TAHUN 2018
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA
RSAU Dr.ESNAWAN ANTARIKSA
tentang
Menimbang: 1. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan
Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di RSAU dr Esnawan Antariksa, maka
diperlukan adanya kebijakan Kepala RSAU dr.Esnawan Antariksa sebagai
landasan bagi seluruh penyelenggara dan pelaksana pelayanan kesehatan
khususnya yang terlibat dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS di RSAU
Dr.Esnawan Antariksa
MEMUTUSKAN
1. Pendahuluan
Program kerja Tim HIV merupakan bagian program Rumah sakit yang
diselenggarakan RSAU dr. Esnawan Antariksa sebagai Pelaksana Teknis Diskesau yang
berkedudukan langsung di bawah Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara dan sebagai
salah satu institusi pelayanan kesehatan di bawah Jajaran TNI Angkatan Udara. Saat ini
RSAU dr. Esnawan Antariksa telah berkembang menjadi sebuah rumah sakit yang
mendapatkan penetapan Kelas B berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.03.05/I/523/12 tanggal 17 Maret 2011 dan telah lulus Akreditasi Paripurna pada
tahun 2015 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Salah satu sarana pelayanan rawat jalan
yang ada, yaitu Unit Tim HIV, yang dalam perjalanan pelayanannya selalu berkembang
baik managemennya, sarana prasarananya, maupun sumber daya manusianya. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi, serta kebutuhan
untuk dapat memberikan pelayanan kepada penderita secara maksimal.
Ruang lingkup pelayanan Tim HIV adalah melayani upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif, sebagai upaya pelayanan kesehatan secara holistik. Sebagai sarana
pelayanan medik yang relatif masih baru tentunya masih terdapat hal-hal yang memerlukan
pembenahan dan perbaikan. Untuk itu disusunlah Program Kerja Tim HIV ini agar nantinya
dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Tim HIV di RSAU dr. Esnawan
Antariksa
2. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, oleh karena
itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan
faktor resiko IDU dan penunjang di rumah sakit. Tenaga yang professional mempunyai
kedudukan
yang penting dalam menghasilkan kwalitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan
berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan
secara berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang
telah disusun, implementasi kinerja dilakukan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan pentingan. Penurunan kinerja
pelaksanaakan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Di dalam organisasi rumah sakit
pengelola program adalah pimpinan yang langsung membawahi pelaksana, yang merupakan
suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit. Pimpinan program sebagai manajerial
harus dapat menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan
pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang harus
dimiliki oleh pimpinan program antara lain: Perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan
pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari beberapa fungsi manajerial
pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana melakukan suatu perencanaan
yang dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program dalam usaha meningkatkan
kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program.
3. Tujuan
a. Membuat rencana program kerja Tim HIV sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan sesuai dengan kemampuan spesialisasi yang dimiliki oleh Tim HIV.
b. Membuat standar mutu pelayanan di Tim HIV sesuai dengan standar pelayanan
minimal rumah sakit (Permenkes No. 79/Menkes/2014).
c. Menyusun cara membuat rekomendasi yang diperlukan sesuai dengan kondisi
capaian pelayanan kegiatan di Tim HIV.
d. Melaksanakan rapat rutin ditingkat Tim HIV untuk membahas masalah yang
mungkin menjadi kendala didalam pelaksanaan pelayanan kepada pasien.
e. Jika ada hal yang perlu dibahas bersama pada tingkat Departemen, maka bisa
dilakukan rapat diluar agenda rapat rutin.
f. Untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan koordinasi, maka dibuat peluang
melakukan penyelesaian masalah ditingkat sub-departemen jika ada hal yang segera
harus diselesaikan.
g. Hasil rekomendasi dari masing-masing sub-departemen dilakukan verifikasi oleh tim
mutu rumah sakit.
h. Tim mutu rumah sakit selanjutnya mengelompokkan hasil rekomendasi dan dibuat
atau disusun berdasarkan prioritas masalah.
i. Berdasarkan prioritas masalah yang telah disusun, selanjutnya tim mutu rumah sakit
melaporkan kepada Karumkit.
j. Karumkit mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Departemen terkait
dengan hasil capaian program mutu dan membahas strategi pemecahan masalah.
k. Hasil akhir selanjutnya Karumkit menetapkan kebijakan secara internal dalam
upaya menyelesaikan masalah mutu di rumah sakit.
l. Kebijakan tersebut dapat berupa: surat perintah, surat tugas, atau surat edaran.
Adapun untuk melaksanakan program peningkatan mutu pelayanan Tim HIV kegiatan
yang dilaksanakan secara terperinci adalah sebagai berikut :
a. Kepala Tim HIV menetapkan indikator peningkatan mutu Klinis Pelayanan, yang
akan dilaksanakan dan ditetapkan oleh RSAU dr. Esnawan Antariksa.
1) Mendata pasien yang akan melaksanakan pelayanan Tim HIV di RSAU dr.
Esnawan Antariksa oleh tim / staf administrasi.
a. Mengutamakan ketepatan waktu dan ketepatan lokasi sakit serta keselamatan pasien
pada saat pelayanan.
c. Melakukan optimalisasi peran personil dan sarana layanan Tim HIV yang tersedia.
Berikut rencana kegiatan Tim HIV/AIDS RSAU dr. Esnawan Antariksa pada
tahun anggaran 2018
BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Rapat pembentukan Tim HIV
V
2. Rapat pembentukan
pelayanan Tim HIV V
Rapat penyusunan
3. V V
program Tim HIV
4. Rapat koordinasi pelayanan Tim
HIV dengan pimpinan V
5. Pelayanan PITC V V V V V V V
V V V V
Pertemuan rutin team VCT/CST V V V
6.
7. Pertemuan rutin pasien & team V V
HIV/AIDS
8. Pelaksanaan mobile VCT V V V V V V
9. Sosialisasi / Penyuluhan kesehatan V V V V V V
tentang HIV/AIDS
10. Koordinasi Jejaring V V V
11. Pengembangan Rencana Kerja
V V
12. Rujukan V
13. Inventarisasi V V V
a. Lama Rawat
Lama rawat pasien Tim HIV rawat inap dengan menerapkan pengkajian paripurna
pasien Tim HIV adalah 12 jam.
b. Status Fungsional
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk RS hingga pulang
c. Kualitas Hidup
Adanya peningkatan kualitas hidup pasien HIV sebelum dan sesudah perawatan
Dari pelaksanaan kegiatan pokok diatas, beberapa langkah yang harus ditempuh
agar kegiatan berjalan secara baik, antara lain:
11. Penutup
Program kerja Tim HIV direncanakan, dengan harapan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien menjadi prioritas utama pada saat input, process, dan output
dilaksanakan. Diharapkan program kerja yang telah disusun ini dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai yang diharapkan guna meningkatkan kualitas pelayanan Tim HIV yang
diberikan oleh Karumkit RSAU dr. Esnawan Antariksa.
TIM HIV