PRASANGKA
STEREOTIPE
Merupakan gambaran umum yang kita
miliki tentang sekelompok
orang,
terutama tentang karakteristik psikologis
atau ciri kepribadian yang mendasarinya.
(Lee, Jussim & McCauley, dalam Matsumoto & Juang, 2004)
Stereotipe adalah pandangan umum dari suatu
kelompok masyarakat, yang biasanya bersifat
negatif (salah kaprah). Stereotipe biasanya
digunakan sebagai referensi pertama ketika
seseorang atau kelompok melihat orang atau
kelompok lain.
Misal anda akan mengadakan pertemuan dengan:
Kelompok Punk
Penghuni Lapas Nusakambangan
Komunitas Preman Pasar
Orang non-otoriter cenderung lebih cermat
menilai orang lain, lebih mampu melihat
nuansa dalam perilaku orang lain; sebaliknya
orang otoriter cenderung memproyeksikan
kelemahan dirinya kepada orang lain, dan
menilai orang lain dalam kategori-kategori
yang sempit (hitam-putih, jelek-baik, ekstrem
tidak ekstrem, Pancasilais tidak Pancasilais)
(Rakhmat Jalaluddin, 2018 : 109-112)
Cara meningkatkan akurasi (kecermatan) persepsi
antarpribadi:
1. Carilah berbagai petunjuk yang menunjuk ke arah yang
sama. Makin banyak petunjuk perseptual yang menuju ke
arah yang sama, makin besar kemungkinan kesimpulan
anda benar.
2. Berdasarkan pengamatan anda atas perilaku, rumuskanlah
hipotesis. Ujilah hipotesis ini terhadap informasi dan
bukti-bukti tambahan; jangan menarik kesimpulan yang
nantinya akan anda coba konfirmasikan
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang kontradiktif, yang
akan menolak hipotesis awal anda. Akan lebih mudah
menerima petunjuk yang mendukung hipotesis anda
ketimbang menerima petunjuk yang menentangnya.
4. Jangan menarik kesimpulan sampai anda memiliki
kesempatan untuk memproses beragam petunjuk.
5. Ingatlah bahwa betapa pun banyaknya perilaku yang anda
amati dan betapapun cermatnya anda meneliti perilaku ini,
anda hanya dapat menduga apa yang ada dalam benak
orang lain. Motif, sikap, atau nilai seseorang tidak dapat
terbuka bagi inspeksi pihak luar. Anda hanya dapat
membuat asumsi berdasarkan perilaku yang nampak.
Hindari membaca pikiran orang lain.
6. Jangan menganggap orang lain seperti anda, berfikir
seperti cara anda berfikir, atau bertindak seperti yang anda
lakukan. Sadarilah keragaman manusia.
7. Waspadalah terhadap bias anda sendiri. Hanya menerima hal
hal positif pada orang yang anda sukai dan hanya
menerima hal-hal negatif pada diri orang yang tidak anda
sukai
(Joseph A. Devito)