Anda di halaman 1dari 29

Teknik

Pameran.
Pertemuan 2

Eko Bambang Wisnu N, S.Sn., M.Sn.


Pengertian
Pameran.

The exhibition is a tool of of a thousand-and-one purposes, an half of them not yet been discovered
(Kenneth Luckhurst, The Story of Exhibition, (London/ New York: The Studio Publications, 1951), p. 126)

Menurut Henrietta Lidchi bahwa pameran dianggap sebagai sebuah peristiwa yang memiliki
ciri-ciri tersendiri dengan mengartikulasi atau memikirkan objek-objek, teks-teks,
representasi-representasi visual, juga rekonstruksi-rekonstruksi dan bahkan suara-suara
yang dikreasikan melalui sistem representasional yang rumit dan terbatas.
Marcel Duchamp Exhibition
Pengertian
Pameran.
Secara etimologis, kata pameran atau eksibisi diadaptasi
dari bahasa Inggris yaitu exhibition. Secara sederhana,
eksibisi adalah pertunjukan, peragaan, atau tontonan.

Secara umum, pengertian pameran adalah suatu kegiatan


atau acara di mana satu atau lebih perupa maupun penjual
memamerkan produknya (objek seni, produk atau jasa)
kepada apresiator hingga sekelompok konsumen atau
calon pembeli (klien/kolektor). Pendapat lain mengatakan,
pengertian pameran adalah suatu kegiatan yang
menyajikan karya seni atau produk tertentu untuk
dikomunikasikan pada khalayak sehingga dapat diapresiasi AN+ Art and Design Museum opening exhibition: Design as Art

oleh masyarakat secara luas.


Pengertian
Pameran.

Kegiatan pameran memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan acara lainnya, antara lain;

•Pameran merupakan cara mengkomunikasikan suatu informasi secara kompleks, intuitif, visual, dan jelas.
•Dalam pameran terjadi komunikasi langsung secara dua arah antara penyelenggara dengan publik.
•Kegiatan pameran pada umumnya menarik bagi masyarakat umum sehingga sering digunakan perusahaan sebagai
ajang pencitraan kepada publik.
•Pameran merupakan kegiatan publik yang komprehensif berskala besar sehingga berpotensi menjadi berita.

Pameran merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan sebagai media untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat dalam bentuk karya seni, budaya, pendidikan, produk tertentu, dan lainnya.
Anaclara Talento Acosta. From the project “Letters to Sebastian, a memory rehearsal: (re) script - (re) stage - (re) enact /
The conquest of you,” 2019. Installation, performance, and public intervention.
Jane Pedersen. “Tableaux Mort,” 2019. Mixed materials, audio.
Pengertian 1. Isabel Briggs Myers
Aktivitas yang melibatkan ruangan (galeri), dan

Pameran. memamerkan hasil karya seni seperti lukisan, ukiran,


gambar, foto, dan karya lainnya.
2. Freed E. Han dan Kenneth G. Mangun
Sarana pemasaran yang efektif untuk tujuan kampanye,
baik itu produk tertentu, sosialisasi program perusahaan,
serta informasi tentang keunggulan suatu produk kepada
masyarakat, sekaligus sebagai upaya untuk
meningkatkan penetrasi pasar.
3. Frank William Jefkins
Media pemasaran yang dapat menyentuh semua panca
indera manusia (mata, telinga, kulit, hidung, lidah).
4. Adi Irwanto
Salah satu cara untuk dapat menyajikan sebuah karya
AN+ Art and Design Museum opening exhibition: Design as Art
seni secara visual, baik itu karya seni dua dimensi
maupun tiga dimensi.
Foto dan Video: Soliloquy by Tromarama
Pengertian dan Fungsi
Pameran.
Pameran dalam pengertian tertentu adalah
sebagai “medium” seni kontemporer dalam
menjadi agen komunikasi (Bruce W. Ferguson)

Aksi merencanakan, menata, merancang, mengatur, merekayasa, menyusun berbagai unsur yang ada
dalam kegiatan kesenirupaan adalah seperangkat tindakan atau sistem representasi untuk
mengupayakan, mewujudkan, menggagas pameran. Semua itu merupakan sebuah aksi yang berfungsi
mendekatkan penonton untuk memasuki wilayah kreatif perupa atau karya.

Lebih tepatnya salah satu fungsi pameran adalah mengorganisasi unsur-unsur atau objek-objek
berdasarkan pertimbangan praktis, ekonomis, estetis, dan ergonomis untuk disajikan kepada publik.
Leticia Balzi. “The Gendered Planet,” 2019. Educational toolkit.
Berkarya Seni/Proses Kreasi

Apresiasi Seni

Kritik Seni Penyajian Seni

Jompet Kuswidananto,Java’s Machine: Phantasmagoria 2008


Pengertian dan Fungsi
Pameran.
Pameran sendiri memiliki tujuan pokok untuk mengondisikan materi karya yang dipamerkan dan memfasilitasi
pengamat/penonton agar berlangsung proses pengamatan secara intensif, bahkan interaktif.

Keberhasilan penataan ruang pameran dicapai apabila mampu memasukan pengamat ke dalam alam materi karya yang
dipamerkan oleh sang perupa. Baik masuk secara intuitif (menimbulkan pemikiran-pemikiran atau pun yang bersifat non
ragawi) maupun secara fisik (misalnya berupa permainan media) pada karya yang disajikan.

Pameran disadari adalah juga sebentuk alat sajian pertanggungjawaban perupa (maupun kurator) seusai melakukan atau
untuk menunjukan kerja (kreatif) seninya pada khalayak. Sedang bagi non perupa, pameran juga dianggap sebagai cara
untuk menggali berbagai kemampuan dan kebutuhan yang ingin disampaikan kepada orang lain.

Bagi penyelenggara, seperti galeri, museum, jejaring, manajer, dan sebagainya, pameran banyak dijadikan sebagai ajang
memperoleh nilai-nilai (profit dan non-profit).
Novel Ideas, a group exhibition featuring the work of Emilia Azcárate, Ann Clarke, Arturo Herrera,
Benedikt Terwiel, and Hye-Ryoung Min.

Starburst, 2012 by Assume Vivid Astro Focus


What do
you think
about this?

Sirous Namazi, Leaning Horizontal, 2012, Supermarket


shelving system (steel, lacquer, plastic), supermarket
products, 180 x 249 x 94 cm
(Sumber: sirouznamazi.com)
Pengertian dan Fungsi
Pameran.
Pameran dengan demikian bukan saja pengorganisasian unsur-unsur, objek-objek atau karya-karya yang
dipamerkan dalam ruang pamer, namun juga sebuah bentuk pekerjaan mengorganisasi dan merekayasa unsur-
unsur yang ada di luar ruang pamer, yaitu perupa (penghasil karya), kurator/tim/organisator (penyaji pameran,
dimana perupa dapat juga berada pada posisi ini) dan penonton (penyaksi, pendukung dan pembutuh hasil karya).

Akhirnya secara garis besar pameran dapat dianggap sebagai sebuah ikatan dan penyambung berbagai hal dan
aneka unsur yang ada di dalam ruang (besar) untuk tujuan dan maksud tertentu.

Pameran mengajak setiap orang (penggagas dan penikmat) untuk secara kritis melihat situasi, kondisi, sejarah
perkembangan seni, budaya, sosial, ekonomi dan berbagai persoalan yang terkait di dalamnya. Bahkan Umberto Eco
dalam Travels in Hyperreality menyebut bahwa pameran selain sebagai acara pengumpulan barang dan koleksi
objek-objek simbolis, juga merupakan instrumen pendidikan, termasuk memperjelas hal-hal yang bersifat ilmiah.
Pengertian dan Fungsi
Pameran.
Perencanaan Pameran

Jenis Pameran
Kenapa diagram ini menjadi
penting?
Konsep dan Kurasi Pameran
Apa yang kalian pahami dari
diagram tersebut?

Strategi Teknis Pameran Siasat atas Publik

Pameran
Tipe
Pameran.
1. Tipe/gaya dengan pendekatan estetik
Pameran yang berkonsentrasi pada pandangan bahwa
objek memiliki nilai intrinsik yang dengan sendirinya
berbicara untuk dirinya sendiri. Menurut Hans Jorg Furst
dalam suatu esainya, art exhibition do not intend to provide
information on the object’s cultural background but to
present the object’s aesthetic qualities (pameran seni tidak
bermaksud menyediakan informasi tentang latar belakang
budaya objek, tetapi merepresentasikan kualitas estetik
dari objek itu sendiri).

Jeff Koons, Play Doh. 1994-2014.


Tipe
Pameran.

2. Tipe/gaya dengan pendekatan rekonstruktif


Pameran yang berkonsentrasi pada pendekatan
menghadirkan objek sebagai suatu yang memiliki arti
secara etnografi dan berusaha untuk menginformasikan
budaya latarnya

Georgia Morgan’s This dream is real (2020)


Tipe
Pameran.
(Berdasarkan tujuan)

1. Fundraising, pameran yang bertujuan utama untuk penggalangan dana.


2. Apresiasi, pameran yang bertujuan lebih pada persoalan dan kepentingan edukasi publik terhadap apa yang
terjadi pada seni rupa. Pameran ini cenderung memiliki tujuan untuk mengeksplorasi berbagai kecenderungan
yang terjadi pada seni rupa, baik kuratorial, tema, teknik, bahan, teknik, bahan dan sebagainya.
3. Festival/Pesta, pameran yang bertujuan untuk menggalang kebersamaan. Contohnya seperti FKI (Festival
Kesenian Indonesia), Pekan Seni Mahasiswa Nasional, dan lainnya.
Karakter
Pameran.
1. Menurut Jumlah peserta (tunggal dan bersama).
2. Menurut Jenis Kelompok.
3. Menurut Waktu/Berkala (annual, biennial, trienale).
4. Menurut Jenis Karya (bahan, alat, teknik, gaya, konsep, aliran, media).
5. Menurut Ruang (formal-non formal, nyata-ilusif/virtual).
6. Menurut Tempat (indoor dan outdoor).
7. Menurut Pelaku (perupa dan non perupa).
8. Menurut Peta Kepentingan (promosi/profit dan non profit, edukasi, politik, sosial-budaya).
9. Menurut Peta Sejarah (retrospeksi dan koleksi).
10. Menurut Peta Geografis (persoalan suatu daerah atau Negara).
11. Menurut Hasil Penelitian (hasil olahan penelitian kebudayaan, etnografi, antropologi dan lainnya).
Christo and Jeanne-Claude
Wrapped Reichstag, Berlin 1971-95 1971-95
Photograph: Volfgang Volz © 1995 Christo
Ai Weiwei "Template" Installation, swept down by a thunderstorm. Documenta 12 Kassel 2007.
Rubber Duck adalah salah satu dari beberapa patung terapung raksasa
yang dirancang oleh seniman Belanda Florentijn Hofman. Dibangun
dalam berbagai ukuran, mulai dari prototipe yang berukuran 1 inci
hingga yang dibuat pada tahun 2007 yang merupakan bebek karet
terbesar di dunia, berukuran 26×20×32 meter (85×66×105 kaki) dan
berat lebih dari 600 kaki. kg (1.300 pon).

Pencipta bebek karet raksasa, Florentijn Hofman, mencoba menghibur


dunia dengan tur bertajuk "Spreading joy around the world" yang
diadakan pada tahun 2007. Ia bertujuan untuk mengingat kembali
kenangan masa kecil semua orang dengan memamerkan bebek di 14
kota, dimulai dari kotanya sendiri yaitu Amsterdam, Belanda.

Bebek karet raksasa dibangun dengan lebih dari 200 buah PVC.

Artist: Florentijn Hofman


Terdapat bukaan di bagian belakang tubuh bebek sehingga staf dapat
Title: Rubber Duck
Year: 2007 melakukan pemeriksaan serta perawatan bagian tubuh bebek karet.
Selain itu, pada tubuhnya terdapat kipas elektrik sehingga dapat
dipompa setiap saat, baik dalam cuaca baik maupun buruk.
Tempo
Pameran.

1. Pameran Tetap/Permanen, pameran yang memiliki tempo tidak terbatas, artinya pameran tersebut digelar
secara terus menerus. Biasanya diadakan oleh museum/galeri maupun lembaga non-seni rupa (biasanya pula
kolektor) yang selalu memajang karya-karya koleksinya, baik yang berkualitas ataupun tidak.
2. Pameran Temporer/Insidental, yaitu pameran yang memiliki batas waktu tertentu.
3. Pameran Keliling, yaitu pameran temporer yang dilangsungkan beberapa kali secara bergilir dari satu tempat ke
tempat lain (travelling exhibition), baik yang diselenggarakan oleh museum, galeri, atau organisasi lain dan
individu.
4. Pameran Berkala, sejenis annual, biennial, triennale, festival, art event, proyek seni berjangka yang lebih
mengarahkan perhatian pada publik untuk selalu tahu dan ingin menunggu bahwa pameran yang dilangsungkan
kini, akan datang lagi pada waktu yang telah ditentukan dan digelar secara regular.

Anda mungkin juga menyukai