BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

a) Latar Belakang Parekin
Latar Belakang Parekin adalah dalah satu bentuk-bentuk penyelenggaraan dari
sekolah yang mendukung secara sistematis antara program pendidikan disekolah dan
program pendidikan diperusahaan yang diperoleh melaui kegiatan parekin sendiri
untuk mencapai suatu tujuan.
b) Latar Belakang Membuat Laporan
Untuk menjadi panduan atau sumber belajar untuk mencapai cita-cita yang diinginkan
bagi adik-adik seperjuangan kami agar yang nantinya akan melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Industri (Parekin) agar lebih menyempurnakan laporan ini.
c) Latar belakang Loin
Loin merupakan ikan tuna (Thunnus SP) adalah salah satu sumber makanan sehat
bagi masyarakat, sebagai sumber makanan yang sehat, ikan tuna merupakan salah
satu sumber protein. Ikan tuna banyak terdapat diperairan Indonesia. Malang raya
merupakan sebtra perikanan tangkap, khusus untuk kabupaten Malang yang memiliki
produksi perikanan mencapai 12.237 ton pertahun 2011 (Sofi’i, 2012).
Perairan selatan pulau Jawa yang terdapat di kabupaten Malang memiliki perikanan
tangkap tertinggi sebesar 6.569.411 ton/tahun, yang didominasi ikan pelagis besar.
Ikan tuna yang melimpah pada musim panen memerlukan pengolahan yang dapat
mejaga kesegarannya. Salah satu penganan ikan dalam bentuk segar adalah fillet.
Fillet merupakan daging yang diperoleh dari sayatan daging ikan dengan penyayatan
ikan utuh sepanjang tulang belakang. Salah satu bentuk produk perikanan yang dapat
meningkatkan nilai ekonominya adalah fillet. Fillet memudahkan konsumen untuk
mengkonsumsi ikan dalam produk apapun. Fillet ikan mempunyai sifat yang mudah
busuk. Produk fillet lebih rentan terhadap kontaminasi dan penurunan kualitas akibat
serangan bakteri dari pada ikan segar (Supaino, 1994).
Ikan tuna termasuk famella scombordea yang memiliki kandungan asam amino bebas
histidin tinggi. Histidin dalam dalam daging ikan tuna akan diubah oleh bakteri
senyawa toksik yang disebut histamin. Kandungan histamin pada ikan tuna bervariasi
sesuai dengan bentuknya, histamin pada ikan tuna dan lama penyimpanan .

1
 Salah satu pencegah terbentuknya histamin yaitu penyimpanan segera pada suhu
rendah setelah tangkap (Anonymous 2011). Fillet yang mudah membusuk akiba
bakteri dan proses pembentukan histamin dan bakteri, dapat dihambat dengan
penyimpanan pada suhu rendah dan penambahan senyawa anti bakteri sebagai bahan
pengawet.
Penyimpanan fillet ikan pada suhu rendah dapat memperpanjang masa hidup jaringan
di dalam bahan pangan dan menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang
terdadpat dipermukaan daging. Penyimpanan pada suhu rendah biasanya dengan
pendinginan atau pemberian Es. Penyimpanan ikan tuna pada suhu 50 0C dapat
menhambat aktivitas bakteri, namun masih ada bakteri yang dapat tumbuh dengan
baik (Rawles,et al, 1996 dalam Dwiyitno, 2005) dan pada suhu tersebut hampir
menghentikan proses pembentukan histamin ole bakteri.

1.2 Maksud dan Tujuan

a. Maksud dan tujuan dilaksanakan Parekin ini adalah :
 Untuk mencapai visi dan misi sekolah SMK Negeri 1 Lamalera
 Untuk mengenal dunia kerja yang sebenarnya
 Untuk menciptakan dan melatih rasa percaya diri, kepemimpinan dalam bekerja
sama, sehingga meningkatkan kualitas diri yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dalam bekerja
 Mampu membiasakan diri dalam menghadapi masalah yang ada di dunia kerja
dengan penerapan kerja yang sebenarnya
 Mampu mengembangka diri dalam mengaplikasikan keterampilan yang telah
didapatkan di sekolah dan dunia usaha
 Untuk mengetahui secara langsung proses pengolahan jenis ikan tertentu yang
sesungguhnya
 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengolahan jenis ikan
b. Maksud dan tujuan membuat laporan ini adalah :
 Sebagai slah satu bukti bahwa saya telah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Indusri (Parekin) di perusahan PT TRITUNGGAL LINTAS BUANA
 Sebagai syarat mengikuti UAS dan UAN dii sekolah
 Untuk medapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat
melaksanakan suatu kegiatan

2
  Untuk meningkatkan mutu dan wawasan dasar dalam dunia usaha atau dunia
industri

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Tritunggal Lintas Buana berdiri pada tahun 2009 dan satu-satunya di Nusa Tenggara
Timur dan Indonesia, berlokasi di Larantuka kelurahan Wery kabupaten Flores Timur.

PT. Tritunggal Lintas Buana pada tahun 2019 sebagai unit pengolahan ikan yang
mengeolah komoditi perikanan yaitu khusus ikan tuna loin dan pemasarannya lokal
dalam negeri (Indonesia).

Pada tahun 2011 PT. Tritunggal Lintas Buana sudah memilki sertifikat ekspor. Tahun
2014 PT. Tritunggal Lintas Buana berpindah alamat baru ke daerah air panas desa
Mokantarok hingga sekarang.

PT. Tritunggal Lintas Buana milik pemerintah daerah kabupaten Flores Timur dengan
perjanjian kerja berupa Kerjasama Operasi (KSO).

2.2 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
PT. TRITUNGGAL LINTAS BUANA

Pimpinan Cabang
(ISWAN KOLONG)

Wakil Pimpinan Cabang

(RIO AJUN)

Bendahara & HRD

(RIO AJUN)

Divisi pembuatan Kepala Produksi Kepala Operasi Kepala Gudang

Kapal dan Legalitas (HELENA Kepala Pembelian Kapal Kepala RC (LESIA T.
(FRITZ da LOPES) MATARAU) (YULIUS L.S.) (RIO AJUN) (FAUZIAH) OEBANO)

Wakil Kepala Kepala Admin RND

Kepala Mekanik Produksi Kepala Pabrik ES MekanikKapal (Antonia G.R. (Cornelus W.
(La Ilham) (Fitri Atanuhan) (RIO AJUN.) (Budi) Derosari) Tuakan)

Leader Cutting Kepala Pabrik ES Leader Packing

(Said Ali) (Yohanes Imran Odjon)
3
(Yohanes P. Payong)
 BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

a. Waktu Prakerin
Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dimulai tanggal 01 september 2022 sampai
tanggal Desember 2022.
b. Tempat Prakerin
Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan pada :
Nama Usaha/Industri : PT. Tritunggal Lintas Buana
Bagian/Unit : Pengolahan
Alamat : Daerah air panas desa Mokantarok
Nama Pimpinan : Rio Ajun

3.2 Kegiatan Prakerin

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Industri

(Prakerin) adalah : PT. Tritunggal Lintas Buana meliputi :

Proses penerimaan ikan dari nelayan

Proses penangansetelah diterima

Penyelupan

Pencucian

Striming kulit Loin

Penimbangan

Penyiraman dan pelapan Loin

Proses injeck

Proses imbeck

Proses CO

4
 Proses penyimpanan di ciler

Service

Proses penyiraman dan pelapan

Penimbangan

Striming

BC

Penimbangan

Imback

Vackum

Final check (pelipatan Loin)

Penyimpanan ABF

Pecking

3.3. Alat dan Bahan

1. Alat
 Pisau
 Timbangan
 Lem
 Alkohol
 BC
2. Bahan
 Ikan Tuna
 Plastik Vakum

5
 BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Kesimpulan tentang PRAKERIN
Dengan adanya kegiatan PRAKERIN (Praktek Kerja Indistri) ini kami menyimpulkan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami seluruh siswa khusunya siswa SMK N 1
Lamalera. Pengalaman kerja yang kami dapatkan tentu akan membuat siswa memiliki
keahlian sesuai bidangnya. Dan sudah pasti ini semua akan membantu untuk kedepannya
ketika siudah terjun kedunia kerja dan mampu bersaing secara sehat di dunia kerja
industri.
4.2 saran
1. Saran untuk Perusahaan
Dari hasil selama saya melaksanakan prakerin saya memberikan saran agar PRAKERIN
dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap :
1) Kepada para peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan menguasai
pekerjaan yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan
praktek.
2) Saya juga memberikan saran kepada pihak perusahan terutama di PT. TRITUNGGAL
LINTAS BUANA agar tidak sungkan kepada anak PKL usahakan berikan tuga
asalkan dengan bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya
menjadi efektif dan efisien.
2. Saran untuk sekolah
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan PRAKERIN (Praktek Kerja Indistri) saran
yang paling penting adalah adalah menjaga nama baik sekolah dimana perusahan tempat
kegiatan PRAKERIN (Praktek Kerja Indistri) dan mematuhi peraturan tang ada di
perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan keperusahaan untuk
mengikuti PRAKERIN (Praktek Kerja Indistri) dibekali terlebih dahulu mengenai
pekerjaan sehingga siswa atau siswi dapat menjalankan kegiatan prakarin ini dengan baik
dan memuaskan.

6
7