Anda di halaman 1dari 15

BAHASA

VERBAL
DALAM KOMUNIKASI
LINTASBUDAYA

Dr. Rini Rinawati.,M.Si


PENGERTIAN :

Seperangkat simbol, dengan aturan untuk


mengkombinasikan simbol-simbol tersebut yang
digunakan dan dipahami suatu komunitas.
(Mulyana)

Sistem produktif yang dapat dialih-alihkan dan


terdiri atas simbol-simbol yang cepat lenyap
(rapidly fading), bermakna bebas (arbitrary)
serta dipancarkan secara kultural.
(Hockett)
.
WHOA!
Dalam bahasa
faktor yang
penting untuk
dipahami adalah
“Simbol”
SIMBOL Adalah sesuatu yang
merepresentasikan
sesuatu
Pengertian :
Sifat :
• Bersifat
Sewenang- ambigu
wenang Bervariasi • Manusia yang
memberikan
makna
FUNGSI BAHASA
01 Penamaan (labeling)

Sebagai sarana untuk


02 berhubungan dengan orang lain

Memungkinkan kita saling memahami mengenai


03 diri, kepercayaan-kepercayaan, dan tujuan-
tujuan
ATURAN / PRINSIP
KOMUNIKASI VERBAL
1. INTERPRETASI MENCIPTAKAN MAKNA

Manusia akan melakukan


interpretasi mengenai
sesuatu/simbol

Karena simbol bersifat


Ada banyak makna yang
sewenang-wenang, ambigu dan
terkadung dalam sebuah
bervariasi maka maknanya tidak
kata yang diungkapkan
berdiri sendiri
2. KOMUNIKASI ADALAH ATURAN YANG DIPANDU

● Komunikasi verbal terpola oleh aturan yang tetapi dipahami dengan luas
dalam masyarakat tertentu. Contoh aturan mengenai penggunaan bahasa
untuk orang lain dan diri sendiri dalam bahasa sunda (rorompok untuk sendiri
yang artinya rumah, bumi untuk orang lain yang artinya sama rumah)
➢ Rorompok abdi di jalan Meteor komplek Margahayuraya
➢ Bumi akang ayeuna di mana?
● Aturan dalam komunikasi verbal ini menjadi aturan komunikasi
(communication rules), yang dipahami bersama mengenai makna komunikasi
dan macam komunikasi yang cocok atau tidak cocok untuk suatu situasi.
Contohnya adalah :
➢ Jangan (bhs. Indonesia) memiliki arti tidak boleh (bahasa sunda), dan sayur
(bhs Jawa)
JENIS ATURAN PEMANDU KOMUNIKASI

ATURAN REGULATIF ATURAN POKOK


Aturan yang merinci kapan, bagaimana, di Berkaitan dengan arti dari komunikasi bagi
mana, dan dengan siapa kita harus berbicara kita dengan menilai dari kegiatan
mengenai hal-hal tertentu. komunikasi yang dilakukan.

Contoh : kalo mahasiswa akan menanyakan Contoh : Seorang istri bertanya kepada
nilai mata kuliah KLB kelas A, tanyakan ke suaminya mengenai baju yang dikenakan,
dosennya, perhatikan waktu bertanya (jangan sang suami menjawab “bagus” tetapi tabpa
malam hari apalagi tengah malam), bertanya melihat sedikitpun pada istrinya.
bisa menggunakan wa atau langsung bertemu,
perhatikan kalimat yang disampaikan
“Bahasa yang digunakan manusia
merupakan cermin dari suatu masyarakat
dan budaya.”
— Edward Sapir
Dengan demikian bahasa menjadi berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang
lainnya.

Berbagai pembeda budaya sudah dibahas dalam materi atau pertemuan ke-3. Para meter atau
budaya yang menjadikan “Relatifvitas bahasa” diantaranya adalah :

MAKANAN HUBUNGAN
Orang sunda yang makanan pokoknya nasi, memiliki Orang sunda sangat menghormati orang lain dan
berbagai bahasa untuk makanan pokok dari beras orang tua. Oleh karena itu bahasa untuk orang lain
ini : dan orang tua menjadi berbeda dengan bahasa
# Nasi liwet untuk diri sendiri>
# Nasi timbel. Dll.
▪ Tuang (makan) untuk orang tua / orang lain ;
Juga memiliki bahasa dari proses nya: neda untuk diri sendiri
# Pare (tanaman padi) ▪ Kulem (Tidur) untuk orang tua / orang lain;
# Gabah (padi yang sudah di panen mondok untuk diri sendiri
# Beas (gabah yang sudah digiling)
Hipotesis
Sapir :
Teori linguistik relativitas mengatakan bahwa ada
hubungan kuat antara bahasa, budaya, dan pikiran
seorang penutur. Lalu, dalam proses berbahasa,
terbukti bahwa kondisi dan kebudayaan seseorang
sangat mempengaruhi bahasa yang digunakan dalam
komunikasi sehari-hari.

Pola budaya suatu masyarakat, menurut hipotesis ini,


mampu mengkonstruk klausa sehingga memberikan
variasi informasi dan kesantunan suatu bahasa
Batas dunia
manusia adalah
bahasa mereka
seorang filosof bahasa :
Ludwid Van Wittgenstein
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai