Anda di halaman 1dari 14

Tugas 1 Pengantar Pendidikan

1. Artikel “Mencerahkan Orientasi Belajar Siswa”

Tujuan sebenarnya kita mencari ilmu adalah untuk mendapat ilmu, kemudian ilmu
tersebut bermanfaat juga untuk orang lain. Lalu apa yang kita peroleh dengan belajar kebut
semalam saat menjelang ujian, alhasil belajar kita tersebut akan hilang dari ingatan kita
dalam sekejap karena kita belum sepenuhnya menguasai materi tersebut. Lebih parahnya
lagi jika kita menggunakan berbagai cara yang seharusnya tidak kita lakukan seperti
mencontek dengan tujuan supaya kita mendapatkan nilai yang bagus. Lalu apa yang kita
peroleh dari nilai sempurna, hanyalah ambisi semata. Ilmu yang kita dapat tidak akan
bermanfaat untuk orang lain karena kita saja belum menguasainya

Artikel “Contekan”

Penyebab seseorang berperilaku tidak jujur disebabkan oleh beberapa hal,


diantaranya:

a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada “hasil studi” berupa angka dan
nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif.

b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam


kehidupan siswa. Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek
adalah untuk memuaskan harapan orang tua. Tidak jarang orang tua dalam
mengasuh atau mendidik anak-anaknya dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari
orang tua tanpa melihat kemampuan anaknya. Sikap yang terlalu menuntut dapat
menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. Hal ini
menimbulkan rasa rendah diri, gangguan tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk
belajar serta ketegangan atau kecemasan dalam diri anak.

c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai
mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.

Disadari atau tidak, perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak tidak
percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau membaca buku pelajaran
tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk bahan menyontek, menghalalkan segala
macam cara, dan akhirnya menjadi koruptor. Dengan demikian tampak bahwa perilaku
menyontek secara tidak langsung membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang
koruptor.

2. Baca dan pahamilah isi e-book “pp-BUKU & pp-Hend”


a. Bab 1 pp-Hend
1. Rumuskanlah pengertian filsafat secara semantik dengan bahasa Saudara sendiri!
Pengertian filsafat secara sematik adalah pengetahuan yang mempelajari
hakikat segala sarwa yang ada dan yang mungkin ada sedalam-dalamnya yang
dilakukan secara radikal dan menyeluruh.Berdasarkan pengertian itu, berarti orang
yang belajar filsafat adalah orang yang cinta akan kebajikan, kebijaksanaan, dan
kebenaran. Kajiannya dilakukan dengan berusaha mengetahui suatu hal sedalam-
dalamnya, sehingga sampai pada hakikat yang sebenar-benarnya, sampai pada
seinti-intinya.
2. Apakah yang menjadi bahaya seseorang mempelajari filsafat?
a. Perbedaan antara dua jenis manusia tidak terletak pada tingkah-lakunya, tetapi
ditentukan oleh kenyataan lain umpamanya perbedaan sudut tinjauannya.

b. Sebagai bahaya kedua ialah bahwa deviasi filosofis memberikan akibat fatal
dalam kenyataan tingkah-laku manusia, kenyatan hidup dan penghidupannya,
baik secara/sebagai individu atau warganegara. Dengan kata lain suatu deviasi
filosofis yang tampaknya tidak signifikan, tetapi menyangkut masalah yang
esensial dan fundamental, dengan sendirinya menyebabkan phenomena yang
jauh berbeda.
c. Bahaya ketiga dari mempelajari filsafat ialah bahwa dengan selesainya mata
kuliah filsafat, manusia merasa telah memiliki “jiwa” ilmu filsafat, telah mampu
“berpikir filosofis”, bahkan mengangkat dirinya sebagai filosof. Sebaliknya dapat
terjadi bahwa seseorang yang telah demikian mendalami bahan materi ilmu
filsafat telah demikian jenuh dengan pemikiran filsafat dengan segala macam
aliran, menyebabkan ia tidak tahu, tidak memahami teori filsafat.
d. bahaya berfikir filsafat lainnya adalah bisa saja seorang filsafat menjadi stres
karena pemikiran kritis. contohnya dalam masalah agama dimana tuhan tuhan
harus masuk kedalam logika dan nyata. Seorang filsuf memilih untuk tidak
beragama (ateisme) karna terlalu memikirkan kebenaran yang tidak diketehui.
3. Di samping mengandung bahaya, mempelajari filsafat memiliki manfaat. Manfaat
atau kegunaan apakah yang dapat dipetik jika mempelajari filsafat?
Banyak nilai kegunaan yang dapat kita peroleh dengan mempelajari filsafat, seperti:

a. Meskipun kita harus menghindari timbulnya pandangan, bahwa pengertian


sudah menjamin perbuatan, namun pengertian serba sedikit tentang filsafat
dapat digunakan sebagai pedoman dalam kenyataan hidup sehari-hari, baik
sebagai individu maupun anggota masyarakat.

b. Betapapun kaburnya dan kesimpangsiuran pengertian kebebasan dan


individualitas manusia, tetapi bilamana saja kita telah memiliki filsafat hidup,
pandangan hidup yang mantap yang akan menentukan kriteria baik-buruknya
tingkah laku kita.

c. Atas dasar keputusan batin kita sendiri, manusia memiliki kebebasan dan
kepribadian sendiri.

d. Bahwa dalam keadaan masyarakat yang serba tidak pasti selalu mengalami
perubahan yang cepat dan dialami individu atau akibatnya mengalami krisis
batin, meskipun bervariasi tingkatannya dengan telah memiliki pengertian
tentang filsafat hidup dapat kiranya dikurangi dan dihindari gejala negatif hidup
dan penghidupan, sehingga lebih terarah dan mantap.

e. Bahwa tingkah-laku manusia tentu bertujuan dan ini pada dasarnya ditentukan
oleh filsafat hidupnya, maka dari itu manusia harus memiliki filsafat agar tingkah-
lakunya lebih bernilai.

4. Jelaskan bahwa ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif!


Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-
kaidah, norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya
dilaksanakan manusia. Atau ilmu pendidikan bertugas merumuskan peraturan-
peraturan tentang tingkah laku perbuatan makhluk yang bernama manusia dalam
kehidupan dan penghidupannya.
5. Jelaskan bahwa ilmu pendidikan sebagai pengetahuan praktis!
Sebagai ilmu pengetahuan praktis tugas pendidikan dan atau pendidik
maupun guru ialah menanamkan sistem-sistem norma tingkah laku perbuatan yang
didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan
pendidik dalam suatu masyarakat.
6. Ada dua pendekatan dalam filsafat pendidikan, yaitu pendekatan tradisional dan
progresif. Jelaskan dua pendekatan tersebut!

a. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam filsafat pendidikan melandaskan diri pada asas-asas
sebagai berikut:

1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk mempelajari filsafat


pendidikan haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat.

2) Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap,
kekal dan abadi.

3) Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang absolut, universal dan obyektif.

4) Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat dan sarana, artinya tujuan
yang baik harus dicapai dengan alat sarana yang baik pula.

5) Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial (science, technology, democracy


dan industry) adalah sarana alat untuk prosperity of life dan bukannya untuk
welfare of life sebagai tujuan hidup dan pendidikan sebagaimana yang ditentukan
oleh filsafat.

b. Pendekatan Progresif
Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di atas dan dari kontinuitas aliran
filsafat pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer dengan dasar-dasar
pemikiran sebagai berikut:
1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial humanisme
ilmiah, yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis transendental.

2) Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial


adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang.

3) Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan kebajikan itu adalah kreasi
manusia, dengan sifatnya yang relatif temporer bahkan subyektif.

4) Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh
perkembangan tenaga pengembang sosial dan manusia, yang merupakan sumber
perkembangan sosial masyarakat.

5) Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat kontinu, bahwa tujuan dapat
menjadi alat untuk tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat.

7. Sebutkan dan jelaskan kategori filsafat pendidikan yang telah Saudara pelajari!
Berdasarkan atas dua pola dasar pendekatan dan variasi kelimanya, maka
akan dicoba pengajuan suatu sistematika kategorisasi klasifikasi aliran filsafat
pendidikan sebagai berikut, yaitu:

a. Kategori filsafat pendidikan akademis-skolastik. Kategori ini meliputi dua


kelompok yang tradisional meliputi aliran perennialis, assensialisme, idealisme
dan realisme; dan kelompok progresif meliputi progresivisme, rekontruksionisme
dan eksistensialisme.

b. Kategori filsafat religius theistis meliputi segala macam aliran agama yang paling
tidak terdiri atas empat besar agama di dunia ini, dengan segala variasi sekte-
sekte agama masing-masing.

c. Kategori filsafat pendidikan sosial politik. Kategori ini dalam sejarahnya dikenal
bermacam aliran, yaitu humanisme, nasionalisme, liberalisme, sekulerisme,
fasisme, dan sosialisme

8. Apakah manfaat mempelajari filsafat pendidikan?


Nilai manfaat yang mungkin dapat diperoleh dengan jalan mempelajari filsafat
pendidikan, adalah sebagai berikut :

a. Memberi kesempatan kepada kita membiasakan diri untuk mengadakan


perenungan mendalam, atau berteori, betapapun kurang atau belum sempurnanya
teori tersebut.

b. Membiasakan kita berpikir kritis dan reflektif terhadap problem-problem kehidupan


dan penghidupan manusia.

c. Memberikan pengertian yang mendalam akan problem-problem essensial dan


dasar-dasar pertimbangan mana yang harus kita gunakan dalam menyelesaikan
problem pendidikan

d. Memberikan kesempatan pada pendidik/guru untuk meninjau kembali pandangan


filsafat pendidikan yang selama ini diyakininya

e. Bahwa berdasar kenyataan keragaman aliran-aliran filsafat pendidikan dalam


pengertian betapa banyaknya pandangan tentang dasar-dasar dan tujuan
pendidikan, maka dituntut kepada setiap pendidik/guru untuk meninjau secara
terbuka, bebas, kritis, reflektif terhadap segala macam perbedaan tersebut.

b. Bab 2 pp-Hend
1. Apakah yang dimaksud pendidikan?
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan
memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang lebih mulia. Pendidikan adalah
serangkaian kegiatan belajar mengajar yang memiliki efek formatif pada cara
berpikir, merasa, dan bertindak seseorang. Pendidikan dapat berupa pengalaman
kehidupan sehari-hari, maupun pendidikan formal di bangku sekolah. Pendidikan
memang sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi tidak menutup
kemungkinan berlangsung secara otodidak.
2. Jelaskan pengertian mendidik, pendidik, dan situasi pendidikan!
a. Mendidik berarti membimbing dan memfasilitasi pertumbuhan peserta didik,
baik jasmani maupun rohaninya. Agar kelak mereka mempunyai bekal yang
dapat dipergunakan dalam kehidupan sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
b. Pendidik adalah seseorang yang tugasnya membimbing peserta didik dalam
pertumbuhan mereka agar dapat berdiri sendiri, dan mampu berjalan di jalur
yang mereka kuasai.
c. Situasi pendidikan adalah kondisi dimana adanya peserta didik, pendidik, dan
tujuan pedidikan yang terintegrasi melalui sebuah proses pembelajaran.
3. Apakah persamaan dan perbedaan pergaulan dan pendidikan?
a. Persamaan: Sama-sama mengandung interaksi antara dua pihak. Dalam
pergaulan maupun pendidikan, seseorang dapat menerima informasi baru dari
orang lain.
b. Perbedaan: Orang yang sedang dalam suatu lingkup pergaulan tidak memiliki
tanggung jawab kepada yang lainnya. Sedangkan dalam pendidikan, selalu ada
pihak yang bertanggung jawab atas pengaruh yang diberikannya kepada orang
yang sedang dididik.
4. Apakah perbedaan pendidikan dengan tindakan instinktif?
Tindakan instinktif adalah tindakan yang didasari kemampuan-kemampuan
yang sudah ada dalam pembawaan dan akan berkembang dengan sendirinya tanpa
pengaruh dari luar. Dalam pelaksanaannya, tidak ada pengertian tentang tujuan
terakhir dari tindakan tersebut.
Pendidikanadalah proses pembelajaran yang membentuk jasmani dan rohani
manusia menuju kemuliaan. Pendidikan akan membuat manusia mampu bertindak
dengan memahami apa tujuan dari pekerjaan yang tengah dilakukannya tersebut.

5. Apakah perbedaan gejala kekanak-kanakan dan gejala kedewasaan?

Gejala kanak-kanak Gejala Kedewasaan


- Mencari Bentuk - Menampakkan diri sebagai
- Tak mempunyai ketetapan bentuk
- Beranggapan mempunyai
- Tak ada kemerdekaan ketetapan
- Kelihatan mudah berubah - Merdeka
- Lemah - Tetap, stabil
- Memerlukan bantuan - Kuat
- Sangat mudah terpengaruh - Membantu
(belum mempunyai keyakin-an - Tahu mengambil dan menentu-
yang tetap) kan jalan (tidak bergantung
kepada orang lain)
6. Jelaskan apa yang dimaksud teori pendidikan nativisme, empirisme dan konvergensi!
a. Teori nativisme: Aliran nativisme berpendapat bahwa tiap-tiap anak sejak
dilahirkan sudah mempunyai berbagai pembawaan yang akan berkembang
sendiri menurut arahnya masing-masing. Pembawaan anak-anak itu ada yang
baik dan ada yang buruk. Pendidikan tidak perlu dan tidak berkuasa apa-apa.
b. Teori empirisme: Teori ini mengatakan bahwa anak yang baru dilahirkan itu
dapat diumpamakan sebagai kertas putih bersih yang belum ditulisi (a sheet of
white paper avoid of all characters). Jadi, sejak lahir anak itu tidak mempunyai
bakat dan pembawaan apa-apa dan dapat dibentuk sekehendak pendidiknya.
c. Teori konvergensi: Menurut teori konvergensi hasil pendidikan anak ditentukan
atau dipengaruhi oleh dua faktor: pembawaan dan lingkungan. Diakui bahwa
anak lahir telah memiliki potensi yang berupa pembawaan. Namun pembawaan
yang sifatnya potensial itu harus dikembangkan melalui pengaruh lingkungan,
termasuk lingkungan pendidikan.
7. Rumuskan dengan bahasa Saudara sendiri apa yang menjadi tujuan pendidikan pada
umumnya!
Tujuan umum pendidikan ialah membawa anak kepada kedewasaannya, yang
berarti bahwa ia harus dapat menentukan masa depan diri sendiri dan bertanggung
jawab sendiri. Anak harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan
berbuat menurut kesusilaan. Menurut saya sendiri, tujuan pendidikan ialah
membentuk pribadi peserta didik menjadi lebih lebih mulia secara jasmani dan
rohani.
8. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis tujuan pendidikan!
Jenis-jenis tujuan pendidikan.
a. Tujuan Umum: Tujuan umum ialah tujuan di dalam pendidikan yang telah
ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan
yang terdapat pada anak didik itu sendiri.
b. Tujuan-Tujuan Tak Sempurna: Yang dimaksud dengan tujuan tak sempurna ialah
tujuan-tujuan mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu yang
hendak dicapai dengan pendidikan itu.
c. Tujuan-Tujuan Sementara: Tujuan sementara itu merupakan tempat-tempat
perhentian sementara pada jalan yang menuju ke tujuan umum.
d. Tujuan-Tujuan Perantara: Tujuan ini bergantung pada tujuan-tujuan sementara.
Umpamanya, tujuan sementara ialah si anak harus belajar membaca dan
menulis. Segala cara untuk meraih tujuan itu disebut tujuan pearantara.
e. Tujuan Insidental: Tujuan ini hanya sebagai kejadian-kejadian yang merupakan
saat-saat yang terlepas pada jalan menuju kepada tujuan umum.
9. Buatlah sebuah analisis perbedaan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang No.
12 tahun 1954, GBHN tahun 1998, dan UU No. 20 Tahun 2003.
a. Tujuan pendidikan menurut UU No.12 tahun 1954 lebih beroientasi pada
manusia yang mampu mentaati dan mengamalkan pancasila.
b. Pada GBHN tahun 1998 mengalami penambahan, yaitu menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-
sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
c. Pada UU No.20 tahun 2003, tersurat dengan jelas bahwa tujuan pendidikan kita
adalah mengambangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Artikel “Menjaring Guru PNS Berkualitas”
a. Jelaskan perbedaan dan hubungan antara pengajaran dan pendidikan yang dilakukan
guru!
1) Perbedaan pengajaran dengan pendidikan. Pengajaran adalah proses
mengajarkan suatu pengetahuan. Sementara pendidikan adalah proses
memimpin dan mengarahkan peserta didik menjadi manusia yang lebih mulia
dengan mendorongnya menemukan jati dirinya. Contoh dari pengajaran adalah
seorang guru yang mengajarkan cara berhitung. Sedangkan dalam pendidikan,
guru tersebut berkewajiban menjelaskan pula apa manfaat belajar berhitung
dalam kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai apakah yang terkandung dalam
kegiatan belajar menghitung tersebut.
2) Hubungan antara keduanya adalah, dalam pendidikan selalu ada pengajaran.
Dalam suatu pekerjaan mendidik, selalu ada proses mengajarkan suatu
pengetahuan baru. Namun, belum tentu dalam suatu pengajaran terselip
pendidikan yang memungkinkan terbentuknya karakter peserta didik menuju
kemuliaan.
b. Dalam penjaringan guru PNS berkualitas, hal penting yang harus diperhatikan adalah
kemampuan guru dalam tiga aspek. Yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Mengapa harus diperhatikan? Agar guru-guru yang lolos menjadi PNS memiliki
kualitas yang memadai untuk mendidik dan mencerdaskan generasi muda Indonesia.
Selama ini, aspek yang menjadi penilaian guru PNS hanyalah aspek kognitif saja.
Sehingga mereka cenderung lemah dalam praktik mengajar, begitu juga dalam
penanaman aspek afektif dalam KBM. Kekurangan inilah yang menjadi salah satu
penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dibandingkan negara-negara
maju.
c. Pendapat-komentar-kritik-saran terhadap isi artikel
Saya setuju dengan isi dari artikel tesebut, seorang guru haruslah memiliki
tiga aspek dalam pengajaran-pendidikan agar memenuhi kualifikasi sebagai pendidik.
Saat ini dalam sistem penjaringan guru PNS, aspek yang dinilai hanyalah kognitif saja.
Akibatnya, guru yang lolos PNS belum tentu memiliki kemampuan yang memadai
untuk mengajar. Sedangkan mungkin, banyak guru yang nilainya standar tetapi
kemampuan mengajar dan mendidiknya memenuhi kualifikasi.
Sebaiknya Badan Kepegawaian Negara (BKN), selaku penyeleksi guru PNS
memperbaiki sistem penilaian yang ada. Jika sistem penilaian yang hanya
memperhatikan aspek kognitif ini dilanjutkan, maka kualitas pendidikan di negara ini
tidak akan bisa meningkat.
4. Film “Bad Genius”
a. Kaitan Makna Isi Film tersebut dengan :
1) Pendidikan dan Pengajaran :
Pendidikan tanpa pengajaran menghasilkan output manusia yang tidak memiliki
wawasan. Pengajaran tanpa pendidikan bisa menghasilkan manusia yang punya
wawasan tetapi memiliki moral yang tidak baik.Seperti Lyn yang pintar namun
mudah dimanfaatkan.Perbuatan negatifnya tersebut bukan hanya merugikan
dirinya sendiri tapi juga merugikan teman-teman yang dicontekinya dan
membuat ayahnya kecewa.Lyn kurang mengaplikasikan pentingnya pendidikan
dan pengajaran.
2) Hakikat Manusia dan Pengembangannya :
Pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh diartikan sebagai pembinaan
terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan
berkembang seacra selaras. Perkembangan di maksud mencakup yang horizontal
(yang menciptakan keseimbangan) dan yang bersifat vertical (yang menciptakan
ketinggian martabat manusia). Dengan demikian totalitas membentuk manusia
yang utuh. Dalam hidupnya individu melibatkan dirinya dlam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain, dan membantu dunia lebih
baik untuk ditempati.Walau Lyn dan Bank disini membantu mensukseskan Grace
dan Pat ,namun caranya salah . Seharusnya mereka saling membantu untuk
memahami dan belajar agar diterima di Universitas ternama. Lyn memang anak
yang cerdas tetapi cara yang dia mengembangkan kepintarannya itu cenderung
ke perbuatan negative yaitu bertindak curang.
3) Landasan dan Asas-Asas Pendidikan :
Dalam Film ini mengajarkan landasan pendidikan megenai landasan sosiologis
dibidang pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.Ayahnya memindah Lyn di
sekolah tersebut dikarenakan ingin Lyn mendapat beasiswa di luar
negeri .Sebenarnya Lyn nyaman di sekolah sebelumnya tetapi ia tidak bisa
menolak ajakan ayahnya.Memang benar social di sekolah barunya menyebabkan
ia terpengaruh. Dengan diiming-imingi uang Lyn rela melakukan kecurangan
dengan alas an membantu temannya agar nilainya bagus. Sedangkan dari sisi
asas pendidikan ,film ini menerapkan asas kemandirian dalam belajar. Lyn dan
Bank berkompetisi agar mendapat beasiswa ke Singapura. Mereka belajar
dengan giat .Bank sambil membantu ibunya mencuci baju,menunjukkan
kemandirian dan pintar membagi waktunya.
4) Lingkungan Pendidikan :
Dalam film tersebut menjelaskan menyontek memang berhubungan dengan
pelajar. Ada siswa yang risih dengan kecurangan tersebut bahkan juga ada yang
menikmatinya. Seperti Bank ia melaporkan bahwa Lyn dicontek dan akhirnya Lyn
dihukum dan beasiswanya dihapus. Banyak sekali kasus iri ,seperti Pat yang
menyuruh orang untuk mencelakai Bank yang dihari tersebut Bank ke Singapura
menjadi batal. Persaingat tersebut sangat merugikan bagi orang lain.
5) Mana yang sesuai dan mana yang bertentangan?

Sesuai Bertentangan
1. Belajar dengan giat 1. Curang dengan menyontek
2. Menyelesaikan masalah dengan
2. Sopan kepada orang tua dan guru
berantem
3. Bekerja keras dan mandiri 3. Kompetisi yang merugikan
4. Menyelesaikan masalah dengan baik 4. Menganggap uang lebih dari
dan bertanggung jawab segalanya

b. Hikmah, Pelajaran, Kesimpulan yang dapat Dipelajari


Hikmah dari film tersebut adalah kita jadi tau akibat dari apa yang sudah kita
perbuat. Kesalahan tidak selalu tertutupi secara sempurna. Semua akan terpecakan
dalam waktu yang tidak lama.Belajar harus diniati secara ikhlas. Memanfaatkan
musik sebagai media penghafal memang sangat kreatif . Pelajaran yang dapat kita
ambil yakni jangan tergoda dengan hal buruk apalagi jika ada embel-embel uang.
Percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki sangat penting diperlukan. Nilai
bagus , sekolah yang bagus , universitas ternama bukan menjadi tolak ukur
kesuskesan. Jadi, jangan ragu jangan mau bertindak curang . Perilaku tersebut dalam
membuat orang tua kita kecewa. Masalah apapun dapat di pecahkan dengan
keluarga. Apapun itu kita harus terbuka dengan keluarga karena keluarga tempat
satu-satunya yang member kehangatan disaat dunia semakin kejam.
Daftar Rujukan

Putra A. 2015. Perlunya Pengembangan Prilaku Secara Vertikal Dan Horozontal Dilaksanakn
Dengan Baik, (Online),
https://anugrahputratrisnasusila.wordpress.com/2015/01/30/perlunya-
pengembangan-prilaku-secara-vertikal-dan-horozontal-dilaksanakn-dengan-baik-2/,
diakses tanggal 5 Oktober 2019

Hersyansyah,T.R.2019, Pendidikan dan Pengajaran, Ini Letak Perbedaannya, (Online),


https://blog.ruangguru.com/pendidikan-dan-pengajaran-ini-letak-perbedaannya,
diakses 4 Oktober 2019

Burhanuddin,A.2013.Hakikat Manusia dan Perkembangannya. (online).


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/14/hakikat-manusia-dan-
perkembangannya/. diakses 4 Oktober 2019

Hartoto.2008. Bab III Landasandan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya. (online).


https://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/12/bab-iii-landasan-dan-asas-asas-
pendidikan-serta-penerapannya/. diakses 4 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai