Anda di halaman 1dari 69

SOSIALISASI

PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS PENCEGAHAN &


LAHAN MELALUI PEMBERDAYAAN DESA /
KELURAHAN DI KABUPATEN KATINGAN
TAHUN 2015

1
DATA PRIBADI
Nama :
Tempat/tgl lahir :
Alamat Rumah :
Alamat Kantor :
Jabatan :
Contak Person :
Status :
PE N G A N T A R

Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Katingan


merupakan kejadian yang berulang setiap tahun, khususnya
pada musim kemarau. Kebakaran hutan dan gambut ini
bukan hanya berdampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat, tetapi juga perekonomian dan tentu saja
melepaskan emisi karbon (CO2) ke udara, yang menyumbang
masalah perubahan iklim. Tercatat 4 kebakaran besar yang
melanda Kalimantan Tengah pada satu dekade terakhir, yaitu
pada tahun 1994, 1997, 2002 dan 2006 yang melanda hutan
alam, hutan yang dikonversi untuk perkebunan dan lahan
terlantar serta lahan masyarakat.
MAKSUD & TUJUAN
• UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP ADANYA
KEBAKARAN HUTAN & LAHAN YANG MENITIK
BERATKAN PADA UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SEKITAR WILAYAH DENGAN
SEMAKSIMAL MUNGKIN MELIBATKAN PERAN
MASYARAKAT, KHUSUSNYA DALAM LINGKUP, YAKNI
PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT
TERHADAP AWAL TERJADINYA SEBAB KEBAKARAN
HUTAN & LAHAN, UPAYA DETEKSI DINI ADAYA
KEBAKARAN HUTAN & PEMAHAMAN TERHADAP
KARAKTERISTIK HUTAN LESTARI.
PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN
• Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan, Lahan
dan Pekarangan Di Akibatkan Kuranganya
Kesadaran Masyarakat Dalam Pembukaan
Lahan Perkebunan Di Tanah Yang Bergambut
Sehingga Api Sulit Di Padamkan Yang Dapat
Merambat Ke Lahan Lain, Membuang Putung
Rokok Dengan Sembarangan Dan Di
Karenakan Oleh Paktor Alam (Musim
Kemarau).
DAMPAK KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN
• Kebakaran Hutan / Lahan Gambut Secara Nyata
Menyebabkan Terjadinya Degradasi/Rusaknya
Lingkungan, Gangguan Terhadap Kesehatan Manusia dan
Mengakibatkan Perekonomian Masyarakat Terganggu
• Dapak Lain Dari Kebakaran Hutan Setelah Terjadinya
Kebakaran Dan Hilangnya Margasatwa, Hutan Yang
Terbakar Berat Akan Sulit Di Pulihkan Karena Struktur
Tanahnya Mengalami Kerusakan, Hilangnya Tumbuh-
Tumbuhan Menyebakan Lahan Terbuka, Sehingga Mudah
Tererosi Dan Tidak Dapat Menahan Banjir.
DASAR HUKUM
• Intruksi Presiden Nomor : 16 Tahun 2011 Tanggal, 30
November 2011 Tentang Peningkatan Pengendalian
Kebakaran Hutan & Laha.
• Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.12/Menhut-II/2009
tanggal 23 Februari 2009 Tentang Pengendalian Kebakaran
Hutan.
• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 5 Tahun
2003 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Atau Lahan
Di Provinsi Kaliman Tengah.
• Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah No. 77 Tahun 2005
Tentang Petujuk Pelaksanaan Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Atau Lahan Di Provinsi Kalimantan Tengah.
Solusi Penanggulangan Kebakaran
Hutan dan Lahan
Solusi
a) Pembuatan & sosialisasi kebijakan
pencegahan & penanggulangan
kebakaran
b) Penerapan pola insentif & dis-insentif
disemping penegakan hukum
c) Pembentukan pasukan pemadaman
kebakaran khususnya untuk
penanggulangan secara dini
d) Pembuatan waduk-waduk kecil, bak
penampungan air dan hidran untuk
pemadaman kebakaran
e) Pembuatan sekat bakar terutama
antara lahan perkebunan dengan
hutan
f) Hindarkan pembukaan lahan dengan
cara pembakaran
ARAHAN PRESIDEN RI

1. Pemda Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab utama


penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya.
2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk
memberikan dukungan serta mengerahkan seluruh
sumberdaya yang ada di tingkat Provinsi jika diperlukan
3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara
ekstrim tidak tertangani daerah.
4. Libatkan TNI dan POLRI.
5. Laksanakan secara dini
BAGAIMANA KONDISI KEBAKARAN
STOP !
DI DAERAH KITA ?
• Berapa kali terjadi kebakaran setahun ?
• Jenis kebakaran apa yang sering terjadi ?
• Kejadian kebakaran apa yang paling besar
• Penyebab kebakaran yang paling sering ?
• Apa upaya yang dilakukan Pemda untuk
meminimasi dampak kebakaran ?
• Kendala yang dihadapi instansi pemadam
• Hal-hal lain yang dirasakan perlu
(Sosialisasi, perubahan perilaku, pendidikan, dsb)
UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH DAERAH YANG DIBERI
TANGGUNG JAWAB DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
PENANGANAN KEBAKARAN DI WILAYAH KABUPATEN KATINGAN
“ Terciptanya rasa aman
masyarakat dari Bahaya
Kebakaran “
 Memberikan Pelayanan Prima di Bidang
Pencegahan, Pemadaman & Penyelamatan.

 Meningkatkan Ketahanan Lingkungan bersama


Masyarakat.

 Meningkatkan Kerjasama dg Instansi Terkait.


Pelayanan Pencegahan Kebakaran

PENCEGAHAN Pembinaan Peranserta Masyarakat

WASDAL daerah rawan kebakaran

Pelayanan Pemadaman Kebakaran

TUPOKSI PEMADAMAN Bekerjasama dg Unit Pemadam Lain

Peningkatan Keterampilan BALAKAR

Pertolongan Pertama & Evakuasi

PENYELAMATAN
Bekerjasama dg Instansi lain utk
melakukan pertolongan
PEMADAM KEBAKARAN

INSTANSI TERKAIT MASYARAKAT


PERBANDINGAN KONDISI IDEAL – EKSISTING
PEMADAM KEBAKARAN KOTA PALANGKA RAYA
berdasarkan data BPS TAHUN 2010
Jumlah Penduduk = 220.223 Jiwa

No. IDEAL EKSISTING KEKURANGAN

1 Pos Pemadam 7

2 Personil 550
3 Mobil Pemadam 22 ….. Unit Mobil

Standarisasi :
Setiap 1 Unit Mobil PK utk setiap 10.000 Penduduk (IFCAA).
Setiap 1 Pos utk setiap 30.000 Penduduk (SNI 03-733-1989).
Setiap 10.000 Penduduk dilayani oleh : 1 Unit Mobil PK & 25
Personil PK (Thumbrule, Standar Kota Tokyo, Jepang).
Setiap 1 Pos Pemadam Kebakaran melayani 18.183 Penduduk
& 6.977 rumah (Hasil Riset di California, USA).
1. PRASARANA :
- POS / KANTOR UPTB. DAMKAR
JlKatunen No. Kasongan
Telp. (0536) 3230113 – 113
Tandon Air/Resevoir 15.000 m3
-POS PEMADAM Wilayah
Kecamatan Bukit Batu
Jl. Tjilik Riwut Km. 34
Tangkiling
2. SARANA UNIT PEMADAM
 …. UNIT FIRE TRUCK
 …. UNIT FIRE TANKER
 ….. UNIT FLOATING PUMP
 ……UNIT POMPA TOHATSU V 46
 …. UNIT POMPA ROBIN + KUBOTA
 … SET BREATHING APPARATUS (BA)
 ……FIRE JACKET
 ……UNIT GENSET
 …. UNIT HANDY TRANSIFIER (HT)
 ….. UNIT RIG
3. JUMLAH PERSONIL
-1 Orang Kepala Unit,…..Kasubag. TU
-2 Orang Staf Administrasi
-……….. Orang Pasukan Pemadam
POS/KANTOR UPTB. POOL GARASI
PERALATAN UTAMA

FIRE TRUCK 10.000 Ltr ………………….

FIRE TRUCK FIRE ……………..


POS PEMADAM POS PENDAHARA
TUMBANG SAMBA
TANDON AIR

LEMARI
PAKAIAN/LOKER
DAN RUANG
GANTI
LEMARI FIRE JAKET
DAN GUDANG
PERALATAN PENDUKUNG
Kebakaran
Api
KEBAKARAN PASAR KEBAKARAN DI MALL KEBAKARAN GEDUNG TINGGI

KEBAKARAN DI RUKO KEBAKARAN PERMUKIMAN KEBAKARAN ARSON


• Kasus Kejadian kebakaran
semakin meningkat,
terutama pada kawasan
pemukiman padat
penduduk, fasilitas umum
dan fasilitas sosial.

• Makin banyak berdirinya


bangunan gedung-gedung
bertingkat (Kantor, Hotel,
Mall, Rusunawa, dll )
Solusi Penanggulangan Kebakaran di Permukiman
Padat Huni & Penduduk

• Permasalahan :
a. Banyak bahan mudah terbakar (beban
api tinggi)
b. Minimnya sarana proteksi
c. Tidak ada konstruksi pembatas
d. Sistem kelistrikan kurang terawat
e. Faktor kelalaian manusia

• Solusi
1. Penataan kembali tata ruang kawasan permukiman sesuai RTRW
2. Melengkapi kawasan dengan hidran dan sumur kebakaran
3. Pembentukan pos pemadam kebakaran di kawasan padat penduduk
4. Pemasangan smart alarm dan pembentukan SKLK
5. Pembentukan & pembinaan Balakar setempat
Solusi Penanggulangan Kebakaran Pasar
• Permasalahan :
1. Banyak bahan mudah terbakar
2. Jarak antar kios yang sempit
3. Minimnya sarana deteksi & pemadaman
4. Tidak adanya konstruksi pembatas
5. Hidran luar tidak berfungsi

 Solusi
a. Re-desain bangunan pasar
b. Melengkapi hidran atau sumur kebakaran
c. Dibentuk pos pemadam di kawasan tersebut
d. Manajemen keselamatan bangunan pasar
e. Penataan barang dagangan
f. Pembentukan & pembinaan balakar pasar
Solusi Penanggulangan Kebakaran RUKO
• Permasalahan :
1. Digunakan sebagai rumah sekaligus toko
2. Banyak barang mudah terbakar
3. Pintu masuk dan ke luar bangunan sama
4. Jendela ber teralis untuk keamanan
5. Umumnya peralatan proteksi minim
6. Sering menimbulkan korban jiwa

 Solusi
a. Re-desain bangunan ruko
b. Lengkapi dengan pintu darurat
c. Satu dari jendela ber teralis bisa dibuka dari
dalam Kejadian kebakaran
d. Pasang detektor / alarm kebakaran pada bangunan ruko
e. Penataan barang milik & dagangan
f. Perlu latihan kebakaran bersama
Solusi Penanggulangan Kebakaran Gedung Tinggi

 Solusi
a. Rehabilitasi bangunan didasarkan
hasil penelitian pasca kebakaran
b. Perencanaan baru mengikuti
ketentuan & standar yang berlaku
c. Kelengkapan secondary power supply
sistem yang handal
d. Pelaksanaan latihan kebakaran dan
evakuasi minimal sekali setahun
e. Penerapan Fire Safety Management
dan penyusunan fire & other
emergencies response plan (FEP)
f. Penetapan site planning yang
mengakomodasi proses evakuasi dan
akses
• Permasalahan
Solusi Penanggulangan 1. Beban api & beban penghunian tinggi
Kebakaran di Mall 2. Penyebaran api & asap sangat cepat
3. Unsur stack-effect, sifat daya apung asap
mempengaruhi sebaran asap
4. Adanya beda tekanan karena peralatan
mekanikal & elektrikal

 Solusi
a. Sistem kontrol & manajemen asap
b. Pemasangan sistem penandaan &
pencahayaan keluar
c. Kelengkapan pembangkit daya listrik
sekunder yang memenuhi syarat
d. Sistem proteksi aktif yang memenuhi
e. Penyediaan sumber air internal untuk
pemadaman dengan kapasitas 45 min
f. Penerapan Fire Safety Management dan
penyusunan fire emergency plan
Solusi Penanggulangan Kebakaran Akibat Unsur
Kesengajaan (arson fires)
• Solusi
1. Jenis kebakaran tidak terduga (selulosik,
hidrokarbon, kendaraan)
2. Terjadi kebakaran atau peledakan dengan
intensitas yang tinggi

 Antisipasi solusi
a. Penyusunan dan penerapan fire & other
emergencies response plan
b. Penyediaan sistem deteksi & alarm dan
sistem pemadaman sesuai standar
c. Penyediaan sistem pasif tmsk ventilasi
d. Penyiapan sistem evakuasi total
e. Kemitraan lingkungan berbasis
kesejahteraan dan penerapan SKLK
SKLK = sistem ketahanan lingkungan thd kebakaran disertai pembinaan kedalam
USAHA-USAHA PENANGGULANGAN UMUM
BAHAYA KEBAKARAN

a. TINDAKAN PREVENTIVE
b. TINDAKAN REPRESIVE
c. TINDAKAN REHABILITASI
TINDAKAN
PREVENTIVE
Usaha-usaha pencegahan yang dilakukan
SEBELUM terjadinya kebakaran, dengan
maksud menekan atau mengurangi faktor-
faktor yang dapat menyebabkan kebakaran
Contoh tindakan preventive
1. Mengadakan penyuluhan(sosialisasi)
2. Pengawasan terhadap penyimpanan dan
penggunaan barang-barang
3. Pengawasan peralatan yang dapat
menimbulkan api
4. Pengadaan sarana pemadaman kebakaran
5. Pengadaan sarana penyelamatan dan
evakuasi
6. Pengadaan sarana pengindra kebakaran
7. Mengadakan Latihan Berkala, dll
TINDAKAN REPRESIVE
Usaha-usaha yang dilakukan pada saat
terjadinya kebakaran dengan maksud
mengurangi/memperkecil kerugian- kerugian
yang timbul akibat kebakaran
Usaha-usaha Represive
1. Pemadamam Kebakaran :
• Penggunaan peralatan pemadaman
kebakaran ;
• Mencegah meluasnya kebakaran ;
• Penggunaan alat-alat penunjang
2. PEMBERIAN INFORMASI :
a. Pemberitahuan kepada yang berwajib
dan instansi terkait ( Polisi, PLN, PDAM )
b.Pemberitahuan kepada penghuni atau
warga masyarakat
3.PERTOLONGAN PENYELAMATAN JIWA
MANUSIA DAN HARTA BENDA:
- Pelaksanaan Evakuasi ;
- Pengamanan dan melokalisasi daerah
kebakaran ;
- Mempersiapkan penampungan
REHABILITASI/EVALUASI

• Usaha-usaha yang dilakukan setelah


terjadinya kebakaran dengan maksud
evaluasi dan menganalisa peristiwa
kebakaran tersebut.
Langkah-langkah yang diambil :
- Membuat pendataan ;
- Menganalisa tindakan-tindakan yang telah
dilakukan ( Kegagalan dan keberhasilan ) ;
- Menyelidiki faktor-faktor penyebab
kebakaran
- Rehabilitasi
TINDAKAN PREVENTIVE
• Adalah usaha penanggulangan kebakaran
yang paling baik
• Mencegah lebih baik dari pada terjadinya
kebakaran
Faktor-faktor penyebab
terjadinya kebakaran :
• Kurang pengertian terhadap
penanggulangan bahaya kebakaran ;
• Berdasarkan kelalaian;
• Disengaja / unsur disengaja ;
• Penyalaan sendiri ;
• Gerakan Alam;
• Dari orang-orang hilang ingatan
CARA PELAPORAN
APABILA TERJADI KEBAKARAN
PESAWAT TELEPON/ HP :
 Sebut nama pelapor/penelpon
 Nomor Telepon/HP yang dipakai
 Alamat/lokasi Kebakaran
 Jenis yang terbakar
 Setelah telepon ditutup, harap ditunggu karena
petugas pemadam kebakaran akan menelpon
kembali untuk pengecekan laporan kebakaran
2. PESAWAT TELEPON UMUM

• Sebut nama pelapor


• Sebut alamat / lokasi kebakaran
• Sebut Jenis yang terbakar

3. DATANG LANGSUNG KE KANTOR / POS


PEMADAM KEBAKARAN DAN PELAPOR
DAPAT IKUT DALAM MOBIL KEBAKARAN
SEBAGAI PENUNJUK JALAN.
PERAN SERTA MASYARAKAT

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

Menyiapkan;
-Penaksiran resiko keb -Melaporkan kejadian
-Tempat pengungsian
-Observasi potensi lingk -Memadamkan kebakaran
-Dapur umum
-Program penyuluhan -Memandu mobil DAMKAR
-P3K
-Pemeliharaan peralatan -Menunjukkan sumber air
-Informasi lap kebakaran
-Menenangkan massa
-Membantu evakuasi
Kembali ke laptop …
“Pemadam Kebakaran siap melayani setiap berita
Kebakaran tanpa kecuali”

• Telah menjadi kewajiban setiap pimpinan pasukan pemadam untuk


segera memberangkatkan unit pasukan beserta peralatannya setelah
menerima berita kebakaran.
• Nomor telepon bebas pulsa 113 dan 3230113 serta melalui alkom Freq.
14.707.0 Mhz untuk penyampaian berita kebakaran
“Pemadaman Kebakaran termasuk dalam jenis
kegiatan pelayanan masyarakat”
•Segala resiko pelaksanaan
pemadaman kebakaran
menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Pemerintah
Kota Palangka Raya.

Masyarakat
sama sekali tidak
dikenakan biaya atas
pelaksanaan
pemadaman kebakaran
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pencegahan Kebakaran

“Setiap Penduduk wajib aktif


berusaha mencegah kebakaran
baik untuk kepentingan sendiri
maupun kepentingan umum”
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Bukan Semata-mata
menjadi tanggung jawab
Pemerintah Saja, melainkan juga
menjadi tanggung jawab
masyarakat pada umumnya
(stakeholders)
Data statistik kebakaran menyebutkan 47%
Kebakaran diduga penyebabnya adalah listrik

• Tidak meninggalkan peralatan listrik seperti seterika,


kipas angin, pemasak nasi, kompor listrik dan lain-
lain dibiarkan menyala atau tetap tertancap pada
sakelar listrik
• Tidak memasang tusuk kontak listrik secara bertumpuk-
tumpuk
• Tidak melakukan penggantian zekring pemutus arus induk
tanpa izin
Tips
Bila terjadi kebakaran pada instalasi listrik dan peralatan
listrik lakukan tindakan berikut
• Segera putuskan aliran
listrik dari saklar
pengaman (panel).
• Padamkan dgn APAR
yg non konduktif
terhadap listrik.
• Yakinkan betul bahwa
aliran listrik sudah
benar-benar mati.
Bila aliran listrik telah
diputuskan maka
pemadaman kebakaran
dapat menggunakan
air.
•Jgn ragu memadamkan
kebakaran pada tahap
awal, karena bila upaya
ini gagal, kebakaran dapat
membesar.
Utamakan
keselamatan jiwa
anda pada saat
memadamkan
kebakaran
Tips menghindari kebakaran

- Jangan merokok di tem-


pat tidur.

- Jangan memasang obat


nyamuk bakar dekat dgn
benda mudah terbakar.

- Jangan biarkan anak –


anak bermain korek api.
Jangan membakar sampah ditengah terik matahari dan
angin kencang

Jauhkan bahan-bahan mudah terbakar seperti bensin, acceton,


pengencer cat, minyak tanah dari jangkauan api (dapur atau
kompor)
BANTUAN
KELANCARAN JALAN

• Menepi dan beri jalan mobil


pemadam kebakaran, bila
anda sedang mengendarai
kendaraan dan mendengar
sirinenya.
• Pindahkan segera mobil anda,
bila mengganggu kelancaran
lalu lintas mobil pemadam
kebakaran.
• Segera membukakan portal /
penghalang jalan bagi mobil
pemadam.
Jangan mengevakuasi / meletakkan barang-barang
pada jalan yang dilalui mobil pemadam kebakaran
Mudah Terbakarnya Bangunan Rumah
Suatu lingkungan bangunan yang berkonstruksi dari bahan yang mudah
terbakar mempunyai resiko kebakaran tinggi di lihat dari tingkat
kecepatan penjalaran dan kesulitan dalam pemadaman.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan kalau terjadi
gempa bumi :

• Segera keluar dari rumah untuk menghindari kemungkinan runtuhnya


bangunan.
• Lindungi kepala untuk menghindari kemungkinan adanya benda yang
jatuh.
• Gunakan alas kaki agar tidak kena benda tajam seperti paku, kaca dll
• Setelah anda berada di luar rumah tetaplah berada pada tempat terbuka
• Jangan kembali ke dalam rumah karena dimungkinkan adanya gempa
susulan
Langkah-langkah yang
dilakukan bila terjadi banjir

• Segera padamkan aliran listrik


• Matikan kompor yang masih
menyala.
• Bila tidak mungkin keluar dari
rumah karena air terlalu deras/tinggi,
upayakan naik ke atap rumah.
• Bila air tidak begitu tinggi atau
deras segeralah keluar dari rumah.
• Bila air belum surut jangan kembali
ke dalam rumah
Bila sudah diluar rumah segera menuju tempat penampungan
sementara dimana terdapat klinik Gawat Darurat dan Dapur
Umum
 Sulit mencapai Sasaran karena Jalan Sempit : 16.2 %

 Peralatan Pemadam, seperti Mobil Unit, Pompa, dsb : 16.1 %

 Sulit memperoleh Air untuk memadamkan Kebakaran : 14.7 %

 Kurangnya Jumlah Personil Pemadam Kebakaran : 11.1 %

 Keterampilan Petugas : 8.5 %

 Kemacetan Jalan menuju ke Lokasi Bangunan Terbakar : 8.4 %

 Konstruksi Bangunan menyulitkan Pemadaman : 7.8 %

 Hidran Umum Tidak Ada atau Kurang Memenuhi : 5.9 %

 Asap Kebakaran mengurangi Jarak Pandang : 5.2 %


 Terlambat menghubungi UPTD. Pemadam Kebakaran : 19.8 %

 Bangunan Tidak Memiliki Peralatan Proteksi Kebakaran : 17.8 %

 Gangguan Asap Akibat Bahan & Isi Bangunan Terbakar : 15.6 %

 Faktor Angin yg meningkatkan Intensitas Kebakaran : 14.7 %

 Bangunan ditutup Rolling Door : 9.9 %

 Tidak Ada Peta atau Denah Bangunan sbg Acuan : 7.4 %

 Penyebaran Api Cepat disertai Suhu Tinggi : 6.9 %

 Terdapat Bahan-bahan Berbahaya : 4.9 %

 Lain-lain (Mis. : Tidak berfungsinya Peralatan) : 0.3 %


SEKIAN dan TERIMA KASIH

LEBIH KURANG MOHON DIMAAFKAN

Ada pertanyaan ?
Tantangan di Era Globalisasi
8 aspek dalam hubungannya
dengan etos kerja:
-Kerja sebagai rahmat
-Kerja merupakan amanah
-Kerja adalah panggilan
-Kerja adalah aktualisasi
-Kerja adalah ibadah
-Kerja adalah seni
-Kerja adalah kehormatan
-Kerja adalah pelayanan
SAMPAI JUMPA
“ SELAMAT BERTUGAS “

Anda mungkin juga menyukai