VERBAL
DALAM KOMUNIKASI
LINTASBUDAYA
● Komunikasi verbal terpola oleh aturan yang tetapi dipahami dengan luas
dalam masyarakat tertentu. Contoh aturan mengenai penggunaan bahasa
untuk orang lain dan diri sendiri dalam bahasa sunda (rorompok untuk sendiri
yang artinya rumah, bumi untuk orang lain yang artinya sama rumah)
➢ Rorompok abdi di jalan Meteor komplek Margahayuraya
➢ Bumi akang ayeuna di mana?
● Aturan dalam komunikasi verbal ini menjadi aturan komunikasi
(communication rules), yang dipahami bersama mengenai makna komunikasi
dan macam komunikasi yang cocok atau tidak cocok untuk suatu situasi.
Contohnya adalah :
➢ Jangan (bhs. Indonesia) memiliki arti tidak boleh (bahasa sunda), dan sayur
(bhs Jawa)
JENIS ATURAN PEMANDU KOMUNIKASI
Contoh : kalo mahasiswa akan menanyakan Contoh : Seorang istri bertanya kepada
nilai mata kuliah KLB kelas A, tanyakan ke suaminya mengenai baju yang dikenakan,
dosennya, perhatikan waktu bertanya (jangan sang suami menjawab “bagus” tetapi tabpa
malam hari apalagi tengah malam), bertanya melihat sedikitpun pada istrinya.
bisa menggunakan wa atau langsung bertemu,
perhatikan kalimat yang disampaikan
“Bahasa yang digunakan manusia
merupakan cermin dari suatu masyarakat
dan budaya.”
— Edward Sapir
Dengan demikian bahasa menjadi berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang
lainnya.
Berbagai pembeda budaya sudah dibahas dalam materi atau pertemuan ke-3. Para meter atau
budaya yang menjadikan “Relatifvitas bahasa” diantaranya adalah :
MAKANAN HUBUNGAN
Orang sunda yang makanan pokoknya nasi, memiliki Orang sunda sangat menghormati orang lain dan
berbagai bahasa untuk makanan pokok dari beras orang tua. Oleh karena itu bahasa untuk orang lain
ini : dan orang tua menjadi berbeda dengan bahasa
# Nasi liwet untuk diri sendiri>
# Nasi timbel. Dll.
▪ Tuang (makan) untuk orang tua / orang lain ;
Juga memiliki bahasa dari proses nya: neda untuk diri sendiri
# Pare (tanaman padi) ▪ Kulem (Tidur) untuk orang tua / orang lain;
# Gabah (padi yang sudah di panen mondok untuk diri sendiri
# Beas (gabah yang sudah digiling)
Hipotesis
Sapir :
Teori linguistik relativitas mengatakan bahwa ada
hubungan kuat antara bahasa, budaya, dan pikiran
seorang penutur. Lalu, dalam proses berbahasa,
terbukti bahwa kondisi dan kebudayaan seseorang
sangat mempengaruhi bahasa yang digunakan dalam
komunikasi sehari-hari.