Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN NILAI KARAKTER NASIONALISME MELALUI EKSTRAKURIKULER

PRAMUKA DI SDI NU PARE

Disusun untuk memenuhi Tugas Proposal Mata Kuliah


“Metodologi Penelitian Kualitatif”
Dosen Pengampu : Dr. Septiana Purwaningrum, M. Pd. I

Disusun Oleh :
Happy Syafiatul M (932607519)
Kelas :
PGMI 5C

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN NILAI KARAKTER NASIONALISME MELALUI EKSTRAKURIKULER


PRAMUKA DI SDI NU PARE

PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Happy Syafiatul M (932607519)

Telah disetujui pada tanggal ....

Dosen Pengampu :

Dr. Septiana Purwaningrum, M. Pd. I


Nidn. 2023098702
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL................................i
HALAMAN PESETUJUAN
DAFTAR ISI
A. Konteks Penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
2. Landasan Teori
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Data dan Sumber Data
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Instrumen Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
7. Pengecekan Keabsahan Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Bagian Inti
A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah)
Nilai merupakan idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan atau
dianggap penting oleh seseorang, biasa ya mengacu pada keindahan, etika pola perilaku dan logika
benar salah atau keadilan. Nasionalisme tidak tumbuh dengan sendirinya, akan tetapi ada upaya
dari warganegara untuk berusaha memiliki sikap rasa bangga dan cinta terhadap Negara Indonesia.
Nasionalisme bangsa Indonesia merupakan perwujudan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap
Negara dan Tanah air berdasarkan Pancasila. Nasionalisme yang dilandasi menuntun untuk
memiliki sipak menjunjung tinggo nilai kemanusiaan, tenggang rasa, dan merasa bahwa bangsa
Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
Nasionalisme kini berada dalam pusaran peradapan baru bernama globalisasi dan kian mendapat
tantangan yang begitu besar. Tujuan Nasionalisme yaitu menjamin kemauan dan kekuatan
mempertahankan masyarakat Nasional melawan musuh dari luar sehingga mehairkan semangat
rela berkorban dan menghilangkan ekstemisme (tuntutan yang berlebihan) dari warga negara
individu dan kelompok. Membangun sikap Nasionalisme harus dilakukan sejak dini. Membangun
sikap Nasionalisme peserta didik dapat dilakukan dalam berbagai cara dan kegiatan. 1
Kegiatan ekstrakulikuler itu merupakan kegiatan yang menampung segalam macam bakat dan
minta yang dimiliki peserta didik dalam mengembangkan potensinya di sekolah yang dilaksanakan
di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang bertujuan agar peserta didik lebih memperdalam
dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan juga melatih peserta didik
untuk mengemban tugas dan tanggung jawab.2
di SDI NU Pare terdapat 13 ekstrakulikuer diantaranya yaitu pramuka, UKS, Drumband,
Jurnalis, Rebana, Qiro’at, Kaligrafi, Angklung, Komputer, English Club, Menganyam,
Menggambar, dan perkusi. Pada dasarnya setiap ekstrakurikuler yang ada di SDI NU Pare
didirikan pada nilai masing – masing. Diantara ekstrakulikuler itu adalah pramuka, pramuka
sebagai salah satu contohnya. Yang mana dalam pengembangannya selalu mengutamakan
terbentuknya rasa kepedulian, empati, gotong royong, nilai karakter Nasionalis, dan nilai karakter
lainnya.
Membangun sikap Nasionalisme Peserta didik dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah
satunya Ekstrakurikuler pramuka Ekstrakurikuler pramuka adalah organisasi yang diatur dalam
UU No. 12 Tahun 2010 sebagai ekstra wajib pada satuan Pendidikan. Kepramukaan sebagai
gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian yang tidak terpisah dari
sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik
moral, mental, spiritual intelektual, emosional, maupun fisik dan keterampilan. Dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dapat memberikan hal positif terhadap Negara dan menyamai benih –
benih calon pemi mpin yang berjiwa Nasionalis.3
Strategi sekolah dalam upaya mengembangkan kegiatan pramuka guna mewujudkan tujuan
pramuka yang utama yaitu membangun sikap Nasionalisme dengan memberikan inovasi – inovasi
1
Asrida, Pembinaan Nilai Nasionalisme Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMK Wahyu
Makassar ( Makassar : Pendidikan Hukum dan Kewarganegaraan, 2017), Hlm. 1.
2
Alan Sigit Fibrianto dan Syamsul Bakhri, Pelaksanaan Aktivitas Ekstrakurikuler Paskibra (Pasukan Pengibaran
Bendera) dalam Pembentukan Karakter, Moral, dan Sikap Nasionalisme Siswa SMA Negeri 3 Surakarta. (Jawa
Tengah : Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2017), No. 2 Vol. 2, Hlm. 79.
3
Ayu Yulianti, Dkk. Pengruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Kecakapan Hidup Sosial.
(Tasikmalaya : Jurnal Cendekiawan Ilmiah, 2019), No. 2 Vol. 4, Hlm. 47.
kegiatan. Sehingga, kegiatan pramuka terkesan mengasikkan dan tidak membosankan. Pembiasaan
diri peserta didik untuk selalu menghargai tanah air dan bangsanya serta menghargai jasa pahlawan
ditunjukkan dengan pelaksanaan apel setiap sebelum dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler
pramuka dilaksanakan. Dengan memberikan materi – materi yang berkenaan dengan kenegaraan
merupakan pendekatan untuk menanamkan kepada peserta didik tentang rasa nasionalisme.4
Gerakan pramuka sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai visi dan misi untuk
mengembangkan pendidikan di luar sekolah untuk generasi muda sebagai tunas bangsa, pandu
pertiwi penerima tongkat estafet perjuangan para pendahulunya dalam melanjutkan perjuangan
bangsa untuk mencapai cita – cita bangsa mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Nilai –
nilai ke nilai kepramukaan merupakan nilai – nilai positif yang diajarkan dan ditanamkan kepada
ara anggota pramuka. Nilai – nilai moral merupakan nilai moral yang menghiasi perilaku anggota
pramuka. Nilai – nilai kepramukaan bersumber dari Tri Satya Dasa Dharma, kecakapan dan
keterampilan yang dikuasai anggota pramuka. Tri Satya merupakan kode janji yang menunjukkan
sikap Nasionalisme dan Sosialisme dari anggota pramuka. Dasa Dharma merupakan kode moral
yang wajib dihafal dan diamalkan oleh anggota pramuka agar anggota pramuka memiliki
kepribadian baik.
Pendidikan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat serta
mengembangkan potensi peserta didik. salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki peranan
dan pengaruh dalam pembentukan karakter, oralitas, serta menanamkan sikap Nasionalisme adalah
pramuka . pembentukan kerpibadian generasi muda memiliki peran yang penting untuk
mempersiapkan generasi muda yang unggul, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
membentuk karakter para pemuda yaitu ekstrakurikuler Pramuka.

B. Fokus Penelitian (Rumusan Masalah)


Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana Pembelajaran Nilai Karakter
Nasionalisme melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SDI NU Pare. berangkat dari pokok masalah
tersebut dijabarkan menjadi beberapa masalah yang diruuskan sebagai berikut.
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan di atas, Fokus awal penelitian ini sebagai
jembatan penelitian menjaring data di lapangan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara guru membimbing dalam ekstrakulikuler pramuka untuk menerapkan nilai
karakter Nasionalis siswa SDI NU Pare ?
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam ekstrakulikuler kepramukaan di SDI NU Pare ?
3. Apa saja yang membedakan Pramuka di SDI NU Pare dan SD lainnya ?
4. Strategi apa yang dilakukan Guru dalam upaya membentuk nilai karakter nasionalis pada
ekstrakulikuler pramuka di SDI NU Pare ?

C. Tujuan Penelitian

4
Kabul Aris Surono, Penanaman Karakter dan Rasa Nasionalisme pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di
SMP N 4 Singorojo Kabupaten Kendal ( Kendal : Indonesian Journal of Conservation, 2017), No. 1 Vol. 6, Hlm. 27.
Tujuan Pembelajaran merupakan pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang
diharapkan atau yang akan dicapai dari peserta didik setelah selesainya pembelajaran. 5
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
1. Cara guru membimbing siswa dalam ekstrakurikuler kepramukaan di SDI NU Pare.
2. Kegiatan yang dilakukan dalam ekstrakurikuler kepramukaan di SDI NU Pare.
3. Perbedaan Pramuka di SDI NU Pare dan SD lain.
4. Strategi yang dilakukan guru dalam upaya membentuk nilai karakter nasionalis pada
ekstrakurikuler pramuka di SDI NU Pare.
merupakan sebuah penyelidikan keadaan dari alasan dan konsekuensi terhadap satu set
keadaan khusus.
D. Kegunaan Penelitian (Manfaat Penelitian)
Kegunaan penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam
penelitian, tujuan dapat tercapai dan fokus penelitian dapat dipecahkan secara tepat dan akurat,
maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua
hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis dan membantu mengatasi,
memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti.
Kegunaan penelitian juga merupakan sebuah penyelidikian keadaan dari alasan dan konsekuensi
terhadap satu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan
eksperimen atau observasi tanpa kontrol. 6Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak – pihak yang membutuhkan, baik diantaranya :
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan bagi siswa
untuk menambah ilmu pendidikan. Khususnya pendidikan kepramukaan di Sekolah Dasar dan
sebagai masukan kepada pembina pramuka untuk menjadikan bahan pertimbangan serta
perencanaan Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam menumbuhkan Nilai Karakter atau sikap
Nasionalisme kepada siswa SD Islam NU Pare agar tidak
2. Secara Praktis
a. Sekolah, penelitian ini berharap agar dapat memberikan sebagai bahan masukan agar
tercipta nilai – nilai karakter Nasionalisme peserta didik dan senantiasa memberikan
penguatan kepada peserta didik agar lebih termotivasi dalam melaksanakan ekstrakurikuler
Kepramukaan di SDI NU Pare.
b. Pendidik atau Pembina, sebagai bahan pertimbangan mengajar untuk meningkatkan
kualitas sumber daya dan kemampuan peserta didik, khususnya dalam kegiatan
kepramukaan dalam menumbuhkan nilai – nilai karakter Nasionalisme melalui
ekstrakurikuler Kepramukaan di SD Islam NU Pare.
c. Peserta Didik , akan termotivasi gunanya untuk mengikuti kegiatan kepramukaan yang
lebih baik lagi dari pramuka sebelumnya dan diharapkan mampu mengaplikasikan nilai –
nilai karakter Nasionalisme dalam kehidupannya.

5
Mihammad Asrori, Pengerttian Tujuan, dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran ( MADRASAH, 2013) No. 2
Vol. 5, Hlm. 166.
6
Alvi Risalatul Janah, Keguanaan Penelitian Alvi 1 (Academia, 2015), Hlm. 1.
d. Peneliti, dapat memperoleh atau mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara
langsung tentang kegiatan kepramukaan dalam menumbuhkan nilai – nilai karakter
Nasionalisme Peserta didik

E. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian I – Septiana Intan Pratiwi
Judul Penelitian ini adalah “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Karakter Disiplin
Siswa SD”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler pramuka
terhadap karakter disiplin siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pustaka atau studi kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji
mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama
dari artikel – artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah berisi teori – teori
yang relevan dengan masalah – masalah penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menelusuri jurnal melalui Google Cendekia. Setelah melakukan
penelusuran, berdasarkan hasil penelitian, hasil penelitian tersebut antara lain.terdapat 10
penelitian yang dianalisis, salah satunya yaitu Menurut Dwi Elmi Setyorini pengaruh
Ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa SD Negeri Gugus Cakra Kec.
Ngaliyan Kot. Semarang. Hasil penelitian tersebut diperoleh nilai t – hitung sebesar 8,959, t
– tabel sebesar 1,976 dan signifikansi 0,000. Karena 8,959 > 1,976 dan 0,000 < 0,05
sehingga Ha diterima, yang dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa kelas V di SD
Negeri Gugus Cakra. Dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler berpengaruh terhadap
karakter disiplin siswa SD. Dilihat dari pengertian ekstrakurikuler pramuka adalah kegiatan
di luar jam pelajaran yang bertujuan agar siswa lebih memperdalam dan mengembangkan
apa yang dipelajari saat proses pembelajaran di kelas serta dapat mengembangkan minat
dan bakat siswa. Perbandingannya yaitu perbedaan penelitian yang pertama (saya) dengan
penelitian ini adalah dari segi Karakter. Penelitian pertama membahas mengenai
Pembelajaran Nilai Karakter Nasionalisme melalui Ekstrakurikuler Pramuka dalam
menggunakan metode

b. Penelitian II
c. Penelitian III
d. Penelitian IV
e. Penelitian V

2. Landasan Teori
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif. Terdapat beberapa pendapat
tentang pendekatan Kualitatif. Menurut Sugiyono, pendekatan penelitian kualitatif digunakan
peneliti pada kondisi objek yang alamiah. Menurut Moleong, penelitian kualilatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian. Misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain – lain, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang dialami dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.7

Pendekatan Kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam Verstehen,
penalaran, definisi suatu tertentu atau konteks tertentu. Lebih banyak memeniti hal – hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari – hari. Pendekatan kualitatif lebih mementingkan pada
proses dibandingkan dengn hasil akhir, oleh karena itu kegiatan dapat berubah – ubah
tergantung pada kondisi dan banyaknya gelaja – gejala.8
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus. Jenis Penelitian Studi Kasus dapat
dartikan sebagai studi yang mengeksplorasikan suatu masalah dengan bahasa terperinci,
memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.

2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Nahdlatul Ulama’ Pare, yang
beralamatkan Jl. Opak, Ngeblek, Pelem, Kec. Pare, Kab. Kediri, Jawa Timur 64213.
3. Data dan Sumber Data

7
Syifaul Adhimah, Peran Orang Tua dalam Menghilangkan Rasa Canggung Anak Usia Dini (Studi Kasus di Desa
Karangbong RT. 06 RW. 02 Gedang Sidoarjo), ( Surabaya : Juranl Pendidikan Anak) No. 1 Vol. 9, Hlm. 59.
8
Mohammad Mulyadi, Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar menggabungkannya (Sumedang,
Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 2011), Hlm. 134.
Data berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan – bahan keterangan. Data
sebagai bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai sekelompok lambang – lambang
tidak acak yang menunjukkan jumlah atau tindakan atau hal – hal lain.9
Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara : orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila menggunakan
observasi , maka sumber datanya dapat berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila
peneliti menggunakan dokumen atau catatan yang menjadi sumber data. Sumber data penelitian
terdiri atas sumber data Primer dan Sekunder :
a. Data Primer
Sumber data primer merupakan responden dan informan. Responden berbeda dari
informan. Responden merupakan sumber data tentang keberagaman dalam gejala – gelaja
yang berkaitan dengan perasan , kebiasaan, sikap, motif, dan persepsi. Sedangkan informan
ialah sumber data yang berhubungan dengan pihak ketiga, dan data tentang hal – hal yang
melembaga atau gelaja umum.10
Data Primer berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkomilasi ataupun data dalam bentuk file – file. Data ini harus dicari melalui Narasumber
atau dalah istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau
orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.11
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpulan data. Data sekunder bersifat data yang mendukung keperluan data primer.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen – dokumen jurnal.12

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam pengumpulan data yang
berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
teknik :
1. Wawancara,
ku

2. Observasi,
3. Dokumentasi

9
Tata Sumitra, Data dan Informasi (Jakarta : STMIKA Muhammadiyah Jakarta, 2005), Hlm. 2.
10
Dina Fatma Adriyani, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif I (Bogor, Academia, 2003), Hlm. 2
11
Nuning Indah Pratiwi, Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi (Jurnal Ilmiah Dnamika
Sosial, 2017), Hlm. 221.
12
Ibid, Hlm.. 222.
5. Instrumen Pengumpulan Data

6. Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan Teknik :
a. Konten atau isi
b. Analisis Wacana

penelitian ini menggunakan teknik


ketekunan pengamatan dan perpanjangan keikutsertaan.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan data yang akan dianalisis, maka kebsahan data perlu diuji
dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Pengumpulan data secara terus menerus pada subjek penelitian yang sama.
b. Triangulasi pada sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dan jika perlu
c. Pengecekan oleh subjek penelitian.

dijelaskan

Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai