Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN IMPROVEMENT PROSES DI


WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
KINERJA DI WORKSHOP PT KSB INDONESIA

Disusun Oleh :

Nama : Bintang Fitriadi Al Banjari


NIM : 1970011029
Peminatan : Konstruksi & Perancangan
Prodi : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN IMPROVEMENT PROSES DI


WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
KINERJA DI WORKSHOP PT KSB. INDONESIA.

Disusun untuk memenuhi syarat kurikulum di program studi teknik mesin


strata satu (S1) Jurusan Teknik Mesin Universitas Krisnadwipayana.

Nama : Bintang Fitriadi Al Banjari


Nim : 1970011029
Peminatan : Konstruksi & Perancangan
Prodi : Teknik Mesin

Telah dipriksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal :
Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Dicky Setiawan ST Bilhan Gamaliel ST M. Eng


Pembimbing lapangan Dosen pembimbing

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Mesin

Denny Prumanto ST.MT


NIDN : 0308037903
HALAMAN SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK
KARTU BIMBINGAN KERJA PRAKTEK

PRODI TEKNIK MESIN STRATASATU (S1)

Nama : Bintang Fitriadi Al Banjari

NIM : 1970011029

Dosen Pembimbing : Bilhan Gamaliel ST M.eng

Pembimbing Lapangan : Dicky Setiawan ST

Tempat Kerja Praktek : PT. KSB INDONESIA

Judul : PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN

IMPROVEMENT PROSES DI WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KINERJA DI WORKSHOP PT KSB INDONESIA

NO. Hari Catatan Pembimbing TTD TTD


Tanggal Pembimbing Pembimbing
Dosen Lapangan
Jakarta, November 2022

Mengetahui,

Pembimbing lapangan pembimbing dosen

Dicky setiawan ST Bilhan Gamaliel ST, M. eng


Pembimbing lapangan NIDN :
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dilimpahkan

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek di PT. KSB INDONESIA, Blok D2 Kawasan Industri, MM2100, Jl.

Timor No. 1 Mekarwangi, Kec. Cikarang Barat, Jawa Barat 17530. Adapun

maksud dari penyusunan laporan kerja praktek ini untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi dijurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana.

Tujuan utama dalam Kerja Praktek ini adalam untuk memberi wawasan

kepada mahasiswa mengenai dunia indutri dan penerapan ilmu yang

diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan, pada kesempatan ini penulis

tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah

memebatu penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek hingga penyusunan

Laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan kepada :

1. Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada

saya, sehingga dapat menyelesaikan Kerja Praktik ini dalam keadaan

sehat dan tanpa kekurangan apapun.

2. Kedua orang tua dan keluarga saya tercinta yang telah memberikan

support yang besar dan kepercayaan sepenuhnya untuk melaksanakan

Kerja Praktik.

3. Dr. Hardjono padmono putro, ST,MT selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Krisnadwipayana.
4. Denny Prumanto, ST,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana.

5. Wiga Ariani S.Pd, M.Pd selaku 1 Dosen Penasehat Akademik

6. Bilhan Gamaliel ST M.eng Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek

7. Niko selaku HRD Produksi PT KSB. INDONESIA

8. Dicky Setiawan ST, selaku Pembimbing Kerja Praktek Lapangan di

PT KSB. INDONESIA

9. Seluruh Karyawan dan Staf di PT KSB. INDONESIA

10. Dan teman-teman perjuangan Teknik Mesin Universitas 2019 yang

selalu memberikan dukungan semangat antar satu dengan yang

lainnya.

Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memeberikan mamfaat baik

untuk penulis maupun bagi pembaca. Penulis memohon maaf apabila terjadi

kesalahaan yang sengaja maupun yang tidak disengaja pada Laporan Kerja

Praktek penulis mengucapkan banyak terima kasih dan harapan penulis akan

di beri kritik dan saran untuk para pembaca.

Bekasi, Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin modern banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang

sangat ahli dan terampil dalam bekerja terutama di bidang permesinan.

Dengan berkembangnya teknologi yang serba canggih pada saat ini, sangat

membatu dan mempermudah manusia dalam melakukan setiap pekerjaannya

termasuk dalam mengoprasikan semua alat yang di gunakanya.

PT KSB. INDONESIA menciptakan Pompa Dewatering dan Dredge

Pump dan Pompa non Dewatering dan Dredge Pump untuk mempermudah

manusia dalam melakukan pekerjaannya pompa yang digunakan di berbagai

industri, pengelolaan dan distribusiair bersih dan limbah sampai dengan

konversi energi. Oleh karna itu produksi serta perakitan pompa tersebut tidak

lah mudah banyak sekali permasalahan dalam proses pompa seperti tingkat

kebisingan pada saat uji coba pompa di dalam workshop hingga melebihi 85

desibel oleh karna itu bagian improvement proses mempunyai inovasi untuk

meningkatkan serta mempermudah untuk meningkatkan proses produksi

tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Tujuan dari penulis studi kasus ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari improvement proses

2. Mengetahui project yang di buat dari bagian improvement proses

3. Mengetahui langkah langkah pembuatan project tersebut

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulis laporan ini yaitu:

1. Hanya mengetahui bagian improvement proses

2. Hanya berfokus kepada project dari bagian improvement proses

1.4 Tujuan Laporan KP

Praktek industri yang di lakukan mahasiswa jurusan teknik mesin

UNKRIS diharapkan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari

praktik kerja lapangan sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi syarat pembuatan hasil akhir dari instansi tempat

studi mahasiswa.

2. Menjalin hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia industri.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang ada di industri

4. Memperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu

prusahaan.
5. Mendapatkan pengalaman sebagai bekal sebelum memasuki dunia

kerja.

6. Mendapatkan relasi

1.5 Manfaat Kerja Praktek

1. Mendapatkan ilmu yang tidak ada di perkuliahan

2. Mendapatkann pengalaman kerja

3. Mengukur kemanpuan diri

4. Bisa kerja sama dengan orang lain

1.6 Sistematika Punulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan laporan pada praktik kerja ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terbagi atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penulisan laporan dan sitematika penulisan

laporan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini membahas mengenai profil singkat perusahaan yang

mencangkup sejarah singkat persahaan, visi dan misi, struktur organisasi,

fasilitas perusahaan, serta informasi lainnya mengenai perusahaan.


BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai landasan teori yang berkaitan

dengan poko pembahasan yaitu menjelaskan tentang perawatan dan

penunjang kerja.

BAB IV PELAKSANAANDAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang proses pelaksanaan perawatan dan

penunjang kerja.

BAB V PENUTUP

Pada bab ke lima akan di sertakan kesimpulan dan saran penulis

selama melakukan praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. KSB INDONESIA


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. KSB INDONESIA

GAMBAR 1. LOGO

KSB adalah produsen pompa, valve, sistem dan penyedian layanan

purnajual. Secara berkelanjutan KSB terus berupaya untuk memperbaiki

dan meningkatkan performa produk khususnya di era digitalisasi yang

menghadirkan inovasi demi efesiensi dan biaya operasional yang lebih

ekonomis. Didirikan di frankenthal, jerman pada tahun 1871, KSB hadir

di seluruh benua didukung oleh tim sales dan marketing, fasilitas produksi

dan layanan purnajual serta 190 service center dengan jumlah karyawan

lebih dari 15,000 orang. Keberhasilan KSB mengacu pada teknologi

inovatif yang merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan. Pusat

penelitian KSB berfokus pada hidrolik, teknologi, dan otomatisasi pompa

pompa dan valve. Efesiensi, motor hemat energi serta peralatan untuk

kontrol dan pemantauan dari seluruh komponen sistem memantikan


efesiensi energi keselurahan yang optimal. Sejak didirikan tahun 1993

KSB indonesia memiliki peranan penting di indonesia dengan pertofolio

produk yang komprehesif dan servis untuk berbagai sekilas mengenai KSB

industri. Kompetisi untuk menyediakan beragam variasi mulai dari produk

standar hingga yang dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan konsumen,

yang membedaka KSB dengan yang lain. Didukung 3 workshop, 12 kantor

pnjualan dan perwakilan serta mitra bisnis, KSB melayani seluruh wilayah

di indonesia. Dengan jumlah karyawan lebih dari 250 orang dimana 50

orang karyawan KSB di indonesia didedikasikan untuk layana purnajual

di bawah KSB SupremeServ, yang memberikaan layanan penyediaan suku

cadang selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Pabrik KSB indonesia

yang awalnya berlokasi di cakung, jakarta kemudian pindah pada tahun

2010 ke Jl. Timor Block D2-1 Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa

Barat, dengan kantor penjualan yang berlokasi di Medan, Pekanbaru,

Palembang, Jakarta, Cibitung, Cilegon, Semarang, Surabaya, Balikpapan,

Banjarmasin, Makassar, Nusa Tenggara, dan Papua (Freeport). Sedangkan

untuk lokasi workshop berada di Cibitung, Palembang, Balikpapan, dan

Banjarmasin.

GAMBAR 2. PETA LOKASI


Perusahan berkomitmen unt1uk memastikan kepusan pelanggan,

memberikan layanan berkualitas melalui peningkatan kompetensi dan

berupaya untuk selalu memberikan nilai tambah bagi perbaikan dan

pertumbuhan yang berkelanjutan. KSB mengikuti ketentuan yang berlaku dan

menyesuaikan dengan standar terkini, disemua area diseluruh dunia.

Prioritas KSB adalah menawarkan produk-produk berkualis dan

memberikan layanan yang prima. Hal tersebut menjadi acuan bagi KSB Grup

untuk menyeragamkan dan menjamin kualitas berdasarkan business

Excellence Model dari European Foundation untuk Quality Management

(EFQM). Produk KSB di indonesia memperoleh sertifikat tingkat nasional.

Hal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan TKDN

(Tingkat Komponen Dalam Negri). Kisah suskses global KSB dimulai lebih

dari 140 tahun yang lalu ketika johannes meletakkan dasar bagi perusahaan

dengan menciptakan “peralatan umpan boiler” -nya. Produksi dari katup yang

dimulai sejak tahun 1872 sedangkan produksi dari pompa dimulai sejak 1873.

Pompa dan katub KSB tersedia untuk beragam aplikasi. Mulai industri,

pengelolaan dan distribusi air bersih dan limbah sampai dengan konversi

energi. Di seluruh dunia, pelanggan menghandalkan keahlian dan

keterampilan teknis kami agar semua aktivitas dapat berjalan dengan baik

Fasilitas atau area yang ada diworkshop perusahaan ini terdiri dari :

Productin Fabrication Line, Prodution Machining Line, Prodution Assembly

Line (Standard dan DND), Prodution Painting Line, Testing Facilities

(Testing Bed, Horizontal Testing Line, Vertical Testing Line, High Pressure
Testing Line, Valve Testing Facilities For Seat, Back Seat And Body Seat),

DnD (Dewatering and Dredge Pumpsets), Warehouse, Logistic.

Selanjutnya ada sektor penjualan dari KSB atau KSB Market Sector.

Dalam pengaplikasiannya, ada beberapa sektor yaitu :

 Rekayasa proses

Temperatur eksteam, tekanan tinggi, media abrasif dan korosif, serta

cairan sarat padat. Rakayasa proses umum, air panas/cairan

perpindahan panas, bahan kimia/petrokimia, minyak gas, serta

Teknik Kelautan. Angkutan, Baik di sektor kelautan maupun

manufaktur otomotif. Pompa laut digunakan dalam aplikasi: Air

pendingin, Air garam, Air lambung kapal dan air ballast,

Perlindungan kebekaran, dan pengatur suhu udara.

 Proses bantu jasa bangunan

KSB melengkapi bangunan industri dan perumahan, kantor serta

ruang pameran dan bandara dengan unnit pompa, katup, dan paket.

Aplikasi: perlindungan kebakaran, pemanasan, meningkat tekanan,

dan drainese.

 Konversi Energi Operasi yang Efesiensi dan Andal

Aplikasi: Pembangkit listrik berbahan fosil, Pembangkit listrik siklus

gabungan, Pembangkit listrik tenaga nuklis, dan Energi terbarukan.

 Transportasi air

Produk KSB memaninkan peran penting dalam memasok rumah

tangga, fasilitas industri dan sektor pertanian dengan air bersih atau
layanan. Aplikasi: Ektraksi air termasuk desalinasi air laut,

Pengolahan air, Transportasi air, dan Irigasi.

 Pengelolaan air limbah

Pompa KSB membantu dalam pengangkutan dan pembersihan air

limbah. Aplikasi: Transportasi air limbah, Pengolahan air limbah,

dan mengumpulkan air hujan.

 Transportasi padatan, baik bantuan fosfat, pasir minyak, bijh tembaga

atau kerikil, pompa khusus dari anak perusahaan kami di AS, GIW,

mengangkut cairan dengan kandungan padatan hingga 80 persen.

Aplikasi: Penambang bijih, penambangan bijih, penambangan pasor

minyak, dan penggalian kerikil.

Produksi hasil PT KSB Indonesia sangat beragam dan sudah

dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Misalnya saja Dewatering and

Dredge pump (DND) yang diguunakan dalam operasi tambang terbuka. Pipa

dan valve yang telah banyak digunakan untuk sistem drainase, baik sektor

privat maupun publik. Yang tidak kalah menariknya, PT KSB indonesia juga

memegang peran penting tenaga listrik, salah satunya dengan penyediaan

sistem pendingin yang inovatif. Masih banyak lagi line business dari

perusahaan ini dan secara umum sebagai berikut:


a) Pompa

Pompa KSB mencangkup setiap aplikasi mulai dari pemanenan

air hujan domestik. Hinngga rekayasa proses dan pembangkit

listrik besar.

GAMBAR 3. POMPA

b) Valve

Katup KSB tersedia untuk banyak aplikasi dalam berbagai

desain, ukuran, dan bahan.

GAMBAR 4. VALVE
c) Otomatisasi dan drive

Solusi otomatisasi dari KSB memenangkan operator dengan

konsep teknis yang konsisten. Membantu mengindentifikasi

potensi penghemat energi dan mengoptimalkan efesiensi pabrik.

GAMBAR 5. OTOMATISASI DAN DRIVE

d) Servis

Diantaranya konsultasi teknis, instalasi dan commissioning,

pemeliharaan, perbaikan, retrofit, manajemen inspeksi

pemeliharaan, manajemen pompa total, layanan efesiensi sistem

SES, layanan untuk peralatan berputar lainnya, serta berbagai

macam suku cadang.

GAMBAR 6. SERVIS
2.2 VISI & MISI PT. KSB INDONESIA

VISI

Menjadi supplier terkemuka di indonesia untuk pompa dan valve

beserta sistem yang terkait, dengan menyediakan layanan

engineering, perakittan, testing dan layanan purna jual secara lokal.

MISI

Memeberikan solusi atas kebutuhan pompa, valve danjasa berkualitas

tinggi, serta mengedepankan keselamatan kerja dan ramah

lingkungan.

2.3 LOGO PT. KSB INDONESIA

GAMBAR 7. LOGO PT KSB INDONESIA


2.4 STRUKTUR PT. KSB INDONESIA

GAMBAR 8. STRUKTUR PT KSB. INDONESIA

2.3 HSE (Human Safety Environment)

Tujuan dari HSE adalah untuk membekali semua karyawan

mengenai standar-standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang

berlaku di perusahaan, guna mencegah timbulnya cidera,

terganggunya proses, gangguan keselamatan dan kerusakan

property/lingkungan. Prinsip yang selalu dipegang adalah 5R yaitu

ringkas, rapi, resik, rawat, rajin.

General safety rules (peraturan umum keselamatan) merupakan

cara kita melaksanakan pekerjaan sehari-hari dimana kita semua

diharuskan mematuhi standar, program, dan prosedur yang telah

ditentukan. Standar-standar tersebut dirancang untuk mengendalikan


resiko diseluruh daerah operasi KSB. Menjaga keselamatan kita

semaksimal mungkin serta memastikan kelancaran kita dalam

berusaha. Salah satunya dengan mengenali dan mengikuti rambu-

rambu K3 yang ada sebagai berikut:

GAMBAR 9. RAMBU-RAMBU K3

HSE memiliki standar informasi dan fasilitas yang wajib

ditampilkan dan dikomunikasi dengan baik di office sebagai berikut :

a. Kebijakan QHSE: ukurann A3, dibingkai, dan dipasang di

dingding office.
b. Salinan sertifikat sistem QHSE dari badan sertifikasi :

ukuran A4, dibingkai, dan dipasang di dingding office.

c. Nomor darurat: ukuran A4 diletakan di meja resepsionis dan

di dingding pada lokasi strategis (papan informasi).

d. Diagram alur tanggap darurat : ukuran A4 atau A3 area

strategis.

e. Peta evakuasi : ukuran disesuaikan dan dipasang dilokasi

strategis.

f. APAR jenis serbuk (dry chemical powder) ukuran 5 kg

untuk setiap ruangan 200 m2, dilengkapi informasi

petunjuk, dan inspeksi.

g. Kotak P3K, jumlah disesuaikan dengan orang per area

dilengkapi data inspeksi dan data pemakai.

h. Alarm darurat : tombol pada lokasi strategis, pengeras suara

menjangkau seluruh area. Dilengkapi kode alarm.

i. Jalur evakuasi mengarah ke pintu keluar.

j. Rambu dilarang merokok.

k. Rak untuk menyimpan helm dan topi, dan sepatu/sandal.

l. Poster prosedur CPR dan cara pertolongan pertama.

m. Papan informasi peringatan keselamatan, statistic, dll.

Selain hal diatas, alat pelindung diri (APD) juga menjadi tanggung

jawab dari HSE, baik itu menyediaan alat maupun pengawasan alat tersebut

digunakan dengan baik atau tidak. APD yang di disediakan atara lain :
1) Alat pelindung kepala

GAMBAR 10. ALAT PELINDUNG KEPALA

2) Alat pelindung tangan

GAMBAR 11. ALAT PELINDUNG TANGAN

3) Alat pelindung mata

GAMBAR 12. ALAT PELINDUNG MATA


4) Pelindung wajah

GAMBAR 13.PELINDUNG WAJAH

5) Pelindung teliga

GAMBAR 14. PELINDUNG TELINGA

6) Pelindung pernapasan

GAMBAR 15. PELINDUNG PERNAPASAN


7) Pelindung jatuh

GAMBAR 16. PELINDUNG JATUH

8) Baju pelindung

GAMBAR 17. BAJU PELINDUNG

9) Pelindung kaki

GAMBAR 18. PELINDUNG KAKI


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Manucfacturing


Manufacturing adalah proses pengolahan bahan baku melalui

proses dengan tujuan mengubah bentuk, sifat, dan penampilan produk. Proses

menyatukan sejumlah bagian untuk membuat produk yang lengkap adalah

salah satu kegiatan yang terkait dengan manufaktur. Manufaktur adalah

proses mengubah bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah

melalui satu atau lebih proses perakitan yang menguntungkan secara

ekonomis.sehingga suatu produk yang bernilai jual merupakan hasil akhir

yang diharapkan. Yang dimaksud dengan "manufaktur" adalah proses

pengolahan bahan baku dan bahan pendukung lainnya menjadi produk jadi

yang siap dijual oleh produsen. Manufaktur, yaitu proses mengubah bahan

baku, suku cadang, dan komponen menjadi produk jadi, mengandalkan sangat

bergantung pada kontrol manusia dan memainkan peran penting dalam sistem

pembagian kerja terstruktur. Oleh karena itu, dalam upaya memenuhi

permintaan pasar, ia juga harus memenuhi persyaratan dan harapan

konsumen. Prosesnya dimulai dengan desain produk dan spesifikasi bahan

dari mana itu dibuat. Pabrikan kemudian mengubah bahan selama proses

manufaktur untuk menjadikannya item atau komponen yang diperlukan.

Upaya berkelanjutan untuk mengembangkan dan meningkatkan produk,

layanan, atau prosedur merupakan perbaikan. Upaya ini bertujuan untuk

mengidentifikasi dan mempertahankan metode peningkatan terbaik, yang


paling pendekatan yang efektif untuk masalah saat ini yang hasilnya akan

bertahan dan bahkan meningkat. Bagian peningkatan unit ini juga mencakup

desain dan produksi alat yang melayani tujuan yang sama sebagai jig and

fixture: sebagai alat manufaktur untuk memfasilitasi pekerjaan dalam proses

manufaktur dan meningkatkan kualitas produk.

3.2 Improvement

GAMBAR 19. IMPROVEMENT

Improvement adalah cara untuk menemukan peluang perbaikan yang

akan merampingkan proses dan mengurangi pemborosan. Badan Usaha Milik

Negara Jepang, terutama yang terlibat dalam manufaktur, adalah cikal bakal

konsep Kaizen. Karena gagasan ini, industri Jepang memiliki landasan yang

sangat kokoh dasar.Meskipun istilah "kaizen" umumnya dikaitkan dengan

gagasan "perbaikan", maknanya jauh lebih bernuansa dari pada pemahaman

tentang "perbaikan". Di Jepang, Kaizen adalah filosofi bisnis yang


mendorong semua orang, mulai dari manajemen puncak hingga pekerja ,

untuk berkontribusi pada proses pendukung manufaktur seperti efisiensi

waktu dan kerja, keselamatan kerja, pengelolaan limbah, dan proses produksi

lainnya. Suatu industri dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk

terbaik dengan ide untuk mengatur faktor produksi.

Menurut Kinlaw (1992), kegiatan perbaikan terus-menerus adalah

kegiatan yang dapat dirancang, diimplementasikan, dan dilakukan dalam

kerja tim dan bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, proses kerja,

dan kinerja pemasok. Gagasan untuk menerapkan Total Quality Management

(TQM) dan perbaikan terus-menerus tertanam dengan pentingnya kerja tim

dalam industri dan bisnis. Perbaikan berkelanjutan adalah strategi untuk

menemukan peluang untuk mengurangi tujuh pemborosan dan meningkatkan

aktivitas nilai (Nilai Tambah). Lean, Agile, dan Kaizen memformalkan

metode ini baik dalam manufaktur maupun bisnis, dan ribuan bisnis di seluruh

dunia sekarang menggunakannya untuk menemukan peluang penghematan.

Diperlukan langkah untuk mengurangi tingginya tingkat pemborosan yang

sering terjadi di sektor manufaktur. Hal ini disebabkan pertimbangan sektor

manufaktur untuk meningkatkan pengeluaran atas sumber daya yang ada

untuk mendapatkan nilai ekonomi pelanggan. Berikut beberapa langkah yang

dapat dilakukan agar proses produksi berjalan lebih lancar:

 Mencari tahu bagian mana yang sering menghasilkan pemborosan

adalah langkah pertama dalam meningkatkan kemampuan dalam

proses produksi suatu industri. Alasannya adalah karena akan


memakan banyak uang jika dibiarkan. Hal ini dapat terjadi dengan

manajemen persediaan, ketika barang tidak dibuat sesuai dengan

keinginan pelanggan, atau ketika banyak terjadi keterlambatan dalam

proses produksi yang memakan waktu lebih lama dan melebihi

anggaran.

 Mengelola Persediaan dengan Benar Setiap bisnis harus mengelola

persediaan dengan baik untuk memperlancar proses produksi. Yang

terbaik adalah tidak menyimpan stok barang dalam jumlah yang

berlebihan secara teratur, termasuk bahan baku, bahan dalam tahap

produksi, dan barang jadi. Tujuan dari langkah ini adalah untuk

memperkecil kemungkinan produk rusak, tidak dapat digunakan, atau

cacat. Triknya adalah memastikan untuk mengantisipasi kebutuhan

dengan mengetahui berapa banyak dan jenis stok apa yang disimpan.

 Melakukan Employee Process Analysis Secara aktif merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan efisiensi proses produksi. Hal ini dapat

dilakukan dengan mendelegasikan pengawasan dan evaluasi

karyawan kepada seluruh supervisor di setiap area produksi.

Akibatnya, informasi tentang cara meningkatkan efisiensi dan

kualitas ini produksi akan dikumpulkan. Agar bisnis tetap kompetitif,

yang memengaruhi kemampuannya untuk menghasilkan barang,

perusahaan juga perlu menetapkan tujuan mana harus dicapai oleh

setiap karyawan.
3.2.1 Prinsip Improvement

1. Mengurangi

Salah satu prinsip dasar dalam improvement yang harus

dipraktekkan secara terus menerus yaitu mengurangi, baik itu

mengurangi waktu, proses dan sebagainya yang bertujuan untuk

mencapai tujuan tampa melakukan proses maupun waktu yang

berlebihan. Selain itu prinsip ini juga bertujuan untuk menghemat

biaya (jika memungkinkan) dalam proses produksi tanpa

berdampak pada kualitas hasil produksi ataupun kinerja

2. Memudahkan

Prinsip ini juga mengharapkan adanya kemudahan dalam

menjalankan proses produksi maupun proses kerja dengan

perbaikan yang berstandar atau sesuai denga SOP. Jika telah

mengikuti standarisasi dengan baik maka peran improvement

dibutuhkan untuk melihat lebih detail, apakah bagian – bagian dari

standarisasi tersebut yang perlu diperbaiki dengan harapan dapat

lebih mempermudah pekerja dalam melakukan pekerjaan dengan

waktu yang lebih singkat dari pada sebelumnya

3. Menggabungkan

Peran improvement disini yaitu bagaimana perubahan yang di

lakukan bisa mengabungkan satu proses dengan proses lainnya,

bertujuan agar proses tersebut dapat dijalankan dengan waktu

yang lebih singkat


3.2.2 Manfaat Improvement

Adapun maanfaat dari improvement adalah sebagai berikut:

 Merampingkan alur kerja

Perbaikan Untuk mengurangi biaya operasional, langkah pertama

adalah menerapkan perbaikan terus-menerus. Metode peningkatan

yang membantu merampingkan alur kerja adalah perbaikan terus-

menerus, yang kadang-kadang disebut sebagai "perbaikan cepat".

Alur kerja yang efisien dan hemat biaya dimungkinkan oleh proses

kerja yang ramping, memungkinkan Anda untuk mengurangi

waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia. Proyek dengan tenggat

waktu yang bervariasi, prioritas yang bergeser, dan kompleksitas

lainnya, misalnya, sering kali memerlukan perbaikan. kesempatan

perlu dikejar oleh seseorang.

 Memotong biaya dan menghindari kelebihan proyek Sangat

penting bagi seorang manajer untuk mengetahui berapa biaya

untuk menyelesaikan sebuah proyek. Oleh karena itu, mengetahui

berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah

proyek bermanfaat bagi banyak kantor manajemen proyek.

manajer proyek dapat memotong biaya dan menjaga anggaran tetap

terkendali.
3.3 Produktivitas Kinerja

Produktivitas kerja adalah suatu ukuran perbandingan kualitas dan

kuantitas dari seorang tenaga kerja dalam satuan waktu untuk mencapai

hasil atau prestasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya

yang digunakan. Produktivitas kerja merupakan sebuah kemampuan

menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor

produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.

Produktivitas bertujuan menghasilkan atau meningkatkan hasil

barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya

secara efisien. Produktivitas kerja memiliki dua dimensi, yaitu efektivitas

yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu

pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan waktu. Dimensi

selanjutnya adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya

membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana

pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Berikut definisi dan pengertian produktivitas kerja dari beberapa

sumber buku yaitu:

 Menurut International Labour Organization (ILO), produktivitas kerja

adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan

dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi

berlangsung (Hasibuan, 2005).

 Menurut Mathis dan Jackson (2001), produktivitas kerja adalah

ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerja yang telah dikerjakan
dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan tersebut.

 Menurut Sedarmayanti (2009), produktivitas kerja adalah suatu

ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang

biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan

sumber daya yang digunakan.

 Menurut Sinungan (1997), produktivitas kerja adalah jumlah output

yang dihasilkan seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang

dilakukan meliputi kegiatan yang efektif dalam mencapai hasil atau

prestasi kerja yang bersumber dari input dan menggunakan bahan

secara efisien.

 Menurut Nasution (2001), produktivitas kerja adalah sebuah konsep

yang menggambarkan hubungan antara mereka (jumlah barang dan

jasa yang, diproduksi) dengan sumber (yang jumlah tenaga kerja,

modal, tanah, energi, dll) yang digunakan untuk menghasilkan hasil.

3.4 Aspek – Aspek Produktivitas Kinerja

Menurut Siagian (2014), aspek-aspek produktivitas kerja adalah sebagai

berikut:

1. Perbaikan terus-menerus. Salah satu implikasinya adalah bahwa

seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus

menerus. Hal tersebut dikarenakan suatu pekerjaan seluruh


dihadapkan pada tuntutan yang terus-menerus berubah seiring dengan

perkembangan zaman.

2. Tugas pekerjaan yang menantang. Dalam jenis pekerjaan apapun

akan selalu terdapat pekerjaan yang menganut prinsip minimalis, yang

berarti sudah puas jika melaksanakan tugasnya dengan hasil yang

sekedar memenuhi standar minimal. Akan tetapi tidak sedikit orang

justru menginginkan tugas yang penuh tantangan.

3. Kondisi fisik tempat bekerja. Telah umum dikatakan baik oleh

pakar maupun praktisi manajemen bahwa kondisi fisik tempat bekerja

yang menyenangkan diperlukan dan memberikan kontribusi nyata

dalam meningkatkan produktivitas kerja

Selain itu menurut Kusuma dan Nugraha (2012), aspek-aspek

produktivitas kerja yaitu:

1. Motivasi kerja. Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi maka

produktivitas akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena

adanya dorongan untuk menghasilkan yang lebih banyak dan lebih

baik.

2. Efisiensi dan efektivitas kerja. Efisiensi dan efektivitas kerja adalah

modal menunjang produktivitas. Sebab dengan adanya efisiensi dan

efektivitas dalam bekerja akan menimbulkan produktivitas yang

tinggi.

3. Kemampuan kerja. Kemampuan kerja seseorang karyawan sangat

menentukan hasil produksi. Apalagi kemampuan karyawan tinggi


maka akan menghasilkan produk yang tinggi, sebaliknya kemampuan

karyawan rendah maka akan menghasilkan produk yang rendah.

4. Pengalaman dan pengetahuan. Pengalaman dan pengetahuan

seseorang karyawan sangat berpengaruh terhadap produksi yang

dihasilkan akan tetapi akan lebih tinggi apabila seseorang karyawan

mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.

3.5 Faktor Yang Memperngaruhi Produktivitas Kinerja

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003), faktor - faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut:

a) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses baik yang diperoleh

secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada

seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam

melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas

dan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan

dengan baik dan produktif.

b. Ketrampilan (skills)

Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional

mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan diperoleh

melalui proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan


kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan yang bersifat teknis. Dengan ketrampilan yang dimiliki seorang

pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif.

c. Kemampuan (abilities)

Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang

dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat

mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk

melatih pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang

mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, diharapkan memiliki

ability yang tinggi.

d. Sikap (attitude)

Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan

yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya

dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Artinya apabila

kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin

perilaku kerja yang baik pula. Dapat dicontohkan seorang pegawai

mempunyai kebiasaan tepat waktu, disiplin, simple, maka perilaku kerja juga

baik, apabila diberi tanggung jawab akan menepati aturan dan kesepakatan.

e. Perilaku (behaviors)

Demikian dengan perilaku manusia juga akan ditentukan oleh

kebiasaan kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat
mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai

tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan akan dapat terwujud.

3.5.1 Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas tenaga kerja dilakukan berdasarkan sistem

pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang berdasarkan waktu tenaga

kerja (jam, hari atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja,

yaitu jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang

sedang bekerja menurut pelaksanaan standar. Menurut Simamora (2004),

faktor-faktor yang menjadi dasar tolok ukur produktivitas kerja adalah:

1. Kuantitas kerja, merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan

dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau

ditetapkan oleh perusahaan.

2. Kualitas kerja, merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan

mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini

merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan

oleh perusahaan.

3. Ketepatan waktu, merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan

pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan

hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas

lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu

aktivitas yang disediakan di awal waktu sampai menjadi output.


Pengukuran hasil produktivitas kerja dapat dilakukan dengan tiga

metode berbeda, yaitu:

1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan bahwa apakah

pelaksanaan ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah

mutu berkurang atau meningkat serta tingkatannya.

2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi,

proses) dengan yang lainnya. Pengukuran ini menunjukkan

pencapaian secara relative.

3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah

yang terbaik, sebab memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.


BAB IV

PELAKSAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu dan Tempat

Adapun Tempat serta waktu pelaksanaan Kerja Praktik adalah :

1. Tempat : PT. KSB INDONESIA Blok D2 Kawasan Industri,

MM2100, Jl. Timor No. 1 Mekarwangi, Kec. Cikarang

Barat Jawa Barat 17530

2. Waktu : 21 September 2022 – 17 November 2022

4.2 Jurnal Pelaksanaan Kerja Praktik

Jadwal
No Hari/Tanggal Keterangan
Masuk Keluar

- pengenalan
lingkungan
Rabu 21 september
1 08.00 17.00 perusahaan dan
2022
lingkungan
workshop
- pengenalan
lingkungan
perusahaan dan
lingkungan
kamis 22 september
2 08.00 17.00 workshop
2022
- pengenalan kepada
suverpisor bagian
produksi
- pengenalan area
produksi di
Jumat 23 september
workshop
3 08.00 17.00
2022
- dibimbing oleh
pembimbing
lapangan
- briefing pagi

- pengenalan pompa
DND dan pompa
4 Senin 26 september
08.00 17.00 standar pump
2022

- arahan tentang
proyek bagian
improvement proses
Selasa 27 september
5 08.00 17.00
2022
- pengenalan kepada
orang orang
produksi
- briefing produksi

Rabu 28 september -Pembuatan desain


6 07.00 16.00
2022 tentang proyek
bagian improvement
proses
- orientasi spare part
beserta keseluruhan
di area produksi
Kamis 29 september
7 08.00 17.00
2022
- pembuatan proyek
bagian improvement
proses
- orientasi spare part
beserta keseluruhan
di area produksi

- mengenal area
Jumat 30 september
8 08.00 17.00 mashining
2022
- di bimbing oleh
pembimbing

- briefing pagi

- orientasi spare part


9 Senin 3 oktober 2022 08.00 17.00
beserta keseluruhan
di area produksi
- mengikuti proses
mashining

- di bimbing oleh
pembimbing

- orientasi spare part


beserta keseluruhan
di area produksi

10 Selasa 4 oktober 2022 08.00 17.00


- melihat serta
membantu proyek
bagian improvement
proses

- dibimbing oleh
pembimbing
- briefing produksi

- orientasi spare part


beserta keseluruhan
di area produksi

11 Rabu 5 oktober 2022 08.00 17.00 - melihat serta


membantu proyek
bagian proyek
improvement proses

- dibimbing oleh
pembimbing
- Orientasi Spare
Part beserta
Keseluruhan
Proses Produksi
yang dilakukan

12 Kamis 6 oktober 2022 08.00 17.00 - melihat serta


membantu proyek
bagian proyek
improvement proses

- dibimbing oleh
pembimbing
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
13 Jumat 7 oktober 2022 08.00 17.00 membantu

- mengenal area
publikasi
- briefing pagi

- melanjuti proyek
bagian improvement
proses proses serta
15 Senin 10 oktober 2022 08.00 17.00 membantu

- melihat proses
pembuatan spare
part di area
publikasi
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses proses serta
membantu
Selasa 11 oktober
16 08.00 17.00
2022 - di bimbing oleh
pembimbing

- belajar welding di
area publikasi
- briefing produksi

- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu
17 Rabu 12 oktober 2022 08.00 17.00
- belajar welding di
area publikasi

- di bimbing oleh
orang publikasi

Kamis 13 oktober - melanjuti proyek


18 08.00 17.00
2022 bagian improvement
proses serta
membantu

- belajar welding di
area publikasi

- di bimbing dengan
orang publikasi
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu

- melanjuti belajar
Jumat 14 oktober
19 08.00 17.00 welding di area
2022
publikasi

- dibimbing dengan
orang publikasi

- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu

- bersih bersih area


20 Senin 17 oktober 2022 08.00 17.00
produksi dan
assembly untuk
persiapan inagurasi

- di bimbing oleh
pembimbing
Libur Inagurasi
Selasa 18 oktober
21 - -
2022 PT.KSB
INDONESIA
- briefing produksi

- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
22 Rabu 19 oktober 2022 08.00 17.00 membantu

- mengenal area
assembly standar
pump
- dibimbing dengan
orang area assembly
standar pump
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu

Kamis 20 oktober - melihat proses area


23 08.00 17.00
2022 assembly standar
pump

- di bimbing dengqn
orang assembly
standar pump
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu

- melihat serta
Jumat 21 oktober
24 08.00 17.00 membantu di area
2022
assembly standar
pump

- dibimbing dengan
orang assembly
standar pump
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu
25 Senin 24 oktober 2022 08.00 17.00
- mengenal di area
testing bed

- dibimbing dengan
orang testing bed
- melanjuti proyek
bagian improvement
proses serta
membantu
Selasa 25 oktober
26 08.00 17.00
2022
- melihat testing
pompa fire pump di
area testing bed
- dibimbing dengan
orang testing bed
- briefing produksi

- melihat testing
pompa fire pump di
27 Rabu 26 oktober 2022 08.00 17.00
area testing bed

- di bimbing dengan
orang testing bed
- melihat testing
pompa banjir di area
Kamis 27 oktober testing bed
28 08.00 17.00
2022
- di bimbing dengan
orang testing bed
- melihat testing
pompa banjir serta
belajar di area
Jumat 28 oktober
29 08.00 17.00 testing bed
2022
- di bimbing dengan
orang testing bed
- briefing pagi

- mengenal area
servis pump
30 Senin 31 oktober 2022 08.00 17.00
- dibimbing oleh
orang servis pump

- belajar di area
servis pump
Selasa 1 november
31 08.00 17.00
2022
- di bimbing dengan
orang servis pump
- meminta surat
Rabu 2 november
32 - - untuk izin uts offline
2022
untuk perusahaan

- mencari data dari


Kamis 3 november
32 08.00 17.00 bagian improvement
2022
proses
- mengumpul data
33 Jumat 4 november 08.00 17.00 dari bagian
improvement proses
7-11-14-16 november
32 - - Mengikuti UTS
2022
mengumpul data
Selasa 15 november
33 08.00 17.00 dari bagian
2022
improvement proses
Pelepasan dengan
Kamis 17 november pihak PT KSB
34 08.00
2022 INDONESIA

4.3 Pengertian Silent Box

Silent box atau yang lebih dikenal dengan peredam bunyi adalah

meredam suara yang ditimbulkan dari beberapa mesin yang ada di industri

seperti mesin motor penggerak yang dapat menghasilkan suara yang sangat

keras.

Mesin-mesin di sektor industri sering menimbulkan suara bising

sebagai efek sampingnya. Suara yang menyerap diperlukan untuk

mengurangi kebisingan. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan karyawan

lainnya. Silent Box dibuat untuk uji coba pompa yang sangat besar karena

tingkat kebisingan di PT. KSB INDONESIA meningkat secara signifikan dan

dapat mengakibatkan kebisingan yang sangat keras selama uji coba pompa.
4.4 Desain Silent Box

Ukuran :

LxP

6000mm x 9000mm

GAMBAR. 20 DESAIN SILENT BOX

4.5 Bahan – Bahan yang di gunakan untuk pembuatan Silent Box

1. Besi H beam

Besi H beam digunkan untuk pondasi pembuatan silent box di 4 sisi

di setiap sudutnya dan 1 besi H beam untuk penompang pintu utama.


GAMBAR. 21 BESI H BEAM

2. Rockwool

Material peredam suara rockwool terbuat dari serat mineral ringan

yang mampu menyerap suaran dan juga panas. Sekilas, material mirip

dengan glasswool, hanya saja densitas materil rockwool lebih tinggi.

Maka dari itu, banyak yang menggunakan rockwool sebagai alat

untuk meredam suaranya. Dalam menggunakan rockwool dapat dapat

mengurangi intensitas bising sebesar 29,4dB(A).

GAMBAR. 22 ROCKWOOL
3. Besi plat

Besi plat dalam pembuatan silent box menggunakan ukuran dengan

panjang 2400mm lebar 1200mm dengan ketebalan 1,8 mm untuk

rangka dalam penempatan rockwool.

GAMBAR. 23 BESI PLAT

4. Besi hollow

Besi hollow digunakan untuk pembuatan rangka bagian kanan, kiri,

depan, belakang dan atas silent box dengan ukuran 50 × 50.


GAMBAR. 24 BESI HOLLOW

5. Besi warmes

Besi warmes digunakan sebagai lapisan kedua dari rockwool agar

rockwool tidak mudah lepas dan lebih kelihatan rapih dengan ukuran

panjang 2400 mm dan lebar 1200.

GAMBAR. 25 BESI WARMES


6. Pipa

Pipa berukuran 5 inc digunakan untuk saluran pembuangan udara

(muffler) dengan panjang 6 meter untuk bagian luar dan dalam.

GAMBAR. 26 PIPA

7. Dynabolt

Dynabolt sebagai penggunci di bagian bawah besi H beam p 100 × d

10.

GAMBAR. 27 DYNABOLT
8. Cat

Seluruh bagian dalam pebuatan ini di cat agar tidak meyebabkan karat

atau korosi. Seluruh bagian dalam pembuatan ini di cat agar tidak

menyebabkan karat atau korosi dengan warna dasar abu abu dan

warna top cat putih.

GAMBAR. 28 CAT

9. Besi siku

Besi siku merupakan adalah salah satu jenis besi menyiku yang polos

dan mempunyai sudut sebesar 90 derajat. Besi siku ini digunakan

untuk pembuatan panel silent box. Pembutan panel silent box dengan

ukuran besi siku 50 x 50.


GAMBAR. 29 BESI SIKU

10. Roda

Roda sebagai alat penggerak pintu sekaligus penompang berat pada

pintu silent box roda yang di guanakan berukuran 3 inc.

GAMBAR. 30 RODA
11. Engsel

Engsel adalah suatu alat yang berguna untuk menyambungkan besi

plat sehingga dapat berputar pada porosnya.

GAMBAR. 31 ENGSEL

4.6 Proses Langkah Langkah Pembuatan Silent Box

1. Pembuatan panel dengan besi siku ukuran 50 × 50

GAMBAR LANGKAH KE-1


2. Pembuatan rangka panel dengan besi hollow 50 × 50 dengan

ketebalan 0,8

GAMBAR LANGKAH KE-2

3. Pengelasan panel ke rangka secara keseluruhan

GAMBAR LANGKAH KE-3


4. Pengecatan rangka dan panel

Pengecatan rangka dan panel di lakukan sebelum erection untuk

menghindari pekerjaan di atas ketinggian.

GAMBAR LANGKAH KE-4

5. Erection bagian samping kanan dan kiri

GAMBAR LANGKAH KE-5


6. Erection bagian atap

GAMBAR LANGKAH KE-6

7. Pemasangan dudukan baut untuk pengikat rockwool pada dingding

kanan kiri

GAMBAR LANGKAH KE-7


8. Pemasangan rockwool dan besi warmes

GAMBAR LANGKAH KE-8

9. Pemasangan erection baut untuk besi wermes

GAMBAR LANGKAH KE-9


10. Pembuatan bagian belakang Silent Box

GAMBAR LANGKAH KE-10


11. Fabrikasi rangka pintu Silent Box

GAMBAR LANGKAH KE-11

12. Pemasangan pintu Silent Box

GAMBAR LANGKAH KE-12


13. Pemasangan pintu emergency

GAMBAR LANGKAH KE-13

14. Pemasangan penutup atas pintu Silent Box

GAMBAR LANGKAH KE-14


15. Pembuatan muffler bagian luar Silent Box

GAMBAR LANGKAH KE-15

16. Pembuatan muffler bagian dalam silent box

GAMBAR LANGKAH KE-16


17. Pengecatan bagian luar muffler silent box

GAMBAR LANGKAH KE-17

18. Pengecatan bagian luar dan dalam silent box dengan dasar berwarna

abu abu dan topcoat berwarna putih


GAMBAR LANGKAH KE-18
KESIMPULAN

Sebelum menggunakan silent box pengetesan pompa dnd di dalam ruangan

pabrik melebihi standar tingkat suara yaitu 85 desibel oleh bagian k3, di cek

dengan menggunakan level sound sebesar 95 desibel (before). Kemudian

setelah di improvement di buatlah silent box untuk uji coba pompa dnd dan

berhasil mengurangi kadar kebisingan saat uji pompa berkurang sebesar 25

desibel (after), sesudah di buat silent box dan mengurangi kadar kebisingan

di perbolehkan oleh standar k3.

SARAN

Pada pembuatan silent box lebih di perhatikan lagi bagian pintu produk dan

pintu mainpower harus lebih detail dibandingkan bagian dingding lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Improvement dalam Perusahaan (ongsono.com)

Pengertian Improvement: Arti, Prinsip, Manfaat, Tahap Dan Kunci

Keberhasilan (jagad.id)

ttps://www.kajianpustaka.com/2019/11/produktivitas-kerja-pengertian-

aspek-pengukuran-dan-faktor-yang-

mempengaruhi.html#:~:text=Produktivitas%20kerja%20adalah%20suatu%2

0ukuran%20perbandingan%20kualitas%20dan,efektif%20dan%20efisien%

20dengan%20sumber%20daya%20yang%20digunakan.

Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Bumi Aksara.

Mathis, L.R dan Jackson, H.J. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.


Bandung: Mandar Maju.

Sinungan, M. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi


Aksara.

Nasution, MN. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Gahalia Indonesia.

Siagian, S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Kusuma dan Nugraha. 2012. Jurnal: Pengaruh Kompensasi, Lingkungan


Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Coca-cola
Bottling Central Java.

Sulistiyani, A.T. dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


STIE YKPN.

Anda mungkin juga menyukai