Anda di halaman 1dari 21

BAB V

RENCANA INTERVENSI

1.1 Identifikasi Masalah


Masalah adalah adanya suatu kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang didapat
dengan harapan yang diinginkan. Sebelum dilakukan analisa masalah yang terjadi di korong
Gunung Basi, Nagari Pauh Kambah, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman
terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah.
Hasil kajian pada penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di korong Gunung Basi, Nagari Pauh Kambah, Kecamatan Nan Sabaris,
Kabupaten Padang Pariaman masih perlu mendapatkan perhatian. Hal ini ditandai dengan
masalah masih tingginya prevalensi kejadian status gizi pendek dan status gizi kurang. Pada
penelitian ini, identifikasi masalah di dasarkan pada variabel status gizi.

Tabel 5.1
Identifikasi Masalah di Korong Gunung Basi, Nagari Pauh Kambah, Kecamatan Nan
Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman

Masalah Gizi
No Variabel n %
Indikator
BB Sangat Kurang 2 6
BB/U BB Kurang 2 6
BB Normal 27 87
1.
Sangat Pendek 2 6
TB/U Pendek 5 16
Normal 24 77
Gizi Buruk 0 0
Status Gizi
Gizi Kurang 2 6
BB/TB
Gizi Baik (Normal) 28 90
Beresiko gizi lebih 1 3
Gizi Buruk 0 0
Gizi Kurang 2 6
IMT/U
Gizi Baik (Normal) 28 90
Beresiko Gizi Lebih 1 3
Kurang 25 81
2.
Asupan Zat Energi Baik 4 13
Gizi Makro Berlebih 2 6
Protein Kurang 8 26
Baik 1 3
Berlebih 22 71
Kurang 29 94
Lemak Baik 1 3
Berlebih 1 3
Kurang 25 81
Karbohidrat Baik 1 3
Berlebih 5 16
Kurang 25 81
Vitamin A Baik 0 0
Lebih 6 19
Kurang 29 94
Vitamin C Baik 0 0
Asupan Zat Lebih 2 6
3.
Gizi Mikro Kurang 30 97
Zinc Baik 0 0
Lebih 1 3
Kurang 30 97
Zat Besi Baik 0 0
Lebih 1 3
Tidak pernah
28 90
4. Penyakit Infeksi terinfeksi
Pernah terinfeksi 3 10
1.2 Prioritas Masalah
Adapun prioritas masalah berdasarkan masalah-masalah yang terjadi di Gunung Basi, Nagari Pauh Kambah,
Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel 5.2
Prioritas Masalah Gizi di Korong Gunung Basi, Nagari Pauh Kambah, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang
Pariaman
tahun 2022
Masalah Pembobotan
Prioritas Masalah
Sumber Sumber
Variabel % Besar Kemudahan Daya Daya Faktor TOTAL %
Masalah Penanggulangan Manusia/Ter Alam/Fa Resiko
ampil silitas
Status Gizi
a. BB/U (BB kurang) 6 2 2 3 3 2 12 48
b. TB/U (pendek) 16 3 4 3 3 4 17 68
c. BB/TB (gizi kurang) 6 2 2 3 3 2 12 48
d. IMT/U (gizi kurang) 6 2 2 3 3 2 12 48
Asupan
a. Energi (kurang) 81 3 3 3 3 4 16 64
b. Lemak (kurang) 74 3 2 3 2 3 13 52
c. Karbohidrat (kurang) 81 3 3 3 3 4 16 64
d. Vitamin A (kurang) 81 3 4 3 3 3 16 64
e. Vitamin C (kurang) 94 3 4 3 3 3 16 64
f. Zinc (kurang) 97 4 3 3 3 4 17 68
g. Fe (kurang) 97 4 3 3 3 4 17 68
Gambaran Penyakit Infeksi 10 2 2 3 3 3 13 52
Keterangan:
1 = sangat ringan
2 = ringan
3 = sedang
4 = berat
5 = sangat berat
1.1 Pembobotan Masalah
Berdasarkan pembobotan diketahui bahwa persentase variabel yang paling
dominan bermasalah adalah
Tabel 5.3
Pembobotan Masalah

No Variabel % %
Besar Pembobotan
Masalah
1. Prevalensi balita gizi kurang (BB/U) 6 48
2. Prevalensi balita pendek (TB/U) 16 68
3. Prevalensi balita gizi kurang (BB/TB) 6 48
4. Prevalensi balita gizi kurang (IMT/U) 6 48
5. Asupan energi balita yang kurang 81 64
6. Asupan karbohidrat balita yang kurang 81 52
7. Asupan lemak balita yang kurang 74 64
8. Asupan vitamin A yang kurang 81 64
9. Asupan vitamin C yang kurang 94 64
10. Asupan Fe yang kurang 97 68
11. Asupan Zink yang kurang 97 68

1.3 Alternatif Penyebab Masalah


Berdasarkan prioritas masalah yang telah dilakukan, alternatif penyebab masalah
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4
Alternatif Penyebab Masalah Gizi

No Variabel Alternatif Penyebab masalah

1. Prevalensi balita gizi kurang (BB/U) - Berat badan kurang/underweight


- Berkaitan dengan terbatasnya
ketahananan pangan
- Ditandai dengan kurangnya
bahan makanan
2. Prevalensi balita pendek (TB/U) - Pertumbuhan dibawah rata –rata
- Berkaitan dengan malnutrisi
- Ditandai dengan kurangnya
kebutuhan zat gizi dan aktivitas
fisik
3. Prevalensi balita gizi kurang (BB/TB) - Malnutrisi
- Berkaitan dengan penurunan
kebutuhan zat gizi makro dan
mikro
- Ditandai dengan kurangnya
kebutuhan zat gizi
4. Prevalensi balita gizi kurang (IMT/U) - Prediksi asupan zat gizi
inadekuat
- Berkaitan dengan penurunan
kebutuhan zat gizi makro dan
mikro
- Ditandai dengan kurangnya
kebutuhan zat gizi
5. Asupan zat gizi - Asupan oral inadekuat
(Energi,karbohidrat,protein,lemak, - Berkaitan dengan kurangnya
vitamin A,vitamin C, zink,Fe) asupan zat gizi makro dan mikro
- Ditandai dengan hasil recall 24
jam dan SQFFQ

1.3.1.1 Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan penyebab masalah di atas, dapat disimpulkan alternatif pemecahan
masalah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
Tabel 5.5
Alternatif Pemecahan Masalah Gizi

Alternatif Pemecahan
No Variabel Penyebab Masalah
Masalah

1. Prevalensi balita gizi - Berat badan - Memperbaiki status gizi


kurang (BB/U) kurang/underweight semua balita di wilayah
- Berkaitan dengan Korong Gunung Basi
terbatasnya - Mencapai status gizi
ketahananan pangan normal
- Ditandai dengan - Memperbaiki ketahanan
kurangnya bahan pangan
makanan
2 Prevalensi balita pendek - Pertumbuhan dibawah - Memperbaiki status gizi
(TB/U) rata –rata semua balita di wilayah
- Berkaitan dengan Korong Gunung Basi
malnutrisi - Mencapai status gizi
- Ditandai dengan normal
kurangnya kebutuhan - Memperbaiki dan
zat gizi dan aktivitas mengatur pola aktivitas
fisik serta kebutuhan zat gizi

3. Prevalensi balita gizi - Malnutrisi - Memperbaiki status gizi


kurang (BB/TB) - Berkaitan dengan semua balita di wilayah
penurunan kebutuhan Korong Gunung Basi
zat gizi makro dan - Mencapai status gizi
mikro normal
- Ditandai dengan - Memperbaiki dan
kurangnya kebutuhan mengatur pola asupan
zat gizi zat gizi
4. Prevalensi balita gizi - Prediksi asupan zat - Memperbaiki status gizi
kurang (IMT/U) gizi inadekuat semua balita di wilayah
- Berkaitan dengan Korong Gunung Basi
penurunan kebutuhan - Mencapai status gizi
zat gizi makro dan normal
mikro - Memperbaiki dan
- Ditandai dengan mengatur pola aktivitas
kurangnya kebutuhan serta kebutuhan zat gizi
zat gizi
5. Asupan zat gizi - Asupan oral inadekuat - Memenuhi kebutuhan
(Energi,karbohidrat,prot - Berkaitan dengan zat gizi makro dan
ein, lemak, vitamin kurangnya asupan zat mikro yang kurang
gizi makro dan mikro untuk mencegah
A,vitamin C, zink,Fe)
- Ditandai dengan hasil kurangnya status gizi
recall 24 jam dan dan asupan zat gizi
SQFFQ balita
- Memperbaiki pola
makan balita dan
meningkatkan nafsu
makan balita
- Memberikan tentang
pengetahuan gizi pada
ibu balita

1.3.1.2 Prioritas Alternatif Intervensi Masalah Gizi

Beradasarkan alternatif intervensi masalah yang ada, maka dibuatlah prioritas


alternatif intervensi masalah gizi pada tabel di bawah ini

Tabel 5.6
Prioritas Alternatif Intervensi Masalah Gizi

Masalah Pembobotan
Total
Kemudahan Sumber Bobot
Variabel Alternatif Intervensi
Penyelenggaraan Daya

- Memperbaiki status gizi semua 2 3 5


Prevalensi balita di wilayah Korong Gunung
balita gizi Basi
kurang BB/U - Mencapai status gizi normal
- Memperbaiki ketahanan pangan
- Memperbaiki status gizi semua 3 4 7
Prevalensi balita di wilayah Korong Gunung
balita gizi Basi
- Mencapai status gizi normal
pendek TB/U
- Memperbaiki dan mengatur pola
aktivitas serta kebutuhan zat gizi

Prevalensi - Memperbaiki status gizi semua 2 3 5


balita di wilayah Korong Gunung
balita gizi
Basi
kurang - Mencapai status gizi normal
(BB/TB) - Memperbaiki dan mengatur pola
asupan zat gizi
Prevalensi - Memperbaiki status gizi semua 3 3 6
balita di wilayah Korong Gunung
balita gizi
Basi
kurang - Mencapai status gizi normal
(IMT/U) Memperbaiki dan mengatur pola
asupan zat gizi dan aktivitas gizi
- Memenuhi kebutuhan zat gizi makro 3 4 7
dan mikro yang kurang untuk
mencegah kurangnya status gizi dan
Konsumsi zat
asupan zat gizi balita
gizi kurang - Memperbaiki pola makan balita dan
meningkatkan nafsu makan balita
- Memberikan tentang pengetahuan
gizi pada ibu balita
Keterangan:
1 = sangat ringan
2 = ringan
3 = sedang
4 = berat
5 = sangat berat
Berdasarkan pembobotan diketahui bahwa persentase alternatif intervensi yang paling
dominan adalah
Tabel 5.7
Pembobotan Alternatif Intervensi

Total
No Variabel Pembobotan
Masalah
1 - Memperbaiki status gizi semua 5
balita di wilayah Korong Gunung
Basi
- Mencapai status gizi normal
- Memperbaiki ketahanan pangan

2 - Memperbaiki status gizi semua 7


balita di wilayah Korong Gunung
Basi
- Mencapai status gizi normal
- Memperbaiki dan mengatur pola
aktivitas serta kebutuhan zat gizi
3 - Memperbaiki status gizi semua 5
balita di wilayah Korong Gunung
Basi
- Mencapai status gizi normal
- Memperbaiki dan mengatur pola
asupan zat gizi
4 - Memperbaiki status gizi semua 6
balita di wilayah Korong Gunung
Basi
- Mencapai status gizi normal
Memperbaiki dan mengatur pola
asupan zat gizi dan aktivitas fisik
5 - Memenuhi kebutuhan zat gizi 7
makro dan mikro yang kurang
untuk mencegah kurangnya status
gizi dan asupan zat gizi balita
- Memperbaiki pola makan balita
dan meningkatkan nafsu makan
balita
- Memberikan tentang pengetahuan
gizi pada ibu balita
Keterangan:
1 = sangat ringan
2 = ringan
3 = sedang
4 = berat
5 = sangat berat
1.4 POA Program Intervensi Gizi
Adapun planning of action (POA) yang dapat dilakukan seperti pada tabel di bawah ini.

PROGRAM INTERVENSI KEGIATAN: PENYULUHAN GIZI, CERDAS CERMAT, PAMERAN, ASUHAN GIZI KELUARGA
BINAAN, MMK dan PSG

Tabel 5.8
No Prioritas Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Biaya P. Jawab
Masalah

1 Prevalensi MMK (Musyawarah Tujuan Umum: untuk Masyarakat Minggu Musholah Rp Mahasiswa
balita gizi masyarakat Korong) menyampaikan kegiatan Korong 1 150.000
kurang (BB/U) intervensi yang akan Gunung pelaksan
Prevalensi dilakukan selama PKL Basi aan PKL
balita gizi dilaksanakan.
pendek (TB/U) Tujuan Khusus:
1. Menyampaikan
Prevalensi permasalahan yang
balita gizi ada di Korong
kurang terkait gizi.
(BB/TB) 2. Menjelaskan
Prevalensi kegiatan intervensi
balita gizi yang akan
kurang dilakukan di
(IMT/U) Korong.
3. Membangun
kerjasama dengan
masyarakat, tenaga
kesehatan dan
perangkat desa.
Pengukuran Tujuan umum: untuk balita Minggu Posyandu Rp Mahasiswa
antropometri mengetahui status gizi 1 50.000 kader
balita pelaksaa
Tujuan Khusus : naan
1. Mengetahui BB PKL
2. Mengetahui TB
3. Mengetahui
LILA.
4. Mengetahui Status
gizi
Penyuluhan tentang Tujuan Umum: untuk Ibu balita Minggu I Posyandu Rp. Mahasiswa
status gizi balita, dan menambah pengetahuan pelaksan 150.000 Kader
penyakit infeksi pada ibu tentang status gizi aan PKL
balita. balita, dan penyakit
infeksi pada balita.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang status gizi
yang baik untuk
balita
2. Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang penyakit
infeksi balita
3. Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang dampak gizi
buruk dan kurang
pada balita
2 Asupan zat Memberikan Tujuan Umum: untuk Ibu balita Minggu Mushola, Rp. Mahasiswa
gizi penyuluhan tentang menambah pengetahuan dan remaja II Posyandu, 200.000 Kader
pentingnya konsumsi ibu pentingnya konsumsi pelaksan dan SD
makanan bagi balita makanan yang baik bagi aan PKL
dan demo masak, balita dan gizi seimbang
Memberikan bagi remaja
penyuluhan kepada Tujuan Khusus :
remaja tentang 1. Meningkatkan
anemia dan gizi pengetahuan ibu
seimbang, dan asuhan tentang pentingnya
gizi Keluarga Binaan konsumsi makanan
2. Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang sumber
bahan makanan dan
manfaatnya bagi
balita.
3. Meningkatkan
pengetahuan remaja
tentang gizi
seimbang dan
anemia

1.4.1.1 Penyusunan Hipopoc Tabel


Adapun hipopoc tabel yang dapat disusun untuk program intervensi adalah sebagai berikut.

PROGRAM INTERVENSI KEGIATAN : PENYULUHAN GIZI, CERDAS CERMAT, PAMERAN, PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN PADA BALITA, ASUHAN GIZI KELUARGA BINAAN, MMK, PSG

Tabel 5.9
Penyusunan Hipopoc Tabel

KEGIATAN INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME


1 2 3 4 5
MMK (Musyawarah - Materi tentang kegiatan 1. Pembuatan dan 1. Terbentuknya kerjasama -
Masyarakat Korong) intervensi yang akan penyebaran undangan antara masyarakat dan
dilakukan selama PKL kepada masyarakat. mahasiswa
dilaksanakan. 2. Penyampaian hasil 2. Terlaksananya kegiatan
- Sasaran : Bapak Korong, pengumpulan data dasar yang akan dilaksanakan
masyarakat, tenaga dan kegiatan intervensi
kesehatan dan perangkat yang akan dilakukan
desa. 3. Diskusi tentang kegiatan
- Media: power point dan intervensi yang akan
Infocus dilakukan bersama
masyarakat
Pengukuran Antropometri Sasaran : Balita 1. Persiapan alat Mengetahui BB, TB/PB, -
Alat Ukur Antropometri pengukuran LILA balita
2. Pelaksanaan pengukuran
3. Pencatatan
Penyuluhan tentang status  Penyelenggara : 1. Persiapan : Meningkatnya Perubahan perilaku ibu
gizi balita mahasiswa PKL Gizi - Pembuatan dan pengetahuan ibu atau terhadap gizi balita setelah
sebanyak 5 orang dan pembagian keluarga balita tentang gizi adanya penyuluhan
kader posyandu undangan kepada yang baik untuk balita tentang status gizi balita
ibu atau keluarga yang dilihat dari hasil post
sebanyak 5 orang serta balita test yang meningkat
1 orang bidan desa - Pembuatan materi setelah dilakukan
 Sasaran : Ibu atau penyuluhan penyuluhan
keluarga balita - Pembuatan media
sebanyak 25 orang penyuluhan yang
 Metode : ceramah dan dilakukan oleh
tanya jawab mahasiswa
 Media : leaflet dan - Persiapan tempat
flipchart penyuluhan
 Materi : bahan presentai 2. Pelaksanaan
tentang gizi balita - Pelaksanaan pre
 Tempat : Posyandu test tentang
 Biaya : Rp. 100.000, pengetahuan ibu
atau keluarga balita
 Sarana dan prasarana :
sebelum dilakukan
kursi 25 buah, papan
penyuluhan
flipchart
- Penyampaian
penyuluhan kepada
ibu atau keluarga
balita
- Pelaksanaan post
test tentang
pengetahuan ibu
atau keluarga balita
setelah dilakukan
penyuluhan
3. Monitoring :
Pengetahuan ibu
atau keluarga balita
4. Evaluasi :
membandingkan
pengetahuan ibu
atau keluarga balita
sebelum dan
sesudah
penyuluhan
Penyuluhan tentang 1 Penyelenggara: 1. Persiapan : Meningkatnya Perubahan perilaku ibu
pentingnya konsumsi mahasiswa PKL Gizi - Pembuatan dan pengetahuan ibu atau tentang konsumsi makanan
makanan bagi balita dan sebanyak 5 orang dan pembagian keluarga balita tentang pada balita setelah adanya
demo masak serta kader posyandu undangan kepada makanan untuk balita yang penyuluhan
pemilihan bahan makanan sebanyak 5 orang, 1 ibu atau keluarga dilihat dari hasil post test
yang bergizi orang bidan desa balita yang meningkat setelah
2 Sasaran : Ibu atau - Pembuatan materi dilakukan penyuluhan
keluarga balita penyuluhan
sebanyak 25 orang - Pembuatan media
3 Metode : ceramah dan penyuluhan yang
tanya jawab serta dilakukan oleh
demonstrasi mahasiswa
4 Media : leaflet dan - Persiapan tempat
flipchart serta penyuluhan
peralatan dan bahan 2. Pelaksanaan
makanan untuk demo - Pelaksanaan pre
masak test tentang
5 Materi : bahan pengetahuan ibu
presentasi zat gizi atau keluarga balita
makro dan pola asuh sebelum dilakukan
yang baik penyuluhan
6 Tempat : Posyandu - Penyampaian
7 Biaya : Rp. 250.000,- penyuluhan kepada
8 Sarana dan prasarana : ibu atau keluarga
kursi 25 buah, papan balita
flipchart - Pelaksanaan post
test tentang
pengetahuan ibu
atau keluarga balita
setelah dilakukan
penyuluhan
- Melakukan
demonstrasi masak
3. Monitoring :
pengetahuan ibu atau
keluarga balita
4. Evaluasi :
membandingkan
pengetahuan ibu atau
keluarga balita sebelum
dan sesudah diberikan
penyuluhan
1.4.1.2 Indikator Evaluasi Kegiatan
Indikator evaluasi kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.10
Indikator Evaluasi Kegiatan

Indikator evaluasi yang akan menjadi patokan bagi kami untuk melihat keberhasilan dari
intervensi gizi yang akan dilakukan adalah dengan melihat adanya perubahan:

Kegiatan Indikator Evaluasi

MMK (Musyawarah Input : 1. Terbentuknya kerjasama


Masyarakat Korong) antara masyarakat dan
- Materi tentang kegiatan
mahasiswa
intervensi yang akan
dilakukan selama PKL 2. Terlaksananya kegiatan
dilaksanakan. yang akan dilaksanakan
- Sasaran : Bapak Korong,
masyarakat, tenaga
kesehatan dan perangkat
desa.
- Media: power point dan
Infocus

Pengukuran Antropometri Sasaran : Balita Mengetahui BB, TB/PB


balita
Alat Ukur Antropometri

Penyuluhan tentang status Input : 1. Adanya penyelenggara


gizi balita, pentingnya penyuluahan seperti
1. Penyelenggara :
konsumsi makanan bagi mahasiswa PKL Gizi
mahasiswa PKL Gizi
balita, pola asuh yang baik sebayak 5 orang, kader
sebanyak 5 orang dan
bagi balita , pemilihan bahan posyandu 5 orang, dan
kader posyandu
makanan yang bergizi dan sebanyak 5 orang serta 1 satu orang bidan desa
ekonomis, serta higine orang bidan desa 2. Adanya 25 orang ibu
sanitasi yang baik bagi balita. 2. Sasaran : Ibu atau balita atau keluarga
keluarga balita sebanyak balita yang hadir dalam
25 orang penyuluahan
3. Metode : ceramah dan 3. Terjalankannya metode
tanya jawab penyuluhan yaitu
4. Media : leaflet dan ceramah dan tanya
flipchart jawab
5. Materi : bahan presentai 4. Adanya leaflet dan
tentang gizi balita flipchart sebagai media
6. Tempat : Posyandu penyuluhan
7. Biaya : Rp. 50.000, 5. Adanya materi
8. Sarana dan prasarana : penyuluhan
kursi 25 buah, papan 6. Tersediannya tempat
flipchart penyuluhan
Proses : 7. Tersedianya sarana dan
prasana yang
Pada saat penyuluhan
mendukung penyuluhan
dilakukan pre test dan post
seperti kursi 25 buah
test untuk melihat adanya
dan papan display
peningkatan pengetahuan dan
8. Adanya biaya untuk
pemahaman ibu tentang
penyelenggaran
materi penyuluhan
penyuluhan
9. Adanya peningkatan
pada hasil post test
tentang materi
penyuluhan yang
diberikan
Cerdas cermat tentang 1. Penyelenggara: 1. Adanya penyelenggara
asupan zat gizi dan pola asuh mahasiswa PKL Gizi penyuluahan seperti
yang baik bagi balita serta sebanyak 5 orang dan mahasiswa PKL Gizi
higiene sanitasi yang baik kader posyandu sebanyak sebayak 5 orang, kader
5 orang, 1 orang bidan posyandu 5 orang, dan
desa satu orang bidan desa
2. Sasaran : Ibu atau 2. Adanya 15 orang ibu
keluarga balita sebanyak balita atau keluarga
15 orang (dalam satu regu balita (dalam satu regu
ada 3 orang) ada 3 orang)
3. Metode : tanya jawab 3. Terjalankannya metode
dengan cepat cerdas cermas yaitu
4. Media : flipchart tanya jawab dengan
5. Materi : daftar pertanyaan cepat
dan jawaban cerdas 4. Adanya flipchart
cermat tentang tentang sebagau media
asupan zat gizi dan pola 5. Adanya daftar
asuh yang baik bagi balita pertanyaan dan jawaban
6. Tempat : Posyandu tentang asupan zat gizi
7. Biaya : Rp. 100.000, dan pola asuh yang baik
8. Sarana dan prasarana : bagi balita
meja 7 buah, kursi 30 6. Tersediannya tempat
buah, hadiah untuk cerdas cermat
pemenang dan papan 7. Tersedianya sarana dan
display prasana yang
mendukung cerdas
cermat seperti kursi 30
buah, meja 7 buah,
hadiah pemenang dan
papan display
8. Adanya biaya untuk
penyelenggaran cerdas
cermat (Rp 100.000,-)
Pameran gizi tentang gizi 1. Penyelenggara: 1. Adanya penyelenggara
seimbang untuk balita dan mahasiswa PKL Gizi penyuluahan seperti
bahan makanan sumber zat sebanyak 5 orang dan mahasiswa PKL Gizi
gizi serta pemilihan bahan kader posyandu sebanyak sebayak 5 orang, kader
makanan yang bergizi dan 5 orang, 1 orang bidan posyandu 5 orang, dan
ekonomis desa satu orang bidan desa
2. Sasaran : Ibu atau 2. Adanya 35 orang ibu
keluarga balita sebanyak balita atau keluarga
35 orang balita yang hadir dalam
3. Media : flipchart, leaflet, pameran gizi
poster 3. Adanya leaflet,
4. Materi : bahan tentang flipchart, poster sebagai
tentang tentang gizi media pameran
seimbang untuk balita dan 4. Adanya materi pameran
bahan makanan sumber 5. Tersediannya tempat
zat gizi pameran
5. Tempat : Posyandu 6. Tersedianya sarana dan
6. Biaya : Rp. 100.000,- prasana yang
7. Sarana dan prasarana : mendukung penyuluhan
meja, kursi seperti kursi 25 buah
Proses : saat pameran dan papan display
dilakukan juga penampilan 7. Adanya biaya untuk
contoh makanan pendamping penyelenggaran
ASI dan makanan tambahan penyuluhan
bagi balita serta konseling 8. Dilaksanakannya
gizi balita bagi ibu atau konseling gizi balita
keluarga balita untuk ibu atau keluarga
balita yang datang dan
ingin melakukan
konseling gizi

Anda mungkin juga menyukai