0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar evaluasi pembelajaran. Secara garis besar dokumen menjelaskan empat langkah utama dalam mengolah hasil penilaian pembelajaran yaitu menskor, memperbarui skor, mengkonversikan skor, dan melakukan analisis soal. Dokumen juga menjelaskan bahwa hasil evaluasi perlu dilaporkan kepada pihak-pihak terkait seperti orang tua, kepala sekolah, dan pemerintah
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar evaluasi pembelajaran. Secara garis besar dokumen menjelaskan empat langkah utama dalam mengolah hasil penilaian pembelajaran yaitu menskor, memperbarui skor, mengkonversikan skor, dan melakukan analisis soal. Dokumen juga menjelaskan bahwa hasil evaluasi perlu dilaporkan kepada pihak-pihak terkait seperti orang tua, kepala sekolah, dan pemerintah
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar evaluasi pembelajaran. Secara garis besar dokumen menjelaskan empat langkah utama dalam mengolah hasil penilaian pembelajaran yaitu menskor, memperbarui skor, mengkonversikan skor, dan melakukan analisis soal. Dokumen juga menjelaskan bahwa hasil evaluasi perlu dilaporkan kepada pihak-pihak terkait seperti orang tua, kepala sekolah, dan pemerintah
Laporan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Dengan Dosen Pengampu Joko Suprapmanto, M.Pd
Nama : Muthia Meisya Lavil
NIM : 202001000005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS BISNIS DAN HUMANIORA UNIVERSITAS NUSA PUTRA 2021 Evaluasi Pembelajaran Sesi : 1 Dosen : JOKO SUPRAPMANTO, M.Pd.
Evaluasi Pembelajaran Setelah anda memahami materi tersebut,:
1. BAGAIMANAKAH LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGOLAH HASIL
PENILAIAN PEMBELAJARAN? JELASKAN! JAWABAN: Terdapat empat langkah utama dalam mengolah hasil penilaian, yaitu: 1) Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang bisa dicapai oleh peserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diharapkan 3 jenis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman konversi. 2) Memperbarui skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu yang berlaku. 3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka 4) Melakukan analisis soal (Bila diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal (difficulty index), dan daya pembeda.
Jika data telah diolah menggunakan aturan-aturan tertentu, langkah selanjutnya
ialah menafsirkan data itu sehingga memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari pengolahan data itu sendiri, sebab setelah selesainya mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu sendiri. menyampaikan interpretasi maksudnya adalah membentuk pernyataan (statement) tentang hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap suatu yang akan terjadi evaluasi didasarkan atas kriteria eksklusif yang disebut norma. norma bisa ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan sistematis sebelum aktivitas evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula didesain berdasarkan hasil-hasil yang akan terjadi yang diperoleh dalam melaksanakan penilaian. 2. MENGAPA AKIBAT EVALUASI PEMBELAJARAN PERLU ADANYA PELAPORAN? JELASKAN! JAWABAN: seluruh hasil penilaian harus dilaporkan pada pihak yang berkepentingan, seperti orang tua/wali, kepala sekolah, pemerintah, serta peserta didik itu sendiri sebagai akuntabilitas publik. Hal ini dimaksudkan supaya proses serta hasil yang dicapai peserta didik termasuk perkembangannya dapat diketahui oleh berbagai macam pihak, sehingga misalnya orang tua/wali dapat menentukan perilaku yang objektif serta mengambil langkah-langkah yang pasti sebagai tindak lanjut dari laporan tersebut. kebalikannya, Jika yang akan terjadi evaluasi itu tidak dilaporkan, maka orang tua siswa tidak bisa mengetahui kemajuan belajar yang dicapai anaknya, karena itu juga mungkin orang tua siswa tidak mempunyai perilaku serta rencana yang pasti terhadap anaknya, baik pada rangka pemilihan minat serta bakat, bimbingan maupun untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi. hasil evaluasi pula perlu dilaporkan pada pemerintah, pada hal ini Kementerian agama pada taraf provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya ialah untuk melihat kemajuan- kemajuan peserta didik, baik secara kelompok juga individual, yang di gilirannya akan memberikan penilaian tersendiri di madrasah yang bersangkutan. misalnya, pada satu laporan dikatakan bahwa peserta didik kelas VI di madrasah “X” lulus 99%, maka sekolah tersebut diklaim masyarakat baik atau sekolah favorit. kebalikannya, Bila peserta didik madrasah tadi lulus 70%, maka disebut madrasah tersebut tidak bermutu. semakin tinggi persentase kelulusan, maka makin tinggi pula evaluasi yang diberikan oleh masyarakat terhadap madrasah tersebut, sekalipun persentase kelulusan tidak menjamin berkualitasnya suatu madrasah. Laporan juga krusial bagi siswa itu sendiri agar mereka mengetahui tingkat kemampuan yang dimilikinya serta dapat menentukan sikap serta tindakan yang wajib dilakukan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Zahrudin Ma’mun. (2016, 25 Februari). Evaluasi Pembelajaran. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Evaluasi Pembelajaran. Diakses 23 Oktober 2022, dari https://evaluasipembelajaranelghazy.blogspot.com/2016/02/pengolahan-dan- pelaporan-hasil-evaluasi.html