Anda di halaman 1dari 34

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:39) pengertian objek penelitian adalah “suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Menurut Husein Umar dalam (Narimawati U. (., 2011)

mengemukakan bahwa “objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa

yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa

juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu”. Berdasarkam definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran atau hal yang

akan menjadi pokok yang akan diteliti bagi seorang peneliti untuk dipelajari lebih

lanjut.

Objek penelitian yang diambil oleh penulis untuk Usulan Penelitian ini ialah

Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di CV.

Fahmi Jaya Trimandiri Group

Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu perlu ditemukan Objek

Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 32)” Objek Penelitian merupakan suatu

atribut atau sifat ataunilai dari orang ,Objek atau kegiatan yang mempunyai variabel

tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”


58

Objek Penelitian yang menjadi variable independen adalah Self Efficacy

(X1) dan Self Esteem (X2) . Sedangkan variabel dependen yaitu Kepuasan Kerja

(Y) Unit analisis dalam penelitian ini adalah CV Fahmi Jaya Trimandiri Group.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2017:2) Metode Penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Penelitian ini diantaranya bertujuan untuk sebagai berikut :

1. Mengetahui Pengaruh Self Efficacy pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group

2. Mengetahui Pengaruh Self Esteem pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group

3. Mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimandiri

Group

4. Mengetahui Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Kepuasan

Kerja CV Fahmi Jaya Trimandiri Group

Menurut Sugiyono (2017:21) “Metode deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi

tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi

masing-masing variabel yang diteliti yaitu:

1. Mengetahui Self Efficacy pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung

2. Mengetahui Self Esteem pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group Bandung


59

3. Mengetahui Kepuasan Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group

Bandung

Menurut Sugiyono (2017:8) “Metode verifikatif yaitu penelitian yang

dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji

hipotesis tentang pengaruh antar variabel dari penelitian ini, diantaranya :

1. Mengetahui Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Kepuasan

Kerja baik secara simultan dan parsial pada CV Fahmi Jaya Trimandiri

Group

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Umi Narimawati (2008:21) adalah sebagai

berikut: “Desain penelitian adalah suatu rencana struktur, dan strategi untuk

menjawab permasalahan yang mengoptimalkan validitas”.

Desain penelitian akan berguna untuk semua pihak yang terlibat dalam

melakukan proses penelitiannya, karena langkah dalam melakukan penelitian

mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Langkah-langkah desain penelitian menurut (Narimawati U. (., 2011)

adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian. Pada penelitian ini peneliti


60

mengambil judul Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap

Kepuasan Kerja Pegawai pada CV Fahmi Jaya Bandung

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Pada penelitian ini terdapat

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya pegawai yang itdak membuat perencanaan selama

melakukan pekerjaan dan

2. Adanya pegawai yang tidak bisa bekerja dengan baik saat

ada masalah

3. Adanya pegawai yang tidak suka diberi masukan kritik dan

saran dalam melakukan pekerjaan dan cendrung suka suka dalam

melakukaan tugas pekerjaan. Dan tidak bisa bertindak cepat

mengatasi hambatan

4. adanya pegawai yang tidak puas dengan gaji di karenakan

gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang diemban oleh

pegawai sehingga pegawai merasa tidak merasa puas

3. Menetapkan rumusan masalah. Pada penelitian ini peneliti menemukan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Efikasi Diri dan Harga diri dan kepuasan kerja

pegawai pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung

2. Bagaimana pengaruh Efikasi Diri terhadap Kepuasan Kerja

pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group Bandung

3. Bagaimana pengaruh Harga Diri terhadap Kepuasan Kerja

pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group Bandung


61

4. Bagaimana Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap

Kepuasan Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung

4. Menetapkan tujuan penelitian. Pada penelitian ini tujuan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Efikasi Diri dan Harga diri dan kepuasan

kerja pegawai pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh Efikasi Diri terhadap Kepuasan

Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh Harga Diri terhadap Kepuasan

Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimaniri Group Bandung

4. Untuk mengetahui Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem

terhadap Kepuasan Kerja pada CV Fahmi Jaya Trimandiri Group

Bandung

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori. Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. H1: untuk hipotesis pertama tidak dilakukan uji hipotesis, karena

bersifat deskriptif yang berupa paparan atau uraian saja

b. H2: Efikasi Diri secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan

Kerja Pegawai CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung

c. H3: Harga Diri secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung


62

d. H4: Efikasi diri dan Harga diri berpengaruh terhadap Kepuasan

Kerja Pegawai CV Fahmi Jaya Trimandiri Group Bandung


6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang

digunakan.:

a. Konsep Efikasi Diri

b. Konsep Harga Diri

7. Menetapkan sumber data, Teknik penentuan sampel dan Teknik

pengumpulan data. Pada penelitian ini sample yang digunakan adalah

sampling jenuh yaitu dimana populasi dijadikan sample. Sample yang

digunakan penelitian ini adalah sebanyak 42 orang.

8. Melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

analisis kualitatif (deskriptif) dan analisis kuantitatif (verifikatif).

9. Menyusun laporan hasil penelitian melalui data informasi yang diperoleh

dari perusahaan kemudian menyimpulkan penelitian, sehingga diperoleh

penjelasan dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.

Dalam melakukan penelitian semua pihak akan mengacu pada desain

penelitian, karena desain penelitian akan dijadikan acuan tahapan dalam melakukan

penelitian.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat diasumsikan bahwa desain

penelitian merupakan semua proses tahapan yang akan dilakukan dimulai dari

perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian


64

Tabel 3. 1 Desain Penelitian

Desain Penelitian
Tujuan
Jenis Metode yang Time
Penelitian Unit analisis
Penelitian digunakan horizon

Deskriptif dan Pegawai CV Fahmi Jaya Cross


T-1 Deskriptif
Survey Trimandiri Group Sectional

Deskriptif dan Pegawai CV Fahmi Jaya Cross


T-2 Verifikatif
Survey Trimandiri Group Sectional

Deskriptif dan Pegawai CV Fahmi Jaya Cross


T-3 Verifikatif
Survey Trimandiri Group Sectional

Deskriptif
Deskriptif Pegawai CV Fahmi Jaya Cross
T-4 &
explanatory survey Trimandiri Group Sectional
Verifikatif

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan

semua proses penelitian yang akan dilakukan peneliti mulai dari perencanaan

sampai dengan pelaksanaan penelitian itu tersebut selesai.

Gambar 3. 1 Desain Penelitian


65

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasional Variabel adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, menurut Sugiyono (2017:38). Adapun

syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator

masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka

perlu dilakukan analisis faktor.

Maka variabel-variabel terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), menurut Sugiyono

(2017:39). Variabel independen yaitu variabel bebas yang dapat mempengaruhi

variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah Self Efficacy

dan Self Esteem

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas, menurut Sugiyono (2017:39). Variabel dependen

adalah variabel terikat yang dipengaruhi atau mempengaruhi variabel lain. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Kepuasan Kerja


66

Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis yaitu: “Pengaruh Self Efficacy

dan Self Esteem terhadap KepuasanKerja Pegawai maka variabel dalam penelitian

ini terdiri dari :

1. Self Efficacy

2. Self Esteem

3. Kepuasan Kerja

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Operasional Variabel

variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran No Skala Sumber


Item Data

1. dapat Tingkat komitmen 1,2,3 Ordinal


menyelesaikan menyelesaikan
Merupakan rasa tugas, tugas
kepercayaan
seseorang bahwa
ia dapat
Self Efficacy menunjukkan 2. dapat Tingkat semangat 4,5,6 Ordinal
perilaku yang memotivasi diri
(X1) dituntut dalam
suatu situasi
Tingkat kegigihan 7,8,9 Ordinal Pegawai
yang spesifik
3. mampu pekerjaan CV Fahmi
Bandura berusaha dengan Jaya
dalam keras Trimandiri
Gunawan dan Grup
4 mampu Tingkat kecepatan
Sasonto (2016) 10,11,1 Ordinal
menghadapi mengatasi hambatan
hambatan dan 2
kesulitan

Tingkat membaca Ordinal


5.mampu
situasi dalam 13,14,1
menyelesaikan
melakukan 5
tugas yang
memiliki rang pekerjaan
luas ataupun
sempit
67

16,17,1 Ordinal
8
bahwa harga diri 1. Perasaan aman Tingkat merasa
mengacu pada aman
evaluasi positif
individu secara
keseluruhan 2. Perasaan
terhadap diri menghormati diri Tingkat kepuasam 18,19,2
sendiri. Ia dalam penampilan 0 Ordinal
menambahkan,
Tingkat merasa Ordinal
bahwa harga diri
3. perasaan keadaan diterima
yang tinggi
diterima, rekan kerja
terdiri dari
Self Esteem individu yang
menghargai
(X2) dirinya sendiri Tingkat 21,22,2 Ordinal
dan menganggap menyelesaikan 3
dirinya 4. perasaan tugas dan tantangan
berharga. mampu
Pegawai
Rosenberg CV Fahmi
(2014) Jaya
Trimandiri
Tingkat rasa Ordinal Grup
5. perasaan dihargai 24,25,2
berharga 6

1.Pekerjaan Itu Tingkat Kesesuaian 27,28,2 Ordinal


Sendiri Pekerjaan 9

2.Gaji Supervisi Tingkat Hak yang


Kepuasan Kerja diterima karena Ordinal
merupakan pekerjaan 30,31,3
keadaan bahagia 2 Pegawai
seseorang yang 3.Kesempatan Tingkat CV Fahmi
Kepuasan berasa dari Promosi Kesempatan maju 34,35,3 Ordinal Jaya
Kerja sebuah dan berkembang 6 Trimandiri
pencapaian dan Grup
(Y) penialaian Tingkat peluang di
4.Kesempatan promosikan Ordinal
pekerjaan yang
dihasilkan. untuk maju 37,38,3
9
Luthan
2016:243 Tingkat
5.Pengawasan Kemampuan
ghghghghgh 40,41,4 Ordinal
penyelia dalam
memberi dukung 2

Tingkat dukungan Ordinal


6. Rekan kerja antar Rekan Kerja
43,44,4
5
68

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data

● Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, menurut

Zuldafrial (2012:46). Sedangkan Menurut Sugiyono (2009:225) Dilihat dari

sumber data, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan

sumber data sekunder.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) yaitu

sebagai berikut:

1. Data Primer

Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, menurut Sugiyono (2017:137). Teknik pengumpulan

untuk data primer dapat dilakukan dengan kuesioner, wawancara, pendapat

para ahli, dan observasi (pengamatan). Penelitian ini dalam pengumpulan

data primer menggunakan kombinasi dari keempat Teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk jawabnya, menurut Sugiyono (2011:142).


69

Pada penelitian ini kuisioner dibagikan kepada 42 Responden

Tabel 3. 3 Skala Likert

Bobot Nilai

Positif Jawaban

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup Setuju (CS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju


1 5
(STS)

Sumber : Sugiyono (2013:86)

b. Wawancara

Wawancara adalah Teknik pengumpulan data dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas.

Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap 5 orang

pegawai yang sudah mengisi kuisioner

c. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap

Lembaga/instansi yang berkaitan.


70

Pada penelitian ini penulis melakukan observasi di CV. Fahmi Jaya

Trimandiri Group

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, menurut Sugiyono (2017:137).

Sumber data sekunder yang diperoleh peneliti dengan cara memanfaatkan

dokumen-dokumen tertulis, buku-buku, artikel-artikel dan jurnal-jurnal

ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.

Adapun dalam melakukan penelitian ini, untuk memperoleh data

yang diperlukan, penulis menggunakan Teknik pengumpulan sebagai

berikut:

1) Studi Kepustakaan

Mencari bahan referensi yang bersangkutan dengan penelitian guna

mendukung dan mencapai suatu penelitian.

2) Penelitian Internet

Mencari data penelitian lebih lanjut melalui media informasi

teknologi guna menunjang hasil penelitian.


71

● Teknik Penentuan Data

1. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik

tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh penelitian, sebagai unit

analisis, menurut Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna

Ismawati (2011:37).

Menurut Sugiyono (2008:115) menjelaskan pengertian populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. sedangkan

menurut Sekaran dan Bougie dalam Christian dan Nuari (2016)

mendefinisikan populasi sebagai seluruh kelompok orang, peristiwa yang

ingin diselidiki oleh peneliti guna membuat suatu kesimpulan dengan

berdasarkan statistik sampel..Populasi di CV Fahmi Jaya Trimandiri Group

adalah sebanyak 42 Orang .

1. Sampel

Sampel adalah Sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi

unit pengamatan dalam penelitian, menurut Umi Narimawati, Sri Dewi

Anggadini, dan Linna Ismawati (2011:38).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling

jenuh. Menurut Sugiyono (2015:124) “Sampling jenuh yaitu Teknik

penentuan sampel dimana semua anggota populasinya digunakan sebagai


72

sampel”. sedangkan menurut Sekaran dan Bougie dalam Christian dan

Nuari (2016) sampel adalah sebagian dari populasi.

Dengan demikian, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42

responden pada Seluruh Pegawai CV Fahmi Jaya Trimandiri

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

4. Penelitian Lapangan (Field Research), dengan cara meninjau langsung terhadap

lembaga/instansi yang akan diteliti untuk mendapatkan data penelitian. Data

primer ini didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut :

a) Observasi ( Pengamatan Langsung )

Pengamatan secara langsung terhadap lembaga/instansi yang berkaitan.

b) Wawancara atau Interview

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan–

pertanyaan kepada pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

Penulis mengadakan hubungan langsung dengan pihak yang dianggap dapat

memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

c) Kuesioner

Menurut Sugiyono (2011:142) “Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk jawabnya.”

2. Studi Kepustakaan
73

Mencari bahan referensi yang bersangkutan dengan penelitian guna

mendukung dan mencapai suatu penelitian.

3. Penelitian Internet

Mencari data penelitian lebih lanjut melalui media informasi teknologi guna

menunjang hasil penelitian.

Supaya data yang dihasilkan tepat dan dipercaya maka dilakukan tahapan

analisis dan uji hipotesis. Melakukan sebuah analisis data dan hipotesis terlebih

dahulu peneliti menentukan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis dan

merancang metode dalam pengujian hipotesis.

Untuk menilai kuesioner apakah valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas

3.2.4.1 Uji MSI

Sehubungan dengan penelitian ini, data yang telah dikumpulkan melalui

kuesioner akan diolah dengan kuantitatif. Oleh karena data yang yang didapat dari

kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan

data interval, makan untuk menyelesaikan masalah ini perlu ditingkatkan skala

interval melalui “Method of Successive Interval” selanjutnya dilakukan analisis

regresi korelasi serta determinasi.

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval

adalah sebagai berikut:

1. Mengambil data ordinal hasil kuesioner.


74

2. Setiap pertanyaan dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori

jawaban dan dihitung proporsi kumulatifnya.

3. Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi

kumulatif. Untuk data n>30 dianggap mendekati luas daerah dibawah

kurva normal.

4. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan

memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

5. Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Successive Interval :

Keterangan :

Mean of Interval = Rata-rata Interval

Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah

Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas

Area Under Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Atas

Area Under Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah

6. Untuk menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan

menggunakan rumus :

Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal +1

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan

ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen


75

serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan

tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti

menggunakan bantuan program software MSI.

3.2.4.2 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data, menurut Sugiyono (2009:121)

menjelaskan mengenai validitas adalah sebagai berikut “Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)

itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang hendak diukur”.

Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Umi Narimawati

(2010:42) validitas adalah ”Validity is a characteristic of measurement

concerned with the extent that a test measures what the researcher actually

wishes to measure”.

Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti

untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien

korelasi yang diolah dengan menggunakan software Statistical Product and

Service Solution (SPSS). Berdasarkan hasil pengolahan

menggunakan rumus korelasi pearson product moment (r). Nilai jawaban.


76

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan

dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya

suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada

dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut

mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas

dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan

jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan

adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan

mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan

komputer dengan menggunakan software SPSS 24 for windows dengan

metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan

rumus sebagai berikut :

(∑ 𝑥) − (∑ 𝑦)
∑ 𝑥𝑦 −
𝑟𝑥 = 𝑁

√[𝑛 ∑ (∑ 𝑥)2 (∑ 𝑦)2


𝑥2 − ][∑ 𝑦2 −
𝑁 𝑁

Sumber : Umi Narimawati (2010:42)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson


X = Skor item pertanyaan
Y = Skor total item pertanyaan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrumen.
77

Dalam mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

menurut Suharsimi Arikunto (2009:164) dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai

berikut:

Tabel 3.6
Interpretasi Nilai r
Besarnya Nilai Interprestasi

Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi


Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang


Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak tidak tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tinggi

Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat tidak tinggi

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikansi 5%).


Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel

r = Koefisien Korelasi Pearson

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf

signifikan dengan 5% satu sisi adalah:

1. Item instument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan t0,05(42)

= 0,304 (Rtabel) maka instrument tersebut dapat digunakan.

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung kurang dari t0,05(42) = 0, 304

maka item tersebut tidak dapat digunakan.


78

Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Valid
X1.1 0.753 0.304 Valid
X1.2 0.680 0.304 Valid
X1.3 0.728 0.304 Valid
X1.4 0.795 0.304 Valid
X1.5 0.666 0.304 Valid
X1.6 0.505 0.304 Valid
X1.7 0.541 0.304 Valid
X1 X1.8 0.691 0.304 Valid
X1.9 0.540 0.304 Valid
X1.10 0.784 0.304 Valid
X1.11 0.657 0.304 Valid
X1.12 0.605 0.304 Valid
X1.13 0.586 0.304 Valid
X1.14 0.776 0.304 Valid
X1.15 0.505 0.304 Valid
X2.1 0.335 0.304 Valid
X2.2 0.339 0.304 Valid
X2.3 0.654 0.304 Valid
X2.4 0.586 0.304 Valid
X2.5 0.741 0.304 Valid
X2.6 0.848 0.304 Valid
X2
X2.7 0.606 0.304 Valid
X2.8 0.600 0.304 Valid
X2.9 0.639 0.304 Valid
X2.10 0.821 0.304 Valid
X2.11 0.741 0.304 Valid
X2.12 0.848 0.304 Valid
Y1 0.618 0.304 Valid
Y2 0.844 0.304 Valid
Y3 0.674 0.304 Valid
Y4 0.659 0.304 Valid
Y5 0.659 0.304 Valid
Y6 0.455 0.304 Valid
Y7 0.599 0.304 Valid
Y
Y8 0.636 0.304 Valid
Y9 0.832 0.304 Valid
Y10 0.638 0.304 Valid
Y11 0.844 0.304 Valid
Y12 0.674 0.304 Valid
Y13 0.820 0.304 Valid
Y14 0.820 0.304 Valid
79

3.2.4.3 Uji Realiabilitas

Selain valid instrumen penelitian juga harus memiliki keandalan, keandalan

instrumen penelitian menunjukan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil

yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum

berubah.

Menurut Sugiyono (2017:121), reliabilitas adalah:

“Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda”.

Selain memiliki tingkat kesahihan (validitas) alat ukur juga harus memiliki

kekonsistenan. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat

pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan,

kestabilan, atau kekonsistenan alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu

dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Sedangkan untuk mengukur koefisien keandalan (reliability) kuesioner digunakan

rumus Cronbach Alpha (Idris, 2006:8) sebagai berikut:

Dimana :

𝑟𝑛 = Koefisien reliabilitas
𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya jumlah item
80

= Jumlah varians skor item


𝜎12 = Varians skor total

Tabel 3. 4 Standar Penilaian untuk Reabilitas

Kriteria Reability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber : Barker et al, 2002:70

Pengujian reliabilitas yang dipakai dengan metode Alpha Cronbach’s.

Menurut Ghozali (2011:133), jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6, maka instrumen

penelitian reliabel. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6, maka instrumen penelitian

tidak reliabel. Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 24 untuk menguji

reliabilitas data dari kuesioner yang disebar tersebut.

Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Batas Cronbach’s
No Variabel Keterangan
Alpha Alpha
1 Efikasi Diri 0.905 0,600 Reliabel
2 Harga Diri 0.872 0,600 Reliabel
3 Kepuasan Kerja 0.919 0,600 Reliabel

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut (Narimawati U. (., 2011)mengemukakan: “Rancangan analisis

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh

dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan

data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,


81

menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Menurut Sugiyono (2010:14) analisis kualitatif adalah metode penelitian

kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan,

mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan membuat laporan penelitian

secara mendetail’. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan

bagaimana sebuah pengaruh kebutuhan aktualisasi diri penghargaan, dab

kebutuhan sosial terhadap prestasi kerja karyawan pada hotel jayakarta suites &

resort bandung Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah

sebagai berikut:

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima

alternatif jawaban yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel/sub variabel = jumlah skor dari seluruh

indikator variabel untuk semua jawaban responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/sub variabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik

deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel

maupun grafik.
82

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan

pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai

sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuesioner merupakan data ordinal,

sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk

memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval melalui “Method of

Successive Interval”. Selanjutnya dilakukan analisis regresi korelasi serta

determinasi.

1. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu

sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk

menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa

asumsi itu diantaranya :

● Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2014:163) mengatakan bahwa tujuan uji

normalitas adalah untuk mengetahui apakah data pada persamaan regresi

yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan

variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada

pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau
83

mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Jika

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik

parametrik tidak dapat digunakan.

● Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali (2014:105) mengatakan bahwa tujuan dari Uji

Multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen), model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orgonal.

Variabel orgonal adalah variabel independen sama dengan nol.

● Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi

residual absolut sama atau berbeda untuk pengamatan. Menurut Danang

Sunyoto (2013:90) Uji heteroskedastisitas adalah: “Dalam persamaan

regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari

residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika

residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi homoskedastisitas

dan jika variannya tidak sama atau berbeda disebut heteroskedastisitas.

Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas”.

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistic yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lain, dua

variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada satu variabel diikuti oleh
84

variabel lain. Menurut Danang Sunyoto (2013:57) Menjelaskan bahwa analisis

korelasi adalah : “Untuk menguji apakah dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai hubungan yang kuat atau tidak kuat, apakah hubungan

tersebut positif atau negative”.

Menurut Sugiyono (2014:241) Adapun rumus dari korelasi product moment

(r) adalah sebagai berikut :


𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑥 2 )(𝑦 2 )

Dimana :

r = Koefisien korelasi

x = Variabel independen

y = Variabel dependen

Nilai koefisien harus terdapat dalam Batasan -1 hingga +1

(-1 < r < +1)

Keterangan :

● Tanda positif (+) menunjukkan bahwa adanya korelasi yang positif

antara variabel yang diuji.

● Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa adanya korelasi yang negatif

antara variabel yang diuji.

● Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka menunjukkan bahwa korelasi

lemah atau tidak adanya korelasi antara variabel yang diuji.

a. Analisis Koefisien Korelasi Berganda


85

Setelah data terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah

selanjutnya menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara variabel

X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan

analisis koefisien korelasi Product moment Method atau dikenal dengan rumus

pearson (Sugiyono, 2008 : 183), yaitu sebagai berikut:

Rumus Product moment Method

𝑛∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦=
√{𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑥)2 }(𝑛∑ 𝑦 2 − (∑𝑦)2 }

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

x = Kecerdasan Emosional dan Kompetensi Wirausaha

y = Kinerja Usaha

n = Jumlah Pelaku Usaha

Berikut pedoman untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut.


86

Tabel 3. 5 Kategori Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah


0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2014:242)

3. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (𝑅2 ) bertujuan untuk mengukur kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan nilai antara nol dan satu.

Nilai 𝑅2 = 0 artinya variabel bebas tidak memiliki kemampuan dalam

menjelaskan variasi variabel terikat, sedangkan nilai 𝑅2 = 1 artinya variabel

bebas memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi variabel terikat.

● Analisis Koefisien Determinasi


Persentase peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas

ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar

nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan analisis jalur yang

dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien

determinasi dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft atau SPSS

atau secara manual didapat dari R2 = SSreg / SStot. Dalam hal ini ada dua

analisis koefisien yang dilakukan yaitu analisis koefisien determinasi

parsial dan analisis koefisien determinasi berganda, analisis koefisien

determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya

yaitu:
87

Rumus Koefisien Korelasi

Kd = r² X 100%

Dimana: Kd = Koefisien

r2 = Kuadrat koefisien Dimana apabila :

Kd = 0, Berati pengaruh variabel x terhadap variabel y, lemah

Kd = 1, Berati pengaruh variabel x terhadap variabel y, kuat

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang akan diuji adalah dengan

penetapan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H 𝛼).

12. Pengujian secara Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh dari variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

t
88

hitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

b. Hipotesis

H1. β 1= 0, Tidak terdapat pengaruh Self Efficacy terhadap Kepuasan Kerja.

H1. β 1≠ 0, Terdapat pengaruh Self Efficacy terhadap Kepuasan Kerja.

H2. β 2= 0, Tidak terdapat pengaruh Self Esteem terhadap Kepuasan Kerja.

H2. β 2≠ 0, Terdapat pengaruh Self Esteem terhadap Kepuasan Kerja.

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila thitung< dari ttabel ( α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria

peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya

diantara

variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya

antara

variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H 0 dan daerah penerimaan H1

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0

Daerah peneriman H0

-ttabel ttabel

Gambar 3. 2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t


89

13. Pengujian secara Simultan (Uji F)

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas


secara simultan
terhadap variabel terikat.
a. Rumus uji F yang digunakan adalah :

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas

secara

bersama–sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan

menggunakan distribusi F dengan membandingkan anatara nilai F – kritis dengan

nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil

perhitungan dengan micro-soft.

Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan

nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak

dan sebaliknya.

Menurut (Sugiyono, 2009:183), menghitung keeratan hubungan atau

koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara

menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment Method atau

dikenal dengan rumus Pearson.


90

b. Hipotesis

H3 : (β 3≠0) Tidak terdapat pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap

Kepuasan Kerja.

H3 ; (β 3=0) Terdapat pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Kepuasan

Kerja

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila F hitung > dari F tabel ( α = 0,05)

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang-kurangnya

ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama dengan nol, maka

dilakukan pengujian

secara parsial.

Daerah penolakan H0

Daerah peneriman H0

-Ftabel Ftabel

Gambar 3. 3 Penolakan dan Penerimaan Hipotesis Uji f

Anda mungkin juga menyukai