Anda di halaman 1dari 27

 UU No. 32 Ttg. 32 Th.

2009 Ttg Perlindungan &


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 PermenLHK Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016
tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan
menjelaskan peran serta masyarakat dlm kegiatan
pencegahan karhutla dilakukan bersama-sama dgn
Pempus & Pemda.
 Peraturan Dirjen PHKA NO: P. 3/IV-SET/2015 Ttg.
Pedoman Pendampingan Desa Dlm Rangka Pencegahan
Kebakaran Hutan & Lahan Berbasis Desa.
 Peraturan Dirjen PHKA Nomor P.2/IV-SET/2014 tentang
Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Peduli Api
 Peraturan Dirjen PHKA Nomor: P.4/IV-PKH/2013
tentang Prosedur Tetap Pengendalian Kebakaran Hutan.
Pencegahan kebakaran hutan adalah semua
usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan
untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kebakaran hutan.
(Permenhut No.P.12/2009.)

MANFAAT PENCEGAHAN
 Biaya lebih murah
 Meminimalisir Kerugian
 Meminimalisir Terjadinya Konflik
SEBERAPA EFEKTIF KEGIATAN
PENCEGAHAN DALAM MENGURANGI
INTENSITAS KEBAKARAN??
 Efektif, jika kegiatan pencegahan
dilakukan secara berkelanjutan dan
mendapat dukungan dari para
pemangku kebijakan

 Tidak Efektif, jika kegiatan


pencegahan tanpa dibarengi oleh
dukungan dari para pemangku
kebijakan
PENCEGAHAN PADA TINGKAT UNIT PENGELOLA
(PEMEGANG IJIN USAHA) PADA SAAT SIAGA III

a. Inventarisasi Lokasi Rawan Karhutla


- Sekurang-kurangnya 1 Th sekali
- Memetakan Lokasi2 rawan karhutla
- Memetakan Bahan Bakar (Tumbuhan,
Sampah, dll)
- Topografi, dll

b. Inventarisasi Faktor Penyebab Karhutla


-Manusia (Politik, penguasaan lahan, perladangan, Sengaja,
dll)
-Alam
c. Penyiapan Regu Pemadam Kebakaran
-Pembentukan Regu (15 Org Dlm 1 Regu)
-Penyegaran Regu Minimal 1 Th Sekali
-Simulasi
-Diklat Peningkatan Kemampuan Regu, dll
d. Pembuatan Prosedur Tetap
-Protap Pencegahan Karhutla
-Protap Pemadaman Karhutla
-Protap Penanganan Pasca Karhutla dan Penyelamatan
-Protap Pengelolaan SDM Dalkarhutla
-Protap Pengelolaan Sarpras Dalkarhutla
e. Pengadaan Sarana dan Prasarana
-Peralatan tangan
-Perlengkapan perorangan
-Pompa Pemadam dan Kelengkapannya
-Peralatan Telekomunikasi
-Pompa betekanan tinggi
-Peralatan Mekanis
-Peralatan Transportasi
-Peralatan Logistik, Medis, dan SAR
-Gedung/Bangunan Dalkarhut.(Menara Pemantau Api, Kantor,
Gudang, dll.)

f. Pembuatan Sekat Bakar


-Sekat Bakar Hidup/Jalur Hijau
-Sekat Bakar Alam
-Sekat Bakar Buatan
PEMBUATAN RAMBU-RAMBU KEBAKARAN
 Bentuk Rambu 4 Persegi Panjang Uk. 1 m X 1,20 m atau
kelipatannya dengan Bahan Kayu dan Seng.
 Tiang Rambu Terbuat dari Kayu Kelas 1 atau pipa besi
 Dipasang secara Tegak di Tepi jalan menghadap ke Jalan
 Tidak menutup/Mengganggu jarak pandang pengemudi

Tempat Pemasangan :
1.Kawasan Hutan
2.Areal Perkebunan Yg Rawan Karhut
3.Lokasi ada Kandungan Batubara, Minyak/Bahan Bakar
4.Jalan Umum
5.Pemukiman Penduduk
6.Kantor Desa
Pemasangan rambu di lokasi yg mudah dan cepat dibaca
manyarakat.
POSKO Perhatian!!
KEBAKARAN Tempat Utk
HUTAN Membuat Api
Apabila Selesai
Digunakan
Segera
dipadamkan

DiLarang
Membuang
DiLarang
Membuat Api di Korek Api dan
Dalam Kawasan Puntung
Hutan Rokok Yg
Masih
Menyala ke
Dalam
Kawasan
Hutan
CONTOH KATA-KATA RAMBU/PLANG KEBAKARAN

KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT


TAK SEBANDING DENGAN
KERUGIAN YANG DIDERITA
HINDARI TERJADINYA
BERSAMA
KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
MARI CEGAH TERJADINYA
KEBAKARAN

MEMBAKAR LAHAN DAN HUTAN


HANYA ANDA YANG DAPAT DENGAN SENGAJA SAMA
MENCEGAH TERJADINYA DENGAN MELANGGAR HUKUM
KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN DAN PERATURAN
PERUNDANGAN YANG BERLAKU
MENCEGAH TERJADINYA
KEBAKARAN LAHAN DAN MENGGUNAKAN API PADA
HUTAN, BERARTI TEMPATNYA BERARTI ANDA
MENYELAMATKAN KEKAYAAN TELAH MENYELAMATKAN
BANGSA NEGARA DAN RAKYAT KEKAYAAN NEGARA
INDONESIA
KEGIATAN PENCEGAHAN SAAT
MEMASUKI MUSIM KEMARAU/SIAGA
II KARHUTLA :
- Menara Pemantau Api
 Penjagaan - Topografi Tinggi
- Tempat Strategis (Pos jaga pintu
masuk/keluar) Kawasan.
-
 Patroli -
Jalan Kaki
Sepeda Motor
Pencegahan - Mobil
- Sampan/Ketinting
 Penyuluhan dan Kampanye Tentang
Kebakaran Hutan dan Lahan.
 Sosialisasi Melalui Media
Cetak/Elektronik/Media Massa.
Sosialisasi denga poster.

1. Leafleat
2. Bookleat
3. Kalender
4. Baliho
5. Banner
6. Poster
7. Film
8. Pendidikan Lingk.
9. Penyiaran Radio
10. Iklan Televisi
11. Ceramah Agama
Sasaran Penyuluhan
1. Sasaran Penentu  Para Penentu
Kebijakan
2. Sasaran Utama  Masyarakat yang
Melakukan Kegiatan Kongkrit
(pertanian, perkebunan, pertambangan)
3. Sasaran Penunjang  Pemerhati Dunia
Usaha
Titik Panas (Hotspot) Dan Sebaran Asap

Titik Panas atau Hotspot adalah istilah untuk sebuah pixel yang
memiliki nilai temperatur di atas ambang batas (threshold) tertentu dari
hasil interpretasi citra satelit, yang dapat digunakan sebagai indikasi
kejadian kebakaran hutan dan lahan. (PermenLHK No.
P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016. Ttg. Dalkarhutla
SUMBER DATA HOTSPOT
1. BMKG
2. INDOFIRE
3. GOOGLE KML
4. LAPAN
5. SIPONGI Kementerian LHK
6. BNPB
7. dll
MAKNA HOTSPOT
Umumnya, HS adalah kebakaran vegetasi tapi kadangkala juga
erupsi gunung api/semburan api (flare) dari sumur gas, Seng,
Pantulan, dll. (website FIRMS)
Ukuran pasti tiap HS/kebakaran tidak dapat ditentukan. Namun
yang pasti dapat diyakini bahwa paling tidak ada 1 HS yang berada
di dalam pixel 1 km tsb (website FIRMS)
HS mendeteksi kebakaran pd ukuran pixel 1km yg kemungkinan
terbakar pada saat satelit melintas pd kondisi relatif bebas awan.
HS MODIS mewakili titik pusat dari 1km pixel yang mengandung
>= 1 titik api (bukan koordinat dari kebakaran aktual)
Data hotspot NOAA menerapkan ambang batas 318◦ kelvin atau
setara dengan 45◦ C.
MODIS menerapkan ambang batas suhu yang lebih tinggi yaitu
sebesar 320◦ kelvin atau sekitar 47◦ C.
CONTOH LAPORAN HASIL GROUND CHEK LAPANGAN HOTSPOT
 Pengelolaan SPBK dan Desiminasi.

PAPAN PERINGATAN
TANDA BAHAYA API

Sedang Tinggi

Rendah Ekstrim
Cara Membuat Rambu-Rambu Tingkat Kerawanan
Kebakaran Hutan : Indek Cuaca Kebakaran
(ICK)

Rambu dapat dibuat dari bahan


kayu/seng menjadi sebuah plang.
Dalam plang tersebut digambar
dengan bentuk setengah
lingkaran atau pun bentuk lain,
kemudian dibagi menjadi 4
bagian , dan masing-masing
diberi warna dengan keterangan
sebagai berikut:
1. Biru untuk nilai ICK rendah
dengan tulisan Aman
2. Hijau untuk nilai ICK sedang
dengan tulisan Waspada Rendah

3. Kuning untuk nilai ICK tinggi Sedang


dengan tulisan Siaga
4. Merah untuk nilai ICK ekstrim Tinggi
dengan tulisan Bahaya
Ekstrim
Tempat pemasangan Plang / Rambu tingkat
kerawanan bahaya kebakaran hutan ini dapat di
pasang di lokasi yang strategis atau di tempat –
tempat umum seperti :
1.Kantor desa
2.Persimpangan jalan
3.Tempat – tempat lain yang menjadi pusat
berkumpul atau keramaian masyarakat atau yang
sering dilalaui warga
Parameter Data Cuaca Utk
Mengelola SPBK

 Cara menentukan Indeks Cuaca Kebakaran (ICK),


diperlukan data :
Suhu (º C)
Kelembaban relatif = RH (%)
Akumulasi curah hujan selama 24 jam (mm)
Arah dan kecepatan angin (pada ketinggian 10 m;
km/jam)
Perhitungan nilai KKAS/FFMC, KKAH/DMC,
KK/DC sehari sebelumnya
 Seluruh masukan diukur pada pukul 12:00 Local Standard
Time (h-1)
Data-data harian tersebut diukur dan diolah
melalui seperangkat alat yang dinamakan
Automatic Weather Station (AWS)
Alat lain yg dpt digunakan utk
mendeteksi/mangambil data selain
AWS Mengukur curah
hujan
Kelembaban relatif (OMBROMETER)
Arah dan kecepatan angin
ANEMOMETER HIGROMETER

Pengukur Suhu (º C) DIGITAL


THERMOMETER
 Pelatihan Tenaga Pemadam
Kebakaran hutan secara Berkala.
 Mensosialisasikan/In House Training PLTB
- Pembuatan Briket Arang
- Pembuatan Pupuk Organik (Kompos)

 Meningkatkan Peran Serta Masyarakat


1. Mendorong agar dibuatnya Peraturan Desa
2. Menumbuhkembangkan kearifan lokal (Hukum
Adat)
3. Mengajak Penegak Hukum Utk Berpartisipasi
Seperti Himbauan Tertulis
4. Mendorong agar Pembukaan lahan dengan cara
PLTB
Mengapa perlu
menggalang kepedulian?

1. Bencana alam kebakaran datang setiap saat tanpa kompromi


2. Bencana (kebakaran, gempa, banjir dll) akan berdampak semua
aspek dan tidak pilih kasih
3. Kemampuan brigdalkarhut (Gaalag) sangat terbatas
4. Masyarakat disekitar hutan hari demi hari berjuang untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari
5. Perlu dilakukan penggalangan kepedulian untuk secara ikhlas mau
membantu mengurangi beban bersama
6. Diharapkan bisa menjadi contoh di daerah lain
7. Dapat membantu daerah lain sewaktu-waktu diperlukan

Anda mungkin juga menyukai