Oleh:
Esa Putri Azzahra, dr.
Pembimbing :
Rien Afrianti, dr., Sp.JP, Sp.PD, FIHA.
DAFTAR ISI..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................2
2.1.1 Klasifikasi...........................................................................................3
2.1.2 Diagnosis............................................................................................4
2.2 Elektrolit...................................................................................................7
2.2.1 Natrium………………………………………………………………..8
2.2.2 Kalium…………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
iskemik myocardial akut atau infark miokardial akut. Sindroma koroner akut
di US, angka kejadian infark miokardial meningkat tajam baik pada wanita
Elektrolit sangat berperan penting bagi sebagian besar aktivitas organ tubuh
kita. Berbagai elektrolit dibutuhkan oleh tubuh kita seperti natrium, kalium,
kalsium, dan magnesium. Tidak banyak diketahui, proses infark miokardial dapat
proses.
miokardial akut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
iskemik myocardial akut atau infark miokardial akut. Sindroma coroner akut
di US, angka kejadian infark miokardial meningkat tajam baik pada wanita
Sindroma koroner akut terdiri atas beberapa klasifikasi, yaitu angina pektoris
Angina pektoris tidak stabil adalah bentuk dari iskemik miokardial. Angina
pektoris tidak stabil ditandai dengan adanya klinis sindroma koroner akut yang
3
b. Non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)
sindroma koroner akut yang serupa dengan angina pektoris tidak stabil, namun
pada pemeriksaan troponin didapatkan hasil yang meningkat atau perubahan nilai
2.1.2 Diagnosis
4
Gambar 1 Algoritma Diagnosis Sindroma Koroner Akut1
lain juga dilakukan sebagai alat diagnostic untuk penegakan sindroma koroner
akut, terutama pada kasus NSTEMI dimana memberikan klinis yang tidak
signifikan.1
5
Gambar 2 Algoritma Diagnosis NSTEMI berdasarkan kadar cTn 1
Gambar 3 Patofisiologi, Klinis, dan Penunjang dari Iskemik Miokardial dan Infark Miokardial 1
6
Iskemik miokardial dan infark miokardial terjadi dari berbagai macam
kasus lesi koroner permanen, dan erosi atau rupture dari plak aterosklerosis yang
miokardial dan dapat mempresipitasi simtom iskemik, dan jika berlangsung dalam
tanpa elevasi segmen ST, namun dapat meningkatkan biomarker dari jantung jika
iskemik terjadi berat dana dalam jangka waktu yang lama. Lesi aterotrombotik
dari aliran darah dapat mengakibatkan thrombus oklusif total atau thrombus
oklusif subtotal. Ketidaknyamana iskemik dapat timbul dengan atau tanpa elevasi
gelombang Q biasanya akan terbentuk pada Sebagian besar kasus, namun tidak
seluruhnya, tergantung dari ada atau tidaknya dari penanda jantung serum atau
2.2 Elektolit
Elektrolit merupakan salah satu komponen yang ada dalam tubuh manusia.
7
bekerja dalam mengatur neutralitar elektrik dalam sel dan jga mengkonduksi
2.2.1 Natrium
Natrium merupakan kation aktif dan merupakan salah atu elektrolit paling
ekstraseluler dan juga sebagai regulator dari potensial membrane sel. Natrium
berpindah bersama kalium melewati sel membrane sebagai bagian dari transport
aktif.2
8
mengalami reabsorpsi. Transport natrium menggunakan simporter natrium-
natrium lebih dari 145 mmol/L dengan tanda gejala takipnea, kesulitan tidur, dan
demyelinasi osmosis.2
2.2.2 Kalium
9
Kalium merupakan elektrolit yang mayoritas berupa ion intraseluler.
homeostasis antara natrium dan kalium, dimana memompa keluar natrium sebagai
dari kalium mengambil tempat pada tubulus pengumpul proksimal dan lengkung
Henle pars asending tebal. Sekresi kalium terjadi pada tubulus pengumpul distal.
munccul jika kadar kalium serunm dibawah 3.6 mmol/L, dimana dapat
mekanisme.3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
10
2.3.1 Hiponatremia
dari disfungsi ventricular kiri baik karena nyeri, muntah, stress major, atau
11
hyponatremia pada pasien. Vasopressin akan mempengaruhi ekskresi dari air
2.3.2 Hipokalemia
12
Hipokalemia juga ditemukan dalam banyak kejadian sindroma koroner akut.
Hal ini disebabkan oleh aktivasi dari sistemsaraf simpatetik mengakibatkan influx
automatisasi dan eksitasi sel jantung, memanjangkan potensial aksi seluler dan
2.3.3 Hipokalsemia
belum pasti. Disebutkan pada salah satu penelitian, kemungkinan penyebab dari
Ca2+ ATPase adalah pompa Ca aktif. Ada dua jenis kalsium ATPase; 1.
13
Na+/Ca2+ bersama-sama merupakan pengatur utama konsentrasi Ca2+
sarkoplasma (SR). SERCA mentransfer Ca2+ dari sitosol sel ke lumen SR dengan
mengorbankan satu ATP selama relaksasi otot Penukar Na+/Ca2+ adalah protein
untuk counter transport Ca2+. Satu Ca2+ tunggal dikeluarkan untuk mmemasukan
3 Na+. Proses tersebut bisa mengangkut ion dengan cepat (memiliki kapasitas
tinggi dan afinitas rendah), mengangkut hingga lima ribu ion Ca2+ per detik. 2
Dalam miosit jantung, saluran kalsium tipe-L (tipe tahan lama) melewati arus
saluran ion mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mempertahankan
14
pasca AMI adalah kerusakan pompa Na⁺/K⁺-ATPase dan penukar Na-Ca di studi
Tabel 1 Perbandingan Kadar Natrium dan Kalium pada Kelompok Kontrol dan Subjek dengan
Gambar 8 Perbandingan Elektrolit antara Kelompok Kontrol dan Subjek dengan Sindroma Akut
Koroner10
15
Gambar 8 Perbandingan Elektrolit antara Kelompok STEMI dan NSTEMI10
kalsium pada pasien sindroma koroner akut. Didapat penurunan kadar kalsium
yang lebih dominan dibandingkan dengan penurunan natrium dan kalium. Pada
NSTEMI. Hal tersebut diperkirakan karena tingkat iskemik jaringan lebih tinggi
Pada penelitian, tidak disebutkan intervensi terkait imbalans elektrolit dan juga
pasien dengan sindroma koroner akut dan penurunan kadar kalium memiliki
16
BAB III
KESIMPULAN
tinggi.
17
DAFTAR PUSTAKA
18