Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KONSELING

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Angsana
B. Tahun Ajaran : 2018/2019, Semester I
C. Sasaran Ajaran : VII (Tujuh)
D. Pelaksana : Herlina, S.Pd
E. Pihak Terkait : Siswa

II. WAKTU DAN TEMPAT


A. Tanggal : 14 Februari 2019
B. Jam Pembelajaran / Pelayanan : Sesuai Jadwal
C. Volume Waktu (JP) : 2 (dua) JP @ 40 menit
D. Spesifikasi Tempat Belajar : Di ruang kelas 7C

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. Tema / Subtema : 1. Tema : Obat-obatan terlarang dan dampaknya
2. Subtema :Bahaya penyalagunaan obat-obatan terlarang
B. Sumber Materi : 1. Film pendek tentang akibat penggunaan obat-obatan
2. Pengalaman Pribadi Siswa

IV. TUJUAN /ARAH PENGEMBANGAN


A. Pengembangan pengetahuan tentang KES agar siswa memahami dampak dari penyalagunaan
obat-obatan terlarang
B. Penanganan kesehatan untuk menghindarkan siswa dari mengkonsumsi obat-obatan terlarang

V. METODE DAN TEKNIK


A. Jenis Layanan : Layanan Informasi (Format Klasikal )
B. Bidang bimbingan : Sosial
C. Kegiatan Pendukung : Aplikasi Instrumentasi
VI. SARANA
A. Media : 1. Film pendek tentang bahaya mengkonsumsi obat-obatan
terlarang
B. Perlengkapan : 1. Laptop
2. LCD

VII. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


Diperolehnya hal-hal baru siswa terkait KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari) dengan
unsur-unsur AKURS ( Acuan, Kompetensi, Usaha, Rasa, Sungguh-sungguh).
A. AKURS
1. Acuan (A) : Hal-hal yang perlu diketahui siswa tentang bahaya obat-obatan terlarang.
2. Kompetensi (K) : kemauan siswa untuk mengetahui bahayanya mengkinsumsi obat-obatan
terlarang.
3. Usaha (U) : Bagaimana kegiatan siswa untuk manjauhi diri dari obat-obatan terlarang.
4. Rasa (R) : perasaan takut untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
5. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan siswa untuk menghindarkan diri dari obat-obatan
terlarang

B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu, dalam hal:
1. Tidak dapat menghindari ajakan teman
2. Merasa tidak percaya diri
3. Adanya tekanan

C. Ridho Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah :


Memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk suksesnya siswa dalam menghindarkan diri dari
obat-obatan terlarang.

VIII. LANGKAH KEGIATAN


A. LANGKAH PENGANTARAN
1. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa
2. Mengecek kehadiran siswa, dan mengajak mereka untuk berempati kepada yang tidak hadir.
3. Mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh perhatian, semangat
dan penampilan dengan melakukan kegiatan berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan
bertanggung jawab (BMB3) berkenan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas.
4. Menyampaikan arah materi pokok pembelajaran yaitu dengan judul ”obat-obatan terlarang
dan dampaknya”.
5. Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu:
a. Mengenalkan siswa terhadap bahaya obat-obatan terlarang
b. Melatih siswa untuk tidak menggunakan obat-obatan terlarang

B. LANGKAH PENJAJAKAN
1. Menanyakan kepada siswa persepsi awal tentang definisi ‘obat-obatan terlarang”.
2. Menayangkan film pendek tentang obat-obatan terlarang dan dampaknya.
3. Meminta respon siswa tentang obat-obatan terlarang dan dampaknya.
4. Meminta siswa mengemukakan bahaya obat-obatan terlarang dan dampaknya
5. Memberikan ulasan umum dan penegasan-penegasan berkenaan dengan respon dan
pengalaman siswa untuk nomor 1, 2, dan 3 di atas.

C. LANGKAH PENAFSIRAN
1. Membahas kondisi/materi yang dikemukakan siswa pada langkah penjajakan dengan
penekanan-penekanan tertentu mengarah pada materi pokok.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan atau merespon materi “obat-obatan terlarang dan
dampaknya” yang telah dijelaskan; pertanyaan dan respon siswa tersebut dijawab dan berikan
ulasan serta penegasan-penegasan yang diperlukan.

D. LANGKAH PEMBINAAN
Berisi kegiatan penguraian, diskusi, pelatihan pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan melalui strategi transformatif dengan dinamika BMB3:
1. Apa arti dan bagaimana cara menjauhkan diri dari obat-obatan terlarang dan dampaknya.
2. Siswa diminta untuk merenungkan diri sendiri, bagaimana seandainya meraka mengkonsumsi
obat-obatan terlarang.
3. Siapa yang takut untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
E. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Hasil
Di akhir proses pembelajaran/pelayanan siswa diminta merefleksikan (secara lisan dan
atau tertulis) apa yang mereka peroleh dengan pola BMB3 dalam unsur-unsur AKURS:
a. Berfikir : Apa yang mereka pikirkan tentang obat-obatan terlarang dan dampaknya (unsur
A).
b. Merasa : Apa yang mereka rasakan dengan mengetahui obat-obatan terlarang dan
dampaknya (unsur R).
c. Bersikap : Bagaimana mereka bersikap dan akan menjauhkan diri dari obat-obatan
terlarang dan dampaknya (unsur K dan U).
d. Bertindak : Bagaimana menyampaikan kepada orang tua tentang obat-obatan terlarang
dan dampaknya; kapan dan bagaimana caranya (unsur K dan U).
e. Bertanggung Jawab : Bagaimana mereka bersungguh-sungguh dalam menghindari obat-
obatan terlarang.
2. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/pelayanan untuk
memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektivitas pembelajaran/pelayanan yang
telah diselenggarakan.
3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah Laporan
Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat data penilaian hasil dan proses,
dengan disertai arah tindak lanjutnya

Angsana, 09 Juli 2018


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

KAMARUDIN, S.Pd, M.Pd HERLINA, S.Pd


NIP. 19690304 199802 1 008 NIP. –
Blangko Observasi kelas 7C
Penilaian
No. Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

MATERI LAYANAN
BAHAYA PENYALAHGUNAAN OBAT-OBATAN
A. Pengertian
Obat adalah adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun
zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Secara harfiah obat terbagi 2 yaitu: obat yang legal dan obat ilegal (terlarang)
Yang akan saya bahas kali ini yaitu obat ilegal atau obat terlarang
1. Pengertian Obat Ilegal atau Obat Terlarang
Sesuai dengan namanya obat terlarang merupakan obat yang dilarang oleh
pemerintah karena pelanggarannya baik itu dalam segi pembuatan, penyebaran, penjualan
maupun pemakaiannya. Dalam bahasa Inggris, kata obat dibedakan dengan dua kata, yakni
“medicine” dan “drug”. Medicine khususnya ditujukan pada obat yang dikonsumsi untuk
pengobatan ataupun pencegahan penyakit. Sedangkan drug ditujukan pada obat secara
umum. Webster’s New World College Dictionary mendifinisikan drug sebagai “zat apapun
(termasuk zat kimia) yang digunakan sebagai obat (medicine) atau sebagai ramuan dalam
obat yang membunuh kuman-kuman atau yang mempengaruhi segala fungsi organ tubuh”
(Simon & Schuster, 1996:417). Jadi dapat dikatakan bahwa drug mencakup medicine (obat
untuk kesehatan) dan juga obat-obatan terlarang. Salah satu dari obat terlarang yang populer
di masyarakat yaitu NARKOBA.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
“narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif.
2. Jenis-jenis Obat Ilegal atau Obat Terlarang
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun
1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah:
a. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
b. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
c. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain: Sedatin (Pil BK), Rohypnol,
Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat,
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide), dsb.
d. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
b. Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether, dsb.
3. Siapa saja yang dapat terkena dampak penyalahgunaan narkoba??
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua,
organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada
anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan
mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
4. Mengapa narkoba digunakan??
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-
zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa
mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang
dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus
akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para
pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan
merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh
narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena menghambat perkembangan
kepribadianya. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang
“wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-
hari.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik
dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang
menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi
narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat
penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan
faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
a. Faktor Diri
b. Faktor Lingkungan
c. Faktor Ketersediaan Narkoba.
5. Kapan pengguna narkoba mulai merasakan dampaknya??
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP)
dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan


kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan
fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan


2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat
kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.

6. Bahaya bagi Remaja


Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkemb angan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang
sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan
remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai