KEBIJAKAN EKONOMI
Kebijakan ekonomi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, selaku bank sentral di
Indonesia. Kebijakan moneter tediri dari 4 instrumen, yaitu:
1. Politik Diskonto → kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah dan mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank.
2. Open Market Policy/ Operasi Pasar Terbuka → Kebijakan ini dilakukan dengan cara memperjual-belikan
surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, seperti SBI dan SBPU.
3. Cadangan Kas minimum/ Cash Ratio/ Reserve Requirement Ratio → adalah instrumen kebijakan moneter yang
digunakan pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui suatu simpanan minimum yang
wajib dipelihara dalam bentuk giro oleh Bank Sentral ( BI ) dari semua bank umum.
4. Syarat Pemberian Kredit → kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah dan mengurangi
jumlah uang yang beredar dengan cara memberlakukan syarat-syarat penyaluran kredit lewat Bank Umum.
Untuk mengatasi Inflasi atau deflasi kebijakan moneter dibagi menjadi 2:
Kebijakan Moneter
Politik Diskonto OPT Rasio RR Syarat Kredit Politik Diskonto OPT Rasio RR Syarat Kredit
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah dengan mengontrol pendapatan
dan pengeluaran negara melalui APBN. Kebijakan fiskal biasanya di terapkan dalam 2 pos APBN, yaitu Pos
Pendapatan (ex : penerimaan pajak) dan Pos Pengeluaran (ex : pengeluaran untuk subsidi)
Untuk mengatasi Inflasi atau deflasi kebijakan fiskal dibagi menjadi 2:
Kebijakan fiskal
2. Ketika perekonomian menghadapi tekanan inflasi, kebijakan fiskal yang seharusnya diterapkan adalah .... (SOSHUM
2018 /P_633/54)
A. Ekspansif, dengan menaikkan pajak dan/atau menurunkan pengeluaran pemerintah
B. Ekspansif, dengan menaikkan pajak dan/atau menaikkan pengeluaran pemerintah
C. Kontraktif, dengan menurunkan pajak dan/atau menaikkan pengeluaran pemerintah
D. Kontraktif, dengan menaikkan pajak dan/atau menurunkan pengeluaran pemerintah
E. Kontraktif, dengan menaikkan pajak dan/atau menaikkan pengeluaran pemerintah
3. Kebijakan moneter yang tepat untuk mengatasi kondisi ekonomi yang lesu adalah .... (SOSHUM 2018/P_636/55)
A. Kebijakan moneter ekspansif dengan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
B. Kebijakan moneter kontraktif dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
C. Kebijakan moneter ekspansif dengan menurunkan suku bunga diskonto
D. Kebijakan moneter ekspansif dengan menaikkan giro wajib minimum
E. Kebijakan moneter kontraktif dengan menaikkan suku bunga
4. Pada tahun 2018 pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga bensin premium bersubsidi walaupun harga
minyak dunia sudah lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Yang dilakukan oleh pemerintah termasuk jenis kebijakan
....(SOSHUM 2019/P_94)
A. Moneter D. Investasi
B. Perdagangan E. Sisi penawaran
C. Fiskal
5. Salah satu kebijakan Bank Indonesia yang dimaksudkan untuk menambah jumlah uang beredar adalah ... (SOSHUM
2019/EKONOMI/P_93)
A. Penjualan surat berharga D. Penyederhanaan syarat-syarat pemberian kredit
B. Peningkatan giro wajib minimum E. Imbauan untuk gemar menabung
C. Peningkatan suku bunga
7. Berdasarkan tinjauan Ekonomi dan Keuangan Indonesia edisi April 2017 oleh Bank Indonesia (BI), pada bulan Februari
2017 rata-rata tertimbang suku bunga deposito turun sebesar 3 bps (basis poin) menjadi 6,63%. Suku bunga kredit turun
sebesar 6 bps (basis poin) menjadi 11,17%. Sejak Januari 2016 suku bunga kredit secara agregat telah menurun sebanyak
86 bps (basis point). Kebijakan yang dilakukan oleh BI tersebut merupakan penerapan …SPM
UNNES/2017/EKONOMI/49
A. Contractionary monetary policy D. Tight money policy
B. Expansionary fiscal policy E. Easy money policy
C. Open market policy
8. Dalam rangka mengatasi inflasi, pemerintah melakukan kebijakan operasi pasar terbuka adalah...
A. Menjual surat berharga sehingga uang yang beredar di masyarakat bertambah.
B. Menjual surat berharga sehingga uang yang beredar di masyarakat berkurang.
C. Membeli surat berharga sehinga uang yang beredar di masyarakat bertambah.
D. Menaikkan tingkat suku bunga sehingga masyarakat rajin menabung.
E. Mengedarkan surat atau pengumuman agar lembaga dan individu melakukan efisiensi.