Paparan KLHK Dit PKHL
Paparan KLHK Dit PKHL
terkait
ASEAN AGREEMENT ON TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION
R. Basar Manullang
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
disampaikan pada:
Sosialisasi Hasil Konvensi/Perundingan terkait ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution
(Perjanjian ASEAN tentang Kabut Asap lintas Batas)
Pekanbaru, 9 Desember 2021
Outline
2611,4
Ha
2500
1777,5
1649,258
2000
1500
1000
529,267
438,363
300,613
296,942
165,484
500
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Luas areal terbakar 2021 jika dibandingkan pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar 88,5%.
III. REGULASI TENTANG AATHP
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2014 tentang ASEAN Agreement
on Transboundary Haze Pollution (Persetujuan ASEAN tentang
Pencemaran Asap Lintas Batas)
http://sipongi.menlhk.go.id/home/main
https://sikarla.ditjenbun.pertanian.go.id/
Pemantauan melalui CCTV/Thermal Cam (15 Lokasi) Monitoring kerawanan karhutla pada areal
gambut:
• SiMATAG-0.4m (Dit. Pengendalian
Kerusakan Gambut-KLHK)
Early Detection • Pontianak Upaya monitoring tingkat keberhasilan
• Sintang pelaksanaan pemulihan fungsi
• Ketapang
Labuan Batu Ekosistem Gambut melalui
pengumpulan database pemantauan
Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) dan
• Dumai Sumatera curah hujan di areal konsesi maupun
• Pekanbaru Utara
• Tesso Nilo (2) lahan masyarakat.
Riau
Berbak Kalimantan
Kalimantan • Sipalaga (Sistem Pemantauan Air
Timur
Jambi Barat Lahan Gambut-BRGM)
Sumatera
Kalimantan
Tengah Kalimantan
Data dapat dimonitor per jam dan
OKI Selatan
Selatan memberikan ALARM KESIAPSIAGAAN
bagi pelaksana lapangan
• Palangkaraya
• Pangkalan Bun
• Muara Teweh Tahura Sultan Adam
Article 8 Assessment
• Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
di Blok I Gd. Manggala Wanabakti selalu
melakukan monitoring and assessment terhadap
kejadian kebakaran hutan dan lahan serta
mendokumentasikan dalam bentuk laporan
Harian Posko Dalkarhutla
SUMATERA UTARA
Daops Manggala Agni Anggota
1. Labuhan Batu 60
2. Pematang Siantar 60
SULAWESI TENGGARA
3. Sibolangit 60 Daops Manggala Agni Anggota
JAMBI 1. Tinanggea 30
Aceh
Kalimantan
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Sumatera Selatan Tengah
Kalimantan
Nomor: 180/KPTS/BPBD-88/2021tentang
Selatan Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor :
Penetapan Status Keadaan Siaga Darurat
188.44/308/2021 tentang Penetapan Status
Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan
Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan
dan Lahan (9 Maret – 30 November 2021)
Lahan di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2021, (12 Agustus – 31 Desember 2021)
PART III. TECHNICAL COOPERATION AND SCIENTIFIC RESEARCH
Roadmap on ASEAN • Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution Control with Means of
Cooperation towards Implementation telah diadop/disahkan pada COP-12 (11 Agustus 2016) di Kuala Lumpur.
Transboundary Haze
• Saat ini sedang dilaksanakan final review terhadap Roadmap on ASEAN Cooperation towards
Pollution Control
Transboundary Haze Pollution Control with Means of Implementation dan dilanjutkan dengan
penyusunan next Roadmap.
• Visi: “Transboundary Haze-Free ASEAN”
• Tujuan: Tidak adanya polusi asap lintas batas di regional ASEAN melalui aksi kolektif yang
intensif untuk mencegah dan mengendalian kebakaran hutan dan lahan
• Indikator:
1) Meningkatnya jumlah hari dengan kualitas udara dalam level good dan moderate sesuai
Pollutant Standard Index (PSI) atau Air Quality Index (AQI) berdasarkan PM10 and/or PM2.5
2) Menurunnya jumlah hotspot dibawah alert level 2 sesuai dengan ASEAN SOP for Monitoring,
Assessment and Joint Emergency Response.
3) Berkurangnya area yang terdampak polusi asap lintas batas.
• APMS telah diadop/disahkan oleh Committee to the Conference of Parties to the
ASEAN Peatland ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (COM-AATHP) pada 23
Management Strategy September 2013 di Surabaya, Indonesia.
(APMS)
• APMS dikembangkan oleh negara-negara ASEAN dibaeah kerangka AATHP untuk
menyediakan pedoman bagi aksi yang dilakukan dalam mendukung tata kelola
lahan gambut (peatland management) di regional ASEAN.
• APMS saat ini telah selesai dilakukan final review dan akan dilanjutkan dengan
penyusunan new APMS.
• 4 Strategi utama dalam APMS yaitu:
1) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan gambut
2) Menjawab permasalahan polusi asap lintas batas dan degradasi lingkungan
3) Mempromosikan pengelolaan gambut brkelanjutan (sutainable management
of peatland)
4) Meningkatkan dan mempromosikan kerjasama kolektif di regional ASEAN
tentang gambut/Peatland.
ASEAN SOP for
Monitoring, Assessment
and Joint Emergency • SOP disahkan pada pertemuan ASOEN-Haze Technical Task Force
Response (HTF) pada 16 February 2006 untuk digunakan sebagai SOP di
Regional ASEAN.
• Revisi terhadap SOP on Monitoring, Assessment and Joint
Emergency Response yang disahkan pada COP to AATHP ke-11 di
Hanoi, Vietnam pada tahun 2015.
• Prosedur dan pedoman untuk pelaksanaan monitoring and
assessment terdapat di dalam Article 7-8.
• Prosedur dan pedoman untuk pelaksanaan joint emergency
response terdapat di dalam Article 12-15.
Lanjutan….
4. Indonesia menyatakan kesiapannya dalam memberikan bantuan terkait capacity building bagi
negara-negara ASEAN baik terkait dengan sistem monitoring dan deteksi dini karhutla maupun
pengendalian karhutla.
5. Indonesia berperan aktif dalam pelaksanaan final review terhadap ASEAN Peatland Management
Strategy (APMS) (2006-2020) dan akan terus mengawal penyusunan new APMS (2021-2030).
6. Terdapat beberapa kerjasama di regional ASEAN yaitu ASEAN-EU Sustainable Use of Peatland and
Haze Mitigation in ASEAN (SUPA) (EU) dan Measurable Action for Haze-Free Southeast Asia
(MAHFSA) (IFAD) yang melibatkan beberapa K/L dan lembaga mitra terkait. Terdapat rencana
Kerjasama ASEAN SUPA di Provinsi Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
7. Pertemuan COM/COP to AATHP ke 17 pada tahun 2022 akan diselenggarakan dengan tuan rumah
dan chair adalah Singapura.
8. Pertemuan Technical Working Group dan Sub-Regional Ministerial Steering Committee on
Transboundary Haze Pollution (TWG/MSC on THP-23) yang akan dilaksanakan pada tahun 2022
dengan chair adalah Malaysia.
VIII. KESIMPULAN
1. Indonesia telah mematuhi AATHP dengan mengimplementasikan berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan karhutla untuk meminimalisir polusi kabut asap lintas
batas.
2. Regulasi dan peraturan di level nasional telah sejalan dengan AATHP diantaranya Inpres No 3
tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla, PermenLHK No 32/2016 tentang Dalkarhutla,
Perdirjen PPI tentang Prosedur Tetap Pengendalian Karhutla, dll.
3. Mendorong peningkatan partisipasi para pihak baik pemerintah (pusat dan daerah) serta
swasta dan mitra dalam mewujudkan transboundary haze free-ASEAN pada umumnya dan
Indonesia yang bebas karhutla dan kabut asap melalui implementasi Roadmap on ASEAN
Cooperation towards Transboundary Haze Pollution Control dan ASEAN Peatland
Management Strategy (APMS) dari level nasional hingga tapak.
4. Isu karhutla tidak lagi hanya menjadi isu lokal namun juga isu yang menjadi concern di level
regional ASEAN maupun internasional terkait dengan emisi GRK.
5. Kebijakan Kerjasama Luar Negeri terkait Dalkarhutla harus selaras dengan kebijakan
nasional.
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lt 13
Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270
08131 62 3500
08131 00 3500