Anda di halaman 1dari 4

Founder Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar menyampaikan kajian

Dhuha di Masjid As-Syarif, Kompleks Sekolah Islam Al-Azhar, BSD,


Tangerang Selatan. Adapun tema tausiyah AA Gym kali ini adalah 'Belajar
Ikhlas dalam Hidup'.

Berikut 3 Jenis Hati:

1. Qalbun Mayyit.
Ini hati yang mati. Apa ciri orang yang hatinya mati? Ya seperti orang yang
mati tidak bisa dinasehati. Allah Ta'ala berfirman: "Mereka tuli, bisu dan
buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)."
(QS Al-Baqarah: 18)

Orang yang hatinya mati, bisikannya hanya mengikuti nafsu saja. Kalau
kata nafsu pukul ya pukul. Kata nafsu bunuh ya bunuh. Sehingga tidak ada
lagi hati nurani. Bahayanya apa? Pasti tidak akan punya iman, kalau
berbuat jahat bisa lebih keji dari binatang.

2. Qalbun Maridh.
Qalbun maridh ini adalah hati yang sakit. Tanda-tandanya hidupnya tidak
tenang. Meski rumah mewah, harta banyak, namun tidak bahagia. Kenapa
demikian? sekarang badan sakit saja kita sudah sengsara. Tapi ada yang
lebih menderita dari itu, yaitu yang hatinya berpenyakit. Tidak sedikit yang
badannya sehat tapi bunuh diri. Ada yang gagal menikah dia sehat,
ternyata yang lebih menderita hati. Berapa banyak yang badannya sehat
tapi hatinya sakit? Allah Ta'ala berfirman: "Maka nikmat Tuhan yang
manakah yang kamu Dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 13)

3. Qalbun Salim.
Ini jenis hati yang selamat dan bersih. Apapun masalahnya dia tetap
anteng saja. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullaah SAW bersabda:
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu
baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang Mukmin. Jika mendapatkan
kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan
kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim).
"Makanya orang yang suka stres itu karena kurang iman," kata Aa Gym.

AA Gym juga menjelaskan 6 penyakit hati, yaitu:


1. Syirik.
2. Munafik.
3. Takabbur.
4. Dengki.
5. Ujub.
6. Cinta Dunia.
Mudah-mudahan kita memiliki hati yang bersih. Karena bahagia itu adalah
Qalbun Salim. Mulia itu Qalbun Salim. Dan selamat dunia akhirat itu
Qalbun Salim.

Rasulullah SAW menegaskan, di dalam diri manusia itu ada segumpal


daging. Kalau ia baik, baiklah semuanya. Namun, kalau ia buruk, buruklah
semua. Itulah yang dinamakan hati. "Ada tiga jenis hati manusia. Ketiganya
adalah qolbun mayyit, qolbun maridh dan qolbun salim," kata KH Abdullah
Gymnastiar saat mengisi acara halal bihalal yang diadakan di Masjid as-
Syamil Sampoerna Strategic Square, Jakarta, belum lama ini.

Yang pertama, qolbun mayyit atau hati yang mati. "Orang yang


memiliki qolbun mayyit, jahatnya lebih jahat dari binatang sebab jahatnya
menggunakan akal," ujar Aa Gym, panggilan akrab KH Abdullah
Gymnastiar.

Kedua, qolbun maridh atau hati yang sakit. Dia bisa saja beriman, tapi
penyakit hatinya banyak. Ciri khasnya tidak pernah tenteram, galau,
waswas, cemas, tidak menikmati hidup. "Badan berpenyakit saja
menderita, apa lagi kalau hatinya berpenyakit," tuturnya dalam acara yang
diha diri ratusan jamaah.

Ketiga, qolbun salim, atau hati yang sehat, bersih, selamat. "Inilah orang
yang hatinya bersih dan mulia, Orang yang bahagia hi dupnya karena tidak
ada penyakit di hatinya," ujarnya.

Bagaimana supaya punya qolbun salim? "Kita harus tahu dulu penyakit


hati: syirik, munafik, takabur, dengki, ujub, dan cinta dunia," ujarnya.

Iman itu diucapkan dengan lisan, diaktualisasikan dengan perbuatan,


ditetapkan atau diyakini dalam hati. "Betapa banyaknya kita sibuk dengan
amalan lahir, tapi lupa amalan hati," tegasnya.

Syirik adalah menuhankan selain Allah. Kalimat tauhid, "laailaaha illallah"


itu menafikan (meniadakan) tuhan selain Allah. "Kita hanya menisbatkan
tuhan kepada Allah. Ilah adalah sesuatu yang dituhankan, takut jauh dari-
Nya, bahagia bersama-Nya, sedih jauh dari-Nya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aa Gym juga mengingatkan kepada para


jamaah agar jangan pernah takut soal rezeki. "Jangan pusing dengan
rezeki. Rezeki sudah beres pembagiannya," tuturnya.

Ia mencontohkan, cicak. "Makanan cicak adalah nyamuk. Cicak tidak


punya sayap, sedangkan nyamuk punya sayap. Bukan cicak yang
mengejar nyamuk, cicak hanya bergerak secukupnya, nyamuk yang
menghampiri cicak. Dengan sekali gerak cepat, cicak berhasil menangkap
nyamuk," tuturnya.

Contoh lain, Allah menjamin rezeki seorang bayi. "Mana yang hebat: bayi
cari rezeki, atau rezeki mendekati bayi? Rezeki yang mendekati bayi
melalui air susu ibu (ASI). Bahkan, kalaupun bayi minum susu sapi, bukan
bayi yang mencari susu sapi tersebut.

Coba renungkan, sapinya di Selandia Baru, bayinya di Indonesia. Sapi


menghasilkan susu, susu dikalengkan, lalu diekspor ke Indonesia, dibeli
oleh orang tua bayi tersebut, lalu dibuatkan susu botol dan diberikan
kepada bayi. Pergerakan rezeki jauh lebih hebat dari gerak kita mencari
rezeki," ujarnya.

Ia mengemukakan, jangan menuhankan rezeki. Kerja itu ibadah. Gaji dan


rezeki beda kapling. Gaji adalah bagian dari rezeki. Rezeki itu Allah yang
atur. Jangan menuhankan gaji, rezeki, jabatan.

Menurutnya, ada empat hal yang harus kita takuti terkait rezeki. "Yang
penting yang harus kita takuti, jangan sampai rezeki kita tidak berkah.
Jangan iri dengan rezeki orang. Kerja itu yang lempang-lempang saja.
Rezeki tidak tertukar. Jangan takut tidak punya rezeki. Takutlah tidak pu
nya keberkahan," ujarnya.

Ia juga menegaskan, jangan takut tidak punya rezeki, tapi takutlah tidak
punya rasa syukur. Berapa banyak orang yang punya rezeki, tapi resah
dengan harta nya. Hal itu terjadi karena ia ti dak punya rasa syukur.
Ia mengemukakan, rezeki tidak bertambah karena keinginan bertambah,
tapi karena bersyukur. Seperti yang ditegaskan Alah SWT di dalam
Alquran, 'Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah nikmat-Ku
kepadamu. Namun, jika kamu kufur akan nikmat-Ku, ingatlah
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih," ujar nya.

Setelah bicara soal keberkahan dan syukur, Aa Gym juga mengatakan


pentingnya sabar terkait rezeki. "Jangan takut tidak punya rezeki. Takutlah
tidak pu nya sabar," ujarnya.Terakhir, Aa Gym menegaskan pentingnya
ikhlas. "Jangan takut tidak punya rezeki. Takutlah tidak punya ridho,"
tuturnya.

Anda mungkin juga menyukai