Anda di halaman 1dari 5

KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN ANAK DAN

ORANG TUA

Diyas Ardhika Dewi, Meyviliana Hernila A.R, Nur Fayyaza Sylfa Foresta

Fakultas Ilmu Kommunikasi UPDM (B) DKI Jakarta

Jl. Hang Lekir I No. 8 Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat

Dyssardhika@gmail.com

Abstrak

Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung antara inndividu dengan
individu, atau yang biasa disebut dengan komunikasi secara tatap muka. Selama adanya
proses komunikasi antar pribadi sangat penting untuk terjadinya interaksi berbagai informasi
dan perasaan antara individu dengan lainya agar terjadinya umpan balik dari penjelasan di ini,
maka dapat dipahami bahwa komunikasi antar pribadi merupakan penghantar untuk melihat
respon dari manusia tersebut. Jika terjaadi hambatan maka masalah yang ditimbulkan bisa
saja mengacaukan sebuah sistem, atau suatu hubungan, namun jika proses komunikasi
berjalan secara lancar, maka akan mengahasilkan suatu hal positif didalamnya.

Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi antar pribadi

PENDAHULUAN

Manusia sebagai mahluk sosial, tidaklah hidup dalam lingkungan yang hampa. Dalam
kehudupan sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota kelompok
masyarakat selalu melakukan interaksi dengan orang lain. Proses komunikasi ini terjadi
melalui komunikasi nlisan dan tertulis. Adapun pengertian komunikasi oleh para ahli
Menurut Louis Forsdale yang dikutip oleh Edi Harapan dan Syarwani Akhmad dalam buku
yang berjudul komunikasi antar pribadi: perilaku insani dalam organisasi pendidikan
menyatakan bahwa komunikasi sebagai suatu proses memberikan Signal menurut aturan
tertentu sehingga dengan cara ini sistem dapat disusun, dipelihara dan diubah.

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang


dilakukan dalam lingkungan keluarga, komunikasi antar anggota keluarga juga merupakan
suatu hal yang sangat penting, dimana komunikasi sebagai alat atau sebagai media yang
menjembatani dalam hubungan antar sesama anggota keluarga. Keluarga merupakan
kelompok primer paling penting dalam masyarakat, yang terbentuk dari hubungan laki-laki
dan perempuan, perhubungan ini yang paling sedikit berlangsung lama untuk menciptakan
dan membesarkan anak-anak. Komunikasi antarpribadi yang paling sederhana dapat kita
amati di dalam keluarga.

Suatu keluarga terdiri dari pribadi- pribadi yakni ayah, ibu dan anak-anak. Peranan anggota
keluarga dalam menciptakan suasana keluarga kuat sekali. Masing-masing pribadi diharapkan
tahu peranannya di dalam keluarga. Keluarga merupakan suatu sistem yaitu suatu kesatuan
yang dibentuk oleh bagian-bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi. Agar terjadi
komunikasi yang seimbang dibutuhkan pengertian oleh orang tua dan anak mengenai suatu
tujuan yang diharapkan. Keluarga yang seimbang adalah keluarga yang ditandai oleh
keharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, ayah dan anak, serta antara ibu dan anak
(Satrio, 2010:3).

Bulan lalu, idola favorit Diyas mengumumkan bahwa mereka akan menggelar konser di
Indonesia. Mendengar itu, Diyas sangat excited dan langsung meminta izin kepada orang
tuan nya. Pada awalnya orang tua Diyas tidak mengizinkan Diyas menonton konser
dikarenakan konser tersebut diadakan pada malam hari dan berlokasi jauh dari rumah Diyas.

Diyas meyakinkan orang tuanya bahwa ia dapat menjaga dirinya sendiri selama konser.
Setelah pertimbangan akhirnya Diyas mendapatkan izin menonton konser.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2014 : 15) Metode kualitatif adalah landasan metode penelitian yang
bersifat filsafat postpositivisme. Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah
(lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil
penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan dua cabang metode kualitatif yaitu, Ethnography yang
merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya
kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara dan Case studies
yang merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam
terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus
terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail
dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang
berkesinambungan.

Dalam kelompok kami, metode penelitian yang digunakan adalah Post Positivist. Metode
alamiah ini merupakan suatu perbaikan dari postivisme yang masih memilki kekurangan,
dan dianggap mengandalkan kemampuan pengamatan secara langsung, pada objek yang
diteliti. Secara antologis Post Positifist bersifat critical realism, dimana paham ini
menganggap bahwa realitas memang ada dan sesaui dengan hukum alam tapi mustahil
realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh peneliti.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Teori yang kelompok kami kaitkan dalam konflik ini adalah Teori Disonasi Kognitif. Teori
ini menjelaskan mengenai perasaan tidak nyaman seseorang yang disebabkan oleh sikap,
pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten. Dan bisa juga didefinisikan sebagai keadaan
tidak nyaman akibat ketidaksesuaian antara dua sikap dan tingkah laku. Festinger (1957),
berpendapat disonasi bisa terjadi apabila hubungan yang bertolak belakanng disebabkan oleh
adanya penyangkalan dari salah satu elemen kognitif, terhadap elemen lain.

Seperti konflik Diyas dengan orang tuanya yang tidak mengizinkan Diyas untuk pergi
menonton konser, Diyas mengalami disonasi ketika menyadari bahwa orang tuanya tidak
mengizinkanya untuk menonton konser, namun disisi lain, ia juga tidak mau membantah
perkataan orang tuanya.

Dalam tahap ini penulis melakukan tahap wawancara untuk meniliti konflik yang terjadi

WHAT : konflik antarpribadi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya menonton konser

WHO : Diyas sebagai komikator dan orang tua Diyas sebagai komunikan.

WHY : Orang tua Diyas melarang Diyas untuk menonton konser

WHEN : Pada bulan Agustus lalu, idola favorite Diyas sedang menggelar konser.

WHERE : Proses komunkasi ini teradi tatap muka atau bertemu langsung antara komunikan
dan komunikator.

HOW : Cara Diyas dan orang tua Diyas menyelesaikan masalah ini dengan membicarakan
baik-baik, menjelaskan sistem konser dan meyakinkan orang tua Diyas bahwa konser tersebut
aman.

Dalam tahap ini kami menggunakan model komukasi milik Harold Laswell. Model
komunikasi dari Harold Laswell bersifat satu arah, yang awalnya dikembangkan untuk
menganalisis komunikasi massa. Namun seiring berjalanya waktu, model komunikasi ini
sering digunakan dalam menganalisis komunikasi interpersonal.

WHO : contoh konflik ini kami ambil dari pengalaman salah satu anggota kelompok kami
yaitu Diyas, maka Diyas yang akan berperan sebagai komunikator.

SAYS WHAT : pada tahap ini akan terjadi proses yang dinamakan ‘encoding’, yaitu proses
penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Diyas yang bereperan sebagai
komunikator. Menyampaikan informasi atau pesan, yang telah dirangkai kepada orang tuanya
yang berperan sebagai komunikan. Pesan yang ingin disampaikan oleh diyas adalah.
Permohonan izin untuk bisa menonton konser musik di daerah BSD, dan juga kemungkinan
bahwa akan pulang hingga larut malam. Maka dari itu Diyas melakukan proses encoding
kepada Orang tuanya, agar mendapatkan respon yaitu, diizinkan untuk bisa menononton
konser musik.

IN WICH CHANNEL : Pada tahap ini sendiri adalah, media yang digunakan komunikator
dalam menyamapaikan pesan atau informasi kepada komunikator. Dalam proses ini Diyas
yang berperan sebagai komunikator memilih menggunakan media secara langsung (tatap
muka ) dikarreanakan jarak antara komunikator dan komunikan yang dekat sehingga
memungkinkan untuk diyas menyampaikannya secara langsung.
WHOM : dikarenakan pesan yang ingin disampaikan adalah meminta izin kepada orang tua
untuk menonton konser. Maka pihak penerima adalah orang tua diyas (komunikan). Dalam
proses ini terjadi decoding dimana komunikan melakukan proses memahami atau memaknai
isi dari pesan tersebut.

WITH WHAT EFFECT : setelah terjadinya proses komunikasi dari kedua belah pihak.
Komunikan atau orang tua dari diyas awalnya memberikan feedback yang tidak diharapkan
oleh komunikator atau diyas, dimana orang tua diyas, tidak memberikan izin untuk bisa
menonton konser. Namun setelah memberikan pengertian dan meyakinkan orang tuanya.
Akhirnya diyas mendapatkan feedback yangg dia harapakan yaitu, diyas diizinkan untuk bisa
pergi menonton kosner musik tersebut.

Contoh yang bisa kita ambil dari teori ini yaitu, kesalahpahaman yang terjadi antara Diyas
dan Orang tuanya, dikarenakan Orang tuanya yang tidak mengizinkan Diyas untuk
menonton konser, karena lokasi yang lumayan jauh, dan uga kekhawatiran orang tua diyas
akan keadaaan dirinya. Namun Diyas yang merasa bahwa orangtuanya yang agak
mengekangnya, mencoba meyakinkan, bahwa dia akan baik-baik saja dan tidak perlu risau
akan keselamatan diyas.

PENUTUP

Konflik diatas dikategorikan sebagai komunikasi antar pribadi. Karena terdapat usaha atau
proses komunikasi secara pribadi, melibatkan keterbukaan, dan 2 orang atau lebih.
Komunikasi antar pribadi tentu pentinng agar terhindar dari kesalahpahaman, dan menjaga
kepercayaan terhadap orang lain.

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil konflik yang telah terjadi. Komunikasi bersama orang tua
cenderung menerima dengan keterpaksaan. Memilki Noise yang lumayan sulit untuk
diselesaikan dalam menyampaikan pesan, tetapi bagaimana cara kita melakukan
peyampaian pesan secara jelas, dan detail, maka secara perlahan masalah tersebbut
akan hilang.

B. SARAN
Agar proses komunikasi lancar, dan terhinndar dari adanya Disonasi Kognitif maka
diperlukan komunikasi, atau peyampaian pesan secara terperinci, agar sang
komunikan bisa lebih mehami maksud dari pesan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Model penelitian kualitatif, Sugiono (2014)


https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/?amp

Pengertian komunikasi antar pribadi pengertian, karakteristik, jenis, mammaten (2016)


https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-pribadi/amp

Komunikasi antar pribadi, fisipol (2021)


https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/12/13/komunikasi-antarpribadi-interpersonal-
communication/

Phillips & Burbules. (2000). Paradigma Post Positivisme. Diakses pada 16 April 2021, dari
https://profesi-unm.com/2021/04/16/pandangan-dunia-post-positivisme/

Phillips & Burbules, 2018 Paradigma Post Positivisme. 

https://profesiunm.com/2021/04/16/pandangan-dunia-post-positivisme/ (diakses pada
tanggal 16 April, 2022 

Rahmi Siti, 2019, Komunikasi Interpersonal dan Hubungannya dalam konseling.


Universitas Borneo Tarakan & universitas Syiah Kuala Press. 

https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=PqYkEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=info:eNjkOo7j8kQJ:scholar.googl
e.com/
&ots=f2FtjFlF_X&sig=e72WXPvVYE7r3T_GS7MgZX4Q6mI&redir_esc=y#v=onepage&q
&f=true (diakses pada tanggal 12 November, 2022) 

Anda mungkin juga menyukai