Anda di halaman 1dari 11

DESA

MONTERADO
SISTEM PERINGATAN DINI

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( BNPB ) & BADAN


[1]
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ( BPBD ) KABUPATEN BENGKAYANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena masih memberikan
kesempatan kepada kami agar menyelesaikan draft ini. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada teman-teman kelompok dan juga beberapa sumber lain, karena dengan
bantuan merekalah kami dapat menyelesaikan draft ini.

Draft yang kami beri judul “Dokumen Sistem Peringatan Dini Bencana Kebakaran
lahan dan hutan”, kami menulis draft ini agar para pembaca dapat memperluas ilmu
tentang bagaimana Menyusun Sistem Peringatan Dini bencana Karlahut di Desa Monterado.

Semoga draft ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas terlebih kepada kami dan
mudah-mudahan juga draft ini dapat memberi wawasan yang luas kepada pembaca. Kami
sadar bahwa draft ini masih penuh kekurangan, maka dari itu dimohonkan untuk memberi
saran dan kritikannya. Terima kasih

Monterado, Desember 2017

Kelompok Kerja Destana Desa Monterado

( SAMAN )

[2]
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul i
Kata Pengantar Ii
Daftar Isi Iii
A. Latar Belakang 1
B. Tanda-Tanda Datangnya Ancaman 6
C. Sarana Peringatan Dini yang Dapat Digunakan 6
D. Mekanisme Penyampaian/ Penyebaran Informasi 8
E. Rencana Respon Masyarakat 10
F. Penutup 11

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Jumlah Kelompok Rentan yang Terpapar Asap 5

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Papan Informasi Kondisi Asap 8
Gambar 2. Mekanisme Penyebaran Informasi Bencana Karlahut 9
Gambar 3. Skema Respon Peringatan Dini Desa Monterado 10

[3]
SISTEM PERINGATAN DINI BAHAYAKEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
DESA MONTERADO

A. LATAR BELAKANG
Wilayah Desa Monterado sesungguhnya strategis jika dihubungkan dengan akses
utama jalan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Akses poros jalan raya Desa
Monterado merupakan penghubung utama dengan status jalan Kabupaten. Desa
Monterado masuk dalam Kabupaten Bengkayang pada tahun 2001. Pontianak
(Kabupaten Mempawah) pada tahun 2001. Kabupaten Pontianak dimekarkan jadilah
Kabupaten Bengkayang. Desa Monterado pisah dengan Kabupaten Pontianak dan
bergabung dengan Kabupaten baru yaitu Kabupaten Bengkayang sampai hari ini.
Garis Lintang desa Menterado yaitu 0037’10”LU-0055’00”LU dan garis Bujur Timur
yaitu 109004’35”BT-109013’47BT. Adapun batas wilayah desa Menterado yaitu :
Utara : Kecamatan Menterado
Selatan : Desa Jahandung
Timur : Desa Siaga
Barat : Desa Sendoreng
Adapun desa Menterado Kecamatan Menterado Kabupaten Bengkayang terdiri dari
4 dusun antara lain :
Dusun Taepi Luas Wilayah 24% ( 10,43 Km2 ) 3 Rt dan 645 Jiwa
Dusun Benawa Luas Wilayah 40% ( 17 Km2 ) 5 Rt dan 1.705 Jiwa
Dusun Bonglitung Luas Wilayah 12 % ( 5,26 Km2 ) 7 Rt dan 1.856 Jiwa
Dusun Karya Luas Wilayah 24 % ( 8,32 Km2 ) 4 Rt dan 1.467 Jiwa
Luas wilayah desa Menterado 40,25 Km2 dengan jumlah penduduk 5.673 jiwa
dengan pembagian 2.928 jiwa merupakan laki-laki dan 2.745 jiwa merupakan
perempuan. Rasio jenis kelamin rata-rata 107. Dengan kepadatan penduduk desa
Menterado yaitu rata-rata 142 jiwa / km. Desa Menterado memiliki struktur tanah
datar berbukit dan dialiri enam sungai besar yaitu sengai buduk, sungai tanggi, sungai
umbo, sungai baro, sungai biang dan sungai ranap yang bermuara didesa pisak yang

[4]
terletak 0 km dari pusat kecamatan, kemudian 80 km dari pusat kabupaten dan 250 km
dari ibu kota provinsi.
Transportasi yang digunakan untuk mencapai kecamatan, kabupaten dan
provinsi dapat mengunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Musim Kemarau
umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap tahunnya, sedangkan
musim penghujan berkisar antara bulan Se sampai ptember Bulan Maret. Desa
Monterado merupakan lokasi rawan kebakaran lahan dan hutan, karena 70%
wilayahnya berupa lahan perkebunan, hutan lindung dan rawa-rawa. Selain itu,
pemukiman penduduk yang yang sangat padat dan jalan lingkungan sempit, banyak
belokan serta jalan sempit. Jarak antar bangunan sangat rapat dan tidak teratur.
Disamping itu, bahan bangunan mudah terbakar dan sumber air sangat jauh sekali.
Menurut informasi dari masyarakat, pada tiap musim kemarau antara bulan
Agustus sering terjadi kebakaran lahan dan hutan yang diduga akibat membakar hutan
dan lahan secara sengaja dan kebanyakan lahan perkebunan sawit dan pertanian /
ladang penduduk setempat. Kebakaran lahan dan hutan mengakibatkan asap yang
menggagu kesehatan, berkurangnya rumput sebagai pakan ternak, serta terbakarnya
tanaman perkebunan masyarakat bahkan kehilangan harta benda dan mengakibatkan
luka bakar. Selain itu, Desa Monterado menerima asap dari wilayah desa tetangga
bahkan asap yang tersebar di wilayah kabupaten Bengkayang sendiri. Pada saat musim
kemarau, sumber air dan rawa-rawa mengering. Hal ini menyebabkan potensi
terbakarnya hutan dan lahan semakin tinggi. Kemarau yang panjang juga menyebabkan
krisis air bersih dan menambah risiko kebakaran lahan dan hutan.

Kebakaran lahan dan hutan dapat mengancam kehidupan masyarakat di Desa


Monterado . Adapun kelompok rentan terpapar asap adalah sebagai berikut :
Tabel 1.
Jumlah Kelompok Rentan yang terpapar asap

Jumlah Penduduk Jumlah Satuan


Penduduk Laki-Laki 2.928 Jiwa
Perempuan 2.745 Jiwa
Balita 86 Jiwa
Ibu Hamil 57 Jiwa

[5]
Lansia 256 Jiwa

Guna meningkatkan kewaspadaan perlu dibangun sistem peringatan dini di


masyarakat. Sistem peringatan dini merupakan sistem untuk memberitahukan akan
timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alamlainya.
Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan memberitahukan
informasi yang mudah di pahami oleh masyarakat dalam keadaan kritis sehingga dapat
meningkatkan tindakan kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon bencana.

B. TANDA-TANDA DATANGNYA BENCANA KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN


Kebakaran merupakan bencana yang tidak dapat di prediksikan kedatangannya,
namun di wilayah Desa Monterado harus mewaspadai ketika terjadi gejala sebagai
berikut :
a. Adanya aktivitas manusia menggunakan api di kawasan hutan dan lahan.
b. Kelembapan udara rendah.
c. Daun dan rumput mongering akibat musim kemarau yang panjang.
d. Peralihan musim hujan menujuke musim kemarau.
e. Meningkatnya migrasi satwa keluar habitatnya.

C. SARANA PERINGATAN DINI YANG DAPAT DIGUNAKAN


Adapun peralatan yang dapat digunakan sebagai peringatan dini adalah sebagai
berikut :
1. Telepon dan SMS
Telephone, yakni telepon umum atau pun telepon rumah yang selalu digunakan
untuk melapor ke pemadam kebakaran ketika bencana kebakaran terjadi. Selain
untuk menginformasikan kejadian bencana telepon juga dapat digunakan
menyebarluaskan informasi desa.
Adapaun Isi Pesan SMS Bencana Kebakaran lahan dan hutan
“Pemberitahuan kepada seluruh masyarakat Desa Monterado , telah terbakar lahan
/ ladang di...... hari.......... tanggal............ pukul...... dimohon masyarakat agar
segera memadamkan api di lokasi tersebut.”

[6]
2. Pengeras Suara
Pengeras Suara yang digunakan adalah pengeras suara masjid atau mushola,
adapun isi pesan adalah sebagai berikut :
“Pemberitahuan kepada seluruh masyarakat Desa Monterado , telah terjadi
kebakaran di lokasi.... . hari.......... tanggal............ pukul...... kepada masyarakat
untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan di harapkan kepada masyarakat yang
berada di sekitar tempat KEBAKARAN /agar segera :
1. mengevakuasi diri ke tempat yang aman dan memadamkan api jika
memungkinkan.
2. Memakai masker, tutup celah rumah dengan kain basah, kurangi kegiatan
diluar rumah, bayi ibu hamil dan lansia tidak keluar rumah
Atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.”

3. Media atau alat yang bisa digunakan juga adalah pentongan atau gong : dengan
cara membunyikan atau memukul pentongan atau gong sesering dan sekuat
mungkin yang sudah menjadi kesepakatan bahwa media atau alat tersebut sebagai
tanda adanya bencana kebakaran atau bencana lainnya

4. Papan Informasi Kondisi Asap


Papan informasi kondisi asap digunakan untuk mengetahui tingkat ketebalan asap
sehingga memberikan informasi tindakan masyarakat untuk meningkatkan
sesiapsiagaan bencana. Berdasarkan kesepakatan, Papan Informasi Kondisi Asap
adalah sebagai berikut :

[7]
Gambar 1.
Papan Informasi Kondisi Asap

Keterangan :
1. Sedang : menjelang musim kemarau, ketebalan asap sangat tipis, jarak
pandang > 1 kilometer
2. Rendah : awal musim kemarau, ketebalan asap tipis, jarak pandang 500 – 1000
meter
3. Tinggi : musim kemarau, ketebalan asap tebal, jarak pandang 100 – 500
meter
4. Extrim : puncak musim kemarau, ketebalan asap sangat tebal, jarak pandang
< 100 meter

D. MEKANISME PENYAMPAIAN / PENYEBARAN INFORMASI


Mekanisme penyampain / penyebaran informasi tentang gejala bencana alam
yang akan terjadi oleh pemantau / relawan yang berada di titik-titik rawan bencana
dalam hal ini keposko utama sebagai pusat informasi untuk segera mengambil
tindakan / memerintahkan kesemua relawan yang ada di tingkat dusun agar informasi
tersebut dapat di percaya dan di pertanggungjawabkan.
Adapun mekanisme Penyebaran Informasi Bencana Kebakaran lahan dan hutan di Desa
Monterado adalah sebagai berikut :

[8]
Gambar 2. Mekanisme Penyebaran Informasi Bencana Karlahut Desa Monterado
Gambar 2.
Mekanisme Penyampaian Informasi

Sumber Informasi Bencana :


BPBD Pemerintah Desa Lintas Sektor
BMKG
Manggala Agni
Masyarakat

Relawan Desa

Para Pelaku Penyebaran Informasi Peringatan Dini Lainya


Sarana Peringatan Dini :
Telepon/SMS
Pengeras Suara
Papan Informasi

Masyarakat

Keterangan :
a. Setelah mengetahui terjadi bencana kebakaran, Tim Relawan Desa lalu
memberikan informasi kepada Pemerintah Desa Monterado , Pemerintah Desa
mengambil kebijakan dan menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) melalui telepon/SMS.
b. Tim relawan melakukan triangulasi data dan update data ke sumber informasi
serta menyampaikan ke perkembangan ke pelaku penyampai
informasi/desiminator.
c. Tim Relawan Desa bersama dengan RT, RW mengevakuasi masyarakat baik yang
berada di lokasi kebakaran, maupun sekitarnya ke tempat aman.
d. Desiminator menyampaikan perkembangan yang terjadi ke masyarakat.
e. Menginformasikan tempat evakuasi yang aman bagi masyarakat.

[9]
f. Melakukan koordinasi internal dan eksternal, mengidentifikasi kebutuhan untuk
persiapan rencana aksi lanjutan.
E. RENCANA RESPON MASYARAKAT
Seluruh masyarakat desa sudah siap siaga apabila akan ada bencana. Karena
seluruh masyarakat sudah mengenal tanda – tanda peringatan dini di setiap dusun
masing - masing, dan di setiap dusun sudah dilengkapi dengan posko penanggulangan
bencana yang di gerakan oleh Relawan Desa, Pemerintah Desa dan BPBD yang sudah di
bentukdan di latih untuk memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat Desa
Monterado .
Gambar 3.
Skema Respon Peringatan Dini Desa Monterado

Sumber Peringatan Peringatan Resmi Gejala Alam

Kelompok Peringatan Dini Keluarkan Peringatan Analisis Data

Tidak Ada Peringatan


Keluarkan Peringatan

Level Peringatan Rendah Normal Rendah

Sedang Sedang

Tinggi Tinggi

Extrim Extrim

Respons Masyarakat Rendah : sosialisasi pencegahan karlahut, pengecekan titik api, patroli

Sedang : pengecekan titik api, patroli, pemadaman

Tinggi : pengecekan titik api, patroli, pemadaman, menggunakan


masker, tidak berada di areal bahaya

Extrim : pengecekan titik api, patroli, pemadaman, menggunakan


[10]
masker, tidak berada di areal bahaya, mengungsibila perlu
F. PENUTUP
Tindakan membantu sesama manusia yang mengalami bencana adalah
perbuatan yang sangat mulia. Seluruh elemen masyarakat senantiasa merasa terpanggil
secara ikhlas dalam ikut serta menanggulangi bencana dan membantu sesama manusia
yang mengalami bencana. Sangat mengharapkan kepada pemerintah, masyarakat dan
pihak pengusaha / swasta agar bersatu dan bertanggungjawab sepenuhnya dalam upaya
penanggulangan bencana.

[11]

Anda mungkin juga menyukai