Anda di halaman 1dari 5

Materi 6:

Distribusi Frekuensi
Pengertian Distribusi Frekuensi

Data yang diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data
mentah yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun kedalam kelas- kelas tertentu.
Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Jadi, distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas- kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Dari distribusi frekuensi, dapat diperoleh
keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari data yang diperoleh. Salah
satu cara untuk mengatur, menyusun atau meringkas data ialah dengan cara membuat
distribusi frekuensi.
Distribusi frekuensi merupakan suatau keadaan yang menggambarkan bagaimana
frekuensi dari gelaja atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu telah tersalur,
terbagi, tersebar, dan terpancar. Penggambaran angka (bilangan) atau penyajian data angka
tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik/gambar, yang kemudian dikenal
dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi.

Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi


Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kelas-kelas (Class) adalah kelompok nilai data atau variabel
2. Batas kelas (class limits) adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas
lainnya. Terdapat dua batas kelas yaitu:
a. Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat dideretan sebelah kiri setiap kelas.
b. Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas.
3. Tepi kelas (class boundary/real limit/true class limits) atau juga disebut batas letak nyata,
yaitu batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu
dengan kelas yang lain.
4. Titik tengah kelas atau tanda kelas (class mid point, class marks) yaitu angka atau nilai data
yang tepat terletak ditengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang
mewakili kelasnya.
5. Interval kelas (class interval) adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan
kelas yang lain.
6. Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size) yaitu jarak antara tepi atas kelas dan
tepi bawah kelas.
7. Frekuensi kelas (class frequency) yaitu banyaknya data yang termasuk kedalam kelas
tertentu.

Distribusi Frekuensi DataKualitatif

Berikut ini disajikan sebuah tabel mengenai data 50 orang pembeli komputer dari lima
jenis perusahaan komputer.

Tabel 6.1 Data mengenai 50 Orang Pembeli Komputer dari beberapa


Jenis Perusahaan Komputer
IBM Compaq Compaq IBM IBM
Compaq Compaq Packard Bell Gateway 2000 Packard Bell
Apple Apple IBM Apple Compaq
Packard Bell Compaq Compaq IBM Packard Bell
Gateway 2000 Apple Apple Packard Bell Compaq
IBM Apple Apple Packard Bell Packard Bell
Apple Apple Compaq Gateway 2000 Compaq
Packard Bell IBM Gateway 2000 Compaq Apple
Packard Bell IBM Packard Bell Compaq Packard Bell
Gateway 2000 Apple IBM Apple Apple

Kita mengalami kesulitan untuk mengetahui jenis komputer mana yang paling
banyak diminati. Untuk itu diperlukan distribusi frekuensi yang menunjukkan jumlah
atau banyaknya item dari setiap kategori atau kelas.
Tabel 6.2 Distribusi Frekuensi Pembelian Komputer dari 5 Merek
Perusahaan Frekuensi
Apple 13
Compaq 12
Gateway 2000 15
IBM 9
Packard Bell 11
Jumlah 50

Dari distribusi frekuensi di atas, diperoleh merek komputer yang paling banyak diminati
oleh pembeli adalah Apple dan yang paling sedikit diminati adalah Gateway 2000.

Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi distribusi frekuensi
untuk data kuantitatif, yaitu jumlah kelas, lebar kelas, dan batas kelas. Distribusi frekuensi data
kuantitatif dapat dibuat dengan mengikuti pedoman diantaranya:

1. Mengurutkan data dari yang terkecil yang keterbesar.


2. Menentukan jangkauan (Range) dari data.
Jangkauan = data terbesar - data terkecil
3. Menentukan banyaknya kelas (k)
Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
k  1 3, 322 log n
dengan
k = banyaknya kelas
n = banyaknya nilai observasi

rumus tersebut dinamakan Kriterium Sturges dan merupakan suatu perkiraan


tentang banyaknya kelas.

Contoh:
Data dengan n=100, maka banyaknya kelas k adalah

k  1 3, 322 log100  1  3, 322  2   7, 644

Jadi, banyaknya kelas sebaiknya 8.

4. Menentukan panjang interval kelas


Jangkauan (R )
Panjang Kelas=
Banyaknya Kelas (k )

5. Menentukan batas bawah kelas.


Batas bawah kelas pertama biasanya di pilih dari data terkecil atau data terkecil yang
berasal dari pelebaran jangkauan ( data yang lebih kecil dari data terkecil ) dan selisihnya
harus kurang dari panjang interval kelasnya.
6. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem turus)
sesuai banyaknya data.

Jenis-Jenis Distribusi Frekuensi

Berdasarkan Kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan atas tiga


jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi
kumulatif.
1. Distribusi Frekuensi Biasa
Distribusi Frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah
frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas. Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa,
yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
a. Distribusi frekuensi numerik
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian
kelasnya dinyatakan dalam angka.
Contoh:

b. Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori

Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi yang


pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan data atau golongan data yang ada.

Contoh:
2. Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi Frekuensi Relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-


nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam
pengumpulan data berdistribusi tertentu. Pada distribusi frekuensi relatif ini,
Frekuensi relatifnya dirumuskan:
Frelatif = f1÷∑f ×100, i = 1,2,3,.......

Misalkan distribusi frekuensi memiliki k buah interval kelas dengan frekuensi


masing-masing: f1, f2, ....., fk maka distribusi yang terbentuk adalah

Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal,


ataupun persen.
Contoh:
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi Frekuensi Kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan


frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Frekuensi kumulatif merupakan jumlah frekuensi semua nilai yang lebih kecil
daripada batas kelas atas suatu selang kelas. Penggunaan distribusi kumulatif
seringkali dapat menghilangkan keraguan-keraguan dalam memasukkan anga-angka
kedalam kelas-kelas tertentu.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif.
Pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas. Ada
dua macam distribusi frekuensi kumulatif, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang
dari dan lebih dari.
a. Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari

Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang


memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nilai batas kelas suatu
interval tertentu.
Contoh:

b. Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari


Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat
jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas kelas suatu interval
tertentu.
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai