Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDI NURUL QALBI

NIM : G041201083
KELAS : ETIKA PROFESI KETEKNIKAN B

RESUME ADAB MAHASISWA TERHADAP DOSEN/GURU

Sebagai rangkaian perkuliahan dalam materi etika profesi adalah bagaimana seorang
mahasiswa berinteraksi dengan dosen/gurunya. hal-hal yang harus dieprhatikan ketika
berinteraksi dengan dosen/gurunya, yaitu sebagai berikut:

1. Menghormati dan memuliakan para guru dan dosen yang kita mengambil
pengetahuan darinya. Siapapun juga yang pernah menjadi dosen/guru kita, kita juga
tetap menghormatinya walaupun cara mengajarnya tidak bagus, kurang menarik, dan
ilmu yang diajarkan mungkin belum maju tapi dia tetap seorang guru maka harus
memberikan penghormatan kepada guru-guru kita.
2. Seorang pembelajar terhadap gurunya adalah menuliskan apa yang diajarkan oleh
gurunya, apa yang diucapkan gurunya itu dia tulis. Walaupun pengetahuan yang
diajarkan sudah diketahui oleh mahasiswa tetapi tetap merupakan adab seorang
mahasiswa terhadap gurunya yaitu menuliskan dan tidak boleh mengatakan bahwa
saya sudah memiliki buku yang diajarkan yang lebih lengkap. Jadi, kita harus
menuliskan apa yang diajarkan guru karena menulis adalah salah satu metode untuk
mengikat ilmu. Dalam suatu perkataan ulama yang mengatakan bahwa “ikatlah ilmu
itu dengan menuliskannya”. Para ulama berkata bahwa lepasnya ilmu pada diri
seseorang itu sama dengan mudahnya unta lepas atau hewan piaraan yang tidak diikat
begitupula kemudahan lepasnya ilmu sama seperti itu. Menulis yang dimaksud disini
adalah menuliskan dengan tangan dan membiasakan diri kita walaupun sekarang ini
adalah jamannya copy paste. Namun, seorang pembelajar harus menulis apa yang
diajarkan dosennya dan tidak dibolehkan suatu hal yang kurang baik apabila seorang
mahasiswa menanyakan kepada gurunya untuk mengcopy file nya. Kecuali jika
memang dosen nya yang menawarkan. Tidak boleh seorang mahasiswa tidak menulis
dan hanya memberi dosennya flash disk dan mengcopy file dosen. Ini adalah adab
seorang pembelajar terhadap gurunya, ini penting untuk diperhatikan mahasiswa,
jangan malas menulis karena salah satu cara memudahkan ilmu itu masuk ke otak
kita.
3. Sebagai seorang pembelajar harus intens, harus melazimkan kontak pertemuan
dengan gurunya. misalnya apabila kita mengikuti sutu kuliah maka ketua kelas yang
mencari deosennya dan membentuk grup kelas atau mengorganisir teman-temannya.
Dia lah yang aktif mencari dosennya, bukan sebaliknya. Demikian pula jika
mengikuti bimbingan dari dosennya misalnya bimbingan skripsi, bimbingan tugas
akhir, dll. Maka mahasiswa lah yang aktif menghubungi dosennya. jangan bersikap
acuh tak acuh kepada dosen/pembimbing kita tetapi harus pro aktif dan tentu
disesuaikan dengan keadaan/kesibukan dan melazimkan pertemuan kepada dosen atau
mempertahankan kontak dengan dosen. Jika menghubungi dosen tentu dengan bahsa-
bahasa yang sopan. Apabila kita sedang kuliah, seminar atu yang lain dihadapan
dosen kita, kita hendaknya memperhatikan pakaian yang digunakan dan
menggunakan pakaian yang sesuai dengan adat istiadat dan tuntunan agama kita
masing-masing. Duduk didalam kelas hendaknya duduk dengan baik dan tidak
menjulurkan kakinya, mengangkat kakinya satu didepan gurunya. ini suatu hal yang
harus dihindari. Jadi, duduk secara baik dengan cara yang baik sebagaimana lazimnya
orang duduk dihadapan dosen yang memberikan ilmu kepada kita.
4. Merendahkan dirinya dihadapan gurunya dan memuliakan gurunya. jadi, seorang
mahasiswa tidak boleh bersikap sombong kepada gurunya walaupun gurunya belum
bergelar Dr, Prof, dll. Dia harus merendahkan dirinya dihadapan gurunya walaupun
murid itu pengetahuannya lebih luas. Kata para ulama bahwa sudah seharusnya
seorang pembelajar meletakkan tanah diatas kepala nya sebagai bentuk merendahkan
diri nya di hadapan guru nya karena mengalirnya ilmu kepada seseorang itu apabila
menerima ilmu itu lebih rendah dari sumber ilmu yaitu guru/dosen kita. Sama dengan
filosofi air mengalir di tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5. Bersabar terhadap kekurangan/keadaan gurunya. Jika tidak maka keberkahan ilmu itu
akan hilang dari murid itu.
6. Berprasangka baik terhadap gurunya. apa yang diajarkan gurunya senantiasa seorang
murid menanamkan prasangka baik terhadap gurunya bahwa gurunya memiliki
keinginan yang baik.
7. Seorang pembelajar harus berusaha untuk menyimak apa yang diajarkan oleh gurunya
dan mendengarkannya baik-baik walaupun pengetahuan itu sudah didapatkan karna
boleh jadi apa yang diajarkan guru saat itu ada sesuatu yang baru atau membekaskan
ilmu itu pada diri seorang pembelajar itu. Dan boleh jadi seorang pembelajar
walaupun dia berulang-ulang mendengarkannya tetapi pada waktu itu pembelajar
mendapatkan suatu nilai yang berasal dari gurunya.
8. Menghindari tindakan yang terkesan menggurui gurunya walaupun sudah mengetahui
itu. Jadi, keterbukaan hati menerima setiap pengetahuan yang bersumber dari guru
kita dan menjauhakn hal-hal yang bersifat menggurui. Begitupula menghindari
bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan menyulitkan juga harus dihindari. Kita juga
harus menghindari pertanyaan/pernyataan yang bersifat merendahkan guru-guru kita.
Demikian pula memaksa gurunya untuk menjawab pertanyaan dan harus menerima
apa yang diberikan guru. Ataukah dia bertanya kepada guru/pemateri didalam suatu
seminar untuk memperlihatkan bahwa dia lebih menguasai daripada pemateri itu. Jadi
harus dijauhkan hal-hal itu dari diri kita dan senantiasa menerima pengetahuan dan
dengan pengetahuan itu tentu ada keberkahan didalamnya, manfaat dan juga nilai-
nilai yang diberikan oleh guru kita.

Itulah etika atau bagaimana adab-adab mahasiswa terhadap guru, siapapun guru kita
hendaknya dijunjung tinggi adab-adab ini agar interaksi dengan guru-guru mendatangkan
keberkahan dan manfaat didalam kehidupan kita pada masa yang akan dating.

Anda mungkin juga menyukai