Infark miokard akut merupakan salah satru penyakit yang tidak menular
(Fransiskus, 2019). Infark miokard atau yang biasa dikenal Infark Miokard Akut
atau yang biasa di kenal dengan IMA adalah suatu nekrosis miokardium yang
pada arteri koroner. Sumbatan yang terjadi secara garis besar dikarenakan oleh
ruptur plak ateroma pada arteri koroner yang kemudian disusul dengan
spasme arteri koroner, emboli, atau vaskulitis (Nirmalasari et al., 2017). Infark
miokard mengarah pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah
yang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga aliran darah koroner berkurang
akibat perfusi darah yang tidak adekuat pada jaringan otot jantung. Dalam
dimana terjadi secara tiba tiba berkurangnya atau tidak ada sama sekali aliran
menyebabkan otot jantung mati karena berkurangnya atau tidak adanya oksigen.
B. Etiologi
1. Adanya ruptur plak aterosklerosis yang rentan dan diikuti oleh pembentukan
trombus.
6. Terpapar udara dingin pada waktu tertentu yang dapat menyebabkan pasien
miokardium yang biasanya mendapat suplai dari arteri akan mati secara
mendadak, okulasi dapat disebabkan oleh adanya spasme arteri hal tersebut
C. Klasifikasi
aliran darah koroner menurun tiba-tiba setelah oklusi trombotik dari arteri
Graft (CABG)
D. Penatalaksanaan Medis
1. Fasodilator
2. Antikoagulan
3. Trombolitik
infark. Agar efektif, obat ini harus diberikan pada awal awitan nyeri dada.
dimulai saat awitan nyeri oksigen yang dihirup akan langsung meningkatkan
dengan mudah. Saturasi oksigen dalam dara secara bersamaan diukur dengan
yang tidak efektif diobati dengan nitrat dan antikoagulan. Analgetik pilihan
masih tetap morfin sulfat yang diberikan secara intravena dengan dosis
meningkat 1-2 mg. secara perlahan, sedangkan pada Infark Miokard Akut
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
dalam serum hampir tidak ada atau (Negatif), sehingga jika ada peningakatn
sedikit saja dapat digunakan sebagai penanda adanya kerusakan pada miosit.
Perlu diingat bahwasanya troponin yang ada di jantung dapat di ketahui atau
di deteksi dalam serum pada kondisi lain yang akan menyebabkan inflamasi
jantung akut dengan contoh gagal jantung, miokardikit, atau emboli paru.
adanya peningkatan 3-4 jam setelah terjadinya gejala awal, dan puncaknya
dan organ lainya yang memiliki fungsi sebagai produsen ATP, kadar serum
enzim kreatinin kinase akan meningkat jika pasien mengalami cedera pada
salah satu jaringan tersebut. tetapi ada 3 komponen kreatinin kinase yang
jantung) ditemukan sedikit dalam jaringan yang ada di luar jantung, rahim,
usus, prostat, diagfragma, dan lidah. Pada pasien normal terdapat >2,5%
kreatinin kinase yang berada didalam tubuh. Kadar kreatinin akan meningkat
setelah 3-8 jam pasien terkena serangan infark miokard, sehingga nilainya
akan normal pada pemeriksaan pertama (misalnya, di unit gawat darurat) dan
c. SGOT Pemeriksaan SGOT akan meningkat dalam 6-12 jam, dan pucaknya
dalam 24 jam setelah terjadi serangan, dan akan kemali normal pada dalam
3-4 hari.
terbalik.
Elevasi ST >2 mm pada dua atau lebih leads dan atau > 1 mm pada
kecil)
3. Photo Thorak
Hasil dari photo thorak pada pasien Infark Miokard Akut ada 2 macam, yang
pertama bisa normal, dan yang kedua terdapat adanya pembesaran pada jantung
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala Infark Miokard Akut pada setiap orang tidak sama,
secara mayor banyak serangan jantung yang berjalan lambat dengan tanda dan
gelaja berupa nyeri ringan dan perasaan tidak nyaman, bahkan ada orang yang
tidak mengalami gejala sama sekali atau biasa dikenal dengan Silent Heart
Attack. Tetapi secara umum serangan IMA ditandai dengan beberapa hal,
diantaranya :
A. Nyeri dada yang secara mendadak dan berlangsung secara terus menerus,
terletak dibagian bawah sternum dan perut bagian atas, hal tersebut adalah
gejala utama yang biasanya muncul, nyeri yang dirasakan biasanya akan
hadir semakin sering dan berat tak tertahankan, rasa nyeri yang berat dan
tajam, dapat menyebar kebahu dan lengan bagian kiri seperti angina, nyeri
yang terjadi muncul secara mendadak atau spontan (bukan setelah bekerja
berat atau adanya gangguan emosi) dan menetap selama beberapa jam
sampai beberapa hari juga tidak akan hilang meskipun dengan istirahat
B. Nyeri yang juga disertai dengan sesak nafas dan nafas pendek, pucat,
G. Patofisiologi
Infark Miokard Akut sering ditemui pada orang yang memiliki satu atau lebih faktor
risiko seperti merokok, obesitas, hipertensi, konsumsi alkohol, penyakit diabetes dan lain-
lain. Faktor tersebut disertai dengan proses kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika intima
(lapisan pembuluh darah bagian dalam) yang bisa memicu interaksi fibrin dan platelet
sehingga menimbulkan cedera endotel pembuluh darah koroner. Interaksi ini membuat invasi
dan akumulasi lipid yang akan membangun plak fibrosa. Penumpukan plak akan
mengakibatkan lesi komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan
apabila ruptur dapat terjadi trombus. Trombus yang bisa menyumbat pembuluh darah
mengakibatkan aliran darah berkurang sehingga suplai oksigen yang dibawa oleh darah ke
jaringan miokardium berkurang yang berdampak penumpukan asam laktat (Masruhim, 2018).
perubahan sistem konduksi jantung sehingga jantung mengalami disritmia. Iskemik yang
terjadi selama lebih dari 30 menit menyebabkan kerusakan otot jantung yang ireversibel dan
Infark Miokard Akut terjadi ketika kekurangan oksigen yang terjadi cukup lama yaitu
lebih dari 30-45 menit sehingga mengakibatkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian
Kekurangan oksigen yang terjadi paling sering disebabkan oleh penyakit arteri
koroner atau coronary artery disease (CAD). Pada penyakit ini terdapat materi lemak (plaque)
yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam lumen arteri koronari (arteri yang
mensuplai darah dan oksigen pada jantung). Plaque dapat pecah sehingga terbentuknya
bekuan darah pada permukaan plaque. Jika bekuan menjadi cukup besar, maka bisa
menghambat aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri coroner. Keadaan tersebut
menyebabkan kegagalan jantung dalam memompa darah (dikompenasi kordis). Ketika darah
tidak lagi dipompa, suplai darah ke oksigen sistemik menjadi tidak adekuat sehingga
menimbulkan gejala kelelahan. Selain itu dapat terjadi akumulasi cairan di paru (edema paru)
Aterosklerosis Trombosis
Kontraksi Arteri Koronaria
Oksigen Menurun
Metabolisme An Aerob
Fatique
1. Aspirin/Clopidogrel
penyumbatan.
2. Nitrogliserin
pembuluh darah agar tidak memperlebar pembuluh darah agar tidak memperparah
sumbatan.
3. Enoxaparin
4. Propranolol
Non farmakologis
3. Berolahraga
Daftar Pustaka
Fransiskus, R. (2019). Poliklinik kardiovaskuler RSUP H . Adam Malik Medan tahun 2019.
1–8.
Masruhim. (2018). . Asuhan Keperawatan Pemenuhan Oksigen Pada Pasien Infark Miokard
Breathing Exercise Dan Active Range of Motion Efektif Menurunkan Dyspnea Pada
Pasien Congestive Heart Failure (Deep Breathing Exercise and Active Range of Motion
2(2).
SASKIA, G., & RASYID, T. A. (2022). Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark
Miokard Akut Dengan Mobilisasi Dini Terhadap Frekuensi Nadi Dan Tekanan Darah.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/6802
Sutrisno. (2017). Asuhan keperawatan pada pasien akut miokard infak dengan nyeri akut di
Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat Rsup
Fransiskus, R. (2019). Poliklinik kardiovaskuler RSUP H . Adam Malik Medan tahun 2019.
1–8.
Masruhim. (2018). . Asuhan Keperawatan Pemenuhan Oksigen Pada Pasien Infark Miokard
Breathing Exercise Dan Active Range of Motion Efektif Menurunkan Dyspnea Pada
Pasien Congestive Heart Failure (Deep Breathing Exercise and Active Range of Motion
2(2).
SASKIA, G., & RASYID, T. A. (2022). Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark
Miokard Akut Dengan Mobilisasi Dini Terhadap Frekuensi Nadi Dan Tekanan Darah.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/6802
Sutrisno. (2017). Asuhan keperawatan pada pasien akut miokard infak dengan nyeri akut di
Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat Rsup