Anda di halaman 1dari 2

Soal 1

PT Bersama Jaya Terus

PT Bersama Jaya Terus (BJT) adalah perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 11 Januari 2008
dan berkedudukan di daerah Gunung Sahari, Jakarta. PT BJT didirikan oleh 2 orang pemegang saham
yang sebelumnya telah lama berkecimpung di industri manufaktur selama 10 tahun.
Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak tanggal 27 Juli 2012, Kantor Pajak melakukan
pemeriksaan lapangan di bidang perpajakan terhadap PT BJT untuk PPh Badan tahun fiskal 2011.
Pemeriksaan dilakukan kurang lebih 6 bulan. Setelah pemeriksaan selesai, Pemeriksa memberitahukan
hasil pemeriksaannya kepada PT BJT pada tanggal 17 Januari 2013 dalam bentuk Surat Pemberitahuan
Hasil Pemeriksaan (SPHP).
PT BJT memberikan tanggapan SPHP pada tanggal 31 Januari 2013 namun di tolak oleh pemeriksa
sehingga terbitlah SKPKB tanggal 10 Februari 2013 sebesar Rp 500,000,000.
PT BJT mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut pada tanggal 10 April 2013 dan juga membayarkan
PPh terutang menurut PT BJT sebelum mengajukan keberatan yaitu sebesar Rp 200,000,000.
Permohonan keberatan PT BJT di tolak seluruhnya dan pemeriksa tetap mempertahankan SKPKB tanggal
10 Februari 2013 tersebut, dengan SK Kebaratan tanggal 10 November 2013. Karena tidak puas, PT BJT
mengajukan banding pada 14 Februari 2014. Tidak ada pembayaran apapun oleh PT BJT sebelum
mengajukan banding ke Kantor Pajak.

Pertanyaan :
1. Apabila PT BJT mengajukan keberatan pada tanggal 14 Mei 2013 dan membayar pajak sesuai
yang dihitung oleh PT BJT, apa konsekuensi PT BJT?

Keberatan yang lewat jangka waktu pengajuan merupakan bukan surat keberatan sehingga tidak
dapat dipertimbangkan dan tidak diterbitkan SK Keberatan (pasal 25 ayat 4)

2. Apakah ada implikasi dari pengajuan banding pada tanggal 14 Februari 2014? Apakah keputusan
PT BJT tidak membayar pajak terutang sebelum banding merupakah proses yang benar? Adakah
sanksi yang dikenakan atas kedua hal ini?
Berdasarkan pasal 27 ayat 3, paling lama mengajukan banding adalah 3 bulan sejak SK Keberatan
yang berarti tanggal 10 Feb 2013. Konsekuensinya adalah bila telat, banding akan dianggap tidak
diajukan.

Dapat dibenarkan. Pasal 27 ayat 5a mengatakan bahwa jumlah pajak yang belum di bayar WP
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan
Banding.
Sanksi mengikuti keberatan karena tidak banding (telat banding). 50% x (500-200 juta) = 150 juta
sanksi

3. Berapa pajak yang harus di bayar oleh PT BJT bila PT BJT menerima keputusan keberatan (tidak
banding)?

Sanksi mengikuti keberatan karena tidak banding (telat banding). 50% x (500-200 juta) = 150 juta
sanksi

4. Apabila banding di kabulkan seluruhya oleh pengadilan pajak, berapakah pajak yang harus di
bayar PT BJT?

Bila banding dikabulkan seluruhnya, maka pajak yang harus di bayar adalah sebesar yang WP
ajukan. Dalam hal ini, tidak ada pajak yang harus di bayar kembali karena WP sudah membayar
200 juta pada saat pengajuan keberatan.

5. Bila pengadilan hanya menerima 30% banding PT BJT, berapa pajak yang masih harus di bayar
oleh PT BJT?

Jumlah pajak berdasarkan keputusan banding = 70% x 500 juta = 350 juta
Sanksi = 100% x (350 – 200 juta) = 150 juta
Pajak yang masih harus dibayar = 150 juta + (350 – 200 juta) = 300 juta

Anda mungkin juga menyukai