Anda di halaman 1dari 2

Agama adalah nasihat. Dan nasihat ini adalah untuk diriku sendiri dan semua umat Islam.

Kerjakan sholat. Jangan pernah meninggalkan shalat. Mengapa kita harus menunaikan
ibadah salat? Alasannya cuma satu. Karena sholat adalah hujjah atau pembelaan untuk diri
kita di akhirat kelak. Shalat merupakan alasan/bukti/dalil/argumentasi/pembelaan bagi kita
supaya kita tidak dimasukkan ke neraka.

Salat lima/5 waktu adalah ibadah wajib dalam Islam. Tidak ada satu pun ulama yang
mengingkari kewajiban sholat lima waktu. Semua muslim yang baligh harus shalat.
Bagaimana mungkin kita bisa membela diri di hadapan Allah Ta'ala sementara kita sering
melalaikan shalat atau bahkan tidak pernah solat.

Beragama Islam itu mudah, minimal kita mengerjakan ibadah yang wajib saja seperti
sholat 5 waktu, membayar zakat jika sudah mencapai satu nisab dan satu haul, melaksanakan
puasa di bulan Ramadhan/Ramadan/Romadhon, dan pergi/menjalankan ibadah haji bila
mampu. Jika kita sudah mengerjakan semua ibadah wajib maka kita sudah memiliki hujjah
untuk membela diri di hari kiamat.

Jangan banyak beralasan. Islam telah memudahkan tatacara shalat. Kita bisa solat di
kendaraan, bisa salat sambil tidur ketika sakit, kita bahkan bisa menjamak solat. Bagi kaum
pria, jika masih malas sholat di masjid, silakan solat sendiri. Jika masih malas solat tepat
waktu, silakan diundur. Tapi nanti perbaiki kualitas solat kita dengan solat berjamaah di
masjid di awal/tepat waktu.

Jangan banyak berdalih. Seperti ucapan, lebih baik ikhlas daripada solat tapi riya',
atau lebih baik tidak solat daripada solat tapi terpaksa, lebih baik berkelakuan baik terhadap
sesama manusia daripada solat tapi berakhlak buruk. Solat bagaimanapun harus dikerjakan.
Hemat saya, Islam adalah agama proses, jika kita menjalani prosesnya dengan benar maka
kita akan mendapatkan hasilnya.

Sekali lagi, jika kita menunaikan amalan wajib maka kita berhak atas surga. Sesuai
hadits nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wassalam yang artinya:

"Seorang Arab badui pernah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
berkata, "Tunjukkanlah kepadaku amalan yang jika aku kerjakan, maka aku akan masuk
surga." Beliau bersabda, "Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu, mendirikan shalat yang wajib, menunaikan zakat yang wajib, dan berpuasa di
bulan Ramadhan." Ia (orang Arab badui) berkata, "Demi Allah yang jiwaku di Tangan-Nya,
aku tidak menambah sedikit pun dan tidak mengurangi." Ketika orang itu telah pergi, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang ingin melihat salah seorang
penghuni surga, maka lihatlah orang ini" (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Alasan Tidak Sholat

Ada seorang teman, masih muda, belum nikah meski sudah waktunya, dan belum memiliki
pekerjaan tetap.

Beberapa waktu yang lalu sempat ngobrol sama dia, dan tiba pada pertanyaan: "kenapa tidak
pernah sholat?" Padahal menurutku keluarganya cukup agamis.

Dia menjawab bahwa dia kecewa pada Tuhan, pada suatu hal yang bikin dia marah, dan
memutuskan untuk menolak sholat.

Bagi sebagian orang alasan temenku itu tentu sangat debatable. Namun aku tidak tertarik
untuk mendebat atau menasehatinya, hanya menanggapi dengan cerita mengenai indahnya
sholat.

Menurutku dia masih ada kemungkinan untuk sholat pada suatu saat nanti, setelah dia
menemukan "jawaban" atas kemarahannya pada Tuhan.

Yang aku anggap lebih parah justru mereka yang tidak ada kemarahan pada Tuhan, orang
yang yakin dan selalu setuju bahwa sholat itu wajib dilakukan, namun tidak tau mengapa dia
tidak juga sholat.

Mereka yang ditanya apakah sholat itu wajib, mantap menjawab: iya. Tapi tidak sholat.

Dan setauku, orang jenis ini yang justru lebih banyak beredar

Anda mungkin juga menyukai