Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Syafiq Ramadhan

NIM : 205020307111005
Kelas : Etika Bsinis-CH
1. Isu Etika apa yang sangat fundamental, yang dihadapi akuntan manajemen yang
berkorelasi dengan tuntutan tingginya profesionalitas mereka?
Jawaban:
Salah satu isu Etika fundamental yang dihadapi oleh akuntan manajemen adalah
Whistle Blowing hal tersebut merupakan tindakan seseorang karyawan yang
membocorkan kecurangan baik yang dilakukan perusahaan maupun atasan kepada
pihak lain seperti atasan lebih tinggi atau masyarakat. Hal tersebut menyebabkan
kerugian terhadap perusahaan sendiri dan pihak lain. Bentuk dari whistling blowing
memiliki 2 diantaranya :
 Whistling Blowing Internal
Tindakan seseorang karyawan yang mengetahui tindakan kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan lain di dalam perusahaannya dan melaporkan
tindakan tersebut kepada pimpinan perusahaan.
 Whistling Blowing Eksternal
Tindakan pelaporan kecurangan yang dilakukan perusahaan yang merugikan
masyarakat umum kepada pihak eksternal perusahaan.
Terdapat 2 sisi pada whistling blowing, satu sisi perlakuan whistling dianggap
menguntungkan karena menguak kebenaran untuk mengungkapkan penyimpangan
yang telah dilakukan oleh organisasi maupun intansi. Di sisi lain orang yang
melakukan whistling blowing dianggap sebagai pengkhinat karena telah
mengungkapkan penyimpangan yang dilakukan oleh organisasi maupun instansi yang
dimana hal tersebut menandakan bahwa seoarang whistleblower tersebut tidak
memiliki esprit de corps. Maka dari itu isu whistling memiliki resiko tersendiri bagi
seorang akuntan manajemen yang dimana dia dilema atas keprofesionalan yang
dimilki, dilema tersebut berupa menguak penyimpangan yang tejadi atau mengikuti
strategi perusahaan meskipun hal tersebut adalah salah atau menyimpang dari etika.
2. Bagaimana pandangan saudara terhadap praktek transfer pricing khususnya pada
perusahaan di Indonesia yang memiliki jejaring usaha di luar negeri?
Jawaban:
Pada dasarnya transfer pricing merupakan tindakan untuk menghindari pajak.
Menurut saya hal tersebut merupakan praktik yang tidak bermoral karena dalam
praktiknya perusahaan berusaha untuk menghindari pajak negara karena lebih
mementingkan laba perusahaan hingga tidak membayar pajak kepada negara. Hal
Nama : Muhammad Syafiq Ramadhan
NIM : 205020307111005
Kelas : Etika Bsinis-CH
tersebut sangatlah merugikan pendapatan negara. Maka menurut saya meskipun
transfer pricing dapat dilakukan secara lazim akan tetapi hal tersebut masih
merupakan praktik yang tidak bermoral dan tidak sesuai dengan aturan etika bisnis
karena perusahaan berusaha menghindari kewajiban yang seharusnya dipenuhi dan
merugikan pihak lain terutama pemerintah dan masyarakat.
3. Apa persoalan utama dalam penegakan etika di bidang perpajakan?
Jawaban:
Masalah utama dalam mengikuti etika perpajakan adalah secara tegas
dinyatakan dalam Pasal 23 (2) UUD 1945, bahwa semua pajak negara didasarkan
pada undang-undang yang dapat diartikan bahwa rakyat memiliki andil dalam
menentukan penetapannya, koleksi . dan penghapusan pajak. Di antara berbagai
masalah korupsi, mafia peradilan dan pajak, pengabaian rakyat, konflik politik antar
partai atau kelompok, masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah yang
secara langsung berdampak pada pemerintah dan masalah lainnya. Itu mempengaruhi
ketidakpercayaan orang karena kesejahteraan orang menghilang..
Selain itu, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak,
karena masyarakat masih belum memahami sistem perpajakan yang berlaku sehingga
menyebabkan terhambatnya pengeluaran pemerintah yang masih belum cukup untuk
pembangunan negara. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat
tentang pentingnya membayar pajak agar masyarakat memahami pentingnya memiliki
keyakinan dalam membayar pajak dan memperkuat undang-undang (sanksi) yang
tegas untuk menegakkan pembayaran pajak.
Jika ada sistem pajak, kemungkinan ada penipuan di pihak otoritas pajak yang
mungkin memanipulasi pajak publik atau membuat kesalahan. Kasus peningkatan di
bidang perpajakan dan desentralisasi anggaran semakin banyak dan sering terjadi di
Indonesia. Di mana masih banyak pihak pemerintah atau pejabat pemerintah yang
bersalah melakukan korupsi di bidang perpajakan, Dirjen Pajak menjadi sorotan.
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang buruk dalam perpajakan
Indonesia, tidak hanya dalam peraturan tetapi juga dalam otoritas pajak itu
sendiri.Perubahan internal dan eksternal diperlukan di mana-mana dalam otoritas
pajak, yang bertentangan dengan kode etik perpajakan. Selain itu, perbuatan korupsi
dapat merugikan banyak orang, karena tidak mendapatkan keuntungan dari
pembayaran pajak akibat perbuatan korupsi yang kurang akuntabel.

Anda mungkin juga menyukai