ABSTRAK
Pertumbuhan ialah dimana bertambahnya ukuran fisik pada anak, baik tinggi badan maupun
berat badan yang kaitannya dengan status gizi. Perkembangan adalah bertambahnya sebuah
kemampuan dari fungsi-fungsi organ tubuh, dari kemampuan gerak kasar, halus,
pendengaran, cara komunikasi, penglihatan, sentuhan, emosi-sosial, dan lain-lain. Salah satu
skrining deteksi dini penyimpangan perkembangan adalah Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) dan SDIDTK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tatalaksana penanganan awal gangguan tumbuh kembang anak. Metode penelitian ini
menggunakan sistematik review dengan meninjau artikel yang diperoleh melalui situs Google
Scoolar. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu agar anak tumbuh
dan berkembang secara optimal. Hal tersebut dilakukan dengan cara deteksi adanya
penyimpangan dan intervensi dini yang perlu dilaksanakan oleh semua pihak mulai dari
tingkat keluarga, petugas kesehatan (mulai dari kader kesehatan sampai dokter spesialis), dan
di semua tingkat pelayanan kesehatan mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan yang lebih
spesialistis. Beberapa Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Deteksi Dini
Kesehatan Bayi, Balita Dan Prasekolah yaitu pertama pemberdayaan masyarakat dalam
upaya pencegahan stunting melalui perbaikan gizi selama 1000 Hari Kehidupan (1000 HPK),
skrining pertumbuhan dan perkembangan pada anak bayi dan balita pra sekolah, penerapan
PHBS, pijat bayi dan menyediakan KPSP online.
ABSTRACT
Growth is where the physical size of the child increases, both height and weight which is
related to nutritional status. Development is an increase in the ability of the functions of the
organs of the body, from the ability to move gross, fine, hearing, way of communication,
vision, touch, emotional-social, and others. One of the screenings for early detection of
developmental deviations is the Developmental Pre Screening Questionnaire (KPSP) and
SDIDTK. The purpose of this study was to determine the management of early treatment of
child growth and development disorders. This research method uses a systematic review by
reviewing articles obtained through the Google Schoolar site. There are several efforts that
can be made to help children grow and develop optimally. This is done by detecting
deviations and early intervention that needs to be carried out by all parties, starting from the
family level, health workers (from health cadres to specialist doctors), and at all levels of
Universitas Batam | 1
Universitas Batam | 1
ZONA KEBIDANAN – Vol. 11 No. 3 Agustus 2021 P-ISSN 2087-7239
E-ISSN 2807-1069
health services from the basic level to more specialist services. Some Optimization of
Community Empowerment in Early Detection of Infant, Toddler and Preschool Health,
namely first community empowerment in an effort to prevent stunting through improving
nutrition for 1000 Days of Life (1000 HPK), screening growth and development in infants
and pre-school toddlers, implementing PHBS, baby massage and provide online KPSP.
Universitas Batam | 2
Universitas Batam | 2
ZONA KEBIDANAN – Vol. 11 No. 3 Agustus 2021 P-ISSN 2087-7239
E-ISSN 2807-1069
kembang yang sesuai dengan potensi yang yang terjadi pada anak dapat terdeteksi
dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui melalui kegiatan SDIDTK. Selain
penyimpangan tumbuh kembang secara mencegah terjadinya penyimpangan
dini, maka dapat dilakukan berbagai upaya pertumbuhan, kegiatan SDIDTK juga
pencegahan, stimulasi dan penyembuhan mencegah terjadinya penyimpangan
serta pemulihannya sedini mungkin pada perkembangan dan penyimpangan mental
masa-masa proses tumbuh kembang anak emosional (Iswari, Rohayati, and Hartati
sehingga hasil yang diharapkan akan 2018).
tercapai.(Hendrawati et al. 2018). Deteksi dini melalui kegiatan
Terdapat beberapa upaya yang SDIDTK sangat diperlukan untuk
dapat dilakukan untuk membantu agar menemukan secara dini penyimpangan
anak tumbuh dan berkembang secara pertumbuhan, penyimpangan
optimal. Hal tersebut dilakukan dengan perkembangan, dan penyimpangan mental
cara deteksi adanya penyimpangan dan emosional pada anak sehingga dapat
intervensi dini yang perlu dilaksanakan dilakukan intervensi dan stimulasi sedini
oleh semua pihak mulai dari tingkat mungkin untuk mencegah terjadinya
keluarga, petugas kesehatan (mulai dari penyimpangan pertumbuhan,
kader kesehatan sampai dokter spesialis), penyimpangan perkembangan dan
dan di semua tingkat pelayanan kesehatan penyimpangan mental emosional yang
mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan menetap. Kegiatan SDIDTK tidak hanya
yang lebih spesialistis.(Hendrawati et al. dilakukan pada anak yang dicurigai
2018). mempunyai masalah saja tetapi harus
Tumbuh kembang anak merupakan dilakukan pada semua balita dan anak
komponen penting untuk diperhatikan oleh prasekolah secara rutin yang dilakukan
orang tua, karena tumbuh kembang itu setahun 2 kali (Iswari, Rohayati, and
sendiri bertambahnya besar, ukuran dan Hartati 2018).
bertambahnya skill atau kemampuan pada Salah satu skrining deteksi dini
anak. Beberapa aspek yang terdapat pada penyimpangan perkembangan adalah
proses saat anak mengalami fase Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan (KPSP) yang digunakan di tingkat
merupakan salah satu hal yang harus orang pelayanan kesehatan primer (dokter
tua perhatikan secara serius. Hal ini keluarga atau puskesmas). Deteksi dini
disebabkan bahwa aspek tersebut itulah penyimpangan perkembangan yang lebih
yang dapat menjelaskan mengenai optimal dilakukan dirumah sebagai
bagaimana anak mengalami fase lingkungan yang paling natural untuk
pertumbuhan dan perkembangan dalam anak. Ini bertujuan untuk mendorong
pembentukan seseorang, baik secara fisik interaksi yang lebih nyaman dan sesuai
maupun psikososial (Haryani, Muntamah, dengan tahapan perkembangan antara
and Astuti 2020). orangtua dan anak yang memiliki
Melalui kegiatan SDIDTK kondisi ketidakmampuan, meningkatkan
terparah dari penyimpangan pertumbuhan kemampuan orangtua untuk merawat anak
anak seperti gizi buruk dapat dicegah, yang memiliki ketidakmampuan,
karena sebelum anak jatuh dalam kondisi mencegah perilaku ketidakmampuan
gizi buruk, penyimpangan pertumbuhan sekunder, meningkatkan fungsi sosial,
Universitas Batam | 3
Universitas Batam | 3
ZONA KEBIDANAN – Vol. 11 No. 3 Agustus 2021 P-ISSN 2087-7239
E-ISSN 2807-1069
emosional, dan fungsi adaptasi serta buku cetak, kemudian diisi sesuai
meningkatkan kualitas hidup jangka dengan jawaban yang diberikan oleh
panjang untuk anak yang memiliki ibu yang memiliki anak usia 1-5
ketidakmampuan dan keluarga.(Eva et al. tahun. Hasil dari deteksi ini di
2019). dapatkan bahwa seluruh anak usia 1-5
tahun yang mengikuti skreening yang
TUJUAN PENELITIAN berjumlah 30 orang semua dalam
Untuk mengetahui tatalaksana penanganan batas normal. Ibu-ibu sangat antusias
awal gangguan tumbuh kembang. dan mau berpartisipasi dalam
kegiatan ini, mereka berharap agar
METODE PENELITIAN kegiatan ini rutin diadakan di
Metode yang di pergunakan pada studi ini Posyandu desa lagang, agar mereka
ialah mencari data analisa dengan dapat terus memantau dan
mempergunakan kajian atau tinjauan mengetahui apakah pertumbuhan
literature dengan mencari jurnal ataupun anak dalam batas normal.
artikel yang relevansi pada stimulasi 2. “Deteksi Dini dan Edukasi Gangguan
tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra Pertumbuhan dan Perkembangan
sekolah. Sumber tinjauannya Pada Balita di Desa Podomoro
mempergunakan media elektronik dari Kabupaten Pringsewu” (Dzul
berbagai pangkalan data diantaranya Istiqomah, dkk. 2021)
Google Scholar serta Science Direct yang Kegiatan ini dilakukan dengan
di publikasikannya dalam jangka waktu Perencanaan yaitu pertama
tahun 2018-2022, ada 8 jurnal berupa melakukan konsolidasi bidan Desa
jurnal penelitian dan artikel review. Podomoro dan dengan beberapa
kader untuk bekerja sama, kegiatan
HASIL PENELITIAN dibarengi dengan kegiatan posyandu
1. “Deteksi Dini Tumbuh Kembang balita di Desa Podomoro. Kedua
Anak Dengan Menggunakan persiapan Alat pengukur tinggi badan
Kuesioer Pra Skreening Pertumbuhan (microtoist) dan timbangan dapat
(Kpsp) Di Puskesmas Darul Imarah disiapkan dengan baik. Ketiga
Aceh Besar” (Eva Rosdiana, dkk. menyiapkan kegiatan dengan tetap
2019) menerpakan protocol kesehatan, yaitu
Bentuk kegiatan pengabdian memakai masker, mencuci tangan
kepada masyarakat ini berupa deteksi dan menjaga jarak. Keempat
dini tumbuh kembang kepada 30 melakukan skrining dengan lembar
orang anak usia 1-5 tahun di Wilayah KPSP. Kelima memberikan edukasi
Kerja Puskesmas Darul Imarah Aceh kepada orangtua bayi dan balita
Besar, dengan materi : ”Deteksi Dini mengenai pentingnya melakukan
Tumbuh Kembang Anak Dengan deteksi dini tumbuh kembang anak,
Menggunakan Kuesioer Pra memperhatikan segala aspek agar
Skreening Pertumbuhan (KPSP) Di tumbuh kembang anaknya sesuai
Puskesmas Darul Imarah Aceh dengan usia. Keenam, dalam proses
Besar”. Media yang digunakan adalah perencanaan tidak didapatkan kendala
kuesioner KPSP yang dikopi dari berarti, sesuai dengan yang
Universitas Batam | 4
Universitas Batam | 4
ZONA KEBIDANAN – Vol. 11 No. 3 Agustus 2021 P-ISSN 2087-7239
E-ISSN 2807-1069
keluarga atau puskesmas) (Eva et al. kembang pada anak (Hasyim and Saputri
2019). 2021).
KPSP merupakan suatu alat atau Salah satu upaya yang dapat
instrumen yang digunakan untuk dilakukan adalah dengan memberikan
mendeteksi perkembangan anak apakah pendidikan pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut dikatakan perkembangan kepada orang tua. Yang
normal atau mengalami penyimpangan dimaksud dengan deteksi dini
(Depkes RI, 2016). Instrumen KPSP pertumbuhan adalah, mengukur berat
igunakan untuk mengkategorikan badan dan tinggi badan anak sesuai
perkembangan anak dengan kesimpulan dengan umur, sementara yang dimaksud
sesuai (S) dengan skor 9-10, meragukan dengan perkembangan adalah tahap
(M) dengan skor 7-8 dan penyimpangan perkembangannya pun sesuai dengan
(P) dengan skor ≤ 6 (Haryani, tahapan umurnya. Semisalnya pada anak
Muntamah, and Astuti 2020). usia 5 tahun sudah bisa lancar bicara,
Periode yang penting dalam berlari. Selain pada jenis makanan, ibu
tumbuh kembang pada anak ini adalah di dari balita juga diberikan penjelasan
saat usia dibawah lima tahun, hal ini tentang bagaimana cara mengolah
mempengaruhi dan cukup menentukan makanan dengan benar. Tujuan hal ini
perkembangan anak di tahap selanjutnya. agar kandungan nutrisi di dalam makanan
Edukasi orang tua pada anak gizi kurang tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan
yaitu memberikan anak asupan makanan nutrisi (Hasyim and Saputri 2021).
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi Tahun-tahun petama kehidupan,
dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah terutama sejak periode janin dalam
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan kandungan sampai anak berusia 2 tahun
prinsip, selain itu edukasi mengenai merupakan periode yang sangat penting
pentingnya stimulasi perkembangan bagi dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak usia 2 bulan-5 tahun, meliputi anak. Periode ini merupakan periode
motorik kasar, motorik halus, emas sekaligus masa-masa rentan
perkembangan bahasa dan social terhadap pengaruh negatif. Dalam masa
(Hasyim and Saputri 2021). ini pertumbuhan dasar akan
Pembangunan kesehatan sebagai memengaruhi dan menentukan
bagian dari upaya membangun manusia perkembangan anak selanjutnya,
seutuhnya antara lain diselenggarakan perkembangan kemampuan gerak, bicara
melalui upaya kesehatan anak yang dan berbahasa, kemandirian, kreativitas,
dilakukan sedini mungkin sejak masih kesadaran sosial, emosional, dan
didalam kandungan. Jumlah balita intelegensia berjalan sangat cepat dan
diindonesia sangat besar yaitu sekitar 10 merupakan landasan perkembangan
persen dari seluruh populasi penduduk, berikutnya. Perkembangan moral serta
maka kualitas tumbuh kembang balita dasar-dasar kepribadian juga dibentuk.
perlu mendapatkan perhatian serius yaitu Sehingga untuk mencapai perkembangan
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang yang optimal, maka diperlukan nutrisi
memadai serta terjangkau oleh pelayanan yang baik dan cukup, status kesehatan
kesehatan, termasuk deteksi dan yang baik, pengasuhan yang benar serta
intervensi dini pemyimpangan tumbuh
Universitas Batam | 10
Universitas Batam | 10
ZONA KEBIDANAN – Vol. 11 No. 3 Agustus 2021 P-ISSN 2087-7239
E-ISSN 2807-1069
Universitas Batam | 15
Universitas Batam | 15