Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

ETIKA PERPAJAKAN
D3 MANAJEMEN PAJAK

Nama : Aditya Yulfa Tendi


NIM : 17233002
Jam Kuliah : Rabu/ 07.00 – 09.40

1. Kode etik dirumuskan dan ditetapkan secara resmi oleh sebuah asosiasi, organisasi
profesi atau suatu lembaga tertentu. Jelaskan kenapa etika profesi bidang perpajakan
termasuk kedalam etika khusus

Jawab :

Seperti yang kita ketahui bahwa etika khusus adalah :

a. Penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam kehidupan khusus

b. Dalam hal ini etika khusus mengamati perilaku dan kehidupan manusia dalam bidang
kehidupan dan kegiatan khusus tertentu

c. Etika khusus memberi aturan sebagai pedoman bagi setiap orang dalam kehidupan dan
kegiatan khusus

Jadi, etika profesi bidang perpajakan termasuk kedalam etika khusus karena profesi ini
mengamati perilaku dan kehidupan dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus dalam
perpajakan.
2. Dalam melaksanakan tugas, seorang fiskus dihadapkan pada berbagai keputusan yang
harus diambil. Bagaimana anda melihat suatu keputusan yang bersifat win-lose
solution. Berikan jawaban anda dari perspektif etika perpajakan.

Jawab :

Sebelum mengambil keputusan biasanya kita dihadapkan dengan cara negosiasi.


Negosiasi adalah sebuah proses untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Tidak jarang kita
lihat kepentingan fiskus dengan wajib pajak saling bertolak belakang. Fiskus menginginkan
Wajib Pajak membayar pajak semaksimalnya agar tercapai. Sebaliknya, Wajib Pajak
menginginkan pembayaran pajak seminimum mungkin guna menekan biaya. Kepentingan yang
saling bertolak belakang tersebut membuat kedua pihak harus menetapkan suatu keputusan,
contohnya melalui win-lose solution. Win-lose solution merupakan strategi yang bertujuan untuk
memperoleh kemenangan dengan keinginan untuk mengalahkan pihak lain yang
menguntungakan diri sendiri dan merugikan pihak lain. Penggunaan strategi menang-kalah (win-
lose solution) tidak dianjurkan karena sering menimbulkan konflik berkepanjangan.

Ada beberapa prinsip etika, diantaranya :

a. Prinsip Otonomi, adalah memiliki kewenangan sesuai dengan visi dan misinya

b. Prinsip Kejujuran, adalah jujur untuk melakukan etka

c. Prinsip Keadilan, adalah keadilan bagi semua pihak yang memberikan kontribusi

d. Saling Menguntungkan, adalah tidak ada pihak yang dirugikan

e. Integritas Moral, adalah tetap menjaga nama baik

Apabila suatu keputusan dari fiskus menghasilkan keputusan win-lose solution tidak
masalah, tetapi harus sesuai dengan prinsip etika yang berlaku dan harus sesuai dengan undang-
undang perpajakan itu sendiri. Jadi, pengadil atas keinginan yang bertolak belakang antara
Fiskus dan Wajib Pajak sudah diatur dalam undang-undang perpajakan.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kompleksitas aturan perpajakan VS tuntutan
klien dalam etika perpajakan

Jawab :

Kompleksitas sistem pajak dapat muncul karena berbagai alasan contohnya, adanya
keinginan untuk mencapai keadilan dan upaya untuk mendorong kegiatan tertentu yang dianggap
menguntungkan secara sosial atau ekonomi. Dalam struktur anggaran negara, seperti halnya
negara kita bisa mencapai 75% diperoleh dari pajak, karena hal ini juga berkaitan dengan
mengisi uang sebanyak-banyaknya pada kas negara. Kondisi inilah yang memicu pemerintah
untuk membuat aturan-aturan perpajakan. Aturan perpajakan merupakan masalah yang
sebaiknya menjadi prioritas bagi pemerintah supaya tidak terjadi tax avoidance.

Berikut ini beberapa kasus yang mencerminkan komplesitas aturan perpajakan vs


tuntutan kline:

a. Pajak Ganda Pada Dividen.

Secara teori Indonesia menganut klasikal sistem, artinya ada pembeddaan subyek pajak
yaitu subyek pajak badan dan pajak perseorangan. Yang bermasalah dalam pajak dividen adalah
terjadi economic double taxation yang artinya ialah bahwa sebelum dividen dibagi kepada
pengusaha, laba tersebut merupakan laba perusahaan yang dikenakan pajak, atau disebut pajak
korporat. Namun ketika dibagi lagi kepada pemegang saham di korporat, pemegang saham itu
harus dikenakan pajak lagi, inilah yang disebut dengan pajak ganda.

Di Malaysia dan Singapura tidak lagi menggunakan pajak atas dividen. Mereka
menggunakan kredit sistem yakni pajak yang bisa dikreditkan kepada para pemegang saham
korporat. Sehingga korporat hanya dimaknai sebagai sarana. Subyek pajak tetap melekat pada
pribadi, tapi tidak ada lagi pajak ganda yang membebani.

b. Sengketa Pajak

Jika terjadi sengketa pajak, maka apapun yang akan dipakai adalah hitungan aparat pajak
dan hitungan itu harus dibayar lebih dahulu oleh WP sebesar 50% dari hitungan petugas pajak
sebelum dibawa ke pengadilan pajak. Kalau hitungan WP yang dinyatakan pengadilan benar,
maka WP berhak menerima restitusi. Namun uang restitusi itu kenyataannya tidak segera
dibayarkan oleh fiskus.

Jika uang restitusi jumlahnya milyaran, jelas saja mengganggu cash flow para pengusaha.
Persoalan perbedaan hitungan pajak antara WP dan fiskus lah yang menjadi pemicu adanya
sengketa pajak. Untungnya, dalam UU KUP 28/2007 dalam perhitungan SPT ditentukan secara
bersama-sama. Jika ada perbedaan klaim angka, maka yang lebih dahulu dipakai yakni klaim
WP. Sebelum masuk ke pengadilan pajak, WP hanya cukup membayar sebesar 50% dari klaim
hitungan WP sendiri.

c. Tarif Pajak yang Tinggi

Ketua Tax Center UI, Tafsir Nurchamid dan pengusaha Anton J Supit mengatakan bahwa
tarif yang tinggi kalau diturunkan punya dampak pada kurangnya penerimaan negara. Padahal
disaat yang sama pendapatan negara itu sebagian besar ditunjukan untuk membayar hutang dan
obligasi rekap walaupun sebenarnya penerimaan tersebut digunakan untuk membangun
infrastruktur.

Adapun manfaat dengan tarif pajak yang rendah yakni membuat pelaku di dunia usaha
lebih kompetitif, juga pajak yang rendah dianggap justru akan meningkatkan penerimaan negara
karena semakin banyaknya potensi pajak yang terjaring. Anggap saja satu triliun dari seratus
orang jauh lebih baik ketimbang satu triliun orang hanya sepuluh yang membayar pajak. Tarif
pajak yang tinggi membaut yang membayar pajak menjadi sedikit. Sehingga membuat banyak
orang lebih sering menghindar dari petugas pajak.

4. Jelaskan bagaimana pendapat saudara mengenai pengaruh kondisi Covid 19 saat ini
terhadap dunia perpajakan di Indonesia?

Jawab :

Menurut pendapat saya, covid 19 berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Indonesia.


Karena saat ini semua layanan dan perkantoran di tutup sampai batas waktu yg telah di tentukan
oleh pemerintah. Pada kondisi seperti ini Wajib Pajak terkendala dalam melaporkan pajaknya
dan membayarkan pajaknya. Walaupun ada sistem pembayaran pajak dan pengisian SPT online,
namun tidak semua wajib pajak mengerti menggunakan sistem tersebut, masih ada Wajib Pajak
yang melaporkan dengan datang langsung ke instansi terkait. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan pada penerimaan pajak. Selain dari segi pelaporannya penurunan pendapatan Negara
dari pajak juga menurun karena penerimaan perpajakan yang turun akibat kondisi ekonomi
melemah, dukungan insentif pajak dan penurunan tarif PPh. PNBP turun dampak jatuhnya harga
komoditas.

5. Bahaslah kasus dibawah ini sesuai dengan etika perpajakan yang telah saudara
pelajari

PT Merdeka Jaya Asri (MJA) adalah salah satu induk usaha terbesar kedua di Grup Jaya
Asri, perusahaan milik Ferdian Santoso. Menurut majalah Forbes, pada tahun 2016 Ferdian
adalah keluarga paling kaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$ 4,8 miliar (sekitar Rp
55,5 triliun). Selain PT MJA, terdapat perusahaan lain yang berada di bawah naungan Grup Jaya
Asri, di antaranya: Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL), Indorayon,
PEC-Tech, Sateri International, dan Pacific Oil & Gas. Secara khusus, PT MJA memiliki 780
ribu hektar lahan sawit, karet, kakao di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Asia, PT MJA
merupakan salah satu penghasil minyak sawit mentah terbesar, yaitu memiliki 21 pabrik yang
menghasilkan 1,5 juta ton/tahun minyak sawit mentah – selain tiga pabrik minyak goreng.

Terungkapnya dugaan penggelapan pajak oleh PT MJA, bermula dari aksi Vincentius
Santoso (Vincent) membobol brankas PT MJA di Bank Fortis Singapura senilai US$ 5,2 juta
pada tanggal 17 November 2015. Vincent saat itu menjabat sebagai group financial controller
di PT MJA – yang mengetahui seluk-beluk keuangannya. Perbuatan Vincent ini terendus oleh
perusahaan dan dilaporkan ke Polda Metro. Vincent diburu bahkan diancam akan dibunuh.
Vincent kabur ke Vietnam sambil membawa sejumlah dokumen penting perusahaan tersebut.
Dalam pelariannya inilah terjadi jalinan komunikasi antara Vincent dan wartawan Tempo.

Pelarian Vincent berakhir setelah pada tanggal 11 Desember 2015 ia menyerahkan diri
ke Polda Metro. Namun, sebelum itu, pada tanggal 1 Desember 2015 Vincent sengaja datang ke
KPK untuk membeberkan permasalahan keuangan PT MJA yang dilengkapi dengan sejumlah
dokumen keuangan dan data digital. Salah satu dokumen tersebut adalah dokumen yang berjudul
“AAA-Cross Border Tax Planning (Under Pricing of Export Sales)”, disusun pada sekitar 2006.
Dokumen ini memuat semua persiapan transfer pricing PT MJA secara terperinci. Modusnya
dilakukan dengan cara menjual produk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) keluaran PT MJA
ke perusahaan afiliasi di luar negeri dengan harga di bawah harga pasar – untuk kemudian dijual
kembali ke pembeli riil dengan harga tinggi. Dengan begitu, beban pajak di dalam negeri bisa
ditekan. Selain itu, rupanya perusahaan-perusahaan luar negeri yang menjadi rekanan PT MJA
sebagian adalah perusahaan fiktif.

Jawab :

A. Teori Yang Berhubungan

a. Teori Deontologi
“Deontologi‟ berasal dari kata Yunani “deon”, berarti kewajiban. Suatu tindakan itu baik
bukan dinilai dan 7 Etika Bisnis dibenarkan berdasarkan atau tujuan baik dari tindakan itu,
melainkan berdasarkan kewajiban bertindak baik kepada orang lain sebagaimana keinginan diri
sendiri selalu berlaku baik baik pada diri sendiri. Deontologi merupakan teori etika yang
menyatakan bahwa yang menjadi dasar bagi baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban
seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Merupakan teori etika yang memberi
jawaban atas pertanyaan “mengapa suatu perbuatan adalah baik dan perbuatan itu harus ditolak
sebagai buruk”, deontologi menjawab: “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban seseorang
untuk berbuat baik pada orang lain dan karena perbuatan kedua dilarang untuk dilakukan”.

Setiap insan ekonomis memiliki hak, sejalan dengan itu ia juga memiliki kewajiban
secara ekonomis. Secara moral evaluasi terhadap berbagai peristiwa ekonomis didasari oleh teori
hak. Teori hak ini merupakan pendekatan relatif banyak dipakai mengevaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok orang. Teori hak merupakan aspek dari
teori deontologi, karena hak berhubungan dengan kewajiban. Bahkan hak dan kewajiban seperti
dua sisi mata uang logam yang saling melengkapi. Seseorang biasanya memiliki hak sekaligus
kewajiban untuk berlaku sesuatu kepada orang lain.

b. Teori Teleologi
Sedangkan etika teleologi berasal dari bahas kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan,
maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan
segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Etika teleologi mengukur baik dan buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu. Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan
baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan.

Teleologi mengerti benar mana yang benar dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran
yang terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat. Walaupun sebuah tindakan dinilai
salah menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Namun dengan demikian, tujuan yang baik tetap harus diikuti dengan tindakan yang benar
menurut hukum.

B. Pembahasan

Kasus ini termasuk dalam teori etika teleologi karena mengukur baik dan buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu. Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan
baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan. Dimana aksi Vincentius Santoso (Vincent)
membobol brankas PT MJA di Bank Fortis Singapura dengan terungkapnya penggelapan pajak
oleh PT. MJA.

Masalah :

a. Dugaan penggelapan pajak oleh PT MJA, bermula dari aksi Vincentius Santoso (Vincent)
membobol brankas PT MJA di Bank Fortis Singapura

b. Perbuatan Vincent ini terendus oleh perusahaan dan dilaporkan ke Polda Metro. Vincent diburu
bahkan diancam akan dibunuh.

Penyebab :

Penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT. MJA, membuat salah satu karyawannya
ingin membuka kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan PT. MJA.

Solusi :
Sebaiknya Vincentius Santoso melaporkan kecurangan oleh PT. MJA kepada Direktorat
Jenderal Pajak atau pihak yang bersangkutan dalam menangani kasus pajak. Sehingga petugas
pajak lah yang mencari kebenarannya apakah PT. MJA benar melakukan penggelapan pajak.

Anda mungkin juga menyukai