(BAB 7)
Marshellino
Pendahuluan
Limit cycle stabil sangat penting secara ilmiah, mereka memodelkan sistem
yang menunjukkan osilasi mandiri. Dengan kata lain, sistem ini berosilasi
bahkan tanpa adanya pemaksaan berkala eksternal. (Contohnya: detak
jantung; penembakan berkala neuron alat pacu jantung; reaksi kimia yang
berosilasi secara spontan)
Marshellino Limit Cycle 1 / 23
Pendahuluan
Contoh 2 (Oscilator van der Pol): Diberikan persamaan van der Pol berikut
Teorema 7.2.1
Suatu sistem gradien tidak memiliki orbit tertutup.
ẋ = sin y,
ẏ = x cos y.
Penyelesaian.
Sistem tersebut merupakan sistem gradien dengan fungsi potensial V (x, y) =
∂V ∂V
−x sin y, dengan ẋ = − dan ẏ = − . Berdasarkan teorema 7.2.1,
∂x ∂y
maka sistem tidak memiliki orbit tertutup.
2. Fungsi Liapunov
Untuk sistem yang tidak ada hubungannya dengan mekanika, kadang-
kadang dapat memungkinkan untuk membangun suatu fungsi seperti
energi juga, yang berkurang di sepanjang trajektori. Fungsi seperti itu
disebut fungsi Liapunov. (jika fungsi Liapunov ada, maka sistem tidak
memiliki orbit tertutup)
Tinjau sistem ẋ = f(x) dengan titik tetap x∗ . Misalkan dapat dite-
mukan fungsi Liapunov, yaitu fungsi V (x) dengan sifat berikut:
a. V (x) > 0 untuk semua x 6= x∗ dan V (x∗ ) = 0 (V definit positif)
b. V̇ < 0 untuk semua x 6= x∗ . (Semua trajektori mengalir menuju x∗ ),
maka x∗ stabil asimtotik global, serta untuk
semua nilai awal, x(t) → x∗ ketika t → ∞.
(secara khusus sistem tidak memiliki orbit
tertutup)
ẋ = −x + 4y,
ẏ = −x − y 3 .
V̇ = 2x ẋ + 2ay ẏ
= 2x(−x + 4y) + 2ay(−x − y 3 )
= −2x 2 + (8 − 2a)xy − 2ay 4 .
3. Kriteria Dulac
Kriteria Dulac merupakan metode yang didasarkan oleh teorema Green.
Misalkan ẋ = f(x) merupakan medan vektor kontinu dan terdiferensiasi
yang didefinisikan pada daerah terhubung R ⊂ R2 . Jika terdapat fungsi
bernilai real g(x) yang kontinu dan terdiferensiasi, sedemikian sehingga
∇ · (g ẋ) memiliki satu tanda di seluruh R, maka tidak terdapat orbit
tertutup di dalam R.
Ada beberapa fungsi g(x, y) yang mungkin dapat digunakan, yaitu
1
g = 1, g = a b , g = e ax , dan g = e by .
x y
ẋ = y,
ẏ = −x − y + x 2 + y 2
Teorema Poincaré-Bendixson
Penyelesaian.
Kita buat dua buah lingkaran dengan jari-jari rmin dan rmax , sedemikian
sehingga ṙ < 0 untuk lingkaran luar dan ṙ > 0 untuk lingkaran dalam
(annulus 0 < rmin ≤ r ≤ rmax merupakan trapping region yang diinginkan).
(annulus tidak memuat titik tetap).
Untuk menentukan rmin , diperlukan ṙ = r (1−r 2 )+µr cos θ > 0 untuk semua
2
θ. Ketika cos θ ≥p −1, kondisi cukup untuk rmin adalah 1 − r − µ > 0,
diperoleh rmin < 1 − µ.
Dengan langkah yang sama, rmax > 1 + µ.
p
Jadi, orbit
p tertutup ada untukp semua 0 < µ < 1 dan terletak pada annulus
(1 − δ) 1 − µ < r < (1 + δ) 1 + µ, dengan δ → 0+ .
Contoh 8: Dalam proses biokimia dasar yang disebut glikolisis, sel-sel hidup
memperoleh energi dengan memecah gula. Dalam sel ragi utuh serta dalam
ekstrak ragi atau otot, glikolisis dapat berlanjut dengan cara osilasi. Sebuah
model dari osilasi tersebut diperkenalkan oleh Sel’kov (1968). Dalam bentuk
dimensionless, yaitu
ẋ = −x + ay + x 2 y,
ẏ = b − ay − x 2 y
dengan x dan y merupakan konsentrasi ADP dan F6P, dan a, b > 0 meru-
pakan parameter kinetik. Konstruksi trapping region untuk sistem tersebut.
Penyelesaian.
Pertama akan ditentukan nullclinenya.
x
x-nullcline → y =
a + x2
b
y-nullcline → y =
a + x2
Sekarang tinjau daerah yang dibatasi oleh garis putus-putus berikut (kita
klaim bahwa itu merupakan trapping region). Untuk memverifikasi ini,
kita harus menunjukkan bahwa semua vektor pada titik batas mengarah
ke dalam.
Oleh karena daerah tersebut memuat titik tetap, maka tidak terpenuhi teo-
rema Poincaré–Bendixson.
Tetapi jika titik tetap tersebut repeller, maka dapat dibuktikan eksistensi
dari orbit tertutup dengan memodifikasi daerahnya menjadi
−1 + 2xy a + x2
J(x, y) = , (3)
−2xy −(a + x 2 )
b 4 + (2a − 1)b 2 + (a + a 2 )
τ (J(x ∗ , y ∗ )) = .
a + b2
1 √
b2 = 1 − 2a ± 1 − 8a .
2
Sistem Liénard
ẋ = y,
(4)
ẏ = −g(x) − f (x)y
Z x
(5) Fungsi ganjil F (x) = f (u) du hanya memiliki satu akar positif di
0
x = a, F (x) < 0 untuk 0 < x < a, F (x) > 0 tidak meluruh untuk
x > a, dan F (x) → ∞ ketika x → ∞,
maka sistem (4) memiliki dengan tunggal stable limit cycle di seputar titik
asal pada bidang fase.
Contoh 10: Tunjukkan bahwa persamaan van der Pol memiliki tunggal
stable limit cycle.
Penyelesaian.
Persamaan van der Pol ẍ + µ(x 2 − 1)ẋ + x = 0, memiliki f (x) = µ(x 2 − 1)
dan g(x) = x, jadi kondisi (1)–(4) dari teorema Liénard terpenuhi.
1 3 1
F (x) = µ x − x = µx(x 2 − 3)
3 3
√
F (x) hanya memiliki akar positif tunggal, yaitu a = 3. Jadi, persamaan
van der Pol memiliki tunggal stable limit cycle.
Marshellino Limit Cycle 23 / 23