Anda di halaman 1dari 17

Potensi cadangan dan

serapan karbon
ekosistem mangrove dan
padang lamun Indonesia
A'an J. Wahyudi & Tim
aanj001@lipi.go.id
Peningkatan
Populasi Penduduk
Laju pertumbuhan 1,4% pada
2010-2014
Peningkatan kebutuhan dasar (Makanan, Air dan Energi)
Dampak ekonomi, ekses pada sektor energi, transportasi dan Industri, dlsb

Perubahan komposisi atmosfer dan siklus karbon global

→ Pemanasan global & PERUBAHAN IKLIM


Mengendalikan emisi CO2 tetap berada pada
kisaran neraca karbon → menurunkan emisi GRK

Melestarikan layanan ekosistem untuk


meningkatkan penyerapan karbon → konservasi,
rehabilitasi, & kebijakan tata ruang
KONSEP
DASAR SIKLUS
KARBON
Vegetasi pesisir menyerap karbon lebih banyak daripada vegetasi darat

Studi kasus di Bintan (Prov Kepri)

Area vegetasi (ha) Potensi penyerapan karbon (Tg C/ha)

Vegetasi pesisir berkontribusi sampai 50% penimbunan karbon di sedimen [Duarte, dkk., 2005].
Potensi penyerapan karbon pada vegetasi pesisir juga cukup signifikan (i.e. sampai 77%)
dibandingkan dengan vegetasi daratan [Wahyudi dkk., 2017]
Vegetasi pesisir Indonesia

Luas Mangrove:
3.237.000 ha*

Luas Padang Lamun:


293.464 ha**

*BIG, 2012; KLHK, 2013


**Sjafrie, dkk., 2018
Persentase luasan vegetasi pesisir (mangrove dan padang lamun),
dalam ribuan hektar
Sebaran data dan riset karbon biru indonesia (1)
Sebaran data dan riset karbon biru indonesia (2)
Potensi cadangan dan serapan karbon vegetasi pesisir

Wahyudi et al., 2018


Cadangan karbon vegetasi pesisir Indonesia

Luas Mangrove:
3.237.000 ha*

Luas Padang Lamun:


293.464 ha**

Cadangan karbon padang


lamun= 276 kt C = 0,28 Mt C

*BIG, 2012; KLHK, 2013


**Sjafrie, dkk., 2018
Cadangan karbon vegetasi pesisir (mangrove dan padang lamun),
dalam Mt C.
Menentukan potensi layanan menyerap karbon

1. Tutupan, Kerapatan, Biomass


2. Cadangan karbon (konsentrasi, ABG, BLG, stok/cadangan tegakan)
3. Cadangan karbon sedimen
4. Serapan karbon (produktivitas primer, konversi karbon)
5. Luas area (tagging, inderaja)
6. Ekstrapolasi
Potensi cadangan dan serapan karbon padang lamun Indonesia

• Kapasitas serapan karbon: 6,59 ton C/ha/tahun


• Kapasitas cadangan karbon biomass: 0,94 C/ha
• Estimasi potensi luasan lamun Indonesia: 875.967 ha* (terverifikasi oleh Sjafrie
dkk.: 293.464 ha)

• Potensi serapan karbon lamun Indonesia: 1,9 - 5,8 Mt C/tahun


• Potensi cadangan karbon biomass lamun Indonesia: 275,9 - 823,4 kt C

* Tahun 1994 diperkirakan luas padang lamun 3 jt ha, laju degradasi maks 5% --> tahun 2018 potensi luas
padang lamun diperkirakan 875.967 ha
Menggunakan data potensi untuk perhitungan penurunan emisi
karbon --> Evaluasi RAN GRK/ persiapan PPRK

1. Cadangan dan serapan karbon per satuan luas (misal per hektar)
2. Laju degradasi per tahun
3. Karbon yang hilang = (cadangan karbon per hektar) * luas area yang
hilang = emisi karbon (business as usual)
4. Jumlah area hasil dari: Kebijakan penekanan laju kerusakan/
"deforestasi"; rehabilitasi; kebijakan konservasi --> usaha
(intervensi) penurunan emisi karbon
5. Selisih 3 dan 4 adalah netto (+ / -) penurunan emisi karbon
Apa yang perlu disiapkan daerah terkait PPRK dan RAD-GRK?

•Mengetahui luas area mangrove dan padang lamun di provinsi


masing-masing
•Menentukan aksi-aksi (inti maupun pendukung) yang terkait

Kegiatan inti:
• Penanaman mangrove (rehabilitasi)
• Penanaman lamun atau transplantasi (rehabilitasi)
• Pencegahan perubahan fungsi lahan (kebijakan konservasi, rencana zonasi)
Kegiatan Pendukung:
• Penambahan area baru mangrove/lamun (penanaman belum dilakukan)
• Perluasan area konservasi mangrove dan/atau lamun
• Sosialisasi/pembinaan masyarakat terkait mangrove dan lamun
Ucapan Terima Kasih
• Riset Prioritas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia via program Coral Reef Management and
Rehabilitation - Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) TA 2018.
• Data primer yang dipergunakan merupakan kontribusi bersama P2O-LIPI, P2LD-LIPI, dan
PUSRIKEL-BRSDMKKP.
• Koleksi data primer dilakukan dengan kegiatan yang didanai melalui skema Riset Kompetensi Inti
P2O LIPI DIPA TA 2013-2014, Riset Agenda COREMAP-CTI TA 2015-2016, Riset Unggulan LIPI via
DIPA Pusat Penelitian Geoteknologi (P2G) LIPI TA 2016-2017, Riset Prioritas LIPI via COREMAP-CTI
TA 2017-2018, DIPA PUSRIKEL-BRSDMKKP TA 2013-2016.
• Tim Walidata Lamun Indonesia
• Sekretariat RAN GRK
Ucapan Terima Kasih
• A'an J. Wahyudi • Udhi E. Hernawan • Haznan Abimanyu
• Afdal • Yusmiana P. Rahayu • Agus Fanar Syukri
• Susi Rahmawati • Tubagus Solihudin • Chitra Indah Yuliana
• Andri Irawan • Restu Nur Afi Ati • Putri Irma Yuniati
• Hadiyanto • Terry Louise Kepel • Hanny Meirinawati
• Novi Susetyo Adi • Mariska Astrid K. • Dewi Surinati
• Agustin Rustam • August Daulat • Suratno
• I Wayan E. Dharmawan • Hadiwijaya L. Salim • Rae Sita Pratiwi
• Bayu Prayudha • Nasir Sudirman • Octi Selviyana
• Muhammad Hafiz • Devi D. Suryono • Ngadimo
• Hanif B. Prayitno • Indarto H. Supriyadi • Nurul D. M. Sjafrie
• Wawan Kiswara

Anda mungkin juga menyukai