Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CUCI TANGAN

6 LANGKAH, ETIKA BATUK, DAN MANAJEMEN NYERI:


MUROTTAL DI RUANG SERUNI RSD dr. SOEBANDI
KABUPATEN JEMBER

OLEH:

Siti Fathonah A., S.Kep. NIM 22231101011


Alisa Qudrunnada, S.Kep. NIM 22231101019
Amiruz Zamroni, S.Kep. NIM 22231101026
Faiqoh Salsabilla U., S.Kep. NIM 22231101034
Rifa Refina Ria M., S.Kep NIM 22231101036
Vicky Rivaldo, S.Kep. NIM 22231101075
Widya Maulina Cantika P., S.Kep. NIM 22231101076
Novi Putri Cahyanti, S.Kep. NIM 22231101079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada dan
refleks fisiologis yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk menjadi
patologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk seperti itu sering merupakan tanda suatu
penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang berupa gejala awal dari suatu penyakit
(Tamaweol dkk, 2016 dalam Purwanto dkk, 2018).
Murottal adalah rekaman suara Al-qur’an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-
qur’an). Murottal juga dapat diartikan sebagai lantunan ayat-ayat suci Al-qur’an yang
dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-qur’an), direkam dan diperdengarkan dengan tempi
yang lambat serta harmonis. Murotal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh
positif bagi pendengarnya (Suhanda, 2021). Mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an yang
dibacakan secara tartil dan benar, akan mendatangkan ketenangan jiwa. Lantunan ayat-ayat Al-
qr’an secara fisik mengandung unsur-unsur manusia yang meruoakan instrumen penyembuhan
dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stress,
mengaktifkan hormon endofrin alami yang dapat meredakan rasa nyeri, meningkatkan
perasaan rileks, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak (Isnaani,
2022)
Berdasarkan observasi yang dilakukan di ruang rawat inap Seruni RSD dr. Soebandi
Kabupaten Jember, jumlah kunjungan pasien yang datang sangat banyak dan penuh setiap
harinya karena pasien di ruang Seruni juga mayoritas penuh yaitu 18 bed. Pada setiap tempat
tidur pasien telah tersedia handrub untuk pasien atau keluarga atau pengunjung gunakan untuk
cuci tangan namun hanya sebagian yang menerapkan cuci tangan sebelum dan setelah
menyentuh pasien. Disisi lain, kondisi pasien mayoritas adalah pasien dengan gangguan
integritas kulit pasca operasi dan mengalami nyeri. Oleh karena itu, penting untuk
mengingatkan kembali kepada masyarakat pentingnya cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan
air mengalir atau menggunakan handrub agar meminimalisir risiko tertular mikroorganisme
atau menularkan mikroorganisme ke pasien. Selain itu, beberapa pasien dan pengunjung juga
mengalami bersin atau batuk di dalam ruangan yang berdasarkan hasil obseravsi cukup sering
terjadi dan yang bersangkutan terkadang menjaga pasien di dalam ruangan tanpa menggunakan
masker dan menganggap hal tersebut lumrah. Serta menjadi alternativ meredakan nyeri dengan
melakukan manajemen nyeri berupa mendenganrkan murottal
Dari beberapa permasalahan tersebut, maka penting untuk memberikan edukasi
keperawatan mengenai pentingnya mencuci tangan, melakukan etika batuk dengan benar, serta
manajemen nyeri dengan murottal

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi pada kejadian saat ini, maka didapatkan rumusan masalah
dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan yaitu bagaimana cara cuci tangan dan etika
batuk yang benar?
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga pasien selama 30 menit di
Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember dapat memahami dan mampu menerapkan cuci tangan
6 langkah, etika batuk manajemen nyeri: murottal.
b. Tujuan Khusus
1) Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 30 menit sasaran (pasien atau
keluarga pasien) diharapkan dapat:
2) Mengetahui pengertian cuci tangan 6 langkah, etika batuk dan manajemen nyeri: murottal
3) Mengetahui manfaat cuci tangan 6 langkah, etika batuk dan manajemen nyeri: murottal
dengan benar
4) Memahami dan melaksanakan tentang cara melakukan cuci tangan 6 langkah, etika batuk
manajemen nyeri: murottal yang benar;
5) Mengetahui cara melakukan cuci tangan 6 langkah, etika batuk manajemen nyeri: murottal

2.2 Manfaat
Keluarga pasien maupun pasien mendapat tambahan pengetahuan tentang cuci tangan 6
langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal sehingga dapat diterapkan secara mandiri
yang bertujuan untuk mencegah penularan infeksi dan penyakit melalui udara ataupun droplet.
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Kerangka Penyelesaian Masalah

Klien kurang mengetahui Mahasiswa dan klien bersama-sama


cara cuci tangan 6 langkah, mengidentifikasi pengetahuan tentang
etika batuk, dan manajemen cuci tangan 6 langkah, etika batuk,
nyeri: murottal dan manajemen nyeri: murottal

Mahasiswa memberikan Klien mengidentifikasi perilaku mereka


pemahaman informasi dan dalam melakukan cuci tangan 6 langkah,
melatih cara cuci tangan 6 etika batuk, dan manajemen nyeri:
langkah, etika batuk, dan murottal
manajemen nyeri: murottal

Klien paham dan dapat


Evaluasi pada akhir penyuluhan
mempraktikkan cuci tangan
bagaimana klien mampu melakukan
6 langkah, etika batuk, dan
cuci tangan 6 langkah, etika batuk,
manajemen nyeri: murottal
dan manajemen nyeri: murottal

Diharapkan klien memahami


dan mempraktikkan cuci tangan 6
langkah, etika batuk, dan
manajemen nyeri: murottal

Gambar 3.1 Kerangka Penyelesaian Masalah


BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Hari/tanggal : Rabu, 07 Desember 2022
Pukul : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Ruangan Seruni RSD dr. Soebandi Jember

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah pasien dan keluarga pasien yang berada di
Seruni RSD dr. Soebandi Jember

4.3 Metode yang Digunakan


a. Jenis model pembelajaran : ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori : literatur dan diskusi
c. Langkah pokok
1) Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
2) Mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku
3) Menetapkan tindak lanjur sasaran

Keterangan
: Pemateri

: Sasaran
BAB 5. EVALUASI DAN HASIL KEGIATAN

5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil


Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi cuci tangan 6 langkah, etika batu, dan manajemen
nyeri: murottal ,maka:
a. Evaluasi Struktur
1) Mahasiswa yang bertugas mampu menyiapkan materi, SAP, dan media yang
dibutuhkan untuk penyuluhan.
2) Mahasiswa telah mengkontrak waktu untuk dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan
tentang cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal
3) Mahasiswa dan keluarga pasien hadir ditempat pendudikan kesehatan tepat waktu.
4) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan di ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember
5) Suasana lingkungan yang nyaman, kondusif, semangat dan aktif selama acara
dilaksanakan.
6) Adanya komunikasi yang efektif serta diskusi yang baik antara pemberi pendidikan
kesehatan dengan klien.
b. Evaluasi Proses
1) Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan.
2) Mahasiswa dapat menggugah semangat dan keaktifan peserta pendidikan kesehatan.
3) Keluarga pasien pendidikan kesehatan antusias dan aktif selama kegiatan.
4) Mahasiswa dapat menjelaskan terkait cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan
manajemen nyeri: murottal
5) Keluarga pasien dapat mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
6) Saat dilakukan demontrasi atau implementasi keluarga pasien sangat kooperatifdan
mampu mengikuti arahan demonstrator.
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga pasien merasa puas dengan informasi dan pelatihan yang diberikan.
2) Keluarga pasien memahami dan dapat mempraktikkan materi yang telah disampaikan.
3) Keluarga pasien memperhatikan, sangat aktif bertanya, bersemangat dan antusias
dalam mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.
5.2 Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong keberhasilan kegiatan ini adalah diantaranya:
a. Terjalinnya hubungan saling percaya antara keluarga pasien dan mahasiswa sehingga
kegiatan dapat dilakukan dengan lancar dan peserta dapat memahami cuci tangan 6
langkah, , dan etika batuk
b. Komunikasi yang efektif antara mahasiswa dengan keluarga pasien sehingga informasi
yang disampaikan mudah dipahami dan diikuti.

5.3 Faktor Penghambat


Faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan ini yaitu tidak semua keluarga pasien
dapat mengikuti kegiatan ini karena terdapat pasien yang tidak dapat ditinggal karena kondisi
kesehatannya.
Lampiran 1 : Berita Acara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2022/2023

BERITA ACARA

Pada hari ini Rabu, 07 Desember 2022 pukul 08.00 WIB – selesai bertempatan di
ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan dan demonstrasi mengenai “Cuci Tangan 6 Langkah, Etika Batuk, dan
Manajemen Nyeri: Murottal” oleh mahasiswa profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh …… orang (Daftar hadir terlampir).

Jember, 07 Desember 2022


Pembimbing Klinik

Ns. Sulis Setyowati, S.Kep


NIP 19740708 200604 2 019
Lampiran 2 : Daftar Hadir

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2022/2023

DAFTAR HADIR

No Nama Tanda Tangan

Jember, 07 Desember 2022


Pembimbing Klinik

Ns. Sulis Setyowati, S.Kep


NIP 19740708 200604 2 019
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Cuci Tangan 6 Langkah, Etika Batuk, dan Manajemen Nyeri: Murottal
Sasaran : Keluarga pasien Seruni RS dr. Soebandi Jember
Waktu : Rabu, 07 Desember 2022 pukul 08.00 WIB
Tempat : Ruang Seruni RS dr. Soebandi Jember
Penyuluh :

Siti Fathonah A., S.Kep. NIM 22231101011


Alisa Qudrunnada, S.Kep. NIM 22231101019
Amiruz Zamroni, S.Kep. NIM 22231101026
Faiqoh Salsabilla U., S.Kep. NIM 22231101034
Rifa Refina Ria M., S.Kep NIM 22231101036
Vicky Rivaldo, S.Kep. NIM 22231101075
Widya Maulina Cantika P., S.Kep. NIM 22231101076
Novi Putri Cahyanti, S.Kep. NIM 22231101079

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan peserta mampu memahami cuci
tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal serta mempraktikkan saat di
rumah sakit maupun di rumah.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi bersama selama 30
menit sasaran akan mampu:
a. Memahami pentingnya melakukan cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri:
murottal
b. Mempraktikkan cuci tangan 6 langkah, etika batuk dan manajemen nyeri: murottal denganbaik
dan benar

3. Pokok Bahasan
Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri:
murottal
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal
b. Manfaat cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal
c. Cara cuci tangan 6 langkah, etika batuk, dan manajemen nyeri: murottal
d. Penyebab terjadinya batuk
e. Kebiasaan batuk yang benar

5. Waktu
30 menit

6. Bahan/Alat yang Diperlukan


a. Flyer
b. Masker
c. Tisu
d. Handrub
e. Tempat sampah

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan : ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori : literatur dan diskusi
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku
3. Menetapkan tindak lanjut sasaran

8. Setting Tempat

= sasaran

= pemateri
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Proses Tindakan Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pembukaan 1. Menyampaikansalam pembuka 1. Peserta menjawab salam 3 menit
2. Memperkenakan diri 2. Peserta mendegarkan
3. Menyampaikan tujuan dilakukan dan menyimak pemateri
pendidikan kesehatan terkait cuci 3. Peserta menyetujui
tangan 6 langkah, etika batuk, dan kontrak yang telah di
manajemen nyeri: murottal buat
4. Kontrak waktu
Isi 1. Mereview pengetahuan terkait 1. Peserta mendengarkan 20 menit
cucitangan 6 langkah, etika dan menyimak materi
batuk, dan manajemen nyeri: 2. Pererta mengikuti
murottal demonstrasi cuci tangan
2. Menyampaikan materi 6 langkah, , dan etika
a. Pengertian cuci tangan 6 batuk yang
langkah,etika batuk, dan diperagakan oleh
manajemen nyeri: murottal pemateri
b. Manfaat cuci tangan 6
langkah, etika batuk, dan
manajemen nyeri: murottal
c. Penyebab terjadinya batuk
d. Kebiasaan batuk yang salah
e. Cara cuci tangan 6 langkah,
, dan etika batuk
3. Mendemonstrasikan cuci
tangan 6 langkah, etika batuk,
dan manajemen nyeri: murottal
4. Mempersilahkan peserta untuk
bertanya
5. Menjawab pertanyaan peserta
Penutup 1. Memberi evaluasi dengan 1. Peserta 7 menit
menunjuk salah satu peserta mendemonstrasikan
untuk mendemonstrasikan cuci cuci tangan 6 langkah,
tangan 6 langkah, etika batuk, etika batuk, dan
dan manajemen nyeri: murottal manajemen nyeri:
2. Menutup pertemuan dengan murottal
memberi kesimpulan dari 2. Peserta menyimak dan
materi yang disampaikan mendengarkan
3. Menutup pertemuan dengan
salam
10. Evaluasi
a. Klien mampu mempraktikkan cuci tangan 6 langkah
b. Memahami terkait dan etika batuk
c. Mampu mempraktikkan tindakan dan etika batuk
Lampiran 4 : Materi
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“CUCI TANGAN 6 LANGKAH”

A. Definisi Cuci Tangan


Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu dari kulit keduabelah tangan
dengan memakai sabun dan air. Manfaat cuci tangan dengan sabun adalah untuk mengurangi
mikroorganisme yang menempel ditangan dengan tujuan menurunkan angka penyebaran
kuman penyakit kepada orang lain ataupun kepada lingkungan yang mungkin ditularkan
dari tangan yang kotor tersebut (Panirman, 2021). Mencuci tangan menjadi salah satu
perilaku pecegahan penyakit yang penting untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan tangan
seringkali digunakan berkegiatan sehari – hari sehingga perpindahan kuman yangmenempel
pada tangan cepat untuk menular baik melalui makanan maupun perilaku yang tidak bersih
(Anggraini dkk., 2021).

B. Manfaat Mencuci Tangan


Manfaaat mencuci tangan dengan benar (Purba dkk., 2021)
1) Untuk menghilangkan mikroorganisme (kuman dan bakteri) yang ada di tangan serta
menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2) Mencegah terjadinya infeksi silang (cross infections)
3) Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
4) Melindungi diri dari infeksi
5) Memberikan perasaan tubuh tetap bersih, sehat dan bugar.

C. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


Dampak jika tidak cuci tangan (Kemenkes,2020) :
1) Mudah kena pilek
Salah satu alasan utama rajin mencuci tangan adalah, untuk meminimalkan perpindahan
virus dan bakteri melalui tangan. Jika jarang cuci tangan, perpindahan virus atau bakteri ini
akan memicu mudahnya untuk terkena pilek.
2) Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena penyakit
diare.Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah ada di tangan.
Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung
dengan tangan.Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan
diare.Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga membuat reaksi diare.Untuk
mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.
3) Keracunan Bakteri
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella.Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat.Potensi ini juga
bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakterisalmonella akan
berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri salmonella adalah seperti
diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah.Untuk mencegah agar tidak terlalu parah
maka bisa meminta bantuan dokter.Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus
akan membuatmu keracunan makanan dan kemudian berakhir dengan sakit perut akut,
muntah, atau diare.
4) Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B. Penyakit
hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit untuk memiliki tubuh
yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk
mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa menurunkan
resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan
lingkungan yang buruk bisa menjadi tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis
kronis dan jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)Hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular pada organ hati.Salah satu proses yang
memicu hepatitis A ialah virus dan bakteri yang masuk dan menulari tubuh kita jika jarang
mencuci tangan.
5) Terinfeksi bakteri E.coli
E.coli atau Escherichia Coli adalah bakteri yang menyebar dari kotoran satu orang ke
orang lain. Tidak mencuci tangan setelah menggunakantoilet umum akan membuat tubuh
mudah terinfeksi bakteri E. Coli.
6) Penyakit Cairan Tubuh
Cairan yang dikeluarkan tubuh mengandung banyak kuman, terutama saat kamu
terinfeksi suatu penyakit. Begitu pula dengan tubuh orang lain. Saat kamu jarang cuci tangan,
maka akan muncul penyakit yang berkaitandengan cairan tubuh seperti tipus atau penyakit
virus Epstein-barr.
7) Impetigo
Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak-anak yang jarang cuci
tangan. Penyakit ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang menjadi
lecet kecil. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cuci tangan adalah kegiatan yang
sangat sederhana, boleh dikatakan sangatlah mudah untuk dilakukan. Namun, apabila malas,
banyak risiko penyakit dan gangguan kesehatan yang tentu akan sangat merugikan. Agar
terhindar dari gangguan kesehatan akibat penularan virus dan bakteri, pastikan untuk lebih
rajin mencuci tangan

D. Kapan Waktu Cuci Tangan


Menurut Kemenkes (2020), berikut waktu untuk cuci tangan:
1) Setiap kali tangan terasa kotor : mengetik, memegang uang, dll
2) Sebelum memegang makanan dan setelah makan
3) Sebelum mencuci mata, hidung dan mulut
4) Setelah mengusap hidung, atau bersin atau batuk
5) Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka
6) Setelah menyentuh sampah
7) Setelah menggunakan fasilitas umum (misal toilet)
8) Sesudah buang air besar dan buang air kecil
9) Setelah menggunakan gadget atau benda elektronik lainnya

E. Langkah - Langkah Cuci Tangan


Berikut langkah-langkah cuci tangan (Kemenkes, 2020):
1) Sebelum mencuci tangan Membasuh tangan menggunakan air bersih dan mengalir serta
mengambil/menggunakan sabun secukupnya untuk diratakan di kedua telapak tangan
2) Enam langkah Cuci Tangan Pakai Sabun yaitu
a) Menggosok telapak tangan
b) Gosok bagian punggung tangan dan sela jari tangan kanan dan kirisecara
bergantian
c) Gosok sela jari bagian telapak tangan
d) Seluruh jari bagian dalam tangan kanan dan kiri saling mengunci
e) Ibu jari tangan kanan dengan gerakan memutar
f) Gosok atau kuncupkan seluruh ujung jari tangan kiri pada telapak tangan kanan
dengan gerakan memutar dan lakukan gerakan sebaliknya.
Langkah cuci tangan dapat disingkat “TEPUNG SELACI IBU URI”
3) Setelah mencuci tangan
Bilas kedua tangan dengan air dan keringkan dengan handuk kering atau tissue.
Kegiatan enam langkah cuci tangan menurut ketentuan WHO iniberlangsung 40 sampai
60 detik, tidak kurang dan tidak lebih. Jika kurangdari waktu yang dianjurkan maka kuman
yang ada pada permukaan kulit tidak mati dengan sempurna (proses desinfeksi) dengan sabun
yang digunakan sementara itu jika lebih dari waktu yang dianjurkan dapat menghilangkan
kelembaban alami kulit sehingga terjadi iritasi pada kulittangan karena prosedur ini akan sangat
sering dilakukan secara terus menerus (Panirman,2021).
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“ETIKA BATUK”

A. Pengertian
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh pernafasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan,
debu, asap atau sebagainya. Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan
cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. Jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.

B. Tujuan Etika Batuk.


1) Agar tidak menularkan kepada orang sekitar.
2) Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan sekitar.

C. Dampak dari Batuk.


1) Rasa lelah
2) Gangguan tidur.
3) Perubahan pola hidup.
4) Suara serak.
5) Mengganggu nafas.

D. Penyebab terjadinya Batuk.


1) Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernafasan, misal : flu,
bronchitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarak pneumoni, TBC.
2) Alergi
a) Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernafasan. Misal :
Debu, asap, makanan dan cairan.
b) Mengalirnya cairan hidung kee arah tenggorokan dan masuk ke saluran pernafasan.
Misal : Rhinitis alergika, batuk, pilek.
c) Penyempitan pada saluran pernafasan. Misal : Asma.
E. Prosedur Etika Batuk
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Lengan baju
2) Tissue
3) Sabun dan air
4) Gel pembersih tangan (hand scrub)
Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda, tutup hidung dan mulut anda dengan
menggunakan tissue, saputangan atau lengan dalam baju anda setiap kali merasakan dorongan
untuk batuk dan bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Cuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun atau cairan handscrub.
Langkah 4
Gunakan masker.

F. Kebiasaan batuk yang salah.


1) Tidak menutup mulut saat batuk dan bersin di tempat umum.
2) Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat batuk dan
bersin.
3) Membuang ludah batuk disembarang tempat.
4) Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.
5) Tidak menggunakan masker saat batuk dan flu.
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“MANAJEMEN NYERI: MUROTTAL”

A. Definisi Terapi Murotal


Murottal adalah rekaman suara Al-qur’an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-
qur’an). Murottal juga dapat diartikan sebagai lantunan ayat-ayat suci Al-qur’an yang
dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-qur’an), direkam dan diperdengarkan dengan tempi
yang lambat serta harmonis. Murotal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh
positif bagi pendengarnya (Suhanda, 2021). Mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an yang
dibacakan secara tartil dan benar, akan mendatangkan ketenangan jiwa. Lantunan ayat-ayat Al-
qr’an secara fisik mengandung unsur-unsur manusia yang meruoakan instrumen penyembuhan
dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stress,
mengaktifkan hormon endofrin alami, meningkatkan perasaan rileks, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak (Isnaani, 2022)

B. Manfaat Murotal
Lantunan Al-qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah
dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon endofrin alami, meningkat perasaan
rileks, mengalihkan perhatian, rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut
nadi, dan aktivitas gelombang otak. Murottal (ayat-ayat Al-qur’an) yang dibacakan dengan
tartil mempunyai beberapa manfaat antara lain (Susanti, 2019) :
1) Memberikan rasa rileks
2) Meningkatkan rasa rileks
3) Terapi murottal (membaca Al-qur’an) dapat menyebabkan otak memancarkan
gelombang theta yang menimbulkan rasa tenang
4) Memberikan perubahan fisiologis
5) Terapi murottal (membaca Al-qur’an) secara teratur adalah obat nomor satu dalam
menyembuhkan kecemasan
C. Hal – Hal yang perlu diperhatikan
1) Pilihlah ayat-ayat Al-Qur’an yang akan diperdengarkan untuk menciptakan ketenangan
2) Gunakan headphone/earphone supaya pasien berkonsentrasi pada murottal Al-Qur’an
tanpa menganggu pasien atau staf yang lain.
3) Pastikan tombol-tombol mp3 player mudah ditekan.
4) Anjurkan pasien untuk berkonsentrasi pada murottal Al-Qur’an dan menghayati irama
yang dibacakan
5) Instruksikan pasien untuk tidak menganalisa murottal Al-Qur’an: ”Hayati dan nikmati
murottal Al-Qur’an kemana pun alunannya membawa anda”
6) Murottal Al-Qur’an diperdengarkan minimal 15 menit untuk mendapatkan efek terapeutik
Lampiran 5: Flyer

Anda mungkin juga menyukai