Anda di halaman 1dari 9

Panduan Agar Tidak Tergocek Persyaratan yang Dibutuhkan

Untuk Skripsi Biar Lulus Tepat Waktu Tanpa Perlu Emosi


(Berdasarkan Penyusunan Skripsi Untuk Kelulusan di Semester
Genap, Tahun 2021)
Oleh: Achdan Wafi FH UI 171

Babak 1: Dosen Pembimbing; Topik dan Proposal Skripsi


1. Setiap peminatan memiliki pola penyusunan - pengumpulan proposal
skripsi yang berbeda-beda. Bertanya kepada senior dan/atau alumni yang
telah menyelesaikan skripsi dengan topik peminatan terkait sangat
dianjurkan sebelum beranjak ke tahapan lainnya. Beberapa peminatan
memberikan opsi kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi berkaitan
topik skripsi secara terbuka melalui pengumuman di SIAKNG. Jadi,
sering-sering cek SIAKNG masing-masing ketika liburan semester sedang
berlangsung. Mahasiswa juga bisa mengajukan diskusi secara personal
kepada dosen pengajar mata kuliah yang berkaitan dengan topik yang akan
ditulis. Beberapa peminatan memberikan opsi kepada mahasiswa untuk
memilih dan dipilih secara langsung oleh dosen pembimbing skripsinya.
Sehingga pada umumnya, mahasiswa dengan proposal skripsi yang lebih
matang akan memiliki peluang untuk memilih dan dipilih dosen
pembimbing lebih dulu. Akan tetapi beberapa peminatan juga menerapkan
sistem panel dosen, yang mana mahasiswa perlu mempresentasikan
proposal skripsinya dan mendaftar ke bidang studi untuk dipilih oleh
dosen pembimbing berdasarkan hasil diskusi;
2. Skripsi bisa diambil ketika mahasiswa telah menempuh minimal 114 SKS
termasuk mata kuliah terkait skripsi. Beban studi mahasiswa untuk
menjadi sarjana hukum (lulus) adalah 144 SKS. Adapun semisal, ketika
mahasiswa baru menempuh 140 SKS dan mengambil skripsi (4 SKS),
mahasiswa tersebut akan lulus dengan total SKS 144 sehingga telah layak
untuk lulus;
3. Pilih topik yang mau diangkat, ini sih penulis serahkan ke diri masing-
masing mau angkat topik apa hehe, tetapi berdasarkan pengalaman
penulis, misalkan terdapat tiga topik yang mungkin dan ingin diangkat,
1
Catatan: panduan ini disusun sepenuhnya berdasarkan pengalaman pribadi penulis
beserta beberapa masukan dari rekan-rekan penulis di FH UI angkatan 2017 terhadap penyusunan
skripsi untuk kelulusan di semester genap, tahun 2021. Semoga panduan ini bisa membantu
teman-teman untuk mendapatkan gambaran lebih jelas berkaitan lika-liku persyaratan yang
mengikuti tahapan penyusunan skripsi sedari awal hingga akhir. Panduan ini diperbolehkan untuk
disebarluaskan dan dipergunakan dengan catatan: dilarang keras untuk mengubah isi di dalamnya.
Segala kerugian yang timbul dari penggunaan pedoman ini, bukan merupakan tanggung jawab
penulis. Dokumen ini hanya merupakan pedoman yang tentunya memuat informasi secara terbatas.
Sangat dimungkinkan pada perkembangannya, telah terdapat alur dan persyaratan baru yang
berbeda dengan apa yang dimuat di dalam pedoman ini.

1
maka jangan capek-capek menulis sampai 3 proposal skripsi dalam bentuk
jadi. Identifikasi aja dari masing-masing topik tersebut unsur seperti dasar
hukum dan teori yang sekiranya relevan dari topik tersebut, kemudian
yang terpenting, identifikasi minimal 3-4 buah pokok permasalahan dari
tiap-tiap topik tersebut dan jika memerlukan data lapangan, apakah data
tersebut benar-benar bisa diperoleh—unsur ini juga akan menentukan
apakah penelitian yang ingin diangkat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Umumnya calon dosen pembimbing akan memperhatikan keempat unsur
tersebut dalam proposal skripsi mahasiswa;
4. Kumpulkan literatur berkaitan topik tersebut, dikarenakan hal ini akan
sangat mempermudah tahapan penulisan naskah skripsi nantinya jika topik
tersebut diangkat;
5. Template dari proposal skripsi maupun skripsi secara keseluruhan monggo
ditanyakan ke senior ya;
6. Pengajuan proposal skripsi membutuhkan 1.) Form A, B, dan C2 yang
dapat diperoleh ketika mahasiswa telah memiliki 2.) Surat Keterangan
Menyusun Skripsi, dan 3.) Transkrip Nilai. Ketiga berkas tersebut secara
sekaligus dapat dimintakan ke Birpen. Hanya Form A-C yang perlu diisi
dan dilampirkan oleh mahasiswa dalam mengajukan proposal skripsinya
ke bidang studi peminatan masing-masing. Ketika proposal skripsi telah
diterima dan ditetapkan dosen pembimbingnya, penetapan topik dan dosen
pembimbing dari skripsi tersebut dituangkan dalam 4.) Form D yang
ditandatangani dosen pembimbing beserta ketua bidang studi peminatan.

Babak 2: Penulisan Naskah Skripsi


Jika proposal skripsi telah diterima dan dosen pembimbing telah
ditetapkan, maka mekanisme penyusunan naskah skripsi akan kembali kepada
kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing masing-masing.
Terlepas dari kesepakatan tersebut, beberapa hal penting yang kiranya secara
umum perlu dipertimbangkan pada tahapan ini adalah:

1. Kerangka penulisan skripsi. Meskipun kerangka ini masih sangat


mungkin mengalami perubahan berdasarkan temuan di sepanjang
proses penulisan, menyepakati kerangka ini dengan dosen pembimbing
di awal akan memudahkan mahasiswa untuk menemukan starting point
dari tulisan. Termasuk ke dalam kerangka penulisan, menentukan garis
besar tinjauan teori yang digunakan (dengan catatan, penggunaan teori

2
Birpen akan mengirimkan Form A-F, akan tetapi pada tahapan ini hanya diperlukan
Form A-C (Untuk Pengajuan Propoposal Skripsi) dan Form D (Untuk Penetapan Topik dan
Pembimbing Skripsi). Pastikan file mentah dari Form A-F tetap disimpan dikarenakan Form E-F
akan dibutuhkan di tahapan selanjutnya.

2
tersebut turut disetujui oleh dosen pembimbing) sedari awal juga dapat
memudahkan mahasiswa dalam menyusun skripsi ke depannya. Hal ini
dikarenakan perubahan tinjauan teori yang digunakan akan
mempengaruhi bagian pembahasan dari skripsi;
2. Alur revisi serta perbaikan dari skripsi. Hal ini sebaiknya diketahui dan
disepakati sedari awal agar proses penulisan skripsi dapat berjalan
secara jelas dan terstruktur. Sedikit catatan bahwa setiap dosen
pembimbing memiliki metode revisi dan perbaikan yang berbeda-beda.
Dengan adanya pandemi Covid-19 yang tentunya membatasi
mahasiswa untuk dapat melakukan bimbingan secara langsung, untuk
memudahkan proses bimbingan, sebaiknya mahasiswa memanfaatkan
komunikasi dengan dosen pembimbing secara lebih efektif dan efisien.
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan merincikan perbaikan
dan/atau pertanyaan yang telah dilakukan dan/atau akan diajukan
melalui pesan singkat secara parsial (ingat, karena namanya pesan
singkat maka pastikan sesingkat mungkin), dibandingkan mengirim
naskah skripsi yang telah diperbaiki dan meminta masukan secara
keseluruhan secara sekaligus kepada dosen pembimbing. Revisi dan
pembahasan secara mendetail dan menyeluruh seperti ini lebih baik
dilakukan pada sesi tersendiri yang dapat dimintakan ke dosen
pembimbing. Selain itu sebaiknya mahasiswa juga memastikan
berkaitan dengan preferensi dosen pembimbing dalam memberikan
revisi, misalnya, apakah secara bab per bab atau mungkin dosen
pembimbing hanya melakukan revisi secara menyeluruh ketika naskah
skripsi telah memasuki bab tertentu.
3. Jangka waktu yang tersedia untuk menyelesaikan naskah skripsi. Waktu
efektif yang tersedia bagi mahasiswa yang ingin sidang pada semester
ganjil (lulus 3.5 tahun) kurang lebih berkisar 6 bulan, dimulai dari akhir
bulan Agustus dan rata-rata sidang dilaksanakan pada bulan Januari di
tahun selanjutnya. Sementara, waktu efektif yang tersedia bagi
mahasiswa yang ingin sidang pada semester genap (lulus 4 tahun)
kurang lebih berkisar 5 bulan, dimulai dari pertengahan bulan Maret
dan rata-rata sidang dilaksanakan pada awal bulan Agustus di tahun
yang sama3;
4. Catat tanggal dan detail pembahasan pada setiap sesi bimbingan. Hal
ini untuk memudahkan pengisian dari Form E yang merincikan detail
kegiatan bimbingan skripsi dari awal hingga akhir penyusunan;
5. Kalo mau nulis ucapan terima kasih ala-ala di Kata Pengantar mending
nanti aja kalo udah kelar sidang dan tinggal unggah skripsi final ke

3
Catatan: jangka waktu ini relatif kepada batas waktu pengumpulan proposal skripsi pada
bidang studi peminatan masing-masing.

3
repository Perpustakaan UI. Percaya deh, ini saran dari penulis yang
paling penting kayaknya.
Babak 3: Uji Plagiarisme (Turnitin)
1. Setelah naskah skripsi dirampungkan, tahapan selanjutnya yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa adalah Uji Plagiarisme. Perlu menjadi catatan
bahwa naskah skripsi mahasiswa harus memperoleh angka kemiripan di
bawah 25% untuk dinyatakan lolos.4 Jika hasil pengujian pertama
menunjukkan angka kemiripan di atas 25%, mahasiswa wajib melakukan
perbaikan dan melakukan Uji Plagiarisme ulang hingga mencapai angka di
bawah 25%.5
2. Terdapat dua mekanisme Uji Plagiarisme yang dapat ditempuh
mahasiswa. Pertama, yaitu Uji Plagiarisme yang diajukan mahasiswa
secara perorangan ke Manajer Pendidikan FH UI melalui tahapan berikut:

4
Universitas Indonesia, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Peraturan Dekan
Tentang Pencegahan Plagiarisme Pada Tugas Akhir Mahasiswa Di Lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Peraturan Dekan No. 304 Tahun 2021, Ps. 3 Ayat (4) huruf a.
5
Ibid., Ps. 6 Ayat (4) dan (5).

4
Mekanisme pengajuan Uji Plagiarisme secara perorangan ini akan
diproses dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja.6 Sehingga
apabila mahasiswa tidak lolos dari batas maksimal kemiripan sebesar 25%
di pengujian awal, dan perlu melakukan perbaikan beserta pengujian
ulang, secara akumulatif maka jangka waktu pengujian dimungkinkan
memakan waktu hingga 10 (sepuluh) hari kerja.7 Dikarenakan terdapatnya
potensi Uji Plagiarisme yang memakan waktu tersebut, mahasiswa yang
diarahkan oleh dosen pembimbing untuk melakukan Uji Plagiarisme
secara perseorangan sebaiknya melakukan tahapan Uji Plagiarisme jauh-
jauh hari dari batas akhir pendaftaran sidang skripsi.
Kedua, terdapat juga opsi bagi mahasiswa untuk melakukan Uji
Plagiarisme melalui dosen pembimbing, apabila dosen pembimbing
menghendaki. Waktu yang dibutuhkan untuk mekanisme Uji Plagiarisme
ini tentunya akan bervariasi, dikarenakan mekanisme ini akan bergantung
kepada dosen pembimbing masing-masing. Oleh karenanya, sebaiknya
mahasiswa berdiskusi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing masing-
masing jika mekanisme Uji Plagiarisme demikian yang menjadi
kesepakatan untuk dipilih.
Terlepas perbedaan mekanisme tersebut, Uji Plagiarisme menjadi
wajib dilakukan untuk dapat memperoleh Surat Akhir Pemeriksaan
Naskah (Hasil Uji Turnitin) yang ditandatangani dan diterbitkan oleh
Manajer Pendidikan FH UI. Jika mahasiswa melakukan Uji Plagiarisme
melalui dosen pembimbing maka dokumen ini dapat diperoleh melalui
dosen pembimbing.
Salah satu metode yang dapat dilakukan mahasiswa untuk
mengetahui hasil Uji Plagiarismenya terlebih dahulu sebelum melakukan
Uji Plagiarisme melalui Manajer Pendidikan FH UI, adalah dengan
melakukan pengecekan mandiri dengan berlangganan turnitin (pengecekan
sendiri di luar kampus).8 Catatan penting: pastikan jika mahasiswa ingin
melakukan pengecakan mandiri tersebut, mahasiswa menggunakan
turnitin dengan memilih opsi non-repository. Jika opsi non-repository ini

6
Ibid., Ps. 6 Ayat (3).
7
Pada proses penyusunan skripsi untuk kelulusan semester genap di tahun 2021, rata-rata
jangka waktu yang dibutuhkan untuk Uji Plagiarisme secara perseorangan ini berada pada kisaran
4 hari kerja untuk tahapan pengujian pertama.
8
Penulis melakukan pengecekan plagiarisme secara mandiri dengan berlangganan akun
turnitin student non-repository. Filter yang perlu dicentang pada pengecekan turnitin secara
mandiri tersebut untuk dapat mencerminkan Uji Plagiarisme melalui Manajer Pendidikan FH UI
adalah exclude quotes, exclue bibliography, dan exclude matches <30 words. Dengan
menggunakan filter tersebut, hasil pengecekan secara mandiri maupun pengecekan melalui
Manajer Pendidikan FH UI yang dilakukan oleh penulis, menunjukkan tingkat persentase
originality report yang sama persis di antara keduanya.

5
tidak diperhatikan ketika mahasiswa melakukan uji turnitin di luar
kampus, data dari skripsi mahasiswa akan tercatat oleh turnitin sehingga
pengecekan turnitin selanjutnya otomatis akan menunjukkan tingkat
plagiarisme 100%.
Babak 4: Mendaftar Sidang Skripsi
1. Pendaftaran sidang skripsi membutuhkan dokumen persyaratan awal
berupa: 1.) Form A, B, C, D, E dan F9, 2.) Surat Akhir Pemeriksaan
Naskah (Hasil Uji Turnitin). Form A-D telah dimiliki oleh mahasiswa
dikarenakan Form A-D tersebut merupakan persyaratan pengajuan
proposal skripsi yang telah dilakukan pada tahapan awal (lihat penjelasan
Babak ke-1). Oleh karenanya, mahasiswa hanya perlu melengkapi Form E
(Formulir Kegiatan Bimbingan Skripsi) dan F (Persetujuan Skripsi Siap
Uji), keduanya memerlukan tanda tangan dari dosen pembimbing;
2. Dokumen persyaratan selanjutnya adalah 3.) Form G, H dan I, 4.) Form
Yudisium, serta 5.) Transkrip Akademik Permohonan Menyusun Skripsi.10
Tiga dokumen tersebut dapat diperoleh melalui Birpen dengan mahasiswa
terlebih dahulu mengirimkan 1.) Form A-F dan 2.) Surat Akhir
Pemeriksaan Naskah (Hasil Uji Turnitin);
3. Dokumen dari 1.) sampai dengan 5.) kemudian dilampirkan sebagai
prasyarat mendaftar sidang ke bidang studi peminatan masing-masing.
Dikarenakan Form H dan Form I masih perlu dilengkapi oleh bidang studi,
maka lengkapi Form H dan Form I sebatas pada isian yang terkait dengan
detail dari skripsi yang akan disidangkan semata seperti nama, npm,
peminatan, sub-program, judul skripsi, dan nama pembimbing. Kirimkan
keseluruhan dokumen persyaratan tersebut dalam format yang diminta
oleh bidang studi. Untuk memudahkan bidang studi menyortir dokumen,
sebaiknya Form A-G disatukan dalam bentuk PDF (dikarenakan
merupakan dokumen final) dengan Form H dan Form I dipisah dalam
bentuk Word (dikarenakan masih perlu dilengkapi oleh bidang studi).

Babak 5: Sidang Skripsi


1. Setelah pendaftaran sidang skripsi diterima oleh bidang studi, Birpen akan
menghubungi mahasiswa untuk mengirimkan Undangan Sidang yang
berisikan penetapan hari/tanggal ujian skripsi beserta daftar Tim Penguji;
2. Dalam hal sidang skripsi dilaksanakan secara daring, sebaiknya
mahasiswa menghubungi penguji dengan telah menyiapkan terlebih
dahulu file naskah skripsi final beserta file presentasi (opsional, jika
diminta) yang akan ditampilkan pada sidang skripsi. Mahasiswa juga

9
Lihat catatan kaki ke-2.
10
Transkrip Akademik ini berbeda dengan Transkrip Nilai yang diperoleh mahasiswa
pada Babak 1.

6
sebaiknya mempersiapkan opsi jika dosen penguji meminta hard copy dari
naskah skripsi yang akan disidangkan;
3. Sebaiknya mahasiswa menghubungi dosen yang menjadi bagian dari Tim
Penguji minimal 3 (tiga) hari sebelum tanggal sidang dengan melampirkan
Undangan Sidang beserta file naskah skripsi final. Kirimkan juga file
presentasi jika diminta oleh dosen penguji.

Babak 6: Pasca Sidang Skripsi


1. Tarik nafas dulu, selamat atas gelar sarjananya!;
2. Jangan kelamaan tarik nafasnya, karena biasanya FH UI sidang paling
belakang di antara fakultas lainnya di UI, waktu yang tersedia untuk
mahasiswa memperbaiki skripsinya sesuai dengan masukan dosen penguji
di sidang skripsi yang telah dilakukan juga cukup terbatas, yaitu maksimal
satu hingga dua minggu;
3. Diskusikan dengan dosen pembimbing, perbaikan mana saja yang perlu
dimasukkan dalam skripsi, buatlah tabel rincian perbaikan tersebut untuk
memudahkan dosen pembimbing mengidentifikasi perbaikan yang telah
dilakukan;
4. Setelah perbaikan dirampungkan dan disetujui oleh dosen pembimbing,
segera minta tanda tangan para dosen penguji. Sebaiknya mahasiswa
meminta tanda tangan dosen pembimbing terlebih dahulu sebelum lanjut
meminta tanda tangan para dosen penguji lainnya;
5. Untuk meminta tanda tangan para dosen penguji termasuk dosen
pembimbing, pisahkan dan lengkapi terlebih dahulu lembar pengesahan
untuk masing-masing penguji (satu dosen satu lembar pengesahan), agar
dosen penguji maupun pembimbing hanya perlu membubuhkan tanda
tangan semata pada lembar pengesahan mahasiswa;
6. Beberapa dosen penguji mungkin tidak akan meminta file naskah skripsi
yang telah diperbaiki berdasarkan masukan di sidang skripsi, akan tetapi
sebaiknya kirimkan naskah skripsi yang telah diperbaiki tersebut bersama
dengan lembar pengesahan ketika meminta tanda tangan;
7. Setelah semua lembar pengesahan ditandatangani, masukkan keseluruhan
lembar pengesahan tersebut ke dalam naskah skripsi final. Tempatkan
lembar pengesahan tersebut setelah lembar Pernyataan Orisinalitas. Jika
lembar pengesahan ditandatangani secara terpisah untuk setiap dosen,
maka buatlah lembar pengesahan yang berisikan daftar dosen pembimbing
dan penguji terlebih dahulu dan tempatkan setelah lembar Pernyataan
Orisinalitas, barulah setelahnya dilanjutkan dengan lembar pengesahan
yang ditandatangani pembimbing, dan juga lembar pengesahan yang
ditandatangani secara berurutan sesuai daftar dosen penguji di lembar
pengesahan lanjutannya. Untuk memperjelas, perhatikan contoh dari kiri
ke kanan sesuai dengan urutan berikut ini;

7
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh : Skripsi ini diajukan oleh : Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Nama : Nama :
NPM : NPM : NPM :
Program Studi : Program Studi : Program Studi :
Judul Skripsi : Judul Skripsi : Judul Skripsi :

Telah berhasil dipertahankan di Telah berhasil dipertahankan di Telah berhasil dipertahankan di


adapan Dewan Penguji dan diterima adapan Dewan Penguji dan diterima adapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang sebagai bagian persyaratan yang sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar diperlukan untuk memperoleh gelar diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Hukum pada Program Sarjana Hukum pada Program Sarjana Hukum pada Program
Studi Ilmu Hukum, Fakultas Studi Ilmu Hukum, Fakultas Studi Ilmu Hukum, Fakultas
Hukum, Universitas Indonesia. Hukum, Universitas Indonesia. Hukum, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI DEWAN PENGUJI DEWAN PENGUJI


Pembimbing : XXX
Penguji : XXX Pembimbing : XXX ( ) Penguji : XXX ( )
Penguji : XXX
Penguji : XXX Ditetapkan di : Depok Ditetapkan di : Depok
Penguji : XXX Tanggal : 5 Agustus 2021 Tanggal : 5 Agustus 2021

Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 5 Agustus 2021

8. Setelah naskah skripsi telah dirampungkan dan digabungkan dengan


lembaran pengesahannya, mahasiswa wajib menyusun Naskah Ringkas
yang merupakan ringkasan dari skripsi dalam bentuk final. Panduan
penulisan naskah ringkas ini dapat diakses pada tautan lib.ui.ac.id/unggah;
9. Kemudian, mahasiswa wajib mengunggah versi final beserta naskah
ringkas dari skripsi tersebut ke repository Perpustakaan UI
(lib.ui.ac.id/unggah). Persyaratan yang dibutuhkan untuk mengunggah
skripsi ke repository Perpustakaan UI tersebut adalah Formulir
Persetujuan Publikasi Naskah Ringkas yang perlu ditandatangani oleh
dosen pembimbing. Mentahan dari form ini dapat diperoleh pada situs
lib.ui.ac.id/unggah. Tahapan ini penting dan wajib dilakukan untuk
mendapatkan Bukti Unggah UI ANA dengan status unggah diterima dari
pihak Perpustakaan UI. Perlu menjadi catatan bahwa proses hingga status
unggah dapat diterima membutuhkan waktu maksimal 3 (tiga) hari kerja,
oleh karenanya sebaiknya mahasiswa mengunggah versi final dari
skripsinya jauh-jauh hari, sebelum masa pengunggahan skripsi ke
repository Perpustakaan UI resmi ditutup11;
10. Mahasiswa perlu mengurus Surat Keterangan Bebas Pinjam Pustaka
(s.id/bebaspustakaui). Setelah mengisi formulir Surat
Keterangan Bebas Pinjam Pustaka tersebut, staf Perpustakaan UI akan

11
Pada proses penyusunan skripsi untuk kelulusan semester genap di tahun 2021, tenggat
waktu ditutupnya proses unggah ke repository Perpustakaan UI ini lebih kurang dua minggu
setelah sidang skripsi dirampungkan (sidang dilakukan minggu pertama bulan Agustus, dan jangka
waktu unggah resmi ditutup pada pertengahan Agustus).

8
mengirimkan email berisi buku apa saja yang harus dikembalikan dan
sanksi keterlambatan yang harus diselesaikan mahasiswa. Mahasiswa
dipersilakan untuk mengembalikan buku dan membayar sanksi
keterlambatan sesuai arahan yang ada di dalam email tersebut agar Surat
Keterangan Bebas Pinjam Pustaka dapat diterbitkan;
11. Sesuaikan judul skripsi di SIAKNG baik bahasa Indonesia dan Inggris
(pilih opsi mata kuliah spesial > bimbingan), apabila terdapat perbaikan
segera perbaiki, sebelum secara sistem terkunci. Kemudian apabila
terdapat judul yangg terpotong sehingga tidak masuk di sistem, segera
diskusikan dengan dosen pembimbing agar tidak mengubah makna dari
judul skripsi sebenarnya. Selanjutnya mahasiswa juga perlu
memperhatikan IDM, lengkapi apabila belum terisi, yang paling utama
adalah detail berkaitan dengan nama, tempat tanggal lahir agar terhindar
dari kesalahan cetak di Ijazah dan Transkrip Nilai;
12. Terakhir, untuk dapat memperoleh bukti kelulusan dari FH UI, mahasiswa
memerlukan 1.) Bukti Penyerahan Hard Copy Skripsi ke PDRH FHUI, 2.)
Surat Keterangan Bebas Pinjam Pustaka UI, 3.) Bukti Unggah UI ANA
dengan status unggah diterima, 4.) Cetak IDM dengan membubuhkan
tandatangan mahasiswa, dan 5.) Pas foto terbaru (untuk ijazah) ukuran 3 x
4 berwarna 1 lembar dan hitam putih 2 lembar dengan menggunakan
bahan doff. Keseluruhan dokumen tersebut diserahkan ke Birpen.

Catatan tambahan yang mungkin penting:


- Birpen hanya dapat memproses formulir yang diajukan oleh mahasiswa
pada hari kerja (Senin-Jumat, kecuali hari libur nasional);
- Jadwal yang sama juga berlaku bagi Manajer Pendidikan pada saat naskah
skripsi di proses untuk Uji Plagiarisme;
- Pendaftaran Wisuda UI hanya dapat dilakukan setelah status mahasiswa di
SIAKNG telah berganti menjadi LULUS. Dikarenakan FH UI sidang
paling belakang dibandingkan fakultas lain, setelah mahasiswa lulus
sidang mungkin mahasiswa tidak dapat langsung mendaftar wisuda UI,
sabar dulu...nanti pasti dikabarin birpen kok kalo status di SIAKNG sudah
diubah;
- Menurut penulis nih, keterlaluan banget biaya Wisuda UI masih lima ratus
rebu (dapet toga sama undangan doang loh) padahal wisudanya daring,
dahlah..sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai