Zimmerer, Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memeperbaiki kehidupan.
Dari pengertian kewirausahaan dari para ahli dapat disimpulkan mengapa kita harus berjiwa
kewirausahaan, karena melalui jiwa kewirausahaan kita bisa menumbuhkan kreativitas
sehingga muncul inovasi untuk memecahkan persoalan yang ada baik di lingkungan terdekat,
maupun lingkungan luas.
Selain itu juga dengan kita memiliki jiwa kewirausahaan kita mampu mengejar
peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan maupun keinginan dengan menciptakan
inovasi-inovasi.
Dalam kewirausahaan diperlukan tanggung jawab yang besar. Karena seseorang yang telah
memutuskan untuk menjadi wirausahawan, berarti ia mempunyai tanggung jawab lebih atas
usaha yang dibangun, tanggung jawab atas pengelolaan usaha, dan tanggung jawab atas hasil
dari usaha tersebut.
3. Preferensi Kepada Risiko-risiko Menengah
Kewirausahaan mengharuskan adanya berbagai tujuan yang akan dicapai. Dalam mencapai
berbagai tujuan tersebut, kemudian perlu disusun rencana-rencana kerja. Rencana kerja yang
disusun juga harus bisa menghadapi segala halangan atau resiko-resiko yang akan dihadapi
pada periode berjalannya usaha. Wirausahawan harus mampu mengetahui pula berbagai
penyebab usaha tidak dapat berkembang dan faktor-faktor kegagalan usaha.
Perlu adanya keyakinan dalam berwirausaha. Keyakinan ini ditujukan untuk mendorong
semangat wirausahawan bahwa ia mampu mencapai target ataupun tujuan-tujuan yang telah
ditentukan. Seorang wirausahawan harus mempunyai kepercayaan diri terhadap produk yang
dihasilkan.
Dalam usaha yang sedang berjalan, pastinya akan ada feedback atau umpan balik dari hasil
kerjaan yang telah dilakukan. Wirausahawan harus dapat menerima umpan balik yang
bersifat baik ataupun buruk. bila umpan balik yang diterima ialah baik, maka wirausahawan
harus dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan hasil pekerjanya. Sedangkan apabila
umpan balik yang didapatkan ialah buruk, maka wirausahawan harus bisa mengevaluasi hasil
kerja kemudian menjalankan berbagai perbaikan yang diperlukan.
6. Aktivitas Energik
Dalam menjalankan usahanya, seorang wirausahawan harus aktif dan mempunyai semangat
yang tinggi. Dibutuhkan pula kepercayaan diri untuk menunjang segala kegiatan usahanya.
Perencanaan yang dimulai dalam kewirausahaan tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi
harus mempunyai orientasi ke masa depan atau perancaan untuk jangka panjangnya juga.
Karena kondisi dalam dunia usaha tidaklah tetap, melainkan fluktuatif, sehingga dengan
adanya perencanaan yang matang diharapkan wirausahawan bisa menghadapi berbagai
kemungkinan.
Walaupun mungkin usaha dimulai tanpa adanya karyawan, akan tetapi, seiring berjalannya
waktu dengan berkembangnya usaha yang dijalankan pasti akan turut berkontribusi dalam
menyediakan lapangan pekerjaan. bila sudah mempunyai tenaga kerja tambahan, maka
seorang wirausahawan harus mampu melaksanakan pengorganisasian dengan baik. Salah satu
contohnya ialah dengan tidak pandang bulu. Keluarga, saudara, teman, atau orang lain yang
memang mempunyai keahlian yang dibutuhkan kemudian tempatkan pada posisi yang tepat.
9. Sikap Terhadap Uang
Tidak dipungkiri bahwa keuntungan yang lebih ialah keinginan dari setiap wirausahawan.
Tetapi perlu diperhatikan juga dalam pengelolaan terhadap duit. Jangan sampai keuntungan
yang telah didapatkan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Atau dalam proses
usaha, wirausahawan haruslah menggunakan cara-cara yang bagus untuk memperoleh
keuntungan.