Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE


LEARNING JOURNALS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
AGUSTUS, 2014

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1


PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
LEARNING JOURNALS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

Oleh :
Misliah 1), Sufri 2), Kamid 2)
1
) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
2
) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email : 1) liamislia27@yahoo.com

ABSTRAK

Indikator keberhasilan siswa dalam memahami dan menangkap materi pembelajaran


adalah hasil belajar yang dicapai pada akhir proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
rata-rata hasil belajar matematika kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu cara mengajar guru lebih banyak menerapkan
pembelajaran konvensional yang menyebabkan cara berpikir siswa menjadi pasif, sehingga
untuk mengaktifkan siswa perlu menerapkan strategi pembelajran aktif salah satunya adalah
tipe learning journals. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan
penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi Tahun Ajaran 2013/2014 pada bulan
Mei sampai dengan bulan Juni 2014.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar matematika siswa
untuk kelas eksperimen I (VII D) adalah 72,04 dan rata-rata hasil belajar matematika
untuk kelas kontrol (VII C) adalah 64,28. Sedangkan untuk kelas eksperimen II (VII E)
rata-rata hasil belajar matematika siswa adalah 70,09 dan rata-rata hasil belajar
matematika untuk kelas kontrol (VII C) adalah 64,28. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3
Kota Jambi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Namun, dari hasil
penelitian ini kelas eksperimen yang sama-sama menggunakan strategi pembelajaran
aktif tipe learning journals memiliki rata-rata hasil belajar matematika yang berbeda
karena jurnal belajar yang dibuat siswa pada kelas eksperimen II pada umumnya tidak
selengkap pada kelas eksperimen I pada umumnya.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji analisis variansi dengan taraf
signifikansi α = 0,05 (5%) maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,925 sedangkan nilai
Fhitung sebesar 6,137. Dari data tersebut Fhitung > Ftabel dengan demikian H0 ditolak. Jadi
hipotesis alternatif H1 diterima, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
signifikan dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Journals terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi.

Kata Kunci :Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Journals, Hasil Belajar

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 2


PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
LEARNING JOURNALS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

Oleh :
Misliah ), Sufri 2), Kamid 2)
1
1
) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
2
) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email : 1) liamislia27@yahoo.com

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan barometer kemajuan dari suatu bangsa. Semakin tinggi


tingkat kelulusan atau jenjang pendidikan seseorang maka semakin tinggi kemajuan
suatu bangsa tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
(Ahmadi dan Supriyono,1991:121). Sementara menurut aliran kognitif mendefinisikan
bahwa pembelajaran adalah sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Hamdani, 2011:23).
Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2006:1). Sehingga hasil belajar
yang dicapai siswa pada akhir proses pembelajaran yang merupakan indikator
keberhasilan siswa dalam memahami dan menangkap materi pembelajaran kurang
memuaskan. Karena pada kenyataannya di lapangan saat ini belum sesuai dengan yang
diharapkan yaitu pembelajaran dan pemahaman siswa pada pelajaran matematika
menunjukkan hasil yang masih kurang baik. Sedangkan berdasarkan hasil observasi
rata-rata hasil belajar matematika kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi belum memenuhi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Maka salah satu cara yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut adalah
dengan menggunakan strategi pembalajaran aktif. Menurut B. Uno dan Mohamad
(2011:10) straregi pembelajaran aktif adalah memposisikan guru sebagai orang yang
menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar,
sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Straregi pembelajaran aktif
yang belum banyak disinggung yang sebenarnya juga sangat penting adalah
pemanfaatan Jurnal Belajar. Padahal jurnal belajar sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kebiasaan peserta didik dalam menulis. Selain itu, jurnal belajar
bermanfaat untuk merefleksikan hasil belajar, menyusun suatu alur pikir secara tertulis,
yang bagi guru dapat menjadi acuan dalam menilai berhasil tidaknya peserta didik
mempelajari materi yang disampaikan. Untuk itu penulis bermaksud melakukan
penelitian yang tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari
penerapan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kota Jambi.

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 3


METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian ini dilakukan di


SMP Negeri 3 Kota Jambi pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Waktu
penelitian dimulai tanggal 23 Mei sampai dengan tanggal 10 Juni 2014. Rancangan
penelitian yang akan digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain
ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (
Sugiyono, 2009:79 ) seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel Rancangan Penelitian yang dilakukan
Kelompok Pre-test Treatment Post-test
Eksperimen I T1 x1 T2
Eksperimen II T1 x2 T2
Kontrol T1 - T2
Keterangan :
T1 : Hasil pre-test sebelum mendapatkan perlakuan atau treatment
T2 : Hasil post-test sesudah mendapatkan perlakuan atau treatment
x1 dan x2 : Perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals

.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII (A-E) SMP Negeri
3 Kota Jambi Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan cara pengambilan kelas sampel
dengan menggunakan teknik kombinasi.
!
= !( )!

!
= !( )!

= 10
Sehingga dari 5 kelompok sampel disusun menjadi 10 macam sampel yaitu
(VIIA, VIIB, VIIC), (VIIA, VIIB, VIID), (VIIA, VIIB, VIIE), (VIIA, VIIC, VIID),
(VIIA, VIIC, VIIE), (VIIA, VIID, VIIE), (VIIB, VIIC, VIID), (VIIB, VIIC, VIIE),
(VIIB, VIID, VIIE), dan (VIIC, VIID, VIIE) kemudian dilakukan teknik undian untuk
memperoleh kelas sampel. Setelah diundi diperoleh urutan (VIIC, VIID, VIIE).
Selanjutnya pengambilan sampel secara acak, yang terambil pertama sebagai
kelas eksperimen I adalah VII D, yang terambil kedua sebagai kelas eksperimen II
adalah VII E selanjutnya sebagai kelas kontrol adalah VII C. Sehingga kelas sampelnya
adalah kelas ekperimen I (VII D), kelas eksperimen II (VII E), dan kelas kontrol (VII
C). Adapun Kelas eksperimen I dan eksperimen II merupakan kelas yang diajar dengan
menggunakan strategi belajar aktif learning journals, dan kelas kontrol merupakan
kelas yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah rpp dan
soal-soal tes. Dalam penelitian ini, pre-test dilakukan untuk melihat kemampuan awal
siswa. Sebelum soal pre-test diberikan, soal tes diuji coba terlebih dahulu. Pada soal uji
coba pre-test berjumlah 25 soal. Analisis ini digunakan untuk mengetahui validitas,
daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas soal tes. Untuk melihat validitas
perhitungan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 4


Tabel análisis validitas butir-butir hasil uji coba soal pre-test
Harga rxy Kriteria pengukuran Nomor soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
19, 21, 22, 24, 25
0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas tinggi 11
0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas sedang 23
0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas rendah 20
0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas sangat rendah -
rxy negatif Tidak valid -
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 22 soal yang memiliki validitas sangat tinggi,
1 soal yang memiliki validitas tinggi, 1 soal yang memiliki validitas sedang dan 1 soal
yang memiliki validitas rendah.
Untuk hasil indeks kesukaran uji coba pre-test, hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel analisis indeks kesukaran hasil uji coba soal pre-test
Harga P Kriteria pengukuran Nomor soal
0,00 ≤ P < 0,30 Sukar 18
0,30 ≤ P < 0,70 Sedang 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 1 soal yang memiliki indeks kesukaran yang
sukar, 15 soal yang memiliki indeks kesukaran yang sedang dan 9 soal yang memiliki
indeks kesukaran yang mudah.
Selanjutnya hasil analisis daya beda, hasil perhitungannya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel analisis daya beda hasil uji coba soal pre-test
Harga D Kriteria pengukuran Nomor soal
0,00 ≤ D < 0,20 Jelek 11, 20, 23
0,20 ≤ D < 0,40 Cukup 1, 2, 3, 4, 5, 8
0,40 ≤ D < 0,70 Baik 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25
0,70 ≤ D ≤ 1,00 Sangat baik 12
Diketahui dari tabel di atas ada 3 soal yang memiliki daya beda jelek, 6 soal yang
memiliki daya beda cukup, 15 soal memiliki daya beda baik dan 1 soal memiliki daya
beda sangat baik. Sedangkan untuk reliabilitas uji coba pretes, hasil uji coba pre-test
diperoleh nilai koefisien reliabilitas 0,58 berarti reliabilitas pre-test yang dijadikan
instrumen penelitian mempunyai tingkat reliabilitas yang cukup. Jadi soal uji pre-test
yakni sebanyak 22 soal.

HASIL PENELITIAN

Setelah mengajar pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu


variabel dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals, siswa
pada kelas sampel diberikan post-test tentang pokok bahasan tersebut. Dalam penelitian
ini, post-test dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan
pertidaksamaan linear satu variabel setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe learning journals . Sebelum soal post-test diberikan, soal tersebut diuji cobakan
diluar kelas sampel yaitu masih di kelas VII B. Untuk melihat validitas perhitungan
lengkapnya pada lampiran dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 5


Tabel Hasil analisis validitas butir-butir hasil uji coba post-test
Harga rxy Kriteria pengukuran Nomor soal
0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 15, 16, 20, 23
0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas tinggi 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14
0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas sedang 2, 5, 6, 9, 18, 24
0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas rendah 1, 3, 4, 21,
0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas sangat rendah 22
rxy negative Tidak valid -
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 soal dengan validitas sangat tinggi,
ada 7 soal dengan validitas tinggi, 6 soal dengan validitas sedang, 4 soal dengan
validitas rendah dan 1 soal dengan validitas sangat rendah.
Untuk indeks kesukaran hasil uji coba post-test, perhitungan lengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel Hasil analisis indeks kesukaran hasil uji coba post-test
Harga P Kriteria pengukuran Nomor soal
0,00 ≤ P < 0,30 Sukar 18, 24
0,30 ≤ P < 0,70 Sedang 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23
0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah 1, 2, 3, 4, 5
Dari tabel di atas terlihat bahwa 2 soal memiliki indeks kesukaran yang sukar,
17 soal memiliki indeks kesukaran yang sedang dan 5 soal yang memiliki indeks
kesukaran yang mudah.
Selanjutnya hasil analisis daya beda, perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel Hasil analisis daya beda hasil uji coba post-test
Harga D Kriteria pengukuran Nomor soal
0,00 ≤ D < 0,20 Jelek 21, 22
0,20 ≤ D < 0,40 Cukup 1, 2, 3, 4, 5, 9,
0,40 ≤ D < 0,70 Baik 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20
0,70 ≤ D ≤ 1,00 Sangat baik 15
Dari tabel di atas ada 2 soal yang memiliki daya beda jelek, ada 6 soal yang
memiliki daya beda cukup, 13 soal yang memiliki daya beda baik dan 1 soal yang
memiliki daya beda sangat baik. Dengan demikian soal nomor 21 dan 22 tidak dipakai.
Setelah dilakukan perhitungan terhadap hasil uji coba post-test diperoleh nilai
koefisien reliabilitas 0,62 berarti reliabilitas post-test yang dijadikan instrumen
penelitian mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian 22 soal pada uji
coba post-test digunakan sebagai soal post-test. Setelah itu, soal post-test diberikan
kepada ketiga kelas sampel, data hasil post-test tersebut selanjutnya dianalisis.
Berdasarkan data hasil post-test, dilakukan perhitungan rata-rata dan simpangan
baku masing-masing kelompok sampel seperti pada tabel berikut.
Tabel Nilai rata-rata dan simpangan baku hasil post-test
Kelas Jumlah peserta test Rata-rata Simpangan baku Nilai max Nilai min
Eksperimen I 21 72,04 7,41 84 52
Eksperimen II 21 70,09 7,33 82 56
Kontrol 21 64,28 7,65 76 44
Setelah rata-rata hasil belajar siswa diperoleh, selanjutnya data dianalisis dengan
menggunakan uji Liliefors, uji Bartlett, uji kesamaan dua rata-rata dan uji analisis
variansi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel Hasil uji normalitas post-test
Kelas Jumlah peserta tes L0 Lt Keterangan
Ekspermen I 21 0,074 0,173 Normal
Eksperimen II 21 0,083 0,173 Normal
Kontrol 21 0,123 0,173 Normal

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 6


Dari tabel hasil uji normalitas post-test diatas, terlihat bahwa untuk ketiga kelas
L0 < Lt maka disimpulkan bahwa data ketiga kelas berdistribusi normal.
Uji statistik yang digunakan dalam melakukan uji homogenitas yaitu uji Bartlett.
Berdasarkan uji tersebut bahwa untuk  =0,05 dan dk=3 dari daftar chi kuadrat
diperoleh X2(1- α)(k-1) = X2(1-0,05))(3-1) = X2(0,95)(2) = 5,99. Ternyata X2hitung < X2(1- α)(k-1) yaitu
0,0403<5,99. Dengan demikian H0 dan dapat disimpulkan ketiga kelas memiliki variansi
yang homogen pada tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan dari hasil uji normalitas pada tabel di atas diketahui bahwa ketiga
kelompok data berdistribusi normal sehingga analisis variansi dapat dilakukan. Hasil uji
analisis variansi ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel Hasil Uji Analisis Variansi
Sumber dk Jk Kt Fhitung
Rata-rata 1 298289.3 298289.3
Antar Kelompok 2 684.6667 342.3333 6.136752
Dalam Kel. 60 3347.048 55.78413
Total 63 302321
Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 60 dengan
taraf nyata α = 0,05 di peroleh Fhitung > F((1-α);( v1 ,v2 )) yaitu 6,136752 > 3,9252265, ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Journals
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negri 3 Kota Jambi.
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil post test yang dilakukan pada ketiga kelas sampel yaitu kelas
eksperimen 1, eksperimen 2 dan kelas kontrol, maka hasilnya berbanding lurus dengan
pendapat dari Mel Silberman yang merupakan tokoh pencetus pembelajaran aktif yang
dapat membantu peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap secara
aktif yang selanjutnya dikelompokkan lagi ke dalam beberapa bagian diantaranya
adalah: pengajaran kelas penuh, merangsang diskusi kelas, pertanyaan terlalu singkat,
belajar dengan cara bekerja sama, mengajar teman sebaya, belajar mandiri, belajar
afektif, dan pengembangan kecakapan. Dan tipe learning journals adalah bagian dari
salah satu pembelajaran aktif yang merupakan bagian dari kelompok belajar mandiri.
Mel Silberman mengatakan bahwa pendidikan yang bagus harus mengaktifkan peserta
didik, tidak hanya otak kiri tetapi juga otak kanan. Ia juga mengatakan bahwa ketika
peserta didik diminta untuk merefleksikan dalam tulisan tentang pengalaman belajar
yang telah mereka lakukan, mereka didorong menjadi sadar, melalui bahasa, tentang
yang terjadi pada mereka. Dan pernyataan ini senada dengan pernyataan diawal
tulisannya bahwa ”Apa yang saya dengar, saya lupa; Apa yang saya lihat, saya ingat;
Apa yang saya lakukan, saya paham.”
Maka dalam hasil penelitian ini berdasarkan perhitungan statisitik, siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals
berdasarkan pendapat Mel Silberman bahwa strategi pembelajaran aktif tipe learning
journals ini sesuai dengan pernyataannya di atas, bahwa ketika siswa melakukan
sesuatu mereka akan paham, sehingga jika siswa hanya mendengar dan melihat saja
mereka akan cepat lupa dan hanya bisa mengingatnya saja namun berbeda jika siswa
melakukan sesuatu maka siswa dapat memahami dengan baik. Strategi pembelajaran
aktif tipe learning journals ini dapat digunakan karena siswa ada yang dilakukannya
yaitu membuat catatan harian belajar mereka masing-masing. Siswa tidak hanya melihat

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 7


dan mendengar saja tetapi harus ada yang dilakukannya. Setelah pokok bahasan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel diajarkan di kelas VII E dan VII D
dengan strategi belajar aktif tipe learning journals terdapat pengaruh yang signifikan
berdasarkan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan kelas yang tidak
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals. Rata-rata hasil belajar
matematika untuk kelas eksperimen I (VII D) dan kelas eksperimen II (VII E) yang
diajar dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Learning Journals lebih baik
karena pada kelas eksperimen I memperoleh rata-rata 72,04 dengan simpangan baku
7,41 dan pada kelas eksperrimen II memperoleh rata-rata 70,09 dengan simpangan baku
7,33 sehingga persentase siswa yang tuntas mencapai KKM sebesar 80% dan 79%. Hal
ini dikarenakan pada proses pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar aktif
tipe Learning Journals ini setiap siswa ikut aktif didalamnya.
Namun, berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa yang sama-sama diajarkan
dengan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals yaitu kelas eksperimen I (VII
D) dan kelas eksperimen II (VII E) terlihat masih berbeda, walaupun jika kedua-dua
kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol maka kelas eksperimen tetap lebih
baik dibandingkan kelas kontrol berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa. Tetapi
seharusnya kedua-dua kelas eksperimen harus menunjukkan hasil yang sama karena
menggunakan atau menerapkan strategi belajar yang sama maka setelah dianalisis
terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhinya yaitu jurnal belajar yang telah dibuat
oleh siswa kelas eksperimen II tidak selengkap dengan kelas eksperimen I.
Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi
belajar aktif tipe Learning Journals lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar
matematika siswa yang tidak diajarkan dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe
learning journals atau hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan menggunakan strategi belajar aktif tipe
Learning Journals lebih menjadikan pembelajaran matematika menjadi bermakna bagi
setiap siswa karena dapat memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bisa
menuliskan pengalaman belajarnya dan lebih menarik perhatian siswa karena peserta
didik yang selama ini tidak mau bertanya atau takut untuk bertanya mereka bisa
menyampaikan pernyataan, harapan dan saran serta pertanyaan terkait materi namun
masih ada yang masih malu untuk bertanya secara lisan maka mereka lebih suka
menyampaikan pernyataan, harapan dan saran serta pertanyaan tersebut melalui tulisan
lewat latihan-latihan atau tugas individu. Hal ini dapat dilihat dari salah satu contoh
jurnal belajar siswa kelas VII D dan kelas VII E.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil tes akhir kelas eksperimen I dan II yang dibelajarkan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe learning journals diperoleh rata-rata = 72,04 dan 70,09
simpangan baku S = 7,41 dan 7,33 dan varians S2 = 54,94 dan 53,79. Sedangkan kelas
kontrol yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu ceramah dan
tanya jawab diperoleh rata-rata = 64,28 simpangan baku S = 7,65 dan varians S2 =
58,61.
Dari perhitungan statistik dengan taraf signifikansi α = 0,05 (5%) Ftabel sebesar
3,925 sedangkan nilai Fhitung sebesar 6,137. Dari data tersebut Fhitung > Ftabel dengan
demikian H0 ditolak. Jadi hipotesis alternatif H1 diterima, maka dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 8


Learning Journals terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3
Kota Jambi.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk meningkatkan hasil belajar dapat
diberikan saran sebagai berikut:
1. Guru diharapkan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals
karena sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan
hasil belajar yang lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional karena
berdasarkan data yang diperoleh dari rata-rata hasil belajar siswa sudah bisa
memenuhi syarat ketuntasan belajar, sehingga bisa digunakan dalam proses
pembelajaran matematika di sekolah.
2. Untuk meningkatkan strategi pembelajaran aktif tipe learning journals, perlu
diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang turut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Santoso, Gempur. 2012. Metodologi Penelitian Kantitatif dan Kualitatif. Jakarta:


Prestasi Pustaka.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Taniredja, Tukiran & Mustafidah, Hidayati. 2012. Penelitian Kuantitatif (Sebuah


Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.

http://mmursyidpw.wordpress.com/2010/09/21/jurnal-belajar-learning-journal-sebagai-
salah-satu-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-siswa. (diakses 3 Agustus 2013).

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/04/jurnal-pembelajaranlearning-journal/
(diakses 3 Agustus 2013).

Misliah : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 9

Anda mungkin juga menyukai