Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi robbil alamin, washalatu wassalamu 'ala asrafil ambiya'i wal mursalin, sayyidina


wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammadin, wa 'ala alihi washohbihi ajma'in.

Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kita kesehatan dan kelancaran
dalam ibadah sampai hari ini. Salawat dan doa selalu tercurah kepada junjunan kita Nabi
Muhammad Saw berserta keluarga, para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sebuah ceramah yang berjudul “Bersyukur
kepada Allah SWT”..
Hadirin yang berbahagia
Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak ada 2 perkara yang harus kita ketahui sebagai
hamba Allah Swt.

Yang pertama, siapa yang memberikan nikmat?


Yang memberi nikmat tentu saja adalah Allah Swt. Allah-lah yang berkuasa untuk
menambahkan atau mengurangi nikmat yang ada pada diri manusia.

Lalu yang kedua, yaitu sikap orang yang menerima nikmat Allah Swt.
Sikap manusia dalam menerima nikmat Allah tidak lah sama. Ada orang yang menerima
nikmat Allah namun dia tidak ingat siapa yang memberi nikmat tersebut. Tidak sedikit yang
silau dengan kemilau harta kekayaan, keindahan dan kenikmatan yang berlimpah di dunia,
sehingga pun larut, terbuai dalam keindahan dunia yang fana dan akhirnya lalai.

Harapannya, kita adalah hamba yang bersyukur.


Ketika menerima nikmat dari Allah Swt, ingat siapa yang memberi, sehingga kita senantiasa
mengucapkan kalimah-kalimah baik dan ucapan rasa syukur “Alhamdulillahi robbil ‘alamiin”.
Apabila kita adalah orang yang seperti ini pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah Swt.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
‫َش ِدي ٌد َل َع َذابِى ِإ َّن َكفَرْ تُ ْم َولَِئن َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم َشكَرْ تُ ْم لَِئن َربُّ ُك ْم َأ َّذنَ تَ َوِإ ْذ‬
“Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī
lasyadīd”
Yang artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

Maka dari itu apabila kita tidak ingin masuk kedalam golongan orang orang yang kufur,
hendaknya kita bersyukur.
Apabila kita tidak ingin kufur maka jangan pernah sekali-kali memandang keatas kita tapi
cobalah kita memandang kebawah, karena dari situlah kita akan sadar bahwa kita masih
beruntung dibanding orang lain.
Dan pula untuk yang berpikir dunia ini adalah kehidupan yang penuh ujian dan cobaan, tetaplah
bersyukur kepada Allah. Insya Allah akan lebih ringan ketika menjalaninya. Meski buka puasa
hanya air putih, nasi dan ikan asin, patutlah kita bersyukur. Masih ada yang tak bisa makan,
makan-makanan basi, kelaparan dan terlunta-lunta.

Ingat bahwa dunia ini hanya persinggahan. Hidup di dunia adalah kesempatan untuk beribadah
kepada Allah, dan itu merupakan karunia yang sangat besar dari Allah.
Banyak cukup, sedikit pula cukup. Tergantung cara kita mensyukurinya.
Besar kecilnya yang kita terima, itu biar jadi urusan Allah. Terpenting kita sudah berusaha untuk
menjemput, meminta dan memohon padaNya.
Oleh karenanya, semoga kita bisa menjalani kehidupan dunia dengan penuh rasa syukur,
sehingga bisa tenang dan bahagia. Aamiin

Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan mohon maaf bila ada kesalahan kata.
Assalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai