Anda di halaman 1dari 4

Interaksi Sosial Asosiatif yang Terjadi di Pondok Pesantren Darul Falah dengan

Lingkungan Sekitar

Nama : Ayu Dina Salma

NIM : 43040210133

A. Latar Belakang

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat dimana kita dapat menimba ilmu selain
pendidikan formal, yaitu pendidikan agama yang lebih mendalam. Pondok pesantren darul
falah ini yang akan saya lihat tentang proses interaksi sosial asosiatif yang terjadi. Dimana
pondok pesantren yang masih kecil ini berlokasi di tengah-tengah lingkup masyarakat sekitar,
sehingga proses interaksi sosialnya tidak hanya didalam pondok saja. Pondok pesantren ini
tepatnya didekat kampus 2 UIN Salatiga, selain itu pondok ini juga dekat dengan sekolah
umum lainnya, seperti MI Ma'arif Dukuh, SMP N 5 Salatiga, SMK Al Falah, dan masih banyak
lagi. Maka dari itu ponpes ini tidak dikhususkan mahasiswa, melainkan juga untuk anak
sekolah dan anak yang mondok saja.

Kegiatan yang ada di ponpes tersebut seperti ponpes pada umumnya, yaitu ngaji kitab
setiap malam, ngaji hafalan al qur'an, diba'an setiap malam jum'at dan juga masih banyak lagi.
Dikarenakan pondok tersebut berada di lingkungan masyarakat, maka ada beberapa kegiatan
pondok yang melibatkan interaksi sosial dengan masyarakat sekitar. Hal itu menyebabkan
kerukunan antara santri dan santriwati ponpes dengan masyarakat sekitar. Sehingga ketika
pondok pesantren mengadakan suatu acara, maka masyarakat sekitar juga ikut andil membantu
dalam acara tersebut. Dikarenakan masjid yang digunakan oleh pondok pesantren tersebut
menjadi satu dengan masyarakat sekitar, jadi ketika santri dan santriwati mengadakan kegiatan
rutinan. Masyarakat juga mengikuti kegiatan rutinan yang diadakan oleh pondok pesantren
tersebut. Maka dari itu saya akan mengkaji mengenai "Interaksi Sosial Asosiatif yang terjadi
di Pondok Pesantren Darul Falah dengan Lingkungan Sekitar".

B. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan salah satu bentuk dari proses sosial yang terjadi didalam
lingkup masyarakat sekitar. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang terjadi
diantara masyarakat sekitar baik itu antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok maupun antara orang perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial akan terjadi jika
diantara mereka bertemu baik secara langsung maupun melalui media yang telah ada. Banyak
media yang dapat digunakan pada masa yang sudah sangat modern ini, sehingga lebih
memudahkan seseorang dalam melakukan interaksi sosial dengan jarak jauh.

1. Kerja Sama (Cooperation)


Kerja sama yang terjadi di dalam Pondok Pesantren Darul Falah
merupakan suatu kewajiban dan kepentingan bersama yang terlaksana secara
baik dan teratur. Kerja sama yang terjadi di pondok pesantren tersebut adalah
suatu kesadaran pribadi dari masing-masing santri dan santriwati agar
tercapainya suatu tujuan bersama maupun perorangan. Berikut beberapa contoh
kerja sama yang terjadi di pondok pesantren tersebut :
• Ro'an atau bersih-bersih lingkungan pondok dan sekitarnya yang terjadi
setiap minggu sekali pada hari minggu.
• Jadwal piket yang dibagi sama rata dalam satu pondok pesantren,
sehingga semua santri dan santriwati mendapatkan giliran piket. Setiap
santri maupun santriwati mendapatkan giliran piket satu kali dalam satu
minggu.
• Pengurus pondok pesantren juga terkadang mengadakan rapat dadakan
apabila ada suatu permasalahan atau suatu hal yang harus dibahas.
• Adanya kopontren atau koperasi pondok pesantren lebih memudahkan
santri maupun santriwati dalam memenuhi kebutuhan pondok dan
mengurangi resiko keluar malam pada santri dan santriwati.
• Sima'an rutinan yang dilakukan oleh santri dan santriwati dengan
masyarakat sekitar yang dilakukan rutin setiap selapanan sekali.
• Diadakannya acara hari besar islam yang berinteraksi sosial secara
langsung dengan lingkungan masyarakat, sehingga kegiatan masyarakat
dengan santri dan santriwati dijadikan satu.

Dari semua contoh yang telah dicantumkan tersebut merupakan bentuk


kerja sama dari kerukunan, bargaining, kooptasi (cooptation), dan juga koalisi
(coalition).

2. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu cara atau solusi dalam menyelesaikan sebuah
masalah yang ada atau sedang terjadi didalam suatu interaksi sosial yang sedang
berlangsung tanpa mendiskriminasi ataupun memojokkan dan menghancurkan
pihak lawan sehingga pihak lawan tidak merasa dihancurkan. Di dalam Pondok
Pesantren Darul Falah ini hampir rutin setiap satu bulan sekali mengadakan
musyawarah mufakat agar tercapainya suatu kerukunan dan mencari sebuah
solusi dari permasalahan yang ada. Musyawarah mufakat ini dilaksanakan agar
semua dapat andil dan bersuara dalam menyelesaikan masalah untuk
mengambil suatu keputusan terbaik.
Selain itu juga terdapat sebuah evaluasi didalam forum agar tidak
terjadinya suatu perpecahan yang ada. Hal tersebut akan menjadikan sebuah
kemajuan yang baik di dalam pondok pesantren tersebut. Evaluasi tidak hanya
ditujukan kepada santri dan santriwati biasa, melainkan juga pengurus agar
tercapainya suatu tujuan yang baik di pondok pesantren tersebut. Selain evaluasi
yang terjadi di dalam pondok pesantren, ada juga evaluasi yang terjadi di
madrasah diniyah yang dimiliki oleh pondok pesantren tersebut. Evaluasi ini
berguna untuk memajukan madrasah diniyah pondok pesantren tersebut dan
juga menghindari suatu permasalahan yang ada. Sehingga, apabila terjadi suatu
permasalahan akan lebih mudah dalam mengambil solusi dari permasalahan
yang ada.
3. Akulturasi (Acculturation)
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang menggunakan unsur interaksi
sosial dalam melakukan peleburan kebudayaan tanpa menghilangkan budaya
yang asli. Akulturasi yang terjadi di pondok pesantren tersebut adalah dengan
adanya upacara nasional yang dilaksanakan dengan budaya khas santri dan
santriwati tanpa menghilangkan kekhasan upacara nasional itu sendiri. Selain
itu juga santri dan santriwati Pondok Pesantren Darul Falah mengikuti kegiatan
merti desa dengan kebudayaan yang ada tanpa meninggalkan kebudayaan santri
dan santriwati. Mereka dalam mengikuti merti desa tetap menggunakan sarung
yang khas ala santri dan santriwati. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya
interaksi sosial antara santri dan santriwati dengan masyarakat lingkungan
sekitar. Dalam rangka HUT Republik Indonesia, santri dan santriwati pondok
pesantren ini juga tetap ikut memeriahkan dengan mengadakan upacara bendera
dan juga lomba-lomba dengan menggunakan budaya santri yaitu tetap
menggunakan sarung khas santri dalam melakukannya.
4. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan suatu bentuk proses sosial dengan adanya interaksi
sosial yang mana mengganti kebudayaan yang asli dari dulu dengan kebudayaan
yang ada pada masa saat ini. Di Pondok Pesantren Darul Falah dapat dikatakan
pondok pesantren modern dikarenakan sudah terdapat asimilasi kebudayaan
didalamnya. Asimilasi yang terjadi yaitu yang dulunya budaya pesantren tidak
diperbolehkan membawa hp, sekarang sudah diperbolehkan membawa walau
dibatasi dalam menggunakannya. Selain itu juga, semakin mudah dalam
pengiriman uang maupun barang pada saat ini. Dengan adanya rekening bank
dan jasa kurir paket yang memudahkan dalam pengiriman jatah uang bulanan
dan juga barang yang dibutuhkan merupakan salah satu bentuk asimilasi yang
ada. Sehingga sudah tidak ada seorang santri maupun santriwati yang bersedih
bahkan sampai menangis karena telat diberikan jatah bulanan. Selain itu, sudah
sangat jarang dilakukan sambangan atau menjenguk santri maupun santriwati
di pondok pesantren hanya untuk memberikan keperluan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai