Anda di halaman 1dari 2

E-PAS

Pemberontakan PKI 1965


Nabila Ridha Adman_12 bahasa

1. Tokoh yang mengemukakan ( dalang dibalik kejadian) :


 PKI
 perwira Angkatan Darat (Teori ini dikemukakan oleh Ben Anderson, WF
Wertheim, dan Coen Hotsapel )
 Soekarno (Teori ini dikemukakan oleh Anthony Dake dan John Hughes)
 Soeharto (Teori ini dikemukakan oleh Brian May )
 CIA (Teori ini berlandaskan pada tulisan Peter Dale Scott atau Geoffrey
Robinson ).

2. Analisi Teori :

PKI menjadi salah satu partai dengan basis besar di Indonesia, bahkan Partai ini
menjadi salah satu partai komunis terbesar di dunia. PKI berusaha untuk
menyebarkan pengaruhnya di seluruh Indonesia, namun usaha ini mendapat
banyak tentangan dari pihak TNI AD yang tidak sejalan dan tidak menyetujui
adanya paham komunis di Indonesia. Suhu politik di Indonesia semakin memanas
di tahun 1965, dan kesehatan Soekarno juga semakin menurun.

PKI khawatir jikalau Presiden wafat dan mereka tidak bertindak lebih dahulu maka
TNI AD akan mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Akhirnya pada 30 September
1965, sejumlah tentara pro-PKI dibawah pimpinan Letkol Untung Sutopo menculik
dan membunuh sejumlah petinggi TNI -AD yang anti komunis di Jakarta-
Yogyakarta. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan G 30/S PKI 1965

Dengan demikian, tujuan utama dari pemberontakan G 30 S/PKI pada 1965


adalah untuk menyingkirkan lawan PKI yakni TNI AD agar tidak mendominasi
kekuasaan di Indonesia jika Presiden Soekarno wafat.

Pada tahun 1965, Indonesia berada dalam krisis ekonomi dan politik. Kondisi
politik pada saat itu sedang tidak menentu dan harga bahan tidak terjangkau.
Kondisi Sukarno pun yang tengah sakit dikabarkan dapat meninggal sewaktu-
waktu. PKI dibawah DN Aidit melihat sebuah kesempatan untuk mengambil
kekuasaan. Mereka menebar isu “Dewan Jenderal” yang disebut ada di kalangan
Angkatan Darat yang didasarkan pada Dokumen Gilchrist. Akan tetapi, Jenderal
Ahmad Yani menyanggah keberadaan Dewan Jenderal di dalam tubuh AD.
Pada malam 30 September 1965, Pasukan Cakrabirawa yang didukung organisasi
underbouw PKI melakukan penculikan pada para Jenderal Angkatan Darat.

Para korban penculikan adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen M. T. Haryono, Jaksa
Militer Sutoyo Siswomiharjo, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Letnan Jenderal
Soeprapto, dan Brigadir Jenderal D. I. Pandjaitan. Para perwira dibunuh dan di
buang di Lubang Buaya. Mengetahui hal tersebut, pemerintah segera bertindak
dengan mematahkan pemberontakan dan PKI kemudian dibubarkan.
Dengan demikian, yang menyebabkan terjadinya peristiwa G30S/PKI adalah upaya
PKI (Partai Komunis Indonesia) untuk mengambil alih kekuasaan dengan
memanfaatkan oknum Cakrabirawa agar menculik para perwira Angkatan Darat.

Anda mungkin juga menyukai