Anda di halaman 1dari 4

Balance Unhas 2022

MEMAKAI MASKER DAPAT MENYEBABKAN KERCUNAN CO2

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

Akbar Yasin (FMIPA) NIM : H061221072

Muh. Arif Nugroho (FH) NIM : B011221028

Wilda Rezky Aulia (FH) NIM : B011221163

Alika Fauzia (Faperta) NIM : G011221143

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
MEMAKAI MASKER DAPAT MENYEBABKAN KERCUNAN CO2
1.1 Pendahuluan
Beberapa tahun lalu saat maraknya kasus covid-19, beredar berita di
internet yang menyatakan bahwa memakai masker dapat menyebabkan
seseorang keracunan zat karbon dioksida (co2). Hal ini menjadi topik hangat
sekaligus simpang siur dikalangan masyarakat kita, ada yang percaya, ada juga
yang mengatakan bahwa hal ini adalah berita hoax, masyarakat tentunya
menunggu konfirmasi dari pemerintah mengenai hal tersebut.
Akhirnya, bebrapa lembaga mulai angkat bicara mengenai hal tersebut,
hampir seluruh lembaga mengkonfirmasi bahwa berita yang beredar tersebut
adalah hoax dan dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
1.2 Pembahasan
Pada tahun 2020, lembaga Kementrian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia (KOMINFO) mengkonfirmasi ketidak benaran isu ini, mereka
menelusuri dengan cermat. Spesialis penyakit menular Pediatrik Matthew
Thomas, M.D. mengatakan, saat kita mengeluarkan napas, karbon dioksida
meninggalkan paru-paru dan keluar dari tubuh melalui hidung atau mulut.
Karbon dioksida merupakan gas yang terdiri dari molekul kecil. Molekul-molekul
ini sangat kecil sehingga bisa melewati banyak bahan, termasuk bahan yang
digunakan untuk membuat masker. Jika kita menggunakan masker kain atau
medis, karbon dioksida akan masuk dengan aman. Itu tidak akan menumpuk di
dalam masker atau membuat kita sakit.
Selain itu, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala
Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc,
Sp.THT-KL., juga membantah klaim mengenakan masker bisa menyebabkan
keracunan gas buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan
oksigen (O2). Dia menyampaikan penggunaan masker aman bagi kesehatan
telah dibuktikan oleh para tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, Boni meminta
masyarakat untuk tidak khawatir menggunakan masker karena aman bagi
kesehatan dan bisa melindungi diri dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Klaim lainnya juga disampaikan oleh hoax buster covid19 yang
menyatakan bahwa klaim tersebut tidak benar, memakai master terlalu lama
tidak akan menyebabkan keracunan karbon dioksida karena masker telah
didesain untuk menyaring udara dari partikel-partikel sehingga udara termasuk
CO2 dapat menembus pori-pori masker.
Hal ini ditegaskan pula pada jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran yang
menyatakan bahwa diamter ukuran dari molekul CO2 sekitar 0,3nm dan ukuran
molekul O2 berkisar 0,29nm. Pada masker kain dan masker bedah memiliki
kisaran ukuran pori-pori yakni 80-500μm. Hal ini membuktikan bahwa molekul
CO2 dan O2 dapat keluar masuk dengan bebas melalui pori-pori masker.
Hal ini ditegaskan pula oleh banyaknya jurnal ilmiah yang menyatakan
bahwa klaim tersebut adalah hoaks seperti yang dikatakan oleh Kominfo.
1.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi dan kajian literarur, kami dapat mengklaim
bahwa isu Menggunakan Masker dapat Membuat Keracunan CO2 adalah
HOAKS.
DAFTAR REFERENSI

Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2020). Diakses tanggal


3 September 2022 pada website
https://www.kominfo.go.id/content/detail/30267/hoaks-memakai-masker-terlalu-
lama-dapat-menyebabkan-kematian-akibat-keracunan-karbon-
dioksida/0/laporan_isu_hoaks.

Ugm.ac.id (2020). Diakses tanggal 3 September 2022 pada website


https://ugm.ac.id/id/berita/19874-dokter-rsa-ugm-pakai-masker-tidak-sebabkan-
keracunan-karbondioksida-dan-hipoksia.

Covid19.co.id (2020). Diakses tanggal 3 September 2022 pada website


https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-memakai-masker-dapat-
menyebabkan-kematian-akibat-keracunan-karbon-dioksida-co2.

Vol 9 No 2 (2021): JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Volume


9.2 Edisi Agustus - November 2021. Diakses tanggal 3 September 2022 pada
website https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/330.

LITERASI DIGITAL MENANGKAL HOAKS COVID-19 DI MEDIA SOSIAL. Saiful


Bahri (2021). Diakses tanggal 3 September 2022 pada website
https://jkms.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/view/7452.

Anda mungkin juga menyukai