Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengenalan
Kata Disain memiliki makna yang banyak untuk semua orang. Setiap produk yang
dihasilkan, mulai dari topi bagi wanita, sampai kotak transmisi yang paling berminyak,
memenuhi persyaratan dalam beberapa pengertian sebagai disain. Disain dapat berarti
lebih dari itu. Secara alami, disain adalah sifat lahariah; yang terseleksi secara alamiah..
Oleh sebab itu penting untuk lebih mempersempit arti desain sesuai dengan ruang
lingkupnya.
Buku ini membahas tentang disain mekanis, dan peran material di dalamnya.
Komponen mekanis mempunyai massa, menumpu beban dan menghantarkan panas,
mengalami keausan dan sifat korosif dari lingkungan, serta dibuat dari satu atau lebih
material, memiliki bentuk dan harus diproduksi.
Material sudah dibatasi oleh disain sejak orang pertama kali membuat pakaian,
membangun tempat perlindungan dan terlibat peperangan. Mereka tetap melakukan hal itu.
Tetapi perkembangan material dan proses untuk membentuk produk tertentu saat ini jauh
lebih cepat dibandingkan dengan waktu manapun sebelumnya di dalam sejarah; tantangan
dan peluang yang dihadapi jauh lebih besar dari sebelumnya. Buku ini berisikan strategi
bagaimana ekploitasi material dan pemanfaatannya di dalam disain mekanis.

2. Material Dalam Disain


Disain adalah proses menterjemahkan suatu gagasan atau suatu kebutuhan pasar ke
dalam informasi yang terperinci yaitu suatu produk yang dapat dibuat. Masing-masing
tahapan memerlukan keputusan tentang material apa yang digunakan dan bagaimana
proses membuatnya. Secara umum pemilihan material dibatasi oleh disain. Tetapi
terkadang ada cara yang lain dimana produk yang baru, atau evolusi dari yang telah ada,
diusulkan ataupun mungkin untuk dibuat dengan material baru. Material yang tersedia
untuk insinyur sangat luas, dapat mencapai 120,000 atau lebih. Walaupun standarisasi
penyaringan dengan ketat telah mengurangi jumlah itu, pemunculan material baru terus
berlanjut yang akan memperluas pilihan.
Lalu bagaimana insinyur memilih, dari jumlah yang banyak ini material terbaik untuk
tujuannya? Apakah harus berdasarkan pengalamannya? Pada masa lalu mungkin ya
dimana pengalaman penggunaan material dari produsen tertentu dapat menjawab
kebutuhan material yang diperlukan. Namun zaman berubah dengan cepat termasuk juga
dengan desain mekanis, dimana semua harus bekerjasama untuk menghasilkan produk
yang diperlukan. Ada mobilitas kerja, yang berarti bahwa pengalaman yang ada di sini hari
ini akan berubah esok disebabkan adanya evolusi yang cepat dari material sebagaimana
disebutkan sebelumnya.


 
Tidak ada yang perlu dipertanyakan dari hasil pengalaman. Tapi suatu strategi yang
mengandalkan pembelajaran berbasis pengalaman tidak selaras dengan tempat dan
pengembangan bakat yang merupakan bagian dari era teknologi informasi. Kita
membutuhkan satu prosedur sistematis – menyatu satu dengan langkah-langkah yang dapat
diajarkan dengan cepat, yang kuat dalam pengambilan keputusan, yang memungkinkan
implementasi komputer, serta memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan peralatan
bagi desain rekayasa.
Dapatkah suatu prosedur dirumuskan untuk membuat suatu pilihan yang masuk akal?
Pertanyaan itu harus dijawab pada sejumlah tingkatan, sesuai dengan langkah disain yang
akan dicapai. Pada awalnya suatu disain adalah “mengalir” dan memiliki opsi atau pilihan
luas dimana semua material harus dipertimbangkan. Ketika disain menjadi lebih fokus dan
memiliki bentuk, kriteria pemilihan semakin mengerucut dan daftar pendek sejumlah
material yang dapat memenuhi kebutuhan semakin tersaring. Kemudian data yang lebih
akurat diperlukan (meskipun untuk jumlah material yang semakin mengerucut) dan suatu
cara yang berbeda untuk menganalisa pilihan harus digunakan. Pada tahap akhir disain,
data yang tepat diperlukan, termasuk untuk jumlah material yang semakin sedikit, bahkan
untuk satu pilihan bahan. Prosedur ini harus dilakukan mengingat banyaknya pilihan awal,
yang mana pada saat bersamaan menyediakan suatu data yang tepat dan lengkap sehingga
perhitungan disain dapat didasarkan.
Pemilihan material tidak dapat dibuat terpisah dengan pemilihan proses dimana
material akan dibentuk, disambung, pengerjaan akhir dan perlakuan lainnya. Jadi
pemilihan proses adalah juga suatu aspek penting dalam disain. Biaya juga harus
diperhatikan, yaitu pada saat pemilihan material dan pada saat material itu dibentuk. Harus
diketahui bahwa disain mekanis yang baik sendiri tidaklah cukup untuk menjual suatu
produk. Hampir seluruh peralatan, mulai dari yang kecil sampai mobil atau pesawat
terbang; bentuk, tekstur, rasa, warna, dekorasi produk; kepuasan yang diberikan kepada
orang yang membeli atau menggunakannya adalah suatu hal yang penting. Aspek ini
dikenal sebagai “disain industri”, adalah suatu aspek yang jika diabaikan akan
menyebabkan proudusen/perusahaan manufaktur akan kehilangan pasarnya. Hasil disain
yang baik adalah disain yang sempurna dan juga memberi kesenangan bagi yang
menggunakannya.
Permasalahan disain hampir selalu berujung terbuka. Permasalahan tersebut tidak
mempunyai suatu solusi unik atau “benar”, meskipun beberapa solusi jelas lebih baik
dibanding yang lain. Permasalahan tersebut berbeda dari permasalahan analitis yang
ditemui dalam pengajaran mekanika, atau struktur, atau thermodinamika, atau bahkan
material, yang secara umum mempunyai jawaban tunggal dan benar. Jadi, alat pertama
yang dibutuhkan seorang perancang adalah suatu pikiran terbuka yaitu kesediaan untuk
mempertimbangkan semua kemungkinan. Tetapi suatu cara penyaringan yang dilempar
secara luas akan menyeret masuk banyak jawaban. Suatu prosedur diperlukan untuk
pemilihan yang terbaik diantaranya.


 
Pelajaran ini terkait dengan aspek-aspek material pada kegiatan disain. Pelajaran ini
mengembangkan suatu metodologi yang, baik diterapkan, memberi bimbingan melalui
“hutan luas” yang membingungkan dari aneka pilihan yang dihadapi seorang perancang.
Gagasan dari atribut material dan proses diperkenalkan, yang dipetakan dalam diagram
seleksi material dan proses, yang membuat survei awal dari suatu kandidat potensial
material menjadi sederhana; dan membuat prosedur seleksi logis untuk diterapkan.
Interaksi antara material dan bentuk dibahas secara detil, serta secara bersama membuat
batasan-batasan yang lebih luas lagi dari kinerja material, mengkombinasikan satu atau
lebih material dengan bentuk dan konfigurassi yang diinginkan dan sifat-sifat yang unik.
Ada suatu aturan perlakuan pemrosesan yaitu diagram seleksi pemrosesan dikembangkan
dengan mengarahkan pemakai ke proses pabrikasi yang mampu merealisasikan disain itu.
Peran penting ilmu estetika pada rancang-bangun disain juga dibahas, begitu juga dengan
dorongan penyebab perubahan di dunia material disurvei. Lampiran tambahan berisi
informasi yang bermanfaat juga disertakan.
Metodologi yang dikembangkan adalah dengan menggunakan aplikasi komputer,
dimana Aplikasi CES untuk pemilihan material dan proses akan digunakan untuk banyak
studi kasus dan gambar dalam buku ini. Aplikasi CES tersebut menyediakan interface
dengan CAD, fungsi modeling, optimasi berulang, namun tingkat keintegrasiannya masih
dalam tahap pengembangan dan belum sampai tahap komersil.
Seluruhnya akan dapat dilihat pada bab-bab berikutnya, dimana studi-studi kasus akan
diilustrasikan secara aplikatif. Namun sebelumnya, kita lihat dulu sejarah evolusi material.

3. Evolusi Rancang Bangun Material


Sepanjang sejarah, material telah membatasi disain. Berbagai zaman dimana manusia
hidup dinamai dengan nama material yang mereka gunakan: batu, perunggu, besi. Dan
ketika manusia meninggal, material harta bendanya dikuburkan bersamanya: Tutankamun
dengan pecahan tempayan kaca berwarna-warni di dalam peti mayatnya yang terbuat dari
batu, Agamemnon dengan pedang perunggu dan topeng emasnya, masing-masing
mewakili teknologi tinggi pada zamannya.
Jika mereka hidup dan meninggal hari ini, apa yang mungkin akan mereka bawa
bersamanya? Milik-milik mereka seperti arloji titanium, raket tenis dari bahan serat karbon
yang diperkuat, sepeda gunung dari bahan matriks komposit logam, helm pengaman dari
bahan polyether ethylketone. Ini bukan zaman dari satu material; tapi adalah zaman dari
cakupan seluruh material. Belum pernah ada suatu zaman di mana evolusi material
sedemikian cepat dan sifat-sifatnya lebih bervariasi. Daftar material yang tersedia untuk
insinyur telah berkembang sedemikian cepat dibanding para perancang yang lulus
perguruan tinggi tigapuluh tahun yang lalu, yang dapat dimaafkan bila tidak mengetahui
bahwa separuh dari material itu telah ada. Tidak mengetahui material baru untuk
seorang perancang adalah berarti beresiko bencana. Disain yang inovatif sering berarti
eksploitasi imajinatif dari properti yang ditawarkan oleh material baru atau material yang


 
ditingkatkan. Dan untuk orang kebanyakan; rakyat biasa, juga murid sekolah, ketidak
tahuan adalah kehilangan salah satu kemajuan zaman kita: yaitu zaman material
tingkat lanjut.
Evolusi dan tahapan perkembangan material digambarkan di gambar 1. Material dari
zaman prasejarah (>10.000 SM, zaman Batu) yaitu keramik dan kaca, polimer alami dan
komposit. Senjata - selalu yg merupakan indikator puncak kemajuan teknologi - telah
dibuat dari kayu dan batu api; bangunan dan jembatan dari batu dan kayu. Material alami
yang tersedia di masa itu adalah emas dan perak ada tersedia di tempat itu, tetapi hanya
memainkan suatu peran pelengkap dalam teknologi.

Gambar 1. Evolusi dari Material-Material Teknik

Penemuan tembaga dan perunggu dan kemudian besi (zaman Perunggu, 4000 SM
sampai 1000 SM, dan Zaman Besi, 1000 SM hingga AC 1620) merangsang kemajuan yang
sangat besar, menggantikan senjata dan perkakas kayu dan batu. Teknologi besi cor (
1620-1850) menetapkan dominasi logam pada rancang-bangun; dan evolusi baja, paduan
ringan dan paduan khusus, sejak itu memperkuat posisi material. Pada tahun 1960, yang
dimaksud dengan "material rekayasa" adalah "logam" dimana para calon insinyur
diberikan mata pelajaran metalurgi; dan material lainnya tidak dijelaskan.
Namun material lainnya tersebut tetap diajarkan di kelas material yang lain.
Semen, bahan-bahan tahan api, kaca, karet, bakelit, dan polyethylene di antara jenis
polymers, namun peran material tersebut cukup kecil dibanding total pasar material.
Setelah tahun 1960 semua itu telah berubah. Perkembangan paduan logam baru mulai
melambat; permintaan baja dan besi cor telah berkurang. Pada sisi lain Polymer dan
industri komposit bertumbuh dengan cepat, dan proyeksi pertumbuhan produksi dari


 
keramik baru performa tinggi tampak mengalami peningkatan cepat. Tingkat perubahan
cepat ini memberikan peluang yang mana perancang tidak boleh mengabaikannya.
Contohnya dapat dilihat pada studi kasus berikut ini.

4. Studi Kasus : Evolusi dari Material Vacuum Cleaner


Menyapu dan mengelap adalah suatu kegiatan rumah tangga dimana debu dari lantai
diambil dan dipindahkan sehingga bercampur di udara dan menyebabkannya terhirup
oleh para anggota keluarga. Jadi adalah lebih baik untuk membiarkannya sebagaimana
adanya.
Itu adalah pendapat dokter lebih dari seratus tahun yang lalu. Beberapa generasi
berikutnya, khususnya masyarakat di zaman Victorian mulai khawatir dengan debu.
Mereka yakin debu tersebut membawa sumber penyakit dan jika tersebar di udara,
sebagaimana pendapat doctor tersebut, akan dapat menyebabkan infeksi. Tidaklah
mengherankan jika kemudian mereka berinovasi menciptakan alat penghisap debu
(vacuum cleaner)
Vacum cleaner sebelum tahun 1900 menggunakan tenaga manusia (Gambar 1.2 (a)).
Pembantu rumah tangga berdiri di lantai, menekan tuas dari pada pompa, mengompresi
bellow itu, melalui kulit flap katup untuk memberikan aliran satu arah, udara tersedot
melalui logam dapat mengandung filter pada laju aliran dari sekitar 1 lt/s. Butler
dimanipulasi selang. Bahan yang, menurut standar sekarang, primitif: bersih hampir
seluruhnya terbuat dari bahan-bahan alami: kayu, kanvas, kulit dan karet. Satu-satunya
logam adalah tali yang menghubungkan bellow (besi lunak) dan dapat mengandung filter
(lembaran baja ringan, digulung untuk membuat silinder). Itu mencerminkan penggunaan
bahan pada tahun 1900. Bahkan mobil, pada tahun 1900, sebagian besar terbuat dari
kayu, kulit, dan karet, hanya mesin dan drive train harus logam.
Vacuum cleaner listrik pertama kali muncul sekitar tahun 1908.
Pada tahun 1950 desain telah berevolusi ke dalam silinder bersih yang ditunjukkan pada
Gambar 1.2 (b) (laju alir sekitar10 lt/s). Aliran udara adalah aksial, ditarik melalui silinder
oleh kipas angin listrik. Kipas menempati sekitar setengah panjang silinder, sisanya
memegang filter. Satu muka dalam desain, tentu saja, pompa udara digerakkan oleh tenaga
listrik. Motor, itu adalah benar, besar dan daya rendah, tetapi dapat berfungsi terus
menerus tanpa istirahat atau siku pembantu rumah tangga itu. Tapi ada yang lain: cleaner
ini hampir seluruhnya terbuat dari logam: kasus, akhir-topi, pelari, bahkan tabung untuk
menyedot debu adalah baja ringan: logam telah seluruhnya digantikan bahan-bahan alami.
Perkembangan sejak itu telah cepat, didorong oleh penggunaan inovatif bahan baru. 1985
vacuum cleaner dari Gambar 1.2 (c) memiliki kekuasaan kira-kira 16 pembantu rumah
tangga bekerja keluar flat (=800 W) dan udara yang sesuai


 
Gambar 1.2 Vacum Cleaner a). sebelum tahun 1900 terbuat dari kayu dan kulit dengan
daya digerakkan tangan, b). tahun 1950, c). tahun 1985, lebih ringan dan terbuat dari
polymer, d). 1997 dengan sistem sentrifugal untuk mengisap debu.

kecepatan alirannya, pembersih dengan dua kekuatan yang sekarang tersedia. Aliran udara
masih aksial dan debu-removal dengan penyaringan, tetapi unit lebih kecil dari silinder tua
pembersih. Hal ini dimungkinkan oleh tinggi daya kepadatan di motor,
mencerminkan bahan magnetik yang lebih baik, dan suhu operasi yang lebih tinggi (tahan
panas isolasi, gulungan, dan bantalan). Casing sepenuhnya polimer,
dan merupakan contoh desain yang baik dengan plastik. Bagian atas adalah satu
molding, dengan semua bit tambahan yang melekat dengan pengencang jepret dibentuk
menjadi komponen aslinya. Tidak ada logam terlihat di mana saja, bahkan bagian lurus
dari tabung hisap, logam dalam semua model sebelumnya, kini polypropylene. Jumlah
komponen secara dramatis berkurang: casing memiliki hanya 4 bagian, yang
diselenggarakan bersama oleh hanya 1 pengikat, dibandingkan dengan 11 bagian dan 28
pengencang untuk tahun 1950 bersih. Penghematan berat badan dan biaya sangat besar,
sebagai perbandingan pada Tabel 1.1 menunjukkan. Dapat dikatakan bahwa desain ini (dan
banyak variannya) dekat-optimal untuk kebutuhan saat ini, bahwa perubahan prinsip kerja,
materi atau proses bisa meningkatkan kinerja tetapi dengan biaya-hukuman tidak dapat
diterima konsumen. Kami akan meninggalkan diskusi kinerja balancing terhadap biaya
untuk kemudian bab, dan hanya dicatat di sini bahwa salah satu produsen tidak setuju.
Bersih ditunjukkan pada Gambar 1.2 (d) memanfaatkan konsep yang berbeda: bahwa
pemisahan inersia daripada filtrasi. Untuk pekerjaan ini, kekuatan dan kecepatan rotasi


 
harus tinggi, produk ini lebih besar, lebih berat dan lebih mahal daripada kompetisi.
Namun menjual-bukti desain industri yang baik dan pemasaran imajinatif.

Tabel 1.1 Harga, Daya dan Berat dari Perkembangan Vacum Cleaner

Semua ini terjadi dalam satu seumur hidup. Desain kompetitif membutuhkan
penggunaan inovatif bahan baru dan eksploitasi pintar khusus mereka properti, baik
teknik dan estetika. Banyak produsen vakum pembersih gagal berinovasi dan
mengeksploitasi, sekarang mereka sudah punah. Itu suram pikiran mempersiapkan kita
untuk bab-bab selanjutnya di mana kita mempertimbangkan apa mereka lupa:
penggunaan optimal bahan dalam desain.

5. Ringkasan dan Kesimpulan


Jumlah material untuk rancang-bangun sangatlah banyak : diperkiraan terbentang
antara 80.000 hingga 120.000. Perancang harus memilih dari menu material yang luas ini
material yang terbaik dan sesuai dengan untuk tugasnya (tugas material tersebut yang
digunakan sebagai bahan suatu komponen). Hal ini, tanpa semacam bimbingan atau
pedoman, bisa merupakan suatu bisnis yang membosankan dan sulit, sehingga godaan
untuk memilih material yang “tradisional” untuk suatu aplikasi menjadi sangat kuat,
contoh ; bahan kaca untuk botol; baja untuk panci/kaleng. Pilihan itu mungkin aman secara
konservatif, tetapi menolak kesempatan untuk berinovasi. Rancang bangun material
berkembang lebih cepat, dan pilihan akan lebih luas dari yang pernah ada sebelumnya.
Contoh produk di mana suatu pilihan cerita tentang material telah mengendalikan suatu
pasar umum adalah seperti botol plastik atau kaleng aluminium. Adalah penting pada awal
langkah disain, atau langkah mendisain ulang, menguji keseluruhan menu material, tidak
menolak pilihan hanya karena kita tidak familiar dengan material tesebut.


 

 
BAB II
PROSES DISAIN
1. Pengenalan
Yang terutama kita bahas di sini adalah disain mekanis yang mencakup; prinsip phisik,
fungsi yang sesuai, dan produksi dari sistem mekanik itu. Ini tidak berarti bahwa kita
mengabaikan disain industri, yang berbicara tentang pola, format, warna, tekstur, dan (di
atas semua itu) pendekatan konsumen - yang datang kemudian. Titik awalnya adalah disain
mekanik yang baik serta bagaimana peran material dan proses berkontribusi dalam desain
tersebut.
Tujuan kita adalah mengembangkan suatu metodologi pemilihan material dan proses
yang mendahului desain itu sendiri, yaitu bagaimana kita melakukan kegiatan pemilihan
sebagai masukan fungsi dari kebutuhan desain. Agar dapat melakukannya kita pertama kali
harus dapat dengan singkat melihat pada kegiatan disain. Seperti kebanyakan bidang teknik
yang punya sisi keras dengan jargon khususnya: hal itu tidak bisa dihindarkan semua. Bab
ini memperkenalkan sebagian dari kata dan mengutarakan - kosa kata - disain, tahapan dari
implementasinya, dan bagaimana cara yang ditempuh dalam pemilihan material sejalan
dengan desain tersebut.

2. Jenis-Jenis Disain
Disain asli: melibatkan suatu prinsip kerja baru (pena ballpoint, compact disk). Dalam
pencarian disain asli, perancang harus membuat jangkauan pemikirannya seluas mungkin;
ia harus mempertimbangkan semua kemungkinan pemecahan; dan ia harus memilih,
dengan beberapa prosedur yang masuk akal, di antaranya. Bahan-bahan baru dapat
menawarkan properti baru, yang merupakan kombinasi unik properti yang memungkinkan
disain asli. Silikon berporositas tinggi memungkinkan adanya transistor, Kaca berporositas
tinggi memungkinkan adanya serat kaca, magnit dengan gaya paksa tinggi memungkinkan
telepon telinga miniatur (earphone miniatur), paduan temperatur tinggi memungkinkan
adanya turbin gas. Kadang-kadang material baru memicu produk baru, tetapi seringkali
produk baru menuntut pengembangan suatu material baru: keduanya turbin dan teknologi
nuklir sudah memerlukan pengembangan paduan logam metalik baru, dan mereka tetap
merupakan salah satu daya penggerak di belakang pengembangan keramik dan komposit
saat ini.

Disain pengembangan atau disain adaptiv: mencari suatu kemajuan incremental dalam
hal performa melalui suatu perbaikan prinsip kerja. Seringkali ini dibuat mungkin karena
adanya pengembangan bahan-bahan: polimer menggantikan logam pada peralatan rumah
tangga; serat karbon menggantikan kayu pada alat-alat olah raga. Pasar peralatan dan alat-
alat olah raga keduanya sangat kompetitif dan sangat besar. Pasar sudah sering menang
(dan kalah) dengan cara pabrikan dalam memanfaatkan bahan-bahan baru dalam
mengembangkan produknya.


 
Varian disain: melibatkan suatu perubahan skala/dimensi/detil tanpa perubahan
fungsi/metoda menuju keberhasilannya: memperbesar ketel uap, atau bejana bertekanan,
atau turbin, sebagai contoh. Perubahan skala mungkin memerlukan perubahan material:
model pesawat dibuat dari kayu balsa, pesawat dengan skala asli dibuat dari paduan
aluminium; model ketel uap dibuat dari tembaga, ketel uap asli dibuat dari baja; dan untuk
pertimbangan kebaikan.

3. Sistem Teknik
Suatu sistem teknis terdiri dari perakitan dan komponen, yang dipasang dengan cara
sedemikian rupa sehingga suatu fungsi dapat terpenuhi. Itu dapat diuraikan dan diteliti di
dalam lebih dari satu cara.

Cara satu - didasarkan pada analisa sistem - berpikir tentang aliran informasi, energy dan
bahan-bahan, ke dalam, dan ke luar dari, sistem itu: sistem mengubah bentuk masukan
menjadi keluaran. Suatu motor elektrik mengkonversi elektrik menjadi daya mekanis;
suatu tempa-tekan mengambil dan membentuk ulang material; suatu tanda bahaya di pintu
mengumpulkan, dan mengkonversi informasi (Gambar 2.1).
Di pendekatan ini, sistem dipecah menjadi subsistem yang saling dihubungkan, yang
melaksanakan fungsi unit: menghasilkan susunan yang disebut struktur fungsi sistem itu.
Ini seperti mengurai seekor kucing (total sistem itu) yang terdiri dari suatu sistem urat
syaraf, sistem pernapasan, sistem aliran darah, sistem pencernaan, dan seterusnya. Fungsi
dan cara menghubungkan mereka adalah struktur fungsi itu. Disain alternatif
menghubungkan fungsi unit dalam beberapa cara alternatif, kombinasi fungsi, atau
memisah mereka. Pendekatan struktur fungsi memberi suatu cara sistematis untuk
menaksir pilihan disain. Tetapi hal itu tidak banyak membantu dalam memilih bahan-
bahan.

10 
 
Cara kedua - untuk menganalisa sistem teknis adalah, untuk tujuan yang lebih baik. Hal
itu adalah uraian sistem ke dalam perakitan dan komponen (Gambar 2.2).

Seperti menggambarkan kucing terdiri dari tulang, otot, kulit, bulu binatang dan
seterusnya, masing-masing dibuat dari sel dari jenis tertentu. Suatu sepeda adalah suatu
sistem teknis. Suatu roda adalah suatu perakitan. Itu terdiri dari beberapa komponen
individu: jari-jari, roda gigi, velg, dan lain-lain. Masing-masing komponen dibuat dari
suatu material: komponen berbeda terbuat dari bahan-bahan yang berbeda.
Pemilihan material adalah pada tingkatan komponen. Beberapa komponen adalah
standard, umum seperti disain kebanyakan: sebagai contoh suatu sekrup kayu; tetapi
bahkan di antara standard itu ada suatu pilihan material (sekrup bisa dari kuningan, atau

11 
 
baja lembut, atau baja tahan-karat). Beberapa di antaranya adalah spesifik, unik terhadap
disain: kemudian perancang harus memilih material itu, bentuknya, dan jalur
memprosesnya. Fungsi, material, bentuk dan proses saling berhubungan: interaksi adalah
tema pusat dari buku ini. Dengan segera lebih pada hal ini.

4. Proses Desain
Disain adalah suatu proses yg iterativ. Titik awal adalah suatu kebutuhan pasar atau
suatu ide; titik akhirnya adalah suatu produk yg memenuhi kebutuhan atau mewujudkan
ide itu. Di antaranya terdapat suatu rangkaian tahapan: tahap disain konseptual,
perwujudan disain dan disain detail, mendorong ke suatu kelompok spesifikasi informasi
produksi itu yg mendefinisikan bagaimana produk itu harus dibuat (Gambar 2.3).

Pada tahap disain konseptual, semua opsi dibuka: perancang mempertimbangkan prinsip-
prinsip kerja alternatif atau skema fungsi-fungsi yang membuat sistem itu, cara-cara
subfungsi dipisah atau dikombinasi, dan implikasi-implikasi setiap skema terhadap
performa dan biaya. Perwujudan disain perlu suatu stuktur fungsi dan pencarian untuk
menganalisa operasinya pada suatu tingkatan yang mendekati, menetapkan ukuran
komponen-komponen. Dan pemilihan material yang akan melaksanakan dengan baik di
cakupan tegangan, temperatur dan lingkungan yang diusulkan dengan analisis. Tahap
perwujudan berakhir dengan suatu tataruang yang mungkin, yang mana diberikan pada
tahap disain terperinci. Di sini spesifikasi setiap komponen disiapkan; komponen kritis

12 
 
mungkin diperlakukan dengan analisa mekanika atau analisa thermal yang presisi
menggunakan metode elemen hingga (finite element methode); metode optimisasi
diaplikasikan terhadap komponen-komponen dan kelompok komponen-komponen untuk
memaksimalkan performa; material dipilih, jalur produksi dianalisa, dan disain itu dihitung
biayanya. Tahap itu berakhir dengan spesifikasi produksi detail.

5. Alat Bantu Disain dan Data Material


Utk mencapai semua ini, diperlukan perkakas disain (design tools). Mereka ditunjukkan
sebagai input, yg dihubungkan dengan tulang punggung utama dari metodologi disain (Gbr
2.4)

Pada bagian kiri adalah perkakas bantu ilmu rekayasa (engineering science) yang
memungkinkan analisis, pemodelan dan optimisasi disain: mereka terdiri dari prinsip-
prinsip dan persamaan mekanika, thermodinamika, teknik pemodelan , dan sebaginya.
Terus meningkatnya, aspek rutin disain dipermudah dg penggunaan computer-aided (CAD)
design tools dan dengan penggunaan database yang menyimpan informasi tentang
komponen & konfigurasi standard. Terdapat suatu kemajuan alami pada penggunaan alat
bantu utk meningkatkan disain: analisis pendekatan dan pemodelan pada tahap konseptual;
pemodelan dan optimisasi yang lebih canggih pada tahap perwujudan; dan detail (“pasti”
— tetapi tidak selamanya bahwa) analisis pada tahap disain detail.

13 
 
Seleksi material masuk pada setiap tahapan proses disain (Gambar 2.4, kolom
sebelah kanan. Katalog material adalah, seprti pernah dikatakan, salah satu yang
membatasi panjang daftar. Bertambahnya standardisasi menolong menguranginya, tetapi
setiap pengurangan apapun, didasari oleh penampilan paduan-paduan yang lebih baik,
polymer yang lebih kuat, keramik yang lebih tangguh, komposit yang lebih cerdas.
Perancang perlu penunjuk arah untuk memandunya melalui kesimpang siuran pilihan.
Mereka ditemukan di batasan yang mana masing-masing langkah pada disain
memaksakan pilihan material dengan diam-diam, dan pada hasil optimasi performa &
biaya produk. Tahap disain konseptual menghasilkan kumpulan batasan pertama –
temperatur kerja, lingkungan, dan yang seperti itu. Subset material yg memuaskan batasan
awal ini menjadi kandidat untuk langkah selanjutnya. Batasan lebih lanjut pilihan itu
memerlukan teknik optimisasi: pertanyaan: “material yang mana yang akan melakukan
tugas?” Tidak lagi. Tetapi menjadi: “yang mana yang terbaik akan melakukan tugas? Di
sini iterasi akan diperlukan: material dengan properti paling banyak diinginkan jarang yang
merupakan material termurah untuk dibentuk, disambung, & diselesaikan; optimisasi
dengan urutan berbeda diperlukan untuk evaluasi harga jual antara performa & biaya
keseluruhan. Disain detail hanya dapat diproses bila daftar kandidat material untuk setiap
komponen dikurangi menjadi satu atau sangat sedikit.
Data properti material diperlukan pada setiap tahap pada proses disain. Sifat data
yang diperlukan pada setiap tahapan berbeda di tingkat kepresisian dan keluasan dari yang
diperlukan kemudian pada (Gambar 2.4, sisi kanan lagi). Pada tahap disain konseptual,
perancang memerlukan data pendekatan dari cakupan terluas material yang mungkin.
Semua opsi dibuka: suatu polimer mungkin pilihan terbaik untuk satu konsep, logam untuk
konsep lain, meskipun fungsinya sama. Masalah pada tahap ini adalah bukan kepresisian;
adalah keluasan dan akses: bagaimana bisa cakupan luas data dipresentasikan utk memberi
perancang kebebasan tertinggi dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif?
Perwujudan disain memerlukan data untuk sub-kelompok material, tetapi dengan
tingkat kepresisian dan detail yang lebih tinggi. Data itu ditemukan di “handbooks” atau di
database komputer yg mengandung infomasi yang sama. Data itu membuat daftar,
memplot dan membandingkan properti suatu kelas tunggal material, misalnya kelas logam,
dan memungkinkan pilihan pada tingkat detail yang tidak mungkin dilakukan dari
kompilasi lebih luas yang melibatkan semua material.
Tahap akhir disain detail tetap memerlukan kepresisian dan detail yan lebih tinggi,
tetapi hanya satu, atau sangat sedikit material. Informasi seperti itu paling dapat ditemukan
pada lembar data yang dikeluarkan oleh produsen material itu sendiri. Suatu material yang
ditentukan (misalnya polyethylene) memiliki suatu rentang properti, yang diturunkan dari
perbedaan cara produsen membuatnya. Pada tahap disain detail, penyalur harus
diidentifikasi, & properti produk mereka yang digunakan pada perhitungan disain; yang
mungkin berbeda dengan produsen lain. Dan kadang kala bahkan hal ini tidak cukup baik.
Jika komponen itu sesuatu yg kritis (artinya yang kegagalan/kerusakannya bisa, dalam

14 
 
beberapa pengertian lain, menjadi celaka) kemudian menjadi bijaksana untuk melakukan
pengujian sendiri, pengukuran sifat-sifat kritis pada suatu contoh/sampel material itu, yang
akan digunakan untuk membuat produk.
Masukan/input material tidak berakhir dengan penetapan produksi. Produk gagal
dalam pelayanan. Kegagalan mengandung infomasi. Adalah pabrikan yang kurang ingat
yang tidak mengumpulkan & menganalisa data-data kegagalan. Hampir selalu, poin-poin
di atas itu merupakan salah pakai suatu material, perlu suatu disain ulang atau pemilihan
ulang yang dapat mengeliminasinya.

6. Fungsi, Material, Bentuk dan Proses


Pemilihan suatu material tidak dapat dipisahkan dari pilihan bentuk. Kami menggunakan
kata “bentuk” untuk mencakup bentuk dan ukuran (bentuk makro), dan bila perlu; bentuk
dalam/internal, seperti pada sarang lebah atau struktur sel (bentuk mikro). Untuk mencapai
bentuk itu, material dihadapkan pada proses-proses yang secara kolektif, kita sebut sebagai
manufaktur; yang meliputi proses pembentukan primer (seperti penuangan dan tempa),
proses pengambilan material (permesinan, pengeboran), proses sentuhan akhir (seperti
poles) dan proses penyambungan (seperti pengelasan). Fungsi, material, bentuk, dan proses
berinteraksi (Gambar 2.5).

Fungsi mendikte pilihan material. Bentuk dipilih untuk melaksanakan fungsi itu
menggunakan material itu. Proses dipengaruhi oleh properti material: oleh sifat mampu
bentuk, sifat mampu mesin, sifat mampu las, sifat mampu perlakuan panas, dan lain-lain.
Proses sungguh-sunguh saling berhubungan dengan bentuk – proses menentukan bentuk,

15 
 
ukuran, presisi, dan tentu saja harga. Interaksi terjadi dua arah: spesifikasi bentuk
membatasi pilihan material; demikian juga spesifikasi proses. Makin canggih disain, makin
ketat spesifikasi dan semakin besar interaksinya. Interaksi antara fungsi, material, bentuk,
dan proses adalah jantung proses pemilihan bahan.

7. Studi Kasus: Disain & Evolusi Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)


Bab ini, sejauh ini, telah diisi dengan abstraksi. Di sini ada sesuatu yang spesifik.
Kebutuhan yang dirasakan adalah perlu “sebuah alat untuk menyingkirkan debu dari karpet
di rumah”. Beberapa konsep adalah mungkin: untuk menghisap debu dari karpet dengan
suatu ruang hampa; untuk meniupnya keluar dengan udara bertekanan; untuk menariknya
keluar secara elektrostatik; untuk menjeratnya dengan sabuk berperekat; untuk
menyikatnya keluar; semua telah dicoba pada masanya. Setelah suatu tinjauan ulang
metode ruang hampa dipilih dan suatu struktur fungsi dipikirkan: alat itu terdiri dari sebuah
sumber daya, sebuah pompa vakum, sebuah filter/penyaring untuk menangkap debu, dan
sebuah tabung utk mengarahkan aksi pompa ke karpet. Tetapi bagaimana urutannya? Filter
sebelum atau sesudah pompa? Sebelum: selain itu debu berhasil melalui pompa itu. Apa
sumber daya? Sebuah motor listrik, di negara maju, selain manusia – motor itu sdh
tersedia. Konsep itu lengkap.
Tahap perwujudan melibatkan kalkulasi yang lebih rinci tentang kecepatan aliran,
disain pompa, bentuk filter, diameter dan panjang tabung, casing, kontrol, dan bagaimana
semuanya saling cocok. Bila sudah lengkap terdapat, diagram denah dengan dimensi yang
mendekati, estimasi daya, berat dan performa.

Tetap ada disain detail untuk setiap komponen. Sebanyak mungkin standar; sehingga
mungkin tidak perlu (misalnya kipas) analisa metode elemen hingga (finite-element)
terhadap tegangan yang terjadi untuk menjamin keamanan. Atau aliran udara (untuk
memaximalkan efisiensi atau meminimalisir bising). Metode produksi harus dispesifikasi
untuk setiap komponen & biaya relative utk metode-metode alternatif harus dianalisa.
Perancang industrial memberi saran pada bentuk, tekstur dan warna permukaan luar.
Keluaran adalah suatu kelompok lengkap gambar rekayasa dengan spesifikasi produksi.
Penghisap debu pada tahun 1900 adalah bertenaga manusia (Gambar. 2.6(a)). pembantu
rumah tangga, berdiri dengan kuat pada alas yang rata, memompa tangkai pembersih,
memampatkan hembusan yang mana, dengan katup kelopak kulit untuk memberi suatu
aliran satu arah, udara yang dihisap melalui suatu logam dapat berisi saringan pada suatu
laju alir sekitar 1 liter per detik. The butler manipulated the hose.

16 
 
Materialnya menarik: pembersih itu hampir seluruhnya dibuat dari polimer alami
dan serat (fibre); kayu, terpal, kulit dan karet. Satu-satunya logam adalah tali pengikat yang
menghubungkan penghisap (besi lunak) dan kaleng berisi filter (mild steel). Hal itu
mencerminkan penggunaan material di tahun 1900. Bahkan sebuah mobil, pada tahun
1900, kebanyakan dibuat dari kayu, kulit dan kanvas; hanya mesin dan sistem penggerak
yang terbuat dari logam.
Tahun 1950 disain telah meningkat menjadi pembersih silinder sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.6(b) (kecepatan aliran sekitar 10 liter per detik). Struktur
fungsi tidak berubah, meskipun masing-masing fungsi dicapai dengan banyak perubahan
cara. Aliran udara adalah aksial, digambar melalui silinder itu dengan sebuah kipas listrik.
Kipas itu memakan tempat sekitar setengah panjang silinder itu, sisanya memegang
filter. Kemajuan disain adalah, tentu saja dalam sumber tenaga. Motor listrik berukuran
besar sekali dan bertenaga rendah, tapi dapat berfungsi secara kontinyu tanpa istirahat
minum teh atau siku pembantu yang pegal. Amati pola perubahan penggunaan material.
Pembersih itu hampir seluruhnya terbuat dari logam; selubung, ujung tutup, runner,
bahkan tabung utk menghisap debu adalah mild steel. Bagian luar pembersih itu memiliki
11 komponen terpisah yang disatukan bersama dg 28 pengunci.

17 
 
Disain yang ditingkatkan tak lama kemudian, di tahun 1965, jumlah komponen luar turun
menjadi 7 (dengan kombinasi badan silinder dan tutup luar dengan 10 pengunci luar (gb.
2.6(c)).

Pengembangan sejak itu kebanyakan mencerminkan penggunaan yang inovatif bahan-


bahan baru. Penghisap debu tahun 1987 memiliki daya dekitar 18 pembantu rumah tangga
yang bekerja sama (800 watts) dan suatu kecepatan aliran udara yang sesuai (gb. 2.6(d));
pembersih, dengan daya 2 kali lipat sekarang tersedia. Aliran udara tetap aksial, tetapi unit
jauh lebih kecil dari pembersih silinder tua itu. Hal ini dibuat mungkin oleh suatu rapat
daya yang lebih tinggi di motor, mencerminkan bahan magnet yang lebih baik, dan suatu
temperatur operasi yang lebih tinggi ( daya tahan isolasi temperatur, lilitan/gulungan dan
bantalan). Selubung seluruhnya polymer, dan suatu contoh disain yang baik dengan plastik.

Bagian atas adalah cetakan tunggal, dengan semua bit tambahan yang dipasang
oleh kancing pijat yg dicetak ke dalam komponen asli. Jumlah komponen sangat dikurangi:
selubung hanya mempunyai empat bagian, yang disatukan oleh hanya satu pengunci. Tidak
ada logam yang kelihatan dimanapun; bahkan tabung pengisap adalah polypropylene.
Penghematan di berat dan biaya adalah sangat besar, sebagai perbandingan lihat apa yg
ditunjukkan di tabel 2.1.

18 
 
Semua ini telah terjadi dalam seumur hidup. Disain yang kompetitif memerlukan
penggunaan material baru yang inovatif dan eksploitasi properti khusus mereka dengan
lebih cerdas. Telah terdapat banyak pabrik penghisap debu yang gagal berinovasi &
bereksploitasi; sekarang mereka bangkrut. Pikiran suram itu menyiapkan kita untuk
mempertimbangkan apa yang mereka lupakan pentingnya pemilihan bahan-bahan dalam
disain.

8. Ringkasan & Kesimpulan


Disain adalah proses iteratif. Titik awalnya adalah kebutuhan pasar. Suatu konsep
untuk suatu produk yang memenuhi kebutuhan itu dipikirkan. Jika perkiraan awal
menyatakan bahwa konsep adalah sehat, mulai langkah perwujudan disain itu: suatu
analisa yang lebih detail, mengarah pada kalkulasi ukuran dan denah dan untuk
memperkirakan performa dan biaya. Jika hasilnya sukses, perancang mulai tahap disain
terperinci: analisa penuh (menggunakan metoda komputer jika perlu) pada komponen
kritis, persiapan pekerjaan menggambar produksi yang terperinci, spesifikasi toleransi,
ketepatan, metoda penggabungan, penyelesaian akhir dan sebagainya.
Pemilihan bahan-bahan masuk pada setiap langkah, tetapi dengan tingkatan keluasan
dan presisi yang sangat berbeda.
Di tahap konseptual, semua pilihan dan semua bahan-bahan harus dipertimbangkan;
suatu rencana diperlukan yang mengijinkan suatu persiapan pemilihan: itu memerlukan
akses cepat kepada cakupan luas data pada ketepatan yang rendah. Persiapan pemilihan
lewat tahap perwujudan; untuk subset ini, data material pada tingkat ketepatan yang lebih
tinggi kini diperlukan. Kalkulasi dan optimisasi dari tahap ini menghapuskan nyaris semua
tapi kecil suatu daftar pendek bahan-bahan yang merupakan calon untuk yang terakhir,
tahap rinci disain itu. Karena sedikit ini, data yang jauh lebih baik mungkin harus dicari.
Data ada pada semua tingkatan ini. Masing-masing tingkatan memerlukan rencana
manajemen data tersendiri. Manajemen adalah ketrampilan: itu harus mengenali
kesempurnaan dari data dan pada waktu yang sama memeluk interaksi kompleks antara
material, bentuknya, proses dengan mana material itu diberi bentuk, dan diperlukan untuk
melaksanakan fungsi itu.

19 
 
Dengan kompleksitas ini, mengapa tidak memilih untuk menyelamatkan taruhan:
menggunakan apa yang kamu gunakan sebelumnya, atau apa yang orang lain gunakan
sebelumnya? Banyak orang sudah mengambil pilihan itu. Sedikit masih di dalam bisnis.

9. Evaluasi
 Apa cakupan disain mekanis ?
 Jelaskan jenis-jenis disain !
 Apa yg dimaksud dengan sistem teknik ?
 Pilihlah suatu produk yg minimal terdiri dari 5 bagian rakitan, lalu buatlah
sistem tekniknya !
 Jelaskan siklus proses disain !

20 
 

Anda mungkin juga menyukai