Anda di halaman 1dari 43

Teori Komunikasi Dalam

Keluarga

NERS. REHMAITA MALEM, S.KEP., M.KEP


Komunikasi Keluarga
Dari komunikator kepada Berasal dari kata “Kula“ dan
komunikan menyampaikan pesan “Warga“. Kula artinya famili dan
lewat media atau langsung untuk warga artinya anggota. Dalam
mencapai kesepakatan bersama Kamus Umum Bahasa Indonesia,
keluarga adalah “Ibu, Bapak
dengan anak-anaknya.“

Komunikasi Keluarga adalah suatu


pengorganisasian yang menggunakan kata-
kata, sikap tubuh (gesture), intonasi suara,
tindakan untuk menciptakan harapan
image, ungkapan perasaan serta saling
membagi pengertian (Rae Sedwig - 1985,
Dikutip dari Achdiat, 1997: 30).
Mengulas Balik Tentang Keluarga

“Jaringan orang-orang yang berbagi


kehidupan mereka dalam jangka waktu
yang lama; yang terikat oleh perkawinan,
darah, atau komitmen, legal atau tidak;
yang menganggap diri mereka sebagai
keluarga; dan yang berbagi pengharapan-
pengharapan masa depan mengenai
hubungan yang berkaitan” (Galvin dan
Brommel, 1991, hlm. 3)
Keluarga Sebagai Sebuah Sistem

Sistem Tertutup Sistem Terbuka

Keluarga-keluarga Dalam sistem yang


yang terganggu adalah terbuka komunikasi
keluarga-keluarga “langsung, spesifik
tertutup. Dalam suatu sebangun, dan
sistem tertutup, mendorong
komunikasi “Tidak pertumbuhan”:
langsung, tidak jelas, aturan-aturan
tidak sepesifik, tidak terbuka dan baru,
sebangun, berubah “bila
menggagunggu kebutuhan muncul”
pertumbuhan”
o Norma saat berbicara
o Mendengarkan dari yang
lebih tua
o Tidak pernah memotong
pembicaraan ayah
o Meminta uang saku selalu
kepada ibu
o Diperhatikan saat sakit, atau
mungkin dibiarkan
o Problem yang serius
dibicarakan agak malam oleh
Ayah dan Ibu saja Aturan-Aturan
o Pesan yang selalu diingat (ex: Komunikasi
pesan dari nenek)
Keluarga Dengan
Anak-Anak
Prasekolah
o Tahun-tahun puncak untuk
mempelajari bahasa
o Kemampuan berbahasa diperoleh
dari keluarga (interaksi antara
anak dan pengasuh utama,
biasanya ibunya)
o Antara usia 18 hingga 24 bulan,
ungkapan-ungkapan dua kata
muncul.
o Menjelang usia tiga tahun anak-
anak menguasai kira-kira seribu
kata,
o Usia empat hingga usia lima
tahun, memperoleh kira-kira 50
kata setiap sebulan.
Semakin Mengalami kebebasan
sejalan dengan pertambahan
usia. Mereka memperoleh Keluarga Dengan Anak-
pengaruh tidak hanya lewat Anak Usia Sekolah
komunikasi keluarga, tapi
juga lewat komunikasi dengan
pihak-pihak diluar keluarga.
Dua dimensi komunikasi
orangtua dengan anak
menjadi penting: penerimaan-
penolakan dan kontrol-
otonomi
Komunikasi
definisi
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana
seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain.".
CARA KOMUNIKASI

VERBAL

NON VERBAL
komunikasi Sejarah

Komunikasi atau communicaton berasal dari


bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau communicare
yang berarti membuat sama nonverbal.

Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi


apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan
dan orang yang menerima pesan.
Lanjutan….

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk


mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal
kimiawi pada organisme awal digunakan untuk
reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka
peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan..
Komponen komunikasi
 
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak
yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
Lanjutan ………

Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak


yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi
tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol")
Proses komunikasi

Komunikator (sender) yang mempunyai maksud


berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu
pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk
bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa
dimengerti kedua pihak.
Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media
lainnya.
Lanjutan ……

Komunikan (receiver) menerima pesan yang


disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.
 Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau
memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Model-model komunikasi

 Model Komunikasi Linear

 Model Interaksional

 Model Interaksional
Model Komunikasi Linear

komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan


kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim
mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran
orang lain.
Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.
Satu elemen yang penting bagi model interkasional
adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan.
Model Interaksional

 Elemen kunci:
- sumber (source)
- pesan (message)
- penerima (receiver
seseorang hanyalah pengirim atau penerima.
pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-
partisipan dalam proses komunikasi.
Model transaksional

Pengiriman dan penerimaan pesan yang


berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah
episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita
terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan,
kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal.
Peserta komunikasi (komunikator) melalukan
Fungsi Komunikasi
Fungsi dari komunikasi adalah :

1.control
2. informasi
3. motivasi
4. ekspresi emosi
FUNGSI KONTROL

Fungsi kontrol adalah sebagai cara untuk


mengetahui apakah orang lain tetap sesuai pada
jalur yang di tetapkan oleh kita atau tidak, dan juga
mengetahui bagaimana keadaan orang lain sehingga
kita bisa memutuskan sesuatu yang sesuai dengan
keadaan orang tsb
Fungsi kontrol menggunakan cara yang lebih
force(memaksa dan memberikan konsekuensi2
nyata),
FUNGSI INFORMASI

Komunikasi merupakan sebuah proses untuk


memberikan informasi dari sumber kepada tujuan
yang pada akhirnya melahirkan feedback(tanggapan
atau umpan balik)
FUNGSI MOTIVASI

Sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada


orang lain.
Tujuannya, yaitu untuk memastikan, apakah orang
lain tetap pada jalur yang kita inginkan atau tidak,
jika fungsi kontrol menggunakan cara yang lebih
force(memaksa dan memberikan konsekuensi2
nyata),
fungsi motivasi lebih kepada cara-cara yang sifatnya
soft, lembut namun biasanya langsung mengarah
kepada nuraninya
FUNGSI EKSPRESI EMOSI

Menyampaikan emosi apa yang kita rasakan


melalui komunikasi.
Biasanya hanya butuh untuk didengar untuk
membagi beban emosi kita kepada orang lain. Tak
jarang mengharapkan advice dan tanggapan lisan
dari orang lain
FAKTOR YANG MEMPANGARUHI
KOMUNIKASI

Latar belakang budaya.


Ikatan kelompok atau group.
Harapan.
Pendidikan.
Situasi.
LATAR BELAKANG BUDAYA
I

 
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka
komunikasi semakin efektif.
IKATAN KELOMPOK ATAU GROUP

 Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok


sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
HARAPAN

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan


sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan
yang diharapkan.
PENDIDIKAN

Semakin tinggi pendidikan akan semakin


kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi
pesan yang disampaikan.
SITUASI

Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam).


Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang).
Faktor temporal, misal keadaan emosi.
Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
.
Teknologi.
Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan
karakteristik sosial individu.
Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap
lingkungannya.
Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.
 
CARA BERKOMUNIKASI EFEKTIF

1. Gunakan kalimat seefektif mungkin


2. Jangan mengungkapkan pengulangan
ide/pokok bahasan
3. Jangan berbicara terlalu lambat
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
5. Hindari humor yang tidak perlu
MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN
MELALUI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
DIANTARA STAF KESEHATAN
1. “ Read back “.
2. Daftar singkatan baku yang tidak boleh
digunakan.
3. Ketentuan tentang penerimaan hasil/ nilai-
nilai pemeriksaan yang kritis
4. “ Hand-off communications “ atau komunikasi
serah terima antar perawat dan/ staf medis.
HAND OFF COMMUNICATIONS
( Serah terima informasi pasien antar
perawat dan/staf medis )

RS mengimplementasikan
pendekatan yang standar/
baku untuk “ hand-off
communications “.
Sekilas tentang Serah terima
( Hand-off )

 Tujuan serah terima adalah untuk menyediakan


informasi secara akurat, tepat waktu tentang
rencana keperawatan, pengobatan, kondisi
terkini, dan perubahan kondisi pasien yang baru
saja terjadi ataupun yang dapat diantisipasi
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN

MENINGKATKAN PATIENT SAFETY


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai