1.
ADAB ADAB BATIN BAGI SEORANG GURU
Belajar mengajar dalam pesantren bukan sekedar media transfer ilmu dari guru kepada
santri, sehingga yang didapatkan oleh santri hanya lafadz-lafadz ilmu, namun lebih dari itu
proses belajar di kelas adalah proses perubahan dari sifat-sifat dan akhlak yang tidak baik
menjadi yang lebih baik.
Seorang guru adalah sebagai figur yang langsung berhadapan dengan santri sehingga sifat
dan kepribadiannya akan mempengaruhi kepada sifat dan kepribadian santri, ada pepatah Jawa
mengatakan, “Guru iku di gugu lan di ditiru.” Pepatah lain juga mengatakan, “Bahasa
perbuatan lebih fasih daripada bahasa ucapan.” Oleh karena itu seorang guru hendaklah
selalu menjaga sifat-sifat mulia karena seorang santri bukan hanya merekam ilmu yang
disampaikan tapi juga merekam akhlak dan perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru.
Berikut sifat-sifat yang harus diupayakan ada dalam diri setiap guru sehingga proses belajar
mengajar menghasilkan perbaikan jasmani dan rohani pada diri guru itu sendiri juga kepada
santri-santrinya, diantaranya adalah seorang guru hendaklah :
1. Selalu Menjaga keikhlasan dalam menjalani tugas.
2. Selalu menjaga sifat taqwa dimanapun berada.
3. Mengajarkan ilmu disertai dengan sifat syukur.
4. Mengajarkan ilmu pada santri dengan penuh kasih sayang.
5. Jujur dalam setiap menyampaikan ilmu (masudnya : katakan belum faham jika memang
belum faham).
6. Menjauhi sifat sombong, (tanamkan dalam hati, bahwa pada hakikatnya santri-santri itu
berjasa kepada kita, yaitu dengan mau mendengarkan ilmu yang kita sampaikan.)
7. Senantiasa bertawadhu’ (merasa hanya sebagai petugas khidmat santri-santri nabi.)
8. Berkhusnudzon pada santri.
9. Sabar atas watak dan akhlak santri yang berbeda-beda.
10. Mendoakan kebaikan kepada seluruh santri.
2.
HAL-HAL YANG HARUS DITANAMKAN PADA SANTRI-SANTRI
Bagi setiap guru hendaklah menanamkan akhlak-akhlak atau sifat-sifat yang mulia
kepada santri-santri sehingga mereka mendapatkan hakikat ilmu dan layak menjadi pewaris
nabi, menjadi orang-orang yang dekat kepada Allah. Karena sering kita lihat saat santri-
santri masih di kelas-kelas bawah mereka masih menjaga tertib-tertib agama dengan baik
dan sangat takut untuk melanggar larangan-larangan pondok pesantren,akan tetapi anehnya
semakin tinggi kelas mereka justru kebaikan-kebaikan itu mereka tingggalkan bahkan
larangan-larangan pesantren pun mereka langgar,kenapa itu terjadi? Mungkin saat mereka di
kelas-kelas bawah mereka melakukan itu semua karena adanya dorongan-dorongan dari
luar,apakah itu hukuman,atau adanya tekanan dari kelas senior atau takut dengan absen dan
lain-lain.oleh karena itu pentingnya dalam diri setiap santri tertanam sifat-sifat mulia dalam
hati mereka sehingga sifat-sifat itulah yang mendorong dan memotifasi mereka untuk
berbuat kebaikan dengan penuh kesadaran,diantara sifat-sifat yang harus di tanamkan
kepada setiap santri adalah :
3.
4.
ADAB SAAT MENGAJAR SECARA UMUM, KHUSUS KELAS 1 & 2, KHUSUS KELAS
3, 4, 5 & 6
5.
HAL-HAL YANG DILARANG BAGI GURU SAAT PROGAM BELAJAR MENGAJAR
1. Mengaktifkan handphone saat masuk di lingkungan pesantren, khususnya saat berada di
dalam kelas.
2. Mengajarkan ilmu yang tidak sesuai dengan kurikulum pesantren AL- FATAH.
3. Menjadikan santri sebagai obyek komersial.
4. Menta’zir santri diluar ketentuan yang diizinkan.
5. Membiarkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh santri, seperti
membuli santri yang lain, bersandar saat belajar, tidur dikelas dll.
6. Merendahkan suatu bidang ilmu lain saat menyampaikan pelajaran kepada santri.
NB
Petugas pemberi materi diputuskan dalam musyawarah.
Sekian alhamdulillah.