Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Persiapan prabedah yang kurang memadai merupakan faktor penyumbang


sebab-sebab terjadinya kecelakaan anestesia. Untuk menghindari terjadinya
kecelakaan anestesia, pasien yang akan menjalani anestesia dan pembedahan baik
elektif maupun darurat harus dipersiapkan dengan baik karena keberhasilan
anestesia dan pembedahan sangat dipengaruhi oleh persiapan pra anestesia.
Kunjungan pra anestesia pada bedah elektif umumnya dilakukan 1-2 hari
sebelumnya, sedangkan pada bedah darurat waktu yang tersedia lebih singkat. 1,2

Persiapan pasien dapat dilakukan mulai di ruang perawatan (bangsal), dari


rumah pasien ataupun dari ruang penerimaan pasien di kamar operasi. Bergantung
dengan berat ringannya tindakan pembedahan yang akan dijalankan serta kondisi
pasien. Pasien dengan operasi elektif sebaiknya telah diperiksa dan dipersiapkan
oleh petugas anestesi pada H-2 hari pelaksanaan pembedahan. Sedangkan pasien
operasi darurat, persiapannya lebih singkat lagi. Mungkin beberapa jam sebelum
dilaksanakan pembedahan.1

Pasien dianamnesa tentang penyakit yang diderita, penyakit penyerta,


penyakit herediter, pengobatan yang sedang dia jalani, riwayat alergi, kebiasaan
hidup (olahraga,merokok, minum alkohol dll). Kemudian dilakukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi). Perlu pula
dianamnesa riwayat pembedahan, pembiusan serta komplikasi yang dialami
pasien. Berapa lama dia menjalani perawatan. Misal, pasien yang pernah
menjalani operasi pengangkatan nevus tapi pasca operasinya dirawat di ruang
rawat intensif (ICU), maka petugas anestesi harus waspada. Pasien ini memiliki
masalah yang serius.

Anda mungkin juga menyukai