: Pada masa-masa ini biasanya
mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua
mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan
menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah
dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang
akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotika,
psikotropika dan minuman keras lainnya.
F. Ciri-ciri Pengguna Narkoba
Efek narkoba/narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara
pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain
kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika
menghasilkan perasaan "lebih membaik" yang dikenal dengan eforia
dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan

29
ketergantungan. Tanda-tanda fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si
pengguna, seperti:
1. Mata merah
2. Mulut kering
3. Bibir bewarna kecoklatan
4. Perilakunya tidak wajar
5. Bicaranya kacau
6. Daya ingatannya menurun

Adapun tanda-tanda dini anak yang telah menggunakan


narkoba/narkotika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain:

1. Anak menjadi pemurung dan penyendiri


2. Wajah anak pucat dan kuyu
3. Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. Matanya berair dan tangannya gemetar
5. Nafasnya tersengah dan susah tidur
6. Badannya lemas dan selalu gelisah
7. Anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menentang
orang tua

Ciri Umum Anak Pengguna Narkoba:

1. Merokok pada usia remaja dini.


2. Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih
senang mengurung di kamar.
3. Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang
pulang ke rumah

G. Upaya Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba


Karakteristik psikogis yang khas pada remaja merupakan factor yang
memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian,
untuk terjadinya hal tersebut masin ada faktor lain yang memainkan peranan
penting yaitu faktor lingkungan si pemakai zat. Faktor lingkungan tersebut
memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi

30
untuk menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya masalah
penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh
lingkungan dan kondisi psikologis remaja. Di dalam upaya pencegahan,
tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama
diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang
tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses
perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam
mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan
(suatu proses pendampingan kepada si remaja, selain: pengaruh lingkungan
pergaulan di luar selain rumah dan sekolah). Jadi remaja sebenarnya berada
dalam 3 (tiga) pengaruh Yang sama kuat, yakni sekolah (guru), lingkungan
pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses yakni
menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si remaja
untuk mandiri dan menemukan jati dirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja,
bidang yang menjadi pusat perhatian adalah:
1. Sikap dan tingkah laku
Tujuan dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah
merubah sikap dan tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-
kanakan menjadi cara yang lebih dewasa.
2. Emosional
Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba
merenggangkan hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia
harus dilatih dan belajar untuk memilih dan menentukan
keputusannya sendiri. Usaha in biasanya disertai tingkah laku
memberontak atau membangkang.
3. Mental – intelektual
Dalam perkembangannya mental - intelektual diharapkan remaja
dapat menerima emosionalnya dengan memaham; mengenai
kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat
membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan
sesungguhnya.

31
4. Sosial
Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar
bergaul dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak
sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan jenis.
5. Pembentukan identitas diri
Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan
identitas diri. Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya
merupakan sesuatu yang datang dari luar dirinya dan harus
dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah menjadi suatu
bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup
yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan nilai
dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut
penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya. Orang tua
memegang peranan penting dalam preoses identifikasi ini, karena
mereka dapat membantu remajanya dengan menjelaskan secara
lebih mendalam mengenai peranan agama dalam kehidupan
dewasa, sehingga penyadaran in memberikan arti yang baru pada
keyakinan agama yang telah diperolehnya.

32
SOAL ESSAY EVALUASI SAP NARKOTIKA
1. Apa yang dimaksud dengan Narkotika?
Jawaban:
Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Narkoum”,
yang berarti membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Narkotika
adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam
tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit
rangsangan, semangat dan halusinasi.
2. Apa saja jenis-jenis dari Narkotika?
Jawaban:
❖ Heroin
❖ Ganja
❖ Narkotika
❖ Opiat atau Opium (candu)
❖ Morfin
❖ Heroin atau putaw
❖ LSD atau Lysergic acid, trips, tabs
❖ Kokain
❖ Amfetamin
❖ Alkohol
❖ Sedatif-Hipnotik ((Benzodiazepin/BDZ)
❖ Inhalansia atau Solven
3. Dampak apa yang terjadi apabila kita mengonsumsi narkotika?
Jawaban:
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
4. Bagaimana dampak positif Narkotika dalam kehidupan manusia?
Jawaban:
Dampak positif Narkotika:
1. Opioid

33
Opioid atau opium digunakan selama berabad - abad sebagai
penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji
ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi penyalahgunaan narkotika?
Jawaban:
Penyalahgunaan Narkoba ada beberapa faktor yaitu:
1. Lingkungan Sosial
• Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa
ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal
narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan
berbahaya lainnya.
• Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya
masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying
dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home.
• Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan
fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk
menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk
memuaskan rasa keingintahuan mereka.
2. Kepribadian
• Rendah diri: perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masyarakat
ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb.
• Emosional dan mental: Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin
lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Lemahnya
mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-

34
perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan
narkotika, psikotropika dan minuman keras lainnya.
6. Apa saja ciri-ciri dari Narkotika?
Jawaban:
Tanda-tanda fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si
pengguna, seperti:
1. Mata merah
2. Mulut kering
3. Bibir bewarna kecoklatan
4. Perilakunya tidak wajar
5. Bicaranya kacau
6. Daya ingatannya menurun

Adapun tanda-tanda dini anak yang telah menggunakan


narkoba/narkotika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain:

1. Anak menjadi pemurung dan penyendiri.


2. Wajah anak pucat dan kuyu.
3. Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak.
4. Matanya berair dan tangannya gemetar.
5. Nafasnya tersengah dan susah tidur.
6. Badannya lemas dan selalu gelisah.
7. Anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menentang
orang tua.

Ciri Umum Anak Pengguna Narkoba:

1. Merokok pada usia remaja dini.


2. Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih
senang mengurung di kamar.
3. Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang
pulang ke rumah.
7. Upaya apa yang dapat kita lakukan untuk pencegahan masalah
penyalahgunaan Narkoba?
Jawaban:

35
Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan
pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk
menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke
suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja.
Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya
dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses
pendampingan kepada si remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di
luar selain rumah dan sekolah). Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3
(tiga) pengaruh Yang sama kuat, yakni sekolah (guru), lingkungan
pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses yakni
menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si remaja
untuk mandiri dan menemukan jati dirinya.

36
DAFTAR PUSTAKA

Amanda P M. 2017. Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja. Journal


Penelitian dan PPM

Budianto. 2016. Narkoba dan Pengaruhnya. Ganeca Exart: Bandung.

Ismail W. 2017. Teori Biologi Tentang Perilaku Penyalahgunaan Narkoba. Journal


Biotek

Mandasi Jaene, 2014. Masalah narkotika dan zat adiktif lainnya serta
penanggulangannya. Yogyakarta: Pramuka Saka Bhayangkara.

Sutrisna W, Nengah. Lisa FR, Julianan.2017. NARKOBA, Psikotropika dan


Gangguan Jiwa. Yogyakarta. Nuha Medika.

37
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN KESEHATAN

No Komponen Nilai Nilai Keterangan


max
1 Rancangan Pendidikan Kesehatan
a. Penetapan latar belakang masalah 5
dan merumuskan masalah.
b. Penetapan tujuan 5
c. Penyusunan materi pendidikan 5
kesehatan
d. Penetapan metode 5
e. Penetapan media dan alat Bantu 5
pendidikan
f. Menyusun alat evaluasi 5
2 Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan
a. Membina hubungan dengan audien 10
b. Melibatkan audien dalam 10
pendidikan kesehatan.
c. Menggunakan metode pendidikan 10
kesehatan secara tepat dan sesuai
dengan rancangan.
d. Menggunakan media dan alat 10
pendidikan kesehatan secara tepat
dan sesuai dengan rancangan
e. Menguasai materi pendidikan 10
kesehatan yang disampaikan
f. Memberikan kesempatan audien 5
untuk bertanya.
3 Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a. Melakukan evaluasi hasil 10
pendidikan kesehatan sesuai dengan
rancangan pendidikan kesehatan.
b. Menyusun rencana tindak lanjut 5
hasil evaluasi.
c. Mendokumentasikan hasil 5
kegiatan.
Jumlah 100

38
Denpasar, 12 Oktober 2022
Pembimbing

Dr. Agus Sri Lestari., S.Kep.,Ns.,M.Erg


NIP. 19640813198503000

39
RUBRIK TATA TULIS TUGAS PENYUSUNAN SAP
MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

IDENTITAS MAHASISWA:
NAMA :
a. Ni Nengah Bintang Juliana Dewi (P07120121108)
b. Ni Putu Chandra Puspaningsih (P07120121109)
c. Ni Putu Intan Octa Dewi (P07120121110)
d. Ni Putu Nia Agustina (P07120121111)
e. Ni Putu Ria Saputri (P07120121112)
f. Ni Putu Risma Pradnyayanti (P07120121113)

SEMESTER : 3 D3 Keperawatan

Aspek yang Skor Ket.


dinilai
Tata Tulis 100 ≥ 80 % sesuai kaedah penulisan EYD
75 60-79% sesuai kaedah penulisan EYD
50 50-59% sesuai kaedah penulisan EYD
25 <50 % sesui kaedah penulisan EYD
Daftar pustaka 100 Minimal 4 sumber
75 Minimal 3 sumber
50 Minimal 2 sumber
25 Minimal 1 sumber
Isi tulisan 100 ≥ 80 % sesuai topic
75 60-79% sesuai topik
50 50-59% sesuai topik
25 <50 % sesuai topik
Total nilai Nilai: akhir nilai total/3
Denpasar, 12 Oktober 2022
Clinical Teacher/CT

Dr. Agus Sri Lestari., S.Kep.,Ns.,M.Erg


NIP. 19640813198503000
Target pencapaian kompetensi

NAMA MAHASISWA :

1. Ni Nengah Bintang Juliana Dewi


(P07120121108)
2. Ni Putu Chandra Puspaningsih
(P07120121109)
3. Ni Putu Intan Octa Dewi (P07120121110)
4. Ni Putu Nia Agustina (P07120121111)
5. Ni Putu Ria Saputri (P07120121112)
6. Ni Putu Risma Pradnyayanti
(P07120121113)

SEMESTER : 3 D3 Keperawatan

LOGBOOK
TARGET PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

Target pembelajaran Praktek Promosi Kesehatan Program D III Keperawatan


KEGIATAN TARGET TTD MHS

Penyusunan SAP 1

Membuatan media penyuluhan 1

Melakukan ujian praktek 1

Membuat dokumen penyuluhan 1


dalam bentuk video

Denpasar, 12 Oktober 2022


Clinical Teacher/CT

Dr. Agus Sri Lestari., S.Kep.,Ns.,M.Erg


NIP. 19640813198503000

Anda mungkin juga menyukai