Anda di halaman 1dari 5

Vol. 9, No.

1, Tahun 2020

ANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN GULA MERAH


DI DESA RUMBAI JAYA, KECAMATAN KEMPAS, KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR

Mulono Apriyanto Dan Yulianti


Teknologi Pangan, Universitas Islam Indragiri

Email : mulonoapriyanto71@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui proses produksi gula
merah dibuat oleh pengrajin di desa Rumbai Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten
Indragiri Hilir, (2) untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi
produksi proses dan proses pemasaran gula merah di desa Rumbai Jaya, Kecamatan
Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (3) untuk memecahkan masalah dan solusi yang
dihadapi petani selama proses produksi dan pemasaran gula merah di desa Rumbai
Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, (4) untuk menganalisis proses
pemasaran gula merah di desa Rumbai Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri
Hilir. Penelitian ini menggunakan analisis primer dan sekunder. Metode penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode survei dengan responden
30. Dalam saluran pemasaran ada 2 pemasaran saluran sehingga akan mengetahui
perbedaan harga, laba, dan saluran efektif untuk pengrajin gula merah.

Kata Kunci: Gula Kelapa, Rumbai Jaya, Proses pembuatan gula kelapa

PENDAHULUAN Natrium (Na), Klorin (CI) dan Belerang


Gula Jawa merupakan salah satu (Pratama et.al., 2015).
kebutuhan pokok manusia yang Gula kelapa merupakan salah satu
cenderung meningkat dari tahun ketahun. produk yang prospektif dikembangkan di
Gula merah dapat dimanfaatkan untuk Kabupaten Indragiri Hilir (Mardesci, et
pengolahan berbagai jenis makanan al., 2019). Kempas merupakan salah satu
seperti roti kukus, bubur sumsum, dan kecamatan di Inhil yang memproduksi
lainlain. Dengan demikian, gula merah gula kelapa. Produksi gula kelapa di
kelapa mempunyai peran penting dalam Kecamatan Kempas merupakan industri
sistem pangan. Selain sebagai penyedia rumah tangga. Berdasarkan penelitian
rasa manis, gula merah juga merupakan Mardesci, et al. (2017) yang meneliti
salah satu sumber kalori. Gula merah tentang aspek finansial usaha gula kelapa
banyak dibutuhkan oleh manusia untuk di Kecamatan Kempas, dapat
dikonsumsi (Apriyanto 2019). disimpulkan bahwa usaha gula kelapa
Gula merah mengandung ; Mangan tersebut layak dikembangkan.
(Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga Agar usaha pengembangan gula
(Cu), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium kelapa berjalan dengan sukses, maka
(K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),

26 Jurnal Teknologi Pertanian


Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

perlu dilakukan analisis produksi dan agar lebah, kupu-kupu, bekas irisan
pemasaran gula kelapa tersebut. Oleh manggar atau kotoran lain yang ikut
sebab itu, penelitian ini perlu dilakukan. kedalam air nira bisa dibersihkan dan
Penelitan ini bertujuan untuk: tidak ikut termasak. Masak air nira
1. Mengetahui proses produksi gula selama kurang lebih 4 jam. Saat air nira
merah dibuat oleh pengrajin di desa sudah mulai berbusa, tutup dengan
Rumbai Jaya, Kecamatan Kempas, srumbung agar tidak tumpah kemana-
Kabupaten Indragiri Hilir mana (Apriyanto dan Chairul, 2019).
2. Mengetahui faktor sosial ekonomi Setelah 4 jam, air nira sudah
yang mempengaruhi produksi proses berubah menjadi coklat kemerah-
dan proses pemasaran gula merah di merahan menandakan gula merah sudah
desa Rumbai Jaya, Kecamatan mulai jadi, angkat gula merah tersebut.
Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir Siapkan tempat cetakan, kemudian susun
3. Memecahkan masalah dan solusi yang sengkang/cetakan gula. Gula diaduk-
dihadapi petani selama proses aduk hingga agak mengental, kemudian
produksi dan pemasaran gula merah ambil sedikit demi sedikit dan tuangkan
di desa Rumbai Jaya, Kecamatan kedalam cetakan yang sudah disusun.
Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir Setalah itu tunggu gula mengeras. Gula
4. Menganalisis proses pemasaran gula merah merupakan gula yang berasal dari
merah di desa Rumbai Jaya, nira kelapa (Apriyanto et al. 2016).
Kecamatan Kempas, Kabupaten Dalam memproduksi gula merah pasti
Indragiri Hilir tidak selamanya mendapatkan kualitas
yang baik dimana untuk mendapatkan
kualitas nira yang bagus pasti mengalami
METODE PENELITIAN
kendala-kedala seperti faktor cuaca
Metode yang digunakan dalam dimana faktor cuaca tersebut sangat
penelitian ini adalah metode survey mempengaruhi mutu gula merah,
merupakan pendekatan yang digunakan beberapa mutu gula merah :
untuk mendapatkan dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan), tetapi a. Mutu Super adalah gula merah yang
peneliti melakukan perlakuan dalam keras dan berwarna cerah atau coklat
pengumpulan data, misalnya dengan kekuning-kuningan.
berdasarkan kuisioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya (Apriyanto et Mutu gula merah super merupakan
al. 2017) kualitas mutu yang paling bagus
dibandingkan dengan mutu kualitas gula
HASIL DAN PEMBAHASAN merah yang lain dimana mutu gula super
Proses Pembuatan Gula Merah ini akan dijual kepengepul keliling yang
siap diambil oleh pengepul yaitu satu
Taruh obat gula kedalam pongkor/drigen minggu sekali agar hasil produksinya
yang sudah dibersihkan, kaleng dibawa banyak, setelah itu para pengepul menjual
keatas pohon kelapa, digantung hasil produksi gula merah super
dimanggar (bunga kelapa) yang sudah tersebut ke luar daerah setempat
diiris ujungnya. Air nira diambil setiap dan juga mereka jual keindustri - industri
pagi dan sore hari. Siapkan wajan besar, seperti industri kecap dan industri roti
saring air nira yang sudah diambil dengan kukus.
menggunakan saringan, ini dilakukan

Jurnal Teknologi Pertanian 27


Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

b. Mutu A adalah gula merah yang keras Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang
dan berwana kecoklat-coklatan. Mempengaruhi Proses Produksi dan
Mutu gula merah A merupakan Proses Pemasaran
mutu yang sedang dan para petani atau 1. Proses Produksi
pengusaha gula merah mereka jual hasil a) Keragaman Mutu Produk
produksinya ke daerah setempat, selain
itu juga mereka jual kepengepul, dimana Dalam menentukan mutu suatu
para pengepul menjual gula merah produk banyak yang menjadi dasar
tersebut keluar daearah setempat seperti penentuannya. Apalagi dalam
luar desa, kota. menentukan mutu dari gula merah, ada
banyak pertimbangan yang menjadi dasar
c. Mutu B adalah gula merah yang agak untuk menyatakan gula merah yang
lembek, berwarna coklat kehitam- berkualitas dan yang tidak.
hitaman. Kendalakendala yang dihadapi pengrajin
Mutu gula merah B merupakan gula merah yang berada di desa Rumbai
mutu gula yang tidak layak untuk dijual Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten
dimana para petani atau pengusaha gula Indragiri Hilir yaitu;
merah mutu gula B biasanya mereka 1. Mutu gula merah yang tidak sama
gunakan sendiri untuk keperluannya. antara pengrajin yangsatu dengan
Proses Pemasaran adalah suatu yang lain karena faktor cuaca yang
sistem keseluruhan dari kegiatan- sangat berpengaruh sehingga mutu
kegiatan yang ditunjukan untuk gula merah berbeda-beda, selain itu
merencanakan, menentukan harga, juga faktor pohon juga berpengaruh
mempromosikan, dan mendistribusikan antara pohon muda dengan pohon tua.
barang dan jasa, dan dapat memuaskan Solusinya yaitu para petani penderes
kebutuhan pembeli. harus melihat kondisi tersebut dan
untuk pohon yang tua bisa dipupuk
Didesa Rumbai Jaya, Kecamatan
dengan menggunakan pupuk organik
Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir
agar nira yang diperoleh bagus.
terdapat 40 penderes sekaligus pengrajin
2. Ukuran gula merah yang tidak sama
gula merah dimana mereka yang
antara pengrajin yang satu dengan
mengelola sekaligus memproduksi gula
yang lain karena cetakan yang dibuat
merah dan menghasilkan gula merah
oleh para pengrajin gula merah yang
yang bervariasi mutu dan bentuk ukuran
satu dengan yang lain tidak sama.
gula merah, di dalam mutu gula merah
Solusinya yaitu ada sosialisasi dari
terdapat 3 mutu gula merah yaitu mutu
pemerintah, tokoh atau ketua
super, mutu A, dan mutu B.
kelompok tani yang bertanggung
Distribusi adalah kegiatan yang jawab agar ukuran gula merah yang
menyangkut perencanaan dan berada desa Rumbai Jaya, Kecamatan
pelaksanaan penyaluran barang dan jasa Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir
dari produsen kekonsumen. (Apriyanto 2019).
3. Produksi gula merah yang tidak
kontinyu salah satunya yaitu faktor
usia dan kondisi badan sehingga dalam
memproduksi gula merah tidak
kontinyu. Solusinya yaitu para

28 Jurnal Teknologi Pertanian


Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

penderes sekaligus pengrajin gula Agroindustry in Indonesia.


merah harus menjaga kondisi IJASEIT. Vol. 9 (2019) No 2. Pp
badannya mereka mereka masing- 511-517
masing agar mereka bisa memproduksi Apriyanto Mulono,. 2019. Pelatihan Dan
gula merah secara kontinyu. Pendampingan Pengolahan
Komoditas Kelapa Jurnal
4. Produksi yang dihasilkan pengrajin
Pengabdian Dan Pemberdayaan
masih terbatas karena pohon kelapa
Masyarakat 3(2): 179-183
sudah terlalu tua dan tidak pupuk
Apriyanto Mulono dan M Chairul Basrun
sehingga nira yang dihasilkan tidak
Umanailo. 2019. “Decrease
terlalu banyak. Solusinya yaitu
Polyphenols, Ethanol, Lactic Acid,
pohon yang sudah tidak bisa
and Acetic Acid during
menghasilkan nira sebaiknya diganti
Fermentation with Addition of
dengan pohon kelapa yang masih
Cocoa Beans Innoculum.”
produktif atau para petani menanam
International Journal Of Scientific
pohon kelapa agar nantinya bisa
& Technology Research 8(10): 461–
dimanfaatkan oleh generasi
65. www.ijstr.org.
berikutnya.
Apriyanto Mulono, Sutardi, Eni
Harmayani, and S Supriyanto. 2016.
KESIMPULAN DAN SARAN
“Perbaikan Proses Fermentasi Biji
Faktor-faktor sosial ekonomi yang Kakao Non Fermentasi Dengan
mempengaruhi proses produksi dan Penambahan Biakan Murni
proses pemasaran adalah modal, jumlah Saccharomyces Cerevisiae ,
tenaga kerja dan jumlah pohon yang Lactobacillus Lactis , Dan
dideres. Acetobacter Aceti.” AGRITECH,
36(4): 410–15.
DAFTAR PUSTAKA Apriyanto Mulono, Sutardi, Supriyadi,
and Eni Harmayani. 2017.
Mardesci, H., Santosa, N. Nazir, dan R.A. “Fermentasi Biji Kakao Kering
Hadiguna. 2017. Analisis Kelayakan Menggunakan
Finansial Industri Kecil Gula Kelapa Saccharomycescerevisiae ,
(Studi Kasus Di Kecamatan Lactobacillus Lactis , Acetobacter
Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, Aceti.” AGRITECH 37(3): 302–11.
Riau). Jurnal Teknologi Pertanian, Pratama, F., W.H. Susanto, and I.
Universitas Islam Indragiri. Vol. 6 Purwantiningrum. 2015. “Pembuatan
No.1, Tahun 2017. Pp 19-25. Gula Kelapa Dari Nira Terfermentasi
Mardesci, H., Santosa, N. Nazir, and R.A. Alami (Kajian Pengaruh Konsentrasi
Hadiguna. 2019. Identification of Anti Inversi Dan Natrium
Prospective Product for the Metabisulfit).” Jurnal Pangan dan
Development of Integrated Coconut Agroindustri 3(4): 1272–82.

Jurnal Teknologi Pertanian 29


Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Jurnal Teknologi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai