Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

Hakikat
Design Thinking

Berinovasi-lah sampai orang lain


mengatakan:

“Nah, ini yang saya cari!“


Mengenal
Design Thinking
Ide kreatif yang muncul berdasarkan
masalah yang ada membutuhkan suatu
proses untuk mewujudkannya, agar
menjadi suatu inovasi yang mampu
memecahkan masalah tersebut. Proses
yang dilalui tentu saja akan menemui
kegagalan, mungkin sekali atau bahkan
lebih.
Barangkali memerlukan seribu kali
percobaan hingga menemukan formula
yang paling efektif untuk memecahkan
masalah.
© freeimage.com-Steven Waite

Namun, dengan proses inovasi yang mengusung konsep design thinking,


proses tersebut akan lebih focus dan tajam menjawab tantangan masalah yang ada.
Sedangkan, design thinking itu sendiri merupakan sebuah proses pemecahan masa-
lah secara kreatif dan fokus pada kebutuhan orang lain (Tran, 2018) selain itu design
thinking dalam penerapannya di berbagai bidang yang ditujukan untuk mendapat-
kan keseimbangan antara bisnis dan seni; intuisi dan logika; konsep dan eksekusi;
main-main dan hal formal; control dan pemberdayaan (Moote, 2013) dengan
adanya keseimbangan tersebut, proses design thinking mampu menciptakan
keseimbangan pemecahan masalah sesuai dengan prioritas yang telah diidentifikasi
sebelum dilakukan eksekusi yaitu pembuatan inovasi.

Dalam videonya, Arne Von Oosterom mengatakan bahwa design thinking


merupakan “the glue between discipline”. Proses tersebut membuka peluang besar
kerja sama lintas bidang ilmu. Beberapa masalah utama yang ditemukan justru
membutuhkan dukungan banyak pihak yang menggunakan basic knowledge-nya
untuk memecahkan masalah tersebut.

22 Hakikat Design Thingking


© mediatech73.id

Contoh paling mudah dan selalu kita rasakan,


ketika kita ingin memindah file yang ada di
flashdisk ke handphone, kita butuh perantara
pemindah data dalam bentuk laptop atau
komputer, bisa melalui bluetooth, kabel data atau
memory card.

Kita mau tidak mau harus mencari perangkat untuk memindah file dari flashdisk ter-
sebut ke handphone. Sampai adanya system OTG (On The Go). Bayangkan dengan
mudah kita memindah file apapun ke handphone hanya melalui benda kecil yang
bahkan fungsinya sangat ingin kita cari.

Semua orang pasti berfikir adanya OTG dan


akan mengatakan, “Nah, ini yang saya cari!”
Siapa saja yang terlibat? Tentu banyak orang Berinovasi-lah
dari programmer sampai teknisi pembuat benda
kecil OTG adapter. Semua tahu bahwa orang-orang
sampai orang lain
memiliki permasalahan memindahkan file, dan dari mengatakan:
permasalahn tersebut, mereka dengan cerdas
membuat piranti kecil yang sangat berguna. “Nah, ini yang
Bahkan dimensinya sangat kecil jauh sekali jika
memindahkan file melalui laptop atau komputer.
saya cari!“

Hakikat Design Thingking 23


Berangkat dari adanya
Permasalahan

Contoh lain ketika ada permasalahan


banyaknya sampah plastik, kita tidak bisa
menyelesaikannya sendirian. Misalkan
dari bidang hukum, barangkali keputusan
untuk memberikan sanksi kepada orang
yang membuang sampah sembarangan
adalah keputusan yang bijak, dan
bagaimana dengan sampah plastik yang
telah terlanjur menumpuk dan menyum-
bat saluran air? Siapa yang harusnya
menyelesaikan masalah tersebut?

© placticfeature.com

Di sini dibutuhkan banyak sekali orang-orang dari lintas bidang ilmu, dari
kesehatan, pengairan, teknik, humaniora dan sebagainya. Bahu membahu, mereka
menganalisis pemecahan masalah dan menentukan prioritas mana yang lebih
mendesak, mana pangkal masalah dan mana yang menjadi side effect dari masalah
utama.

Bisa jadi orang-orang akan memunculkan ide brilian tentang masalah sampah
plastik itu. Tapi, bagaimana jika sebulan lagi adalah musim hujan dan satu-satunya
penyelamat warga bantaran sungai adalah jika pintu air dapat mengalirkan air
sebagaimana mestinya. Semua akan setuju bahwa sampah plastik harus segera
dibersihkan dari pintu air dan permukaan sungai.

Salah seorang akan mengusulkan untuk mengambil alat berat membersihkan


sampah plastik dan mempersiapkan truk pengangkut, orang lain mengusulkan untuk
melakukan penyuluhan agar masyarakat tidak membuah sampah sembarangan,
atau barangkali terpikir untuk mengundang seluruh pemulung se-kecamatan untuk
mengambil sampah plastik di sungai tersebut sebelum musim hujan tiba.

24 Hakikat Design Thingking


Mengapa design thinking sangat
berharga bagi pembelajaran?

Proses pemecahan masalah yang menggunakan metode design


thinking tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tapi juga tenaga
pendidik, seperti yang ada pada gamba di bawah ini:

© dialihbahasakan dari: Tran (tanpa tahun)

Hakikat Design Thingking 25


5 Langkah dalam Penerapan
Design Thinking
Eksekusi inovasi dengan menggunakan metode design thinking
dibagi menjadi lima tahapan utama yaitu:

1. Empati (Empathy)
Pada proses ini mahasiswa diharapkan mampu menemukan penyebab-
penyebab suatu masalah dari berbagai sumber. Semakin banyak sumber
yang didapatkan semakin banyak pula sudut pandang penyebab permasala-
han. Sehingga memudahkan proses analisis masalah.

2. Menentukan Permasalahan Utama (Define)


Pada tahap ini mahasiswa menginvestigasi permasalahan dari berbagai
aspek, memilah dan memilih permasalahan utama dan mana yang menjadi
permasalahan sampingan (permasalahan yang muncul karena adanya
permasalahan yang utama). Beberapa aspek yang harus dilihat adalah
kemudahan dan potensi implementasi. Setelah itu menentukan satu masa-
lah yang benar-benar sangat diprioritaskan untuk diperbaiki.

3. Penentuan Solusi (Ideate)


Setelah menemukan masalah utama maka, selanjutnya melaksakan proses
“ideation” dengan membuat solusi yang kreatif dan inovatif. Hal tersebut
dimaksudkan untuk memecahkan masalah dengan cara sesederhana
mungkin. Solusi harus jelas dan konkret jika perlu ditambah dengan desain,
chart atau gambar yang memudahkan proses mencerna informasi dari ide
solusi yang telah dibuat.

26 Hakikat Design Thingking


4. Pembuatan Prototipe (prototype)
Tahap ini mendorong mahasiswa untuk mengeksekusi solusi yang telah
dirancang, jika terdapat kesalahan-kesalahan, maka hal tersebut merupakan
bagian dari proses pembelajaran. Beberapa ide yang terlalu abstrak justru
akan sulit direalisasikan, tapi ide yang terlalu konkret biasanya juga
cenderung biasa-biasa saja. Maka yang dibutuhkan adalah kombinasi antara
kreativitas pemecahan masalah dan kemudahan realisasi.

5. Pengujian (test)
Tahap ini digunakan untuk menguji peforma prototipe yang telah dibuat,
selain itu memerlukan penilaian dari beberapa para ahli atau mahasiswa
sejawat. Dari banyaknya sudut pandang, maka creator akan mendapatkan
masukan sebagai bahan perbaikan.

Hakikat Design Thingking 27

Anda mungkin juga menyukai