Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

STRATEGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SANGATTA UTARA
PADA MASA PANDEMI COVID-19
SEMESTER 2 TA 2020-2021

SD MUHAMMADIYAH SANGATTA UTARA


Jln. Teluk Rawa Rudina Dalam RT 16 Sangatta Utara, Kutai Timur,
telp. 05492026052 Email; sdmuhammadiyah02@gmail.com. Akreditasi : A

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 0


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
Berdasarkan data terakhir dari Pandemi Talks (2020) kasus penyebaran COVID-19 untuk
Kutai Timur tertanggal 28 Desember 2020, adalah 3.823 orang, khusus Sangatta Utara
2.638 dan Sangatta Selatan 332 orang. Masa darurat penyebaran Coronavirus Disease
(COVID-19) mengharuskan sekolah/madrasah/pesantren menerapkan berbagai macam
strategi pembelajaran yang efektif. Strategi pembelajaran ini bertujuan agar hak peserta
didik dan santri mendapatkan pembelajaran tidak terputus dan tetap berjalan secara efektif
dan bermakna dengan tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan jiwa warga sekolah
sebagai hal yang paling utama.

Berdasarkan SKB 4 menteri (Kemdikbud, Kemendagri, Kemenkes dan Kemenag) tentang


Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan Tahun
Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada
halaman 3 poin VII bahwa Pemberian izin pembelajaran tatap muka pada satuan
pendidikan oleh pemerintah daerah atau kantor wilayah Kementerian Agama provinsi
dan/atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada angka
IV dan angka V dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain:

1. Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya;

2. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan;

3. Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai


dengan daftar periksa sebagaimana tercantum dalam angka XV;

4. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah (BDR);

5. Kondisi psikososial peserta didik;

6. Kebutuhan layanan pendidikan bagi peserta didik yang orang tua/walinya bekerja di
luar rumah;

7. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan; H. Tempat
tinggal warga satuan pendidikan;

8. Mobilitas warga antarprovinsi, antarkabupaten/kota, antarkecamatan, dan

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 1


antarkelurahan/desa; dan

9. Kondisi geografis daerah.

SD Muhammadiyah Sangatta Utara dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran


yang akan dipilih dalam melaksanakan pembelajaran selama masa pandemi, disesuaikan
dengan situasi, kondisi, dan kelengkapan sarana/prasarana pendukung yang dapat
digunakan pada proses belajar peserta didik. Pengembangan strategi pembelajaran di masa
pandemi ini bersifat uji coba, opsional, terbatas, bertahap dengan ketentuan yang berlapis
dengan memberikan tantangan dan kesempatan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, kebutuhan peserta didik, dan kemandirian dalam menemukan pengetahuan,
keterampilan melalui interaksi, kolaborasi, dan motivasi diri pendidik dan peserta didik.
Tim Gugus Coid-19 SD Muhammadiyah Sangatta Utara menyusun Prosedur Operasional
Standar (POS) yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi sekolah, guru, staf, wali murid/orangtua
dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama Tim Gugus Covid-19 SD
Muhammadiyah Sangatta Utara yang telah memberikan sumbang saran dan pikiran yang
penuh dedikasi hingga POS ini dapat diterbitkan. POS ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari
berbagai pihak. Semoga bermanfaat bagi warga sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran di masa pandemi.
Wassalamu’alaikum wr wb
Sangatta, 29 Desember 2020
Kepala Sekolah,

Jamhari SP, S.Ag., M.Pd.


NBM : 799 286

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 2


PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH SANGATTA UTARA KUTAI TIMUR

A. Ketentuan Umum
1. Prosedur Operasional Standar (POS) ini hanya berlaku dan diperuntukan untuk
sekolah Dasar Muhammadiyah Sangatta Utara Kutai Timur strategi pembelajaran
di masa pandemi.
2. Menempatkan keselamatan peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan sebagai
hal yang paling utama.
3. Tetap memberikan layanan pendidikan yang inovatif bagi peserta didik.
4. Proses pembelajaran dilakukan menggunakan metode blended learning yaitu
kombinasi antara daring atau belajar dari rumah (BDR) dan tatap muka terbatas di
sekolah.
5. Penyelenggaraan Pendidikan SD Muhammadiyah Sangatta Utara pada Tahun
Pelajaran 2020/2021 dimulai pada bulan Juli 2020, atau sesuai dengan kalender
pendidikan yang telah ditetapkan (tidak ada penundaan Tahun Pelajaran Baru
hingga Januari 2021).
6. Kepala Sekolah memantau, mengevaluasi, secara intensif keberlangsungan
pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 belum berakhir, sampai kondisi
normal kembali.
7. Pembelajaran tatap muka terbatas menunggu mendapatkan izin dari Pemkab Kutai
Timur, gugus tugas Covid-19 Kutai Timur.
8. Pembelajaran tatap muka terbatas atas persetujuan komite sekolah/perwakilan dan
bagi peserta didik harus mendapatkan izin tertulis dari orang tua/wali.
9. Keberadaan Tim Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif dan mengadakan berbagai pelatihan
untuk guru.
10. Sekolah membangun komunikasi dengan orang tua dan peserta didik dalam hal
mempersiapkan strategi pembelajaran masa pandemi COVID-19 di sekolah,
termasuk untuk mempersiapkan mental, mengenali individu dalam keluarga yang
dapat secara langsung membantu peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 3


11. Sekolah membuat jadwal dan desain pembelajaran menggunakan sistem bergiliran
dalam rombongan belajar (shifting) dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi
sekolah/madrasah.
B. Petunjuk Teknis Strategi Pembelajaran dengan Sistem Shifting (Bergiliran) di
Masa Pandemi

1. Peran Kepala Sekolah

a. Menyiapkan persyaratan untuk membuka pembelajaran tatap muka dengan


memastikan tersedianya perangkat peralatan protokol kesehatan.

b. Menerapkan 3T (testing, tracing, treatment) kepada warga sekolah/madrasah


secara berkala.

c. Melakukan monitoring terhadap penerapan dan kepatuhan protokol kesehatan


kepada warga sekolah.

d. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan belajar dari rumah


(BDR) dan pembelajaran secara tatap muka secara berkala.

e. Berkoordinasi dengan gugus tugas tugas Covid-19 dan MCCC di daerah.

f. Memberikan laporan secara berkala terkait pelaksanaan pembelajaran di masa


pandemi Covid-19 kepada Dinas Pendidikan dan Majelis PDM.
2. Peran Guru

a. Menerapkan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker)


dan mengurangi 3K (kerumunan, kamar tertutup, dan kontak) selama
melaksanakan aktivitas di sekolah/madrasah.

b. Mendorong peserta didik untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama


beraktivitas di satuan pendidikan.

c. Berkoordinasi secara intensif dengan orang tua/wali terkait kesehatan peserta


didik.

d. Mendorong peserta didik untuk menjaga kesehatan dan berolahraga secara rutin.

e. Menentukan materi esensial dengan variasi kegiatan pembelajaran yang sesuai

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 4


dengan minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/fasilitas tanpa dibebani capaian ketuntasan kurikulum.

f. Mengidentifikasi karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan.

g. Menerapkan pembelajaran yang kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

h. Berkoordinasi secara intensif dengan kepala Sekolah dalam menyelaraskan


konten yang tepat dan memastikan guru mendapatkan update terkini terkait
kebijakan kurikulum dan lainnya.

i. Senantiasa menunjukkan sikap optimisme dan gembira agar semangat dan


kepercayaan diri peserta didik tumbuh serta tidak terbebani dengan rasa takut
yang berlebihan.

j. Guru yang sedang hamil atau menyusui diberikan keringanan jam bekerja,
dikarenakan kondisi ibu hamil dan menyusui rentan tertular COVID-19.
3. Peran orang tua/wali murid

a. Meyakinkan diri jika peserta didik akan mulai mengikuti pembelajaran tatap
muka.

b. Membuat pernyataan tertulis bahwa mengizinkan peserta didik melaksanakan


pembelajaran tatap muka di sekolah.

c. Mendorong peserta didik untuk menjaga kesehatan, menerapkan protokol


kesehatan, kebersihan diri, mengurangi kontak, menghindari kerumunan, dan
berolahraga secara rutin.

d. Menjalin komunikasi dengan guru mengenai desain pembelajaran yang akan


digunakan.

e. Menyediakan sumber dan fasilitas belajar yang dibutuhkan peserta didik dalam
pembelajaran.

f. Membantu peserta didik dalam melakukan pembelajaran.


4. Kewajiban peserta didik

a. Menerapkan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker)


dan mengurangi 3K (kerumunan, kamar tertutup, dan kontak) selama

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 5


melaksanakan aktivitas di sekolah/madrasah.

b. Menyiapkan diri dan sumber belajar yang dibutuhkan.

c. Mengkomunikasikan kesulitan belajar yang dihadapi kepada guru dan orang tua.

d. Menjaga kesehatan diri dan berolahraga secara rutin.

e. Melaksanakan pembelajaran di rumah dan/atau belajar tatap muka di satuan


pendidikan dengan rasa senang dan gembira.

5. Konten Pembelajaran

a. Sekolah menentukan kurikulum yang akan digunakan selama melaksanakan


proses pembelajaran pada kondisi khusus.

b. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan sekolah untuk menilai


ketuntasan belajar peserta didik, perlu disesuaikan dengan mengacu pada arahan
dari K3S, KKG, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan kabupaten Kutai
Timur.

c. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) disesuaikan dengan


karakteristik kecerdasan intelektual dan emosional peserta didik.

d. Pelaksanaan pembelajaran teori dan praktik, perlu disesuaikan dengan mengacu


pada arahan dari K3S, KKG, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan
kabupaten Kutai Timur.
6. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran menggunakan sistem bergiliran dalam rombongan belajar


(shifting) dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Desain
pembelajaran ini menggunakan metode blended learning yaitu kombinasi antara
daring atau belajar dari rumah (BDR), dan tatap muka terbatas di satuan
pendidikan. Skema bergantian/bergiliran (shifting) membagi jumlah rombongan
belajar pada suatu kelas menjadi beberapa shift agar tidak terjadi penumpukan
peserta didik pada kelas tersebut dan supaya tetap dapat menerapkan protokol
kesehatan. Mengacu kepada Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada
Semester Genap Tahun ajaran 2020/2021 di masa Pandemi yang dikeluarkan

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 6


pada 20 November 2020 oleh Mendikbud, maka pihak SD Muhammadiyah
Sangatta Utara menetapkan ketentuan pembelajaran tatap muka yaitu

a. Maksimal sebesar 50% peserta didik,

b. Jumlah makasimal satu siff setiap rombel 15 peserta didik.

c. Pengaturan jarak minimal antar peserta didik yaitu 1,5-2 meter.

Gambar Denah Ruang Kelas dan jarak minimal

d. Skema Kombinasi, tiap rombongan belajar dalam suatu kelas dibagi 2 shift
dengan pembagian sebagai berikut yaitu Skema selang-seling berbeda hari, tiap
rombongan belajar dalam suatu kelas dibagi 2 shift dengan pembagian seperti
tabel di bawah ini:

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 7


Pembelajaran TM (Tatap Muka) dilaksanakan di sekolah dengan maksimal
pertemuan dilaksanakan selama 4 jam perhari (35 menit x 4= 140 menit),
sedangkan untuk pembelajaran BDR (Belajar Dari Rumah) tetap diberlakukan
untuk shift yang memang dijadwalkan tidak melakukan pertemuan tatap muka
di sekolah.

e. Strategi pembelajaran di era pandemi ini menggunakan metode blended


learning sehingga konsep Belajar dari Rumah tetap dipertahankan dan
menggunakan moda yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan pendidik.
Adapun Moda yang dapat digunakan, di antaranya :

1) Moda Daring

a) Sumber belajar menggunakan jaringan internet.

b) Pembelajaran dilakukan dengan media berbasis internet seperti


Whatsapp,

c) Google Classroom, Google Meeting, Webex, Zoom serta media belajar


lainnya.

2) Moda Luring

a) Sumber belajar tersedia dari lingkungan sekitar.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 8


b) Pembelajaran dilakukan dengan media buku paket, modul, Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) serta sumber belajar lainnya.

Moda di atas dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka di Sekolah


berdasarkan skema di atas, sehingga dengan adanya kombinasi antara BDR dan
tatap muka terbatas di sekolah maka layanan pendidikan untuk peserta didik tetap
dapat dilaksanakan.
C. Pelaksanaan Pendidikan SD Muhammadiyah Sangatta Utara Aman COVID-19
1. Kesiapan Sekolah melaksanakan Tatap Muka :
a. Memiliki akses kepada rumah sakit Maloy + 400 meter. Dan Puskesmas
Sangatta Utara + 1,5 km.
b. Menunggu izin dari Pemerintah Daerah, Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah
Setempat.
c. Akan melaksanakan Rapid Test Antigen/PCR Test bagi pendidik/tenaga
kependidikan.
d. Memiliki database warga sekolah, alamat tempat tinggal, nomor kontak (nomor
HP yang dapat dihubungi), status kesehatan terkini.
e. Melakukan identifikasi warna zona penyebaran COVID-19 daerah asal kepada
seluruh warga sekolah.
f. Memiliki tim gugus tugas penanganan Covid-19 di sekolah.
g. Mengatur jumlah peserta didik yang datang ke sekolah Berdasarkan Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun ajaran
2020/2021 di masa Pandemi yang dikeluarkan pada 20 November 2020
oleh Mendikbud agar dapat mengatur jarak antar peserta didik.
h. Setiap peserta didik membawa bekal makanan/minuman, peralatan makan dan
minum sendiri, dan menikmati bekal makanan di ruang kelas masing-masing.
i. Pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diupayakan membuka
jendela/ventilasi di ruang kelas, serta jika memungkinkan dapat melaksanakan
proses KBM di tempat/ruang terbuka.
j. Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
k. Selama pandemi COVID-19 Sekolah tidak membuka kantin sekolah baik yang
diselenggarakan oleh sekolah maupun pihak luar, termasuk membatasi peserta

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 9


didik untuk membeli makanan dari luar sekolah.
l. Menyesuaikan jumlah jam pelajaran untuk memberikan ruang waktu bagi upaya
protokol kesehatan dan penjelasan tugas-tugas mandiri yang akan dikerjakan
peserta didik di rumah.

2. Penyediaan Infrastruktur Sekolah:

a. Disetiap depan kelas diseediakan wastafel dan/atau kran untuk cuci tangan yang
dilengkapi dengan sabun, air bersih yang mengalir.

b. Sekolah menyediakan cadangan masker.


c. sekolah menyediakan cadangan handzanitizer atau pembersih tangan berbasis
alkohol (ABHS) yang mengandung setidaknya 60% unsur alkohol, yang
diletakkan di tempat- tempat yang mudah terlihat, di setiap pintu ruangan
sekolah, di depan kamar mandi dan fasilitas terbuka sekolah.

d. Sekolah memasang poster dan spanduk besar di beberapa tempat strategis


berkaitan dengan tindakan preventif untuk pencegahan penyebaran COVID-19,
terutama anjuran untuk sering mencuci tangan selama minimal 20 detik
menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin.
e. Sekolah menyampaikan protokol kesehatan pencegahan virus melalui
pengumuman publik secara berulang kali di seluruh kelas sebelum pembelajaran
dimulai.
f. Sekolah menyediakan sarana untuk pembersihan dengan disinfektan pada
ruangan kelas dan permukaan obyek pembelajaran dan fasilitas sekolah yang
sering tersentuh oleh warga sekolah (meja, bangku, pagar, pegangan pintu,
handrail, fasilitas publik, kamar mandi dan lain sebagainya) produk disinfektan
yang diizinkan dan terstandar. Pembersihan dengan disinfektan ini dapat
dilakukan secara berkala minimal 2 kali dalam seminggu.
g. Sekolah menyediakan fasilitas ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang
higienis dan dilengkapi sarana obat-obatan, P3K dan fasilitas tanggap darurat
untuk COVID-19.
h. Sekolah menyediakan fasilitas dan protokol tanggap darurat terhadap COVID-
19 sebagai langkah mitigasi pencegahan penularan:

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 10


1) Jika ada peserta didik yang dijumpai memiliki gejala sakit/COVID-19
dalam lingkungan Sekolah, sekolah segera menghubungi orang tua/wali dan
gugus tugas setempat, untuk dipulangkan ke rumah/tempat tinggalnya dan
disarankan untuk mengikuti protokol isolasi di rumah; atau menghubungi
puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat agar segera memperoleh
penanganan dan tindakan medis.
2) Jika peserta didik harus menunggu cukup lama di Sekolah, maka sekolah
harus menyediakan sebuah ruangan untuk isolasi sementara dengan ruangan
tertutup, memiliki ventilasi memadai (jendela terbuka) dan dalam
pengawasan sekolah atau gugus tugas sekolah (jika diperlukan). Jika tidak
dimungkinkan adanya ruang isolasi maka peserta didik dipindahkan ke
ruangan sekolah terbuka dengan berjarak minimal 2 meter dari orang lain.
3) Menyediakan kamar mandi/ toilet terpisah untuk fasilitas peserta didik
dengan gejala COVID-19.
4) Menyediakan tempat pembuangan sampah tertutup, protokol pengelolaan
sampah, dan petugas pembersihan yang dilengkapi APD untuk melakukan
pembersihan sampah dan disinfektan. APD yang digunakan adalah APD
level 2 yang terdiri dari masker, sarung tangan karet sepanjang siku, dan
apron (celemek medis).
5) Perlu memastikan bahwa tempat sampah selalu dibersihkan dan
dikosongkan sepanjang hari jika memungkinkan.
6) Memberi bantuan berupa staf, tenaga, petunjuk untuk peserta didik yang
kesulitan membersihkan tangan secara mandiri.
7) Mengembangkan fasilitas pembelajaran yang mendorong peserta didiknya
untuk belajar dan mempraktikkan kebiasaan protokol kesehatan pencegahan
COVID-19 ini melalui permainan, lagu dan senantiasa dilakukan
pengulangan untuk pembiasaan (menciptakan budaya baru).
8) Memastikan semua ruang memiliki ventilasi baik diusahakan menggunakan
ventilasi alami (jendela) atau ventilasi dengan pintu penyangga terbuka.
9) Dapat memanfaatkan ruangan di luar (outdoor) di kawasan Sekolah untuk
proses pembelajaran di luar ruangan, untuk membatasi penularan dan lebih
mudah untuk pengaturan jarak aman.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 11


10) Menggunakan sarana prasarana yang bersih dan higienis dengan
menyemprotkan disinfektan sesering mungkin atau minimal 2 kali dalam
seminggu.
11) Menyiapkan prosedur dan fasilitas ruang antar jemput di depan sekolah
dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak, dan menghindari
adanya kerumunan penjemputan peserta didik di depan Sekolah.
i. Menyediakan ruang kelas untuk pembelajaran yang memadai dengan kapasitas
ruangan sedemikian sehingga jarak antar bangku di kelas minimal antara 1,5-2 m
dan setiap bangku hanya diduduki oleh satu peserta didik.
j. Menyediakan tempat sebagai fasilitas pengecekan suhu tubuh dan tempat
menunggu peserta didik sebelum masuk ke kelasnya masing- masing dengan
tertib, menjaga jarak antar peserta didik masing-masing 2 m dan tidak
berkerumun.
k. Menyediakan lembar monitoring kesehatan peserta didik yang diisi oleh wali
kelas atau guru setiap hari, ketika peserta didik masuk maupun pulang sekolah.
3. Prosedur Berangkat ke Sekolah sampai pulang.
a. Telah memiliki wudhu dari rumah.
b. Telah sarapan.
c. Tidak membawa uang jajan.
d. Memiliki Surat Keterangan Sehat secara berkala bagi guru/tenaga
kependidikan/peserta didik.
e. Ketika berangkat ke Sekolah, peserta didik wajib menggunakan masker dan
diantar oleh orang tua/wali yang tinggal satu rumah.
f. Jika peserta didik naik kendaraan sendiri/pribadi dari tempat tinggal (rumah),
tidak diperbolehkan berboncengan kecuali dengan keluarga yang tinggal satu
rumah.
g. Jika menggunakan jasa antar jemput peserta didik, wajib memenuhi protokol
kesehatan meliputi:
1) Mobil senantiasa dilakukan dekontaminasi setiap hari.
2) Tempat duduk harus berjarak.
3) Menyediakan fasilitas pelindung diri masker.
4) Memastikan peserta didik yang dijemput telah mencuci tangan atau minimal

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 12


memakai hand sanitizer.
4. Prosedur Ketika tiba di Sekolah, peserta didik wajib:
1) Turun atau berhenti pada tempat pemberhentian pengantar yang telah diatur
sekolah, dengan jarak aman dan tetap memperhatikan keselamatan serta
pengaturan arus lalu lintas penjemput/pengantar.
2) Peserta didik wajib mencuci tangan pada wastafel/kran air yang disediakan
Sekolah memakai sabun dengan air mengalir, dengan tetap menjaga jarak aman
minimal 2 m dan tidak berkerumun.
3) Peserta didik wajib berbaris dan mengambil antrian untuk pengecekan suhu
tubuh dengan metode pengukuran suhu di dahi, dan dengan tetap menjaga jarak
aman minimal 2 m dan tidak berkerumun.
4) Peserta didik harus langsung masuk kelas dengan tetap menjaga jarak aman
minimal 2 m, tidak berkerumun, duduk dan diam menunggu proses
pembelajaran dimulai.
5) Proses pembelajaran diatur maksimal 4 jam pelajaran tanpa istirahat dan peserta
didik wajib langsung pulang dengan mekanisme yang sama, untuk menjaga jarak
aman 2 m, tidak berkerumun dan mencuci tangan sebelum pulang.
6) Ketika proses pembelajaran guru dan peserta didik wajib menggunakan
pelindung wajah, minimal masker wajah yang menutup hidung dan mulut.
7) Guru dan peserta didik tidak diperbolehkan pindah kelas selama KBM
berlangsung.
8) Peserta didik tidak diperbolehkan tukar menukar masker dan alat tulis.
9) Peserta didik dilarang untuk sering menyentuh wajah (mata, mulut dan hidung).
10) Saat peserta didik pulang, dilakukan protokol yang sama seperti penjemputan
dengan menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan berbaris teratur satu
per satu menuju ke tempat penjemputan. Sesampai di rumah, peserta didik wajib
untuk langsung mandi dan mengganti pakaian.
5. Tim Gugus Tugas Sekolah:
1) Memastikan SOP Sekolah aman COVID- 19 dijalankan dengan baik.
2) Memastikan mengisi cek list kesiapan Sekolah, melakukan penilaian dan
pengecekan kondisi sarana prasarana, kesiapan materi dan protokol dengan
baik.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 13


3) Memastikan lembar monitoring Kesehatan warga Sekolah senantiasa diisi dan
dilakukan pengawasan.
4) Melakukan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan dan melakukan upaya
kampanye hidup bersih dan sehat.
5) Memastikan fasilitas Sekolah dalam keadaan bersih dan sehat dengan
disinfektan sesudah dan sebelum pembelajaran.
6) Menyediakan sarana prasarana pendukung pencegahan penularan COVID-19.
7) Apabila ditemukan warga Sekolah dengan gejala influenza dan suhu badan di
atas 37,5°C, tim gugus tugas merekomendasikan untuk yang bersangkutan tidak
masuk sekolah dan dipulangkan.
8) Apabila ditemukan kasus reaktif atas hasil Rapid Tes Antigen atau kasus positif
atas hasil dari PCR Test, maka memastikan hasil penanganan tindak lanjut
dengan gugus tugas daerah, dan layanan kesehatan yang ditunjuk.
9) Apabila ditemukan kasus positif COVID-19 di Sekolah yang berhubungan
langsung dengan terdampak untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut.
10) Memastikan kualitas Hand Sanitizer dan bahan disinfektan yang sesuai standar.
11) Tim gugus tugas Sekolah wajib berkoordinasi dengan tim gugus covid-19
daerah.
6. Pemberlakuan Kembali Belajar Dari Rumah (BDR) di Sekolah/Madrasah
Pemberlakuan proses belajar mengajar dari rumah (BDR) secara penuh dapat
diberlakukan kembali jika terjadi peningkatan status penyebaran virus yang sangat
signifikan terjadi pada sekolah atau wilayahnya yang dinyatakan oleh pemerintah
setempat, tim gugus tugas Covid-19 setempat, dan/atau keluhan dari orang tua/wali.
Berikut beberapa hal yang akan dilakukan jika sekolah dinyatakan harus
memberlakukan kembali BDR secara penuh :
1) Berkoordinasi langsung kepada Pemda, gugus tugas COVID-19, PDM, serta
MCCC.
2) Mengomunikasikan kepada orang tua /wali jika BDR akan diberlakukan
kembali.
3) Meminta pendampingan kepada gugus tugas COVID-19 dan MCCC.
TIM GUGUS COVID-19
SD MUHAMMADIYAH SANGATTA UTARA

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 14


Penanggungjawab : Jamhari SP, S.AG., M.Pd
: (Kepala SD Muhammadiyah Sangatta Utara)

Ketua : Agus Sulthonik, M.Pd


( Waka kesiswaan)

A. Tim Pembelajaran, Psikososial, Dan Tata Ruang;


1. Siti Handiyah, S.Ag : (Koordinator)
2. Fadliah Rahmah
3. Nurul Aini, S.Pd
4. Nurhayana, S.Pd.I
5. Qurrotul A'in, S.Pd.I
6. Aris Tiana Anjali, S.Si
7. Mirnawati, S.Pd
8. Lia Nurseha, S.Pd.I
9. Ayu Wardani, S.Pd
10. Rosmini Pailang, S.Pd
11. Sevia Ika Yuliana
12. Siti Hidayatul Ummah, S.Pd
13. Enik Irawati, S.Pd
14. Erni Nohayati, S.Pd
15. Neli Mailawati, , S.P
B. Tim Kesehatan, Kebersihan, Dan Keamanan
1. Nur Aulia
2. Sukib
3. Ani Sri Wahyuni
4. Abdul Kahar
C. Tim Pelatihan Dan Humas.
5. Armini M Akbar, SE
6. La Alfin, S.Pd
7. Ishak Marsuki, SE
8. Yuni Setyawati

RINCIAN TUGAS
TIM GUGUS COVID-19

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 15


SD MUHAMMADIYAH SANGATTA UTARA

1. Penanggungjawab.
a. Membentuk satuan tugas penanganan COVID-19 di Sekolah
b. Membuat rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (RKAS) terkait
pendanaan kegiatan sosialisasi, peningkatan kapasitas, dan pengadaan sarana
prasarana sanitasi, kebersihan, dan kesehatan sekolah
c. Menginformasikan kepada dinas pendidikan, jika ada warga satuan pendidikan di
wilayah kerjanya terkonfirmasi positif COVID-19.
d. Membuat Kesepakatan Bersama Komite Sekolah Dengan Tetap Menerapkan
Protokol Kesehatan, Terkait Kesiapan Melakukan Pembelajaran Tatap
Muka.
e. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan pelaksaan protokol
kesehatan di sekolah
f. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pelaksanaan protokol kesehatan di
sekolah.
g. Melakukan rapat evaluasi secara berkala dengan tim gugus covid-19 sekolah.
h. Membuat rencana tindaklanjut dari hasil monev pembelajaran masa pandemi covid-
19 di sekolah.
2. Ketua Gugus Covid-19.
a. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka;
1) Ketersediaan Sarana Sanitasi Dan Kebersihan, Paling Sedikit Memiliki:
a) Toilet Bersih Dan Layak;
b) Sarana Ctps Dengan Air Mengalir Atau Cairan Pembersih Tangan (Hand
Sanitizer); Dan
c) Disinfektan;
2) Mampu Mengakses Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Seperti Puskesmas, Klinik,
Rumah Sakit, Dan Lainnya;
3) Kesiapan Menerapkan Area Wajib Masker Kain Atau Masker Tembus Pandang
Bagi Yang Memiliki Peserta Didik Disabilitas Rungu;

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 16


4) Memiliki Thermogun (Pengukur Suhu Tubuh Tembak);
5) Pemetaan Warga Sekolah Yang Tidak Boleh Melakukan Kegiatan Di Sekolah;
a) Memiliki Kondisi Medis Comorbid Yang Tidak Terkontrol;
b) Tidak Memiliki Akses Transportasi Yang Memungkinkan Penerapan Jaga
Jarak;
c) Memiliki Riwayat Perjalanan Dari Luar Daerah Dengan Tingkat Risiko
Penyebaran Covid-19 Yang Tinggi Dan Belum Menyelesaikan Isolasi
Mandiri Selama 14 (Empat Belas) Hari; Dan
d) Memiliki Riwayat Kontak Dengan Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Dan Belum Menyelesaikan Isolasi Mandiri Selama 14 (Empat Belas) Hari;
b. Membuat surat pernyataan orangtua peserta didik
c. Melakukan rapat secara berkala.
3. Tim Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang.
a. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar
sesuai dengan ketentuan pada masa transisi.
b. Melakukan pengaturan tata letak ruangan dengan memperhatikan:
1) Jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri
2) Minimal 1,5 (satu koma lima) meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara
lain pada area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta
didik, ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi;
3) Kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi yang
baik.
4) apabila sirkulasi udara di dalam kelas kurang baik atau ventilasi ruangan kelas
tidak memadai, pembelajaran tatap muka disarankan dilakukan di ruangan
terbuka di lingkungan sekolah.
5) Melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga.
Jika tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di
lorong/koridor dan tangga.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 17


6) Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan
pendidikan yang terstigma COVID-19 sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan sekolah.
7) Mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh
warga sekolah.
8) Menugaskan guru wali kelas sebagai penanggung jawab dukungan psikososial
di masing-masing kelas.
1. pusat panggilan 119 ext 8;
2. Himpunan Psikologi Indonesia, http://bit.ly/bantuanpsikologi;
3. Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa indonesia,
https://www.pdskji.org/home;
4. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500-771,
tepsa.indonesia@gmail.com;
4. Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan.
a. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan.
1) Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala umum seperti demam, batuk,
pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual/muntah, diare,
anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau ageusia (hilangnya
kemampuan indra perasa).
2) Pemantauan dilaksanakan setiap hari sebelum memasuki gerbang sekolah oleh
tim kesehatan.
3) Jika warga satuan pendidikan memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud
pada angka 1), wajib diminta untuk kembali ke rumah untuk melakukan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari. Jika gejala memburuk dibawa ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.
4) Jika warga satuan pendidikan teridentifikasi ada riwayat kontak dengan orang
terkonfirmasi positif COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
a) menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan
pendidikan agar membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat; dan
b) Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 18


5) Jika terdapat orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan
teridentifikasi gejala COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
a) Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan;dan
b) Meminta warga dimaksud untuk melakukan isolasi mandiri selama 14
(empat belas) hari.
6) Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan
memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka tim:
a) Melaporkan kepada kepala sekolah. Dan puskesmas; dan
b) Meminta warga dimaksud untuk melakukan isolasi mandiri selama 14
(empat belas) hari.
7) Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga satuan pendidikan yang
diminta melakukan isolasi mandiri.
8) Rekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan ketidakhadiran warga satuan
pendidikan dilaporkan setiap hari kepada kepala satuan pendidikan.
b. Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan
penyediaan sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.
c. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di sekolah paling lambat satu hari sebelum
penyelenggaraan tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap hari selama sekolah
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, antara lain pada lantai, pegangan
tangga, meja dan kursi, pegangan pintu, toilet, sarana CTPS dengan air mengalir,
alat peraga/edukasi, komputer dan papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol
lift, ventilasi buatan dan fasilitas lainnya.
d. Melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan secara berkala pada kegiatan
pembelajaran tatap muka yang berlangsung di sekolah, jika ada.
e. Membuat prosedur pengaturan pedagang kaki lima dan warung makanan di sekitar
lingkungan sekolah.

5. Tim Pelatihan dan Humas.


a. Melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan satuan
pendidikan, khususnya orang tua/wali peserta didik, terkait:

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 19


1) Tanggal mulainya pembelajaran tatap muka di sekolah beserta tahapannya,
pembagian rombongan belajar dan jadwal pembelajaran perrombongan belajar;
2) Metode pembelajaran yang akan digunakan;
3) Langkah pengendalian penyebaran COVID-19 di sekolah;
4) Hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta didik;
dan
5) Keterlibatan masyarakat di sekitar Sekolah.
b. Menempelkan poster dan/atau media komunikasi, informasi, dan edukasi lainnya
pada area strategis di lingkungan sekolah, antara lain pada gerbang satuan
pendidikan, papan pengumuman, kantin, toilet, fasilitas CTPS, lorong, tangga,
lokasi antarjemput, dan lain-lain yang mencakup:
1) Informasi pencegahan COVID-19 dan gejalanya;
2) Protokol kesehatan selama berada di lingkungansekolah;
3) Informasi area wajib masker, pembatasan jarak fisik, CTPS dengan air mengalir
serta penerapan etika batuk/bersin;
4) Ajakan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
5) Prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan;
6) Informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial;
dan
7) Protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersama ini.
c. Mempersiapkan peningkatan kapasitas yang mencakup:
1) Protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersama ini, yang
dilaksanakan sebelum masa pembelajaran tatap muka dimulai; dan
2) Peningkatan kapasitas bagi tenaga kebersihan, yang dilaksanakan sebelum masa
pembelajaran tatap muka dimulai berupa pelatihan tata cara dan teknik
pembersihan lingkungan satuan pendidikan.
d. Menyampaikan protokol kesehatan untuk tamu.
Kepala Sekolah,

Jamhari SP, S.Ag., M.Pd.


NBM : 799 286

SOP SD Muhammadiyah Sangatta Utara_pembelajaran Pandemi Masa Covid-19 Page 20

Anda mungkin juga menyukai